Bab 13 - Terjebak

...༻✿༺...

Bella berhenti tepat di ruang tengah. Ia mendongakkan kepala. Menperhatikan tangga yang menuju lantai dua. Bella terpaku untuk terus melangkah maju. Hingga gadis itu tidak menengok lagi ke belakang.

Suara derap langkah kian mendekat dari arah belakang. Ternyata Lucky sengaja lewat jalan lain menuju pintu depan. Dia langsung menutup pintu yang kebetulan masih terbuka.

Bella sontak berbalik saat mendengar pintu tertutup. Matanya membulat sempurna. Ben tampak mengenakan pakaian yang berbeda dari biasanya. Jelas kepribadian yang Bella lihat sekarang bukanlah Ben. Melainkan Lucky. Dia mengenakan kaos putih serta celana jeans. Dibalut jaket kulit hitam merek ternama.

"Lucky? Kita akan bicara baik-baik bukan?" Bella bertanya dengan tenang. Sedangkan Lucky terus berjalan menuju ke arahnya.

"Apa yang kau inginkan, Dokter? Katakan kepadaku. Apakah kau ingin menyetujui keinginan Ben?" Lucky sekarang berdiri tepat di hadapan Bella.

"Keinginan apa?" Bella bersikap seolah tidak tahu.

Lucky tersenyum ramah Lalu mencondongkan wajah ke arah Bella. Auranya terasa lebih bersahabat dibanding Ben. Setidaknya itulah yang dirasakan Bella saat menatap mata Lucky.

"Keinginan Ben yang ingin menghilangkan aku. Apa kau setuju?" Lucky mengangkat kedua alisnya secara bersamaan. Penasaran akan jawaban Bella.

"Aku sebenarnya belum membuat keputusan. Mungkin itulah alasan utama Ben menyuruhku datang ke sini. Dan ternyata... aku justru bertemu denganmu," jawab Bella.

Lucky berjalan menjauh dari Bella. Dia membentuk bogem di salah satu tangannya. Lucky berhenti tepat di depan sebuah cermin.

Prang!

Lucky tiba-tiba meninju cermin. Dalam sekejap cermin itu pecah menjadi serpihan-serpihan tajam. Lucky mengambil salah satu pecahan kaca. Kemudian perlahan menatap Bella. Tatapannya berubah drastis.

"Aku tidak akan membiarkanmu membunuhku, Dokter!" Lucky tersenyum jahat dan meneruskan, "jadi, biarkan aku yang lebih dulu membunuhmu..."

Bella reflek melangkah mundur. Lalu berlari menghindari Lucky. Dia berusaha mencari jalan keluar dari rumah. Namun sayang, entah sudah direncanakan Lucky atau tidak, semua pintu sudah terkunci rapat. Bahkan jendela sekali pun.

"Hahaha! Kau pikir aku akan membiarkan pintu terbuka untukmu? Aku sudah mempersiapkan segalanya sebelum kau datang ke sini," ujar Lucky. Ia mulai menggerakkan kakinya. Lucky sama sekali tidak takut Bella akan pergi. Karena dirinya yakin, Bella pasti tidak akan berhasil.

Bella berlari tak tentu arah. Keringat mulai mengalir deras di beberapa titik tubuhnya. Dia harus memikirkan rencana untuk menghadapi Lucky. Bella benar-benar tidak menyangka kalau Lucky akan separah ini.

Bella akhirnya memilih bersembunyi. Dia memutuskan berlindung di bawah tangga. Lalu berusaha sekali lagi menelepon seseorang melalui ponsel. Sayangnya, Bella tetap tidak dapat melakukan panggilan.

"Dokter? Kau tahu kenapa aku berjalan sangat pelan? Karena aku sangat menyukai permainan hide & seek. Aku lebih menikmatinya, jika yang bersembunyi adalah sasaran untuk dibunuh!" seru Lucky. Langkah kakinya semakin dekat dengan lokasi Bella bersembunyi.

Bella membekap mulut rapat-rapat. Dia berusaha membekukan tubuhnya agar tidak mengeluarkan suara.

Degub jantung Bella tambah kencang ketika kaki Lucky sudah terlihat di depan mata. Jujur saja, nafas Bella terasa sulit dikontrol akibat merasa panik. Belum lagi saat dirinya menyaksikan tangan Lucky yang menggenggam pecahan kaca.

Tangan Lucky terlihat merembeskan darah. Sebab dia menggenggam kaca terlalu erat. Hingga telapak tangannya terluka. Namun dilihat dari gelagatnya, Lucky sama sekali tidak terganggu dengan luka yang ada di tangannya.

