VALEXA
Derap langkah kaki seorang gadis manis berkacamata mulai memasuki area sebuah universitas ternama yang letaknya ada di jantung kota tempat kumpulan para kaum elit dan orang-orang berpengaruh di negara ini berada. Butuh perjuangan sengit bagi gadis sederhana dan berkacamata itu agar bisa masuk ke universitas bergengsi ini. Walau penampilannya cupu, tetap tak mengurungkan niatnya untuk tetap memasuki tempat impian seluruh siswa-siswi sekolah yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Universitas Rejasa adalah inversitas Swasta yang khusus dibangun oleh kaum elit untuk mempermudah putra-putri mereka mendapatkan pendidikan layak dan fasilitas memadai sebagai penunjang masa depan mereka. Tak hanya bangunan dan sistem pendidikannya yang elit dan modern. Universitas Rejasa juga bekerja sama dengan pihak asing dimana setiap mahasiswa yang lulus dari kampus ini, maka mereka semua akan mendapat rekomendasi penuh agar direkrut oleh perusahaan asing diseluruh dunia sesuai dengan bidang study pilihan masing-masing. Dengan kata lain, lulusan universitas Rejasa, masa depan mereka pasti terjamin. Tidak ada yang tidak sukses setelah lulus dari sini.
Dengan sistem seperti itu, universitas mahal ini menjadi banyak incaran dan impian semua siswa sekolah yang ingin memiliki masa depan cerah. Apalagi baru-baru ini, pihak universitas memberikan dana bantuan bagi semua siswa-siswi berprestasi agar bisa menempuh pendidikan di kampus bergengsi itu dan meraih impian mereka termasuk yang dilakukan si gadis berkacamata, yaitu Valexa. Berkat prestasi yang ia punya, Valexa berhasil mendapatkan beasiswa yang ditawarkan dan sekarang ia adalah mahasiswi baru di kampus ini.
Hari ini, adalah hari pertama Valexa masuk ke universitas ternama ini dan kesan pertamanya adalah sangat menakjubkan. Kampusnya sungguh indah, rapi, bersih rindang, dan juga nyaman. Terdapat banyak lapangan luas dan berbagai macam taman ditumbuhi ratusan pepohonan serta gedung-gedung mewah menjulang tinggi di depan, menyejukkan setiap mata yang memandang.
Semua fasilitas pendidikan dan yang lainnya sudah disediakan di kampus ini termasuk asrama setiap mahasiswa yang menempuh pendidikan di sini. Asrama ini, bukan hanya untuk mahasiswa yang lokasi rumahnya jauh saja, tapi semua mahasiswanya memang memiliki kamar asrama sendiri-sendiri baik putra maupun putri sebagai fasilitas tambahan bila pulang terlalu malam atau banyaknya tugas yang diberikan agar tidak bolak balik pulang kerumah. Tetap saja, tak semua mahasiswa diwajibkan tinggal di asrama, mereka bebas memilih karena tujuan adanya asrama itu hanya mempermudah para pelajar yang menempuh pendidikan di kampus ini.
Asrama yang dibangun dibelakang gedung utama kampus, bukanlah sembarang asrama, tetapi merupakan tempat istirahat yang sangat elit dan tak kalah lengkap dengan fasilitas kamar seperti yang ada di hotel bintang lima. Tak heran bila kampus ini terbilang paling mahal di negara ini karena seluruh kebutuhan hidup dan segala hal yang dibutuhkan selama menjadi mahasiswa di universitas Rejasa sudah terpenuhi dengan baik dan terlalu sempurna malah. Sudah bisa dibayangkan seperti apa rasanya belajar di kampus yang menjadi impian semua orang karena tak perlu repot cari kos-kosan.
Namun, dibalik semua fasilitas mewah dan sempurna itu, ternyata ada sisi lain yang terdapat di kampus ini ketika memasukinya, yaitu para penghuninya. Hampir 98% mahasiswanya terdiri dari kaum borjuis yang berkuasa sehingga mereka semua sangat sombong dan suka bertindak semena-mena terutama terhadap mahasiswa yang berasal dari kasta rendah. Banyak sekali pemandangan tak pantas diperlihatkan para mahasiswa kaya itu ketika menyiksa dan membully kaum rendahan yang memaksakan diri mereka belajar di kampus ini dengan mengandalkan beasiswa.
Mata Valexa tak penah bisa berhenti berkedip ketika ia melewati pintu masuk utama kampus, dirinya sudah disambut beberapa kelompok mahasiswa yang sedang membully mahasiswi lain dengan menyuruh gadis malang itu berguling-guling di tanah hingga membentur kaki Valexa yang baru saja tiba. Mahasiswi cantik itu menangis dalam diam di kaki Valexa yang sontak menjauh karena terkejut. Untuk sesaat, gadis malang itu menatap wajah bingung Velexa seakan ingin meminta tolong, ia tak bisa berbuat apa-apa, apalagi untuk membalas perlakuan buruk sekelompok orang-orang pembully yang ada dibelakangnya.
Hati Valexa serasa mendidih melihat semua ini. Namun, sedikit banyak, ia memang sudah tahu kebrobrokan yang ada di kampus elit ini terlepas dari segala keunggulan dan kesempurnaannya. Tak menuntut kemungkinan, dirinya akan mengalami hal serupa mengingat siapakah dia sekarang. Sekali lihat, tanpa dijelaskanpun, Valexa sudah bisa menebak apa yang terjadi sekarang begitupula nanti, teruatama pada apa yang menimpa wanita dihadapannya.
