POV Syafira
Tidak terasa waktu ini akan tiba, waktu dimana aku harus memenuhi amanat ka Rio saat dulu dia berpesan padaku.
Aku tidak pernah tahu kenapa ka Rio menyuruhku untuk ke kota J, padahal di sana aku tidak mengenal siapapun.
Entah akan seperti apa kehidupanku di sana, hanya Tuhanlah yang tahu. Tapi aku berharap, semoga hidup kami selalu di kelilingi orang-orang baik.
Hari ini kami sudah siap untuk berangkat ke bandara, sebelumnya aku berpesan kepada mereka untuk mengantarkan kami hanya sampai bandara kota M saja.
Awalnya mereka menolak terutama Paman Doni yang paling ingin ikut ke kota J karena ingin memastikan kami selamat. Namun aku meyakinkannya agar tidak terlalu khawatir.
****
"Ra, sudah siap belum?" pekik Doni dari luar.
"Tunggu sebentar! Aku memakaikan Felix sepatu dulu," jawab Fira tak kalah keras.
Tidak lama kemudian Fira selesai memasangkannya dan menuntun Felix menghampiri Doni.
"Kita ke pemakaman dulu ya, Paman!" ajak Fira.
Sebelum berangkat, Fira mengajak Felix ke makan keluarga mereka, dari kecil Fira sudah memperkenalkan siapa saja yang ada di dalam sana.
Fira berjongkok di ikuti oleh anaknya, dan juga Doni. Mereka mengirimkan doa-doa untuk ketenangan keluarganya.
"Ka, sesuai janjiku padamu aku akan menjaga anak kalian dengan baik. Kami ke sini ingin berpamitan kepada kalian, mungkin kami akan jarang kemari. Tapi, kami akan selalu mengirimkan doa untuk kalian di manapun kami berada." Ucap Fira berusaha tegar, dia mengusap batu nisan Kakanya.
"Papa, Pama, Felix janji akan menjadi anak baik, dan nulut sama Bunda, aku sayang kalian," saut Felix. "Felix juga janji akan telus belajal bela dili dengan Bunda agal aku kuat sepelti supel hilo," lanjutnya.
Doni yang berada di samping Felix mengusap rambut kriting anak itu penuh sayang.
Fira yang mendengar ucapan Felix terharu, dia memeluk Felix dengan derai air mata.
"Bunda, jangan nangis!" ucap Felix menghapus air mata Fira menggunakan tangan mungilnya. Mereka berpelukan sambil menangis di tengah pemakaman keluarganya.
Mereka pun berdiri lalu pergi meninggalkan pemakaman. Sesekali Fira menoleh ke belakang melihat ketiga makan yang berjejer. Air matanya kembali menetes mengingat setiap momen bersama ketiganya.
Doni merangkul Fira berusaha untuk memberikan kekuatan.
"Kamu tidak sendiri, ada kita yang akan selalu bersamamu," ucap Doni.
Di dalam mobil, Fira hanya terdiam menyenderkan punggungnya serta memejamkan matanya.
Tidak berselang lama mereka sampai di bandara, ternyata sudah banyak yang menunggu kedatangan Fira.
Mereka ingin mengantar kepergian Fira dan yang pasti memberikan doa untuk keselamatan dan kebahagiaannya
Yang di maksud mereka adalah temannya Fira, bi Caca dan juga para pegawainya.
"Ra, kenapa harus ke sana sih?" ucap Kania sedih.
"Iya, Ra. Kita akan merasa kehilangan kamu," timpal Fitri memeluk Fira.
"Ini amanah, saya harus melaksanakan amanah itu," jawab Fira mengurai pelukan Fitri.
Felix sudah berada di gendongan Doni. "Uncle om, nenek, kalian ikut yuk!" ajak Felix kepada Doni dan bi Caca.
"Kita tidak bisa ikut karena banyak pekerjaan di sini," jawab bi Caca.
"Tan bica di tinggalin bental!" ujar Felix cemberut.
"Tidak bisa, nanti siapa yang akan menjaga rumah kamu? Siapa yang akan merawat makan orang tua kamu? San siapa yang akan mengajari mereka?" jelas Doni, yang di maksud mereka para pegawai.
"Oh....gitu ya. Tapi, nanti kalian ke cana 'Kan?" tanya Felix memastikan.
"Pasti, jika pekerjaannya selesai kita akan kesana.
"Lalu kuliahmu gimana, Ra?" timpal Kania bingung.
"Aahh.. iya, kau 'kan sebentar lagi lulus, hanya tinggal satu semester lagi," saut Fitri.
"Saya akan menyelesaikan kuliah saya di sana, sambil menyelam minum air."
"Berarti kau akan membuka cabang Sunshine Cafe & Resto di sana dong?" ucap Kania memastikan.
"Iya."
"Waaah, gila! Sudah menjadi bos besar di kota M, sekarang kau mau membuka lagi di kota lain! Uang kau seberapa banyak sih?" celetuk Fitri.
"Buaanyaaakkk tante," sahut Felix tiba-tiba.
Semuanya tersenyum akan kepolosan Felix.
Tiba-tiba suara pemberitahuan terdengar, Fira serta Felix berpamitan kepada mereka.
"Kalian baik-baik ya disana, jaga kesehatan! Jangan lupa makan!" bi Caca memeluk keduanya, dia meneteskan air mata merasa sedih harus berpisah dengan majikannya.
"Aku akan selalu ingat pesan Bibi," jawabnya sambil tersenyum tulus.
"Bu Bos, kami minta maaf jika kami banyak salah, semoga Bu Bos dan tuan kecil Bos selalu dalam lindungan Tuhan," ucap salah satu pekerja.
"Terima kasih atas doanya, dan saya juga minta maaf kepada kalian jika selama saya di sini selalu membuat kalian kerepotan."
Para karyawan mengangguk lalu memeluk Fira.
"Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu, Nak," doa bibi fengan tulus.
Bi Caca mengecup dahi Felix dengan sayang, lalu mengecup dahi Syafira.
Deg!...
Fira tertegun saat baby sitter nya mengecup dahi dia, hatinya merasakan kecupan itu seperti kecupan yang selalu di berikan Mamanya.
Wajah Fira kembali murung, matanya kembali meneteskan air mata.
"Huuaaaa Bunda!" Felix menangis memeluk ceruk leher Bundanya.
Fira berusaha menenangkan anaknya agar tidak terus menangis sambil melangkahkan kakinya untuk masuk.
Mereka melambaikan tangan kepada semuanya.
Banyak pegawai yang menangis saat Fira berpamitan, mereka merasa kehilangan akan sosok Bos yang baik. Felix yang hatinya lembut dan bersih ikut bersedih melihat Bundanya sedih.
"𝘗𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘚𝘺𝘢𝘧𝘪𝘳𝘢," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘰𝘯𝘪, dan matanya berkaca-kaca.
Bersambung.....
****
Ini Visual nya Felix menurut author, jangan di bully ya, jika tidak sesuai dengan ekspektasi kalian. 😅
Mohon maaf, atas kesalahan dalam setiap kata.🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Lina ciello
iseh banyak misteri loh iki 🧐
2024-09-01
0
Meggy Wuntu
felix gntg koq thor..sesui dgn umurnx...Next
2022-06-16
2
𝓐𝔂⃝❥🍁●⑅⃝ᷟ◌ͩṠᷦụᷴfᷞi ⍣⃝కꫝ🎸❣️
Gemezz liatin felix 😍 rambutnya sama kayak anakku , tp anakku cewek 😁🥰
2022-06-16
1