Bukan Janda Biasa (Hanya Status)
"Fira cepetan!" teriak Mita
"Tunggu sebentar ka! Aku nyari hp dulu." timpal Fira yang terus sibuk mencari hp nya kesana kemari.
Sehari setelah acara perpisahan, Rio dan keluarga berencana untuk berlibur ke salah satu wisata di kota M. Mereka berangkat setelah magrib habis, dan berencana untuk menginap di salah satu hotel dekat tempat wisatanya.
"Kalian lama sekali, habis darimana dulu?" tanya Rio ketika Mita dan Fira sudah masuk dalam mobil.
"Yang bikin lama tuh si Fira," Mita mencebik.
Rio, dan mama mengernyitkan dahinya. Sedangkan tersangka, hanya cengengesan.
"Biasa Mas, pelupa dia. Dari tadi terus kesana kemari nyariin hp, eh, taunya ada di meja dekat tv," jelas Mita kesal.
"Ada-ada saja kamu ini." Rio menggelengkan kepalanya, merasa gemas akan tingkah adik iparnya itu.
Malam ini jalan terasa sepi, dan suasana malam ini terasa mencekam. Fira menghelakan nafasnya membuang fikiran negatifnya ketika fikiran itu muncul dengan tiba-tiba.
Syafira berusaha memejamkan matanya untuk tidur, tapi fikirannya masih terus kemana-mana. Dia berusaha membuang rasa khawatir yang ia rasakan. Entah apa itu Firapun tidak tahu.
"Sepertinya ada yang ngikutin kita?" kata Rio sesekali melihat ke arah spion.
Ucapan Rio mengagetkan Fira dan membuatnya terbangun untuk ikut melihat ke belakang.
"Siapa mereka? Kenapa mereka terus mengikuti kita?" tanya Fira, ia bingung ketika melihat mobil yang di belakang terus mengikuti mereka.
"Kaka juga gak tahu, dari tadi mobil itu terus ngikutin kita!" balas Rio dengan gelisah penuh khawatir.
"Bisa lebih cepat gak Ka! Mobilnya tambah dekat, aku takut ini perampokan." Fira menjadi khawatir jika fikiran negatifnya benar-benar terjadi.
"Ada apa?" tanya Mita dan Mama berbarengan. Mereka merasa tidurnya terganggu akibat suara bising Rio dan Fira.
"Enggak apa-apa!" jawab kompak Rio, dan Fira.
Fira berusaha tenang, meski dirinya khawatir. Tangannya berkeringat dingin sesekali menggigit sedikit kukunya. Dalam hati terus berdoa agar mereka semua selamat. Dia menoleh kebelakang dan matanya terbelalak melihat mobil tadi berusaha menyelip mereka.
"Ka awaassss!" pekik Fira.
Ckiiiittttt
Suara decitan mobil terdengar saat Rey mengerem mobilnya mendadak.
"Siapa mereka Rio? Kenapa mereka mengikuti kita!?" tanya Sofi dengan panik.
"Iya, Mas. Sepertinya mereka orang-orang jahat. Apa kamu punya musuh?" ucap Mita penuh ketakutan.
"Tidak!" jawab Rio menegaskan.
Suara gedoran keras membuat orang yang ada di dalam tegang.
"Keluar kalian!" bentak sang penjahat sambil menggedor kaca mobil.
"Gimana ini?" Fira panik, ia semakin gugup dan berkeringat.
"Mau tidak mau kita harus hadapi!" ujar Rio.
"Baiklah, aku ikut keluar Ka," balas Fira.
"Hei, kalian, cepat keluar atau kami pecahkan kacanya!" bentak sang penjahat yang masih terus menggedor kaca mobil.
"Fira kamu mau ngapain?" tanya Mita dengan panik.
"Mau menghajar merekalah. Masa mau main masak-masakan." Fira masih saja menyelipkan candaan di dalam keadaan genting seperti ini.
"Ah, ka Rio mah lama." ia sudah jengah dengan orang yang mengganggu perjalanannya, diapun keluar dari mobil.
"Fira jangan!" cegah Mita dan Sofi.
Fira tak mendengarkan ucapan mereka, yang dia fikirkan saat ini hanyalah ingin cepat selesai, Rio juga ikut keluar membantu sang adik.
"Siapa kalian, dan mau apa kalian menghalangi kami?" tanya Fira yang sudah berjaga-jaga.
"Ada nyali juga kau nona," ejek salah satu dari para penjahat.
"Perasaan kami gak punya masalah, kenapa kalian mengganggu kami, hah?" bentak Rio sesaat setelah dia keluar.
"Kebanyakan cingcong kalian, pokoknya sekarang kita harus ngabisin kalian! Terutama kau nona!" tunjuk salah satu dari mereka kepada Fira.
"Kenapa harus gue bang? Perasaan gue gak punya salah sama abang-abang ini!" tanya Fira bingung.