Mata Bella bergetar ketika Lucky berhenti tepat di tempat persembunyiannya. Tanpa diduga, Lucky berjongkok dan menengok tepat ke arah Bella.

"Booo!" Lucky sukses membuat Bella tersentak kaget. Dia tersenyum puas saat berhasil menemukan Bella.

Tanpa pikir panjang, Lucky menyeret Bella keluar dari bawah tangga. Ia menarik kaki gadis itu dengan kasar. Sampai benar-benar keluar dari tempat persembunyian.

Bella tidak terima. Dengan cepat dia berpegangan ke tangga. Lalu meliarkan pergerakan kakinya agar pegangan Lucky bisa terlepas.

Buk!

Bella sukses menendang betis Lucky. Apa yang dilakukannya tentu membuat Lucky marah besar. Bella sepertinya lupa poin penting saat menghadapi Lucky.

"Arrghh!" akibat amarah yang memuncak. Lucky melayangkan serangan. Ia mencoba menghujamkan pecahan kaca ke tubuh Bella.

Untung saja Bella dapat menghindar dengan baik. Dia segera berlari masuk ke sebuah kamar terdekat. Bella tidak lupa mengunci pintu agar Lucky tidak bisa masuk.

Bella memegangi dadanya. Setidaknya sekarang dia merasa aman. Tetapi Bella yakin rasa amannya tidak akan bertahan cukup lama. Oleh sebab itu, dia berusaha mencari cara untuk melakukan perlawanan. Namun karena informasi yang masih minim, Bella tidak bisa menghadapi amukan Lucky.

Atensi Bella tertuju ke sebuah telepon rumah. Dia mencoba menghubungi seseorang. Siapa lagi kalau bukan salah satu rekan kepercayaannya Cecil.

Telepon rumah berguna sangat baik. Membuat harapan Bella seketika melambung tinggi. Dia akhirnya bisa bicara dengan Cecil.

"Ada apa, Bella? Apa kau sudah menghabiskan waktu dengan--"

"Cecil! Kau dan Brian harus menjemputku. Aku ada di--"

Dub!

Listrik mendadak mati. Telepon Bella otomatis terputus. Tepat sebelum Bella sempat memberitahu alamat Ben kepada Cecil.

"Shi*t!" umpat Bella sembari menghempaskan gagang telepon dengan kesal. Dia berkacak pinggang. Lalu mengedarkan penglihatan ke berbagai sudut ruangan. Berharap menemukan petunjuk untuk menghadapi Lucky.

Bella duduk sejenak di ujung kasur. Ia menjadikan ponsel sebagai sumber penerangan. Setelah berpikir betul-betul, melarikan diri sepertinya adalah jalan terburuk untuk menghadapi Lucky. Bella yakin Lucky pasti tidak akan melepaskannya. Gadis itu dapat melihat seberapa besar ambisi Lucky.

Bruk!

Suara berisik dari pintu membuat Bella terperanjat. Gadis itu langsung berdiri. Dia mengarahkan senter ke arah pintu.

Betapa terkejutnya Bella, saat menyaksikan Lucky mencoba membuka pintu dengan sebuah kapak. Bella menelan salivanya sendiri. Kini dia bersembunyi ke dalam kamar mandi.

'Berpikir, Bella... berpikir...' Bella mendesak dirinya untuk menemukan jalan keluar. Hingga terlintas sesuatu dalam benaknya. Yaitu tentang pandangan Ben dan Lucky terhadap wanita.

Bella ingat betul, kalau salah satu sinyal untuk memunculkan Lucky adalah wanita yang bersikap kasar. Bella sekarang mengerti kenapa Lucky sangat marah kepadanya. Ternyata semua karena perlawanan yang Bella lakukan.

Sekali lagi Bella mencoba berpikir. Waktunya tidak banyak, karena Lucky terdengar sudah berhasil menerobos pintu.

Bella segera bersembunyi ke balik tirai. Di sana dia memejamkan rapat matanya. Berusaha mengingat sesuatu hal penting tentang Ben.

Mata Bella terbuka lebar. Tepat ketika Lucky mulai menghancurkan pintu kamar mandi dengan kapak.

"Benar! Musik Jazz! Ben menyukai musik jazz!" Bella ingat topik pembicaraannya dengan Justin beberapa jam lalu. Alhasil dia berupaya mencari lagu jazz dari ponsel.

Jari-jemari Bella gemetaran. Bagaimana tidak? Suara kapak yang dihantam Lucky terdengar sangat mengerikan.