"Hei, kau? Apa ... kau mahasiswi baru? Yang dapat beasiswa itu?" tanya seorang wanita yang berdandan menor dengan suara lantang dan gaya khas sombongnya seolah meremehkan. Dari sikap arogannya, wanita yang mirip nyai ronggeng itu adalah pemimpin kelompok pembully.
"Kau budeg, ya? Apa pura-pura tuli?" teriak rekannya yang lain karena Valexa tak kunjung menjawab pertanyaan wanita sombong tadi.
"Iya!" jawab Valexa singkat, padat dan sangat jelas. Ia sendiri malas bicara dengan orang-orang sombong yang sok berkuasa di kampus ini. Gadis berkacamata itu membungkuk hendak membantu mahasiswi cantik yang ada didepannya, tapi niat Valexa langsung dihentikan oleh salah satu wanita dari kelompok pembully itu.
"Berani sentuh dia ... kau adalah target berikutnya!" teriak wanita sombong itu memperingatkan sambil menatap mata Valexa dengan tajam.
Awalnya, Valexa berhenti bergerak dan juga tertegun antara tetap melanjutkan aksinya atau tidak menolong gadis yang sedang menangis tepat di depan matanya. Namun, ia sudah terlanjur masuk ke dalam neraka yang dihuni oleh para kaum remaja beranjak dewasa.
Apa bedanya di bully nanti dan sekarang? Toh Valexa akan tetap mendapat penyiksaan karena dia adalah gadis cupu yang sederhana dan tergolong kasta rendahan. Valexa pun memutuskan tetap membantu mahasiswa cantik yang kena bully itu untuk bangun berdiri. Kedua wanita tersebut berjalan dan hendak meninggalkan kerumunan menuju gedung utama agar bisa mengikuti mata kuliah.
Namun, baru juga beberapa langkah Valexa dan mahasiswi cantik itu berjalan, tiba-tiba saja sebuah kaki entah milik siapa dengan sengaja menjegal kaki Valexa sehingga kedua gadis itu jatuh tersungkur ke tanah. Valexa dengan sigap bisa menggunakan tangan kanannya untuk menopang tubuh langsingnya agar wajahnya tidak membentur aspal jalan, tapi tidak dengan gadis cantik yang dibantunya. Karena tak bisa menyeimbangkan tubuh, mahasiswi yang baru saja dibully itupun jatuh tertelungkup sehingga kening dan hidungnya membentur aspal jalan dengan sangat keras. Darah segar, mulai mengucur deras di area wajah cantik wanita itu.
"Kau tidak apa-apa?" Valexa langsung bangun untuk memeriksa mahasiswi cantik itu. Ia merasa sangat cemas dan juga bingung karena kening dan hidung gadis itu mengalami lecet yang cukup parah juga. "Kita harus ke rumah sakit secepatnya," ajak Valexa dan lagi-lagi, niatnya itu dihentikan oleh wanita sombong pemimpin geng pembully.
"Berani bergerak sedikit saja, kau akan tanggung akibatnya!" ancamnya dengan ekspresi yang sangat menjengkelkan. "Kau dan si dungu itu ... takkan pernah bisa menginjakkan kaki di sini lagi untuk selamanya jika berani pergi dari hadapanku sekarang."
"Kenapa kau terus menghalangi langkahku? Apa masalahmu?" tanya Valexa dengan lantang dan lebih terkesan menantang karena kesabarannya sudah hampir habis menghadapi sikap wanita sombong itu.
"Suka-suka aku dong ... aku yang berkuasa di sini. Aaaah ... karena kau baru ... makanya kau belum tahu." wanita yang entah siapa namanya itu terus menatap tajam mata Valexa yang berdiri tegap didepannya. "Barang siapa yang keluar dari kampus ini, baik itu mengundurkan diri ataupun kena DO, maka dia takkan pernah bisa kuliah di kampus manapun yang ada di seluruh dunia ini. Artinya, kau akan jadi sampah masyarakat yang sangat menjijikkan dan merepotkan negara. Dasar tidak berguna, sudah miskin ... masih berani masuk sini!" wanita sombong itu tersenyunm sinis menatap benci wajah-wajah yang menurutnya sangat menjijikkan baginya. "Silahkan pergi dari sini jika kau tidak percaya dengan ucapanku," tandasnya senang dan sangat merendahkan Valexa.
Valexa mengambil napas dalam-dalam mencoba bersabar meskipun ia sudah tidak tahan, ia hendak buka mulut tapi langsung dibekap oleh wanita yang ada disebelahnya. "Jangan melawan, kau bisa dalam masalah besar jika melawannya. Pernah ada yang melawan satu orang dan gadis itu berakhir koma di rumah sakit," ujar gadis yang ditolong Valexa sambil menahan rasa sakit dan mengusap darah yang terus mengalir dihidungnya. Valexa memberikan sapu tangan untuk membantu menghentikan darah wanita malang itu agar tidak keluar lagi.
Ada sesuatu yang dirasakan Valexa ketika ia mendengar penjelasan gadis yang ada dihadapannya ini. Seketika darahnya langsung mendidih. Tapi inilah tujuan utama ia datang kemari. Tempat yang menurut Valexa adalah sarang para monster bertubuh manusia seperti wanita sombong itu.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
SUNARTI nartie
jangan² gadis yg koma itu kakakx valexa ....?!
2024-09-03
1
Fahmi Fahmi
menarik
2024-06-02
0
Sintia Wati
Awal yg sangat sempurna..👏🏼👏🏼
2024-04-12
0