Beda Tempat Beda Kehidupan

Kota J, kota metropolitan dengan sejuta cerita. Di sinilah sekarang Fira, dan Felix berada.

"Semoga kebaikan selalu datang, dan keburukan menjauhi kami. Beda tempat beda cerita," batin Fira.

"Kita udah sampai ya, Bunda?" tanya Felix mengucek mata sebab ia baru bangun tidur..

"Iya, sayang. Apa kamu suka?" tanya Fira saat sedang berada di dalam angkot.

"Cuka, Bunda. Itu namanya apa, Bunda?" tunjuk Felix pada tugu yang ada emasnya.

"Itu namanya Monas, nanti kapan-kapan kita main ke sana," ucap Fira menjelaskan.

"Baguc ya, Bunda. Nanti Felix mau ke cana." balas Felix cadel.

Ceritanya Felix itu masih belum bisa berucap huruf R dan S ya.

"Iya," balas Fira.

Mata bulat Felix menatap orang-orang yang ada di dalam angkot, sesekali matanya melihat ke samping memperhatikan gedung yang berjejer rapi.

"Anaknya ya, neng?" tanya salah satu penumpang.

"Iya, Bu."

"Masih muda ko udah punya anak?" celetuk penumpang lain.

Fira tersenyum.

"Sudah takdir saya, lagian saya tak bisa menolak takdir yang Tuhan gariskan untuk saya." Jawab Fira dengan sopan namun tegas.

"Tapi sayang aja, usia muda harus ngurus anak," cibirnya.

"Kita tidak boleh menyayangkan apa yang Tuhan belikan untuk kita, kalena mungkin itu yang telbaik bagi kita." sahut Felix dengan bijak serta tatapan polosnya, dari tadi dia menyimak perkataan setiap orang.

Fira tersenyum, dia mengusap kepala anaknya penuh sayang. Sedangkan ibu yang bertanya tadi diam tak berkutik.

"Pintar sekali, barapa tahun anaknya?" tanya pak sopir.

Fira ingin menjawab tapi sudah keduluan oleh Felix. "Empat tahun," jawab Felix.

"Kecil-kecil pintar menjawab, gak sopan." Cibir ibu yang tadi dengan sinis, rupanya dia tidak suka.

"Tante calah, Bunda cuka ngajalin aku copan cantun kok," jawab Felix.

"Ck, mending diam! anak kecil jangan sok benar," cebiknya kesal.

"Aku hanya menjawab yang menulut ku benal tante," saut Felix.

Sang sopir tersenyum puas di balik kemudi, karena dia tahu kalau penumpang itu suka asal bicara tanpa berfikir.

"Kamu tidak boleh seperti itu!" larang Fira menasehati.

Mobil yang mereka tumpangi berhenti, dan penumpang tadi turun dengan kesal sambil menggerutu.

"Minggir! Dasar orang miskin blagu," cebiknya kesal.

Fira dan Felix memang memakai pakaian sederhana, di kota ini dia memutuskan untuk merubah penampilan dan gaya kehidupannya.

Beda tempat beda kehidupan, begitulah pikiran Fira. Dan bukan tanpa alasan Fira seperti itu, dia hanya ingin tahu seperti apa orang-orang yang berada di kota ini, dan dia juga ingin tahu adakah orang yang tulus tanpa memandang harta dan tahta.

Pandangan Felix seketika berbinar saat melihat toko mainan karena mobilnya berhenti dekat toko itu.

"Bunda ada mainan, kita beli ya!" ajak Felix sambil menunjuk toko mainan.

"Ayo Bunda, ayo!" desak Felix terus menarik tangan bundanya.

"Pak, berhenti dulu di sini! Anak saya mau beli mainan,"

"Iya, neng. Silahkan!" jawab sang supir.

"Bentar ya, sayang! Bunda mau bicara sama pak sopirnya dulu!" titah Fira pada Felix.

Fira bernegoisasi dengan sang sopir untuk tetap menunggu mereka, Fira juga berjanji akan membayar lebih jika dia mau mencarikan kontrakan untuk Fira. Karena penumpang hanya tinggal Fira, sang sopir pun mengiakannya.

Sedangkan Felix lebih dulu masuk ke toko mainan ketika Bundanya fokus bernegoisasi. Rupanya anak itu sudah tidak sabar untuk membeli mainan yang dia sukai.

Matanya terus melihat sambil berkeliling mencari mainan yang dia inginkan. Dan matanya tertuju kepada robot Ultraman.

Sedangkan di luar sana Fira celingukan mencari anaknya.

"Pak saya ke dalam dulu ya, Bapak mengerti 'kan apa yang tadi kita bicarakan?" tanya Fira memastikan.

"Siap laksanakan, Bapak mengerti," balas pak sopir.

Fira mengacungkan jempolnya dan tersenyum, lalu dia masuk menyusul Felix.

Fira berjalan mencari titik dimana sang anak berada, dia bisa mengetahuinya sebab dia memasang alat pelacak keberadaan Felix. Benda itu terletak pada gelang yang di kenakan Felix.

Setelah menemukan keberadaan sang anak, Fira berdiam diri memperhatikan seseorang yang ingin berbuat jahat dan Felix pun melihat itu.

"Sayang, sini!" panggil Fira dalam hati.

Seolah memiliki ikatan batin yang kuat Felix menoleh, diapun menghampiri Bundanya.

"Kamu lihat itu?" tunjuk Fira lewat lirikan matanya, Felix mengangguk.

"Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan?"

"Tahu, Bunda."

"Laksanakan!" titah Fira.

Felix berjalan ke arah orang itu, dia mengambil ancang-ancang lalu berlari kemudian menubruk seorang pria dan wanita.

Brukk.

"Hei, bocah! Jangan berlarian di sini!" gerutu si pria karena aksinya gagal.

"Om jangan menculi! Doca tahu, nanti macuk nelaka!" ucap Felix polos sambil menatap mereka silih berganti.

Si pria gelagapan dan si wanita terlihat bingung.

"Tante, tadi om ini mau culi handphone yang ada di caku belakang Tante, dan om ini juga menculi mainan," tunjuk Felix pada si pencuri.

"Bohong, kau jangan menuduh anak kecil!" bentaknya berusaha mengelak.

"Aku bukan anak kecil om, aku udah becal!" pancing Felix agar si pria merasa marah, Felix menjulurkan lidahnya meledek.

"Hei, anak kurang ajar, sini kau!"

"Eittt, tunggu dulu!" perintah Felix dan si pria malah mematuhi perintahnya.

"Tante kalau tidak pelcaya, tante bica cek cctv dan cek handphone Tante!" lanjutnya.

"Om jelek ayo kejal aku! Kenapa malah diam terbengong-bengong?" Felix kembali meledeknya dengan menepuk-nepuk bokongnya dan memeletkan lidah.

"Bocah sialan! Kemari kau!" ucapnya dengan marah kemudian mengejar Fiona.

Sedangkan Amel meraba sakunya dan ternyata benar, handphone nya tidak ada. Ya wanita tadi adalah Amel, dia sedang fokus mengecek barang yang habis, kemudian Amel segera bergegas ke ruang komputer untuk melihat cctv, benar saja orang itu mengambil beberapa mainan di bantu satu