"Sial! Kenapa aku tidak bisa menemukannya!" gerutu Bella yang tak kunjung menemukan lagu jazz dari daftar lagu. "Seingatku, aku punya satu musik jazz," gumamnya lagi.

Bella menggigit bibir bawahnya. Bersamaan dengan itu, pintu terdengar berdebam keras. Pertanda Lucky sudah sepenuhnya masuk ke kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Yatima Mauluddin

Yatima Mauluddin

terasa ikut ngumpet ma Bella,tegaaaang

2022-06-16

1

Wina Yuliani

Wina Yuliani

ya ampun ben ... berasa jantung aku d ajak maraton nich
Ben untung kamu d amerika, jd yg d panggil psikiater coba kalau d sini bisa2 yg d panggil org pinter krn d sangka kesurupan😅😅😅

2022-04-12

1

zeaulayya

zeaulayya

Aduuhh lucky mengerikan betul dah🤭😅 awas yah km ampe bucin ma bella , tak sumpain cintanya gak di terima 😛🤣 lanjutt thor penasaraan sangat 😁
maacih thor🌹

2022-04-09

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Diremehkan
2 Bab 2 - Demensia
3 Bab 3 - Digandrungi Banyak Pria
4 Bab 4 - Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan)
5 Bab 5 - Rencana Red Rose
6 Bab 6 - Dia Selingkuh? [Bonus Visual]
7 Bab 7 - Pasien Misterius
8 Bab 8 - Ben Mayers
9 Bab 9 - Kepribadian Ganda
10 Bab 10 - Keberhasilan Bella
11 Bab 11 - Serasa Dilecehkan Pacar Sendiri
12 Bab 12 - Ke Rumah Ben
13 Bab 13 - Terjebak
14 Bab 14 - Dream A Little Dream Of Me
15 Bab 15 - Insomnia
16 Bab 16 - Diculik
17 Bab 17 - Ketidakpedulian Ben
18 Bab 18 - Hipotermia
19 Bab 19 - Masih Dingin, Sedingin Salju
20 Bab 20 - Depresi [Stay, and Love Yourself]
21 Bab 21 - Dipaksa Ikut
22 Bab 22 - Ben is a Trouble Maker
23 Bab 23 - Lucky And The Gang
24 Bab 24 - Satu-Satunya Wanita
25 Bab 25 - Menjadi Penolongmu Lagi
26 Bab 26 - Mencari Tahu Identitas Red Rose
27 Bab 27 - Ben Harus Berjuang Sendiri
28 Bab 28 - Seribu Bunga Dalam Seratus Buket
29 Bab 29 - Undangan Pesta
30 Bab 30 - Tidak Sengaja Bertemu
31 Bab 31 - Malam Yang Tak Di Ingat
32 Bab 32 - Tanda Merah Misterius
33 Bab 33 - Yang Terjadi Malam Itu...
34 Bab 34 - Menghilang & Keonaran
35 Bab 35 - Bantuan Tak Terduga
36 Bab 36 - Ben Salah Tingkah
37 Bab 37 - Menganalisis Perasaan
38 Bab 38 - Menguak Masa Lalu Ben [1]
39 Bab 39 - Menguak Masa Lalu Ben [2]
40 Bab 40 - Menguak Masa Lalu Ben [3]
41 Bab 41 - Pesona Bella
42 Bab 42 - Lucky Is A Monster!
43 Bab 43 - Ciuman Pertama Lucky
44 Bab 44 - Seperti Dongeng Putri Tidur
45 Bab 45 - Musuh Dalam Selimut
46 Bab 46 - Ternyata Hanya...
47 Bab 47 - Panggilan Bella
48 Bab 48 - Kau Datang Terlalu Cepat, Bodoh!
49 Bab 49 - Terapi Di Luar Ruangan
50 Bab 50 - Riset Tentang Cinta
51 Bab 51 - Rencana Pergi Ke Hawai
52 Bab 52 - Justin Menolak?
53 Bab 53 - Tawaran Mengejutkan
54 Bab 54 - Ranjang Pemula
55 Bab 55 - Banyak Gangguan
56 Bab 56 - Pengakuan Bella
57 Bab 57 - Perkelahian!
58 Bab 58 - Pernyataan Cinta Ben
59 Bab 59 - Pengkhianat Sejati
60 Bab 60 - Sad Boy
61 Bab 61 - Hari Pernikahan Yang Kacau
62 Bab 62 - Justin Tetap Menyebalkan!