"Alaaahh, pokoknya loe harus mati!" bentaknya dengan berusaha meninju wajah Fira.
Dengan gesit Fira bisa menghindar, kemudian dia menendang perut sang penjahat hingga tersungkur.
Fira, dan Rio memasang kuda-kuda, mereka saling lirik kemudian menyerang si penjahat. Rio melawan dua orang, sedangkan Fira melawan tiga orang dengan sendirian. Sungguh pertarungan yang tidak seimbang. Tapi, Fira, dan Rio tidak menyerah.
Bugh bugh bugh
Pukulan demi pukulan Rio, dan Fira layangkan. Menepis, mengelak, menendang dan meninju mereka lakukan.
Bugh
Fira memutar tubuhnya kemudian menendang wajah ketiganya.
"Kalian ini siapa, hah?" tanya Fira dengan membentak.
"Kau tidak perlu tahu kami nona! Yang bos kami mau, kau matiiii!" bentaknya berapi-api.
"Baik kita lihat saja nanti," ujar Fira dengan dingin. Tatapannya berubah tajam, terlihat aura membunuh dari diri Syafira.
Sang penyerang terus menyerang Fira, dan Rio penuh emosi. Mereka mengeluarkan seluruh tenaganya untuk melawan Fira, dan Rio.
Sebuah pukulun kencang mendarat di pipi Fira sampai membuatnya tersungkur. Fira meringis saat memegang sudut bibirnya, ia mengusap darahnya dengan ibu jari.
"Syafira..!" Teriak Rio, Mita, dan Mama Sofi secara bersamaan.
"Kau tidak apa-apa Fira?" tanya Rio teriak penuh ke khawatiran.
"Fokus Ka! fokus! jangan pedulikan aku!" jawabnya penuh perintah dan Fira kembali bangkit untuk melawannya kembali.
Pukulan Fira membabi buta, tanpa mereka sadari ada satu dari penjahat membawa senjata api. Orang itu segera mengambil pistolnya dan......
Door....
Suara tembakan menggema di tempat itu.
"Tidaaaaakkkk!" teriak Mita, ia syok melihatnya. Dia berusaha keluar untuk menghampiri Rio, dan Fira.
"Kamu jangan keluar mita! disana bahaya!" Mama berusaha mencegah Mita untuk keluar mobil..
"Tapi, mereka juga dalam bahaya, Ma." Mita sudah menangis melihat adiknya terluka.
"Ka Rio, cepat masuk!" ucap Fira, saat melihat Mita berusaha keluar dari mobil.
Fira memegang tangan kiri yang terkena tembak.
Ya, yang kena tembak adalah Syafira. Dia sempat melihat dengan sudut matanya ada senjata api mengarah pada Rio. Tanpa fikir panjang, dia menjadikan dirinya sebagai tameng. Dengan sekuat tenaga Fira berlari untuk mencegahnya. Namun siapa sangka, peluru lebih cepat melesat mengenai dirinya.
"Cepetan masuk ka!" ucapnya kembali.
Fira masih terus melawan kelima pria itu dengan kondisi tangan terluka. Dia terus mengalihkan perhatian musuh agar tidak mengejar Rio. Setelah melihat Rio masuk, Firapun berlari sekuat tenaga ke arah mobil sesekali melawan mereka.
"Ayo cepat jalan!" perintah Fira tegas setelah ia berada di dalam mobil.
"Fira tangan kamu!" ucap Mama Sofi penuh khawatir.
"Aku baik-baik saja, Ma." Fira meyakinkan Mita dan Sofi agar tidak perlu khawatir.
Rio melajukan mobilnya dengan kencang. Tapi, mobil yang di belakang terus mengejar mereka tanpa henti.
"Kalian pegangan!"
Door... Door..
Tembakan kembali di layangkan kearah mobil Rio, dan Rio masih bisa menghindar.
Rio menambah kecepatannya. Akan tetapi, mereka masih mengejar.
Mobil yang ada di belakang menubruk mobil Rio.
"Ka hati-hati!"
"Mas hati-hati!"
"Rio hati-hati! " ucap Fira, Mita dan Mama Sofi secara bersamaan.
Door..
Suara tembakan di layangkan kembali, namun kali ini mengenai ban mobil. Tembakan itu mengakibatkan mobilnya oleng, dan mobil belakang kembali menubruknya dengan sangat kencang membuat mobil Rio semakin tak terkendali.
"Awaaaasssss!" teriak Fira saat melihat sebuah truk menghampiri mereka.
Akan tetapi.....
Brruuuukkkk....brraaakkkk....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Erni Fitriana
mampir...salam kenal k'arion
2024-09-06
0
Alvaro Alfahri
mampir Thor ❤️👍
2022-08-27
0
Siti Zen
Mampir thor
2022-08-14
0