Bab 3 - Digandrungi Banyak Pria

...༻✿༺...

Selain pintar, Bella juga dikenal memiliki wajah yang rupawan. Berhidung mancung, serta mempunyai kulit putih bersih bak porselen. Tidak heran dia selalu populer. Baik saat di sekolah maupun di kampus. Banyak sekali pria yang mencoba mendapatkan hati Bella. Namun gadis itu memilih setia kepada satu orang. Yaitu Justin kekasihnya.

Bella baru selesai menyiapkan sajian makan malam. Dia hanya perlu mengajak David untuk bergabung. Untungnya David bersedia ikut.

"Apa Ayah mau aku tambahkan saos lagi?" tawar Bella. Ia senang bisa melihat ayahnya makan dengan lahap.

David lekas menggeleng dan mengucapkan kata no dengan mulut. Suaranya terdengar agak serak akibat terlalu menikmati makanan yang tersaji.

Setelah menghabiskan makanan, David mengelap sudut bibirnya. Kemudian menatap ke arah Bella. Matanya menyipit karena berusaha menggali ingatan.

"Kau Bella bukan?" David memastikan.

"Iya, Ayah. Ini aku," sahut Bella sembari tersenyum. Kini dia mendapatkan sambutan dari David. Bella akhirnya bisa mengurus ayahnya dengan baik.

Siklus ingatan David memang tidak bisa ditebak. Dia kadang mampu mengingat dengan cepat. Tetapi tidak jarang Bella dibuat kewalahan oleh David. Gadis itu bahkan pernah tidur di luar karena David tidak memperbolehkan masuk.

Ponsel Bella mendadak berdering. Panggilan dari Cecil segera dia terima. Cecil memberitahukan bahwa ada pasien yang membutuhkan bantuan.

"Apa kau sudah memeriksa asal-usul pasiennya? Aku tidak mau menerima pasien dengan asal," ujar Bella seraya keluar dari kamar David.

"Aku tahu. Sudah berapa kali kau mengatakan hal itu," sahut Cecil dari seberang telepon. "Pasiennya bernama Emerald Winstone. Dia merupakan pengusaha kaya raya terkenal. Emerald ingin secepatnya melakukan konsultasi denganmu," terangnya melanjutkan.

"Baiklah, aku akan kembali ke bar. Aku ingin melihat data-data tentang Emerald lebih dulu. Apa kau sudah menanyakan riwayat terapi Emerald?" balas Bella. Ia segera mengenakan jaket. Berlari keluar rumah. Kemudian mengendarai mobil. Bella menggunakan earphone agar bisa terus bicara dengan Cecil.

"Iya, Emerald pernah melakukan proses terapi di rumah sakit Health Miracle. Dia sempat ditangani oleh dokter... Corine Michaela White." Cecil memberitahu. Bella yakin gadis itu berusaha keras membaca dengan kacamata tebalnya.

"Ah, Corine. Tentu saja." Bella memutar bola mata malas. Kemudian mengakhiri panggilan telepon. Di waktu yang tak terduga, mesin mobilnya mendadak berhenti.

Bella otomatis kesal. Dia hanya bisa mengumpat sambil mencoba menyalakan mobil beberapa kali. Nihil, mobilnya tetap tidak bisa menyala.

"Sial!" Bella terpaksa turun dari mobil. Dia memanggil tukang bengkel. Kemudian memutuskan berjalan kaki. Lagi pula jarak Bella sekarang tidak begitu jauh dari lokasi tujuan.

Bella melenggang lewat jalan pintas. Dia harus melalui gang sepi. Bella berderap di bawah cuaca yang sedang gerimis.

Dari kejauhan, Bella dapat menyaksikan sosok yang dia kenal. Yaitu seorang lelaki berandalan bernama Erick. Bella yakin, Erick pasti berniat mengganggunya lagi.

Erick sudah lama tertarik dengan Bella. Namun sayang, ketertarikannya itu terkesan seperti obsesi. Sebab Erick memperlakukan Bella layaknya menghadapi perempuan bidal. Sudah beberapa kali Erick melakukan percobaan pelecehan. Namun dia tidak pernah berhasil mendapatkan keinginannya. Semua orang tahu, Bella memiliki keahlian bela diri yang cukup lihai.

Bella menoleh ke belakang sambil mendengus kasar. Dia merasa terlalu jauh berjalan jika kembali memutar haluan. Lagi pula Bella sama sekali tidak takut dengan lelaki seperti Erick. Jujur saja, dia selalu menang.

Bella lantas berjalan dengan tenang. Sampai akhirnya dia tiba ke posisi Erick. Ketika dia hendak lewat, Erick dengan cepat menghalangi jalan.

"Aku yakin kau tidak lupa denganku bukan?" Erick mencolek dagu Bella secara tiba-tiba.

Bella sontak meringis. Dia mengusap-usap dagunya beberapa kali. Seolah membersihkan kotoran dari sana.

"Enyahlah!" titah Bella. Dia mencoba mencari celah untuk lewat. Tetapi dua teman Erick tiba-tiba muncul. Menyebabkan mata Bella langsung terbelalak.

Kini Bella meneguk salivanya sendiri. Dia perlahan melangkah mundur. Bella harusnya memikirkan kemungkinan Erick tidak sendiri. Kenapa dirinya sama sekali tidak memikirkan itu sejak tadi?

"Pegangi dia! Setelah aku, kalian bisa dapat giliran kalian!" ujar Erick yang sudah siap membuka resleting celana.

Sebelum Erick menyerang, Bella berinsiatif melarikan diri. Tetapi dia tidak berhasil, karena salah satu teman Erick menendang betis Bella sekuat tenaga. Bella otomatis jatuh tersungkur di tanah. Sekarang dua teman Erick yang bernama Roby dan Gale sukses membelenggu Bella.

"Haha! Kali ini aku yang menang, Darling." Erick menampakkan gigi-giginya yang berwarna kekuningan. Bella benar-benar jijik kala melihatnya. Gadis itu tidak berhenti menggerakkan dua kakinya secara bergantian. Bella tidak sudi lelaki seperti Erick menyentuhnya.

Erick tidak tahan dengan pergerakan Bella. Ia menindih kedua kaki Bella dengan lutut. Apa yang dilakukannya tersebut sukses membuat Bella mengerang kesakitan.

Bella berupaya keras menggunakan keahlian bela dirinya. Tetapi semua itu tidak berguna, karena yang dia hadapi adalah tiga lelaki dewasa.

"Cuh!" Bella meludahkan saliva ke wajah Erick. Menyebabkan lelaki tersebut reflek berdiri. Saat itulah Bella mengambil kesempatan untuk menendang kuat alat vital Erick.

"Aaaarghhh!" Erick memekik kesakitan. Dua tangannya reflek memegangi harta paling berharga ditubuhnya.

Akibat serangan tak terduga. Gale memberikan tamparan keras tiga kali ke wajah Bella. Apa yang dilakukannya sukses memberikan luka kecil di sudut bibir Bella.

Dari arah depan, tampak cahaya lampu motor yang kian mendekat. Bella memicingkan mata. Dia tidak hanya melihat satu motor, namun ada banyak. Motor-motor tersebut kian mendekat.

"Lucky..." gumam Erick sambil menoleh ke arah sekumpulan geng motor berada. Dia terlihat ketakutan, lalu segera mengajak Gale dan Roby melarikan diri.

Sementara Bella reflek menutupi matanya dari cahaya yang menyilaukan. Para geng motor satu per satu melewati Bella. Mereka sama sekali tidak peduli. Sepertinya mereka hanya kebetulan lewat.

Bella perlahan berdiri. Dia memperhatikan puluhan motor yang melewatinya. Bella tidak bisa melihat wajah-wajah orang yang mengendarai motor. Karena mereka semua menggunakan helm.

Hanya satu orang yang menarik perhatian Bella. Yaitu satu-satunya pengendara motor yang membuka kaca helmnya. Pria itu memiliki mata biru yang indah. Sampai mengharuskan Bella terpaku sejenak. Bella sempat saling bertukar pandang dengan pria bermata biru tersebut. Meskipun tidak memberi efek apapun, tetapi tatapan si pria bermotor tadi cukup berkesan.

Wush!

Sekarang Bella kembali sendiri. Sebelum bertemu dengan Erick dan kawan-kawan, Bella berlari menyusuri gang.

Bella mengusap kasar wajahnya. Dia mencoba menenangkan diri dengan cara memeluk tubuhnya sendiri. Apalagi tangannya agak sedikit gemetar karena serangan tadi.

Sesampainya di tempat tujuan, Bella beristirahat sebentar. Brian dan Cecil tampak menyambut dengan ekspresi panik.

"Bella, apa yang terjadi kepadamu?" tanya Cecil cemas.

"Katakan, siapa yang sudah membuatmu begini?" Brian ikut menimpali. Namun Bella justru telah tertidur pulas di atas sofa. Alhasil Brian dan Cecil memilih kembali bekerja.

Hari yang berat terlewat. Bella baru terbangun dari tidur. Dia segera mandi, kemudian menyibukkan diri dengan pekerjaan.

Bella membaca mengenai riwayat penyakit yang diderita pasien barunya. Yaitu Emerald Winston. Sebelum melakukan pertemuan, Bella menganalisis gejala-gejala Emerald terlebih dahulu.

"Bagaimana?" tanya Cecil penasaran.

"Siapkan jadwal pertemuanku dengannya!" perintah Bella. Cecil mengangguk dan segera melakukan tugasnya.

Terpopuler

Comments

Aisy Hilyah

Aisy Hilyah

kasian juga bella

2022-04-19

2

Wina Yuliani

Wina Yuliani

waw,,,, dokter bar bar👍👍👍👍👍

2022-04-12

2

zeaulayya

zeaulayya

Thor visualnya boleeehh donk🤭 biar jiwa berhaluku semakin di depan😂

2022-04-02

6

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Diremehkan
2 Bab 2 - Demensia
3 Bab 3 - Digandrungi Banyak Pria
4 Bab 4 - Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan)
5 Bab 5 - Rencana Red Rose
6 Bab 6 - Dia Selingkuh? [Bonus Visual]
7 Bab 7 - Pasien Misterius
8 Bab 8 - Ben Mayers
9 Bab 9 - Kepribadian Ganda
10 Bab 10 - Keberhasilan Bella
11 Bab 11 - Serasa Dilecehkan Pacar Sendiri
12 Bab 12 - Ke Rumah Ben
13 Bab 13 - Terjebak
14 Bab 14 - Dream A Little Dream Of Me
15 Bab 15 - Insomnia
16 Bab 16 - Diculik
17 Bab 17 - Ketidakpedulian Ben
18 Bab 18 - Hipotermia
19 Bab 19 - Masih Dingin, Sedingin Salju
20 Bab 20 - Depresi [Stay, and Love Yourself]
21 Bab 21 - Dipaksa Ikut
22 Bab 22 - Ben is a Trouble Maker
23 Bab 23 - Lucky And The Gang
24 Bab 24 - Satu-Satunya Wanita
25 Bab 25 - Menjadi Penolongmu Lagi
26 Bab 26 - Mencari Tahu Identitas Red Rose
27 Bab 27 - Ben Harus Berjuang Sendiri
28 Bab 28 - Seribu Bunga Dalam Seratus Buket
29 Bab 29 - Undangan Pesta
30 Bab 30 - Tidak Sengaja Bertemu
31 Bab 31 - Malam Yang Tak Di Ingat
32 Bab 32 - Tanda Merah Misterius
33 Bab 33 - Yang Terjadi Malam Itu...
34 Bab 34 - Menghilang & Keonaran
35 Bab 35 - Bantuan Tak Terduga
36 Bab 36 - Ben Salah Tingkah
37 Bab 37 - Menganalisis Perasaan
38 Bab 38 - Menguak Masa Lalu Ben [1]
39 Bab 39 - Menguak Masa Lalu Ben [2]
40 Bab 40 - Menguak Masa Lalu Ben [3]
41 Bab 41 - Pesona Bella
42 Bab 42 - Lucky Is A Monster!
43 Bab 43 - Ciuman Pertama Lucky
44 Bab 44 - Seperti Dongeng Putri Tidur
45 Bab 45 - Musuh Dalam Selimut
46 Bab 46 - Ternyata Hanya...
47 Bab 47 - Panggilan Bella
48 Bab 48 - Kau Datang Terlalu Cepat, Bodoh!
49 Bab 49 - Terapi Di Luar Ruangan
50 Bab 50 - Riset Tentang Cinta
51 Bab 51 - Rencana Pergi Ke Hawai
52 Bab 52 - Justin Menolak?
53 Bab 53 - Tawaran Mengejutkan
54 Bab 54 - Ranjang Pemula
55 Bab 55 - Banyak Gangguan
56 Bab 56 - Pengakuan Bella
57 Bab 57 - Perkelahian!
58 Bab 58 - Pernyataan Cinta Ben
59 Bab 59 - Pengkhianat Sejati
60 Bab 60 - Sad Boy
61 Bab 61 - Hari Pernikahan Yang Kacau
62 Bab 62 - Justin Tetap Menyebalkan!
63 Bab 63 - Rencana Baru
64 Bab 64 - Ben Bebas
65 Bab 65 - Kemurkaan Lucky