63 Bab 63 - Rencana Baru
64 Bab 64 - Ben Bebas
65 Bab 65 - Kemurkaan Lucky
66 Bab 66 - Masa Lalu Nan Kelam
67 Bab 67 - Masa Pemulihan [Lucky Telah Pergi]
68 Bab 68 - Sama-Sama Sibuk
69 Bab 69 - Ayo Kita Menikah!
70 Bab 70 - Ending [Menerima Apa Adanya Kamu]
71 Pengumuman
72 Novel Baru
73 Novel Baru Konflik Rumah Tangga
74 Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
75 Novel Baru
76 NOVEL WANITA KUAT
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Bab 1 - Diremehkan
2
Bab 2 - Demensia
3
Bab 3 - Digandrungi Banyak Pria
4
Bab 4 - Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan)
5
Bab 5 - Rencana Red Rose
6
Bab 6 - Dia Selingkuh? [Bonus Visual]
7
Bab 7 - Pasien Misterius
8
Bab 8 - Ben Mayers
9
Bab 9 - Kepribadian Ganda
10
Bab 10 - Keberhasilan Bella
11
Bab 11 - Serasa Dilecehkan Pacar Sendiri
12
Bab 12 - Ke Rumah Ben
13
Bab 13 - Terjebak
14
Bab 14 - Dream A Little Dream Of Me
15
Bab 15 - Insomnia
16
Bab 16 - Diculik
17
Bab 17 - Ketidakpedulian Ben
18
Bab 18 - Hipotermia
19
Bab 19 - Masih Dingin, Sedingin Salju
20
Bab 20 - Depresi [Stay, and Love Yourself]
21
Bab 21 - Dipaksa Ikut
22
Bab 22 - Ben is a Trouble Maker
23
Bab 23 - Lucky And The Gang
24
Bab 24 - Satu-Satunya Wanita
25
Bab 25 - Menjadi Penolongmu Lagi
26
Bab 26 - Mencari Tahu Identitas Red Rose
27
Bab 27 - Ben Harus Berjuang Sendiri
28
Bab 28 - Seribu Bunga Dalam Seratus Buket
29
Bab 29 - Undangan Pesta
30
Bab 30 - Tidak Sengaja Bertemu
31
Bab 31 - Malam Yang Tak Di Ingat
32
Bab 32 - Tanda Merah Misterius
33
Bab 33 - Yang Terjadi Malam Itu...
34
Bab 34 - Menghilang & Keonaran
35
Bab 35 - Bantuan Tak Terduga
36
Bab 36 - Ben Salah Tingkah
37
Bab 37 - Menganalisis Perasaan
38
Bab 38 - Menguak Masa Lalu Ben [1]
39
Bab 39 - Menguak Masa Lalu Ben [2]
40
Bab 40 - Menguak Masa Lalu Ben [3]
41
Bab 41 - Pesona Bella
42
Bab 42 - Lucky Is A Monster!
43
Bab 43 - Ciuman Pertama Lucky
44
Bab 44 - Seperti Dongeng Putri Tidur
45
Bab 45 - Musuh Dalam Selimut
46
Bab 46 - Ternyata Hanya...
47
Bab 47 - Panggilan Bella
48
Bab 48 - Kau Datang Terlalu Cepat, Bodoh!
49
Bab 49 - Terapi Di Luar Ruangan
50
Bab 50 - Riset Tentang Cinta
51
Bab 51 - Rencana Pergi Ke Hawai
52
Bab 52 - Justin Menolak?
53
Bab 53 - Tawaran Mengejutkan
54
Bab 54 - Ranjang Pemula
55
Bab 55 - Banyak Gangguan
56
Bab 56 - Pengakuan Bella
57
Bab 57 - Perkelahian!
58
Bab 58 - Pernyataan Cinta Ben
59
Bab 59 - Pengkhianat Sejati
60
Bab 60 - Sad Boy
61
Bab 61 - Hari Pernikahan Yang Kacau
62
Bab 62 - Justin Tetap Menyebalkan!
63
Bab 63 - Rencana Baru
64
Bab 64 - Ben Bebas
65
Bab 65 - Kemurkaan Lucky
66
Bab 66 - Masa Lalu Nan Kelam
67
Bab 67 - Masa Pemulihan [Lucky Telah Pergi]
68
Bab 68 - Sama-Sama Sibuk
69
Bab 69 - Ayo Kita Menikah!
70
Bab 70 - Ending [Menerima Apa Adanya Kamu]
71
Pengumuman
72
Novel Baru
73
Novel Baru Konflik Rumah Tangga
74
Novel Baru Gairah Cinta Zerin & Zidan
75
Novel Baru
76
NOVEL WANITA KUAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!