66 Bab 66 - Masa Lalu Nan Kelam
67 Bab 67 - Masa Pemulihan [Lucky Telah Pergi]
68 Bab 68 - Sama-Sama Sibuk
69 Bab 69 - Ayo Kita Menikah!
70 Bab 70 - Ending [Menerima Apa Adanya Kamu]
71 Pengumuman
72 Novel Baru
73 Novel Baru Konflik Rumah Tangga
74 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
75 Novel Baru
76 NOVEL WANITA KUAT
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Diremehkan
2
Bab 2 - Demensia
3
Bab 3 - Digandrungi Banyak Pria
4
Bab 4 - Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan)
5
Bab 5 - Rencana Red Rose
6
Bab 6 - Dia Selingkuh? [Bonus Visual]
7
Bab 7 - Pasien Misterius
8
Bab 8 - Ben Mayers
9
Bab 9 - Kepribadian Ganda
10
Bab 10 - Keberhasilan Bella
11
Bab 11 - Serasa Dilecehkan Pacar Sendiri
12
Bab 12 - Ke Rumah Ben
13
Bab 13 - Terjebak
14
Bab 14 - Dream A Little Dream Of Me
15
Bab 15 - Insomnia
16
Bab 16 - Diculik
17
Bab 17 - Ketidakpedulian Ben
18
Bab 18 - Hipotermia
19
Bab 19 - Masih Dingin, Sedingin Salju
20
Bab 20 - Depresi [Stay, and Love Yourself]
21
Bab 21 - Dipaksa Ikut
22
Bab 22 - Ben is a Trouble Maker
23
Bab 23 - Lucky And The Gang
24
Bab 24 - Satu-Satunya Wanita
25
Bab 25 - Menjadi Penolongmu Lagi
26
Bab 26 - Mencari Tahu Identitas Red Rose
27
Bab 27 - Ben Harus Berjuang Sendiri
28
Bab 28 - Seribu Bunga Dalam Seratus Buket
29
Bab 29 - Undangan Pesta
30
Bab 30 - Tidak Sengaja Bertemu
31
Bab 31 - Malam Yang Tak Di Ingat
32
Bab 32 - Tanda Merah Misterius
33
Bab 33 - Yang Terjadi Malam Itu...
34
Bab 34 - Menghilang & Keonaran
35
Bab 35 - Bantuan Tak Terduga
36
Bab 36 - Ben Salah Tingkah
37
Bab 37 - Menganalisis Perasaan
38
Bab 38 - Menguak Masa Lalu Ben [1]
39
Bab 39 - Menguak Masa Lalu Ben [2]
40
Bab 40 - Menguak Masa Lalu Ben [3]
41
Bab 41 - Pesona Bella
42
Bab 42 - Lucky Is A Monster!
43
Bab 43 - Ciuman Pertama Lucky
44
Bab 44 - Seperti Dongeng Putri Tidur
45
Bab 45 - Musuh Dalam Selimut
46
Bab 46 - Ternyata Hanya...
47
Bab 47 - Panggilan Bella
48
Bab 48 - Kau Datang Terlalu Cepat, Bodoh!
49
Bab 49 - Terapi Di Luar Ruangan
50
Bab 50 - Riset Tentang Cinta
51
Bab 51 - Rencana Pergi Ke Hawai
52
Bab 52 - Justin Menolak?
53
Bab 53 - Tawaran Mengejutkan
54
Bab 54 - Ranjang Pemula
55
Bab 55 - Banyak Gangguan
56
Bab 56 - Pengakuan Bella
57
Bab 57 - Perkelahian!
58
Bab 58 - Pernyataan Cinta Ben
59
Bab 59 - Pengkhianat Sejati
60
Bab 60 - Sad Boy
61
Bab 61 - Hari Pernikahan Yang Kacau
62
Bab 62 - Justin Tetap Menyebalkan!
63
Bab 63 - Rencana Baru
64
Bab 64 - Ben Bebas
65
Bab 65 - Kemurkaan Lucky
66
Bab 66 - Masa Lalu Nan Kelam
67
Bab 67 - Masa Pemulihan [Lucky Telah Pergi]
68
Bab 68 - Sama-Sama Sibuk
69
Bab 69 - Ayo Kita Menikah!
70
Bab 70 - Ending [Menerima Apa Adanya Kamu]
71
Pengumuman
72
Novel Baru
73
Novel Baru Konflik Rumah Tangga
74
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
75
Novel Baru
76
NOVEL WANITA KUAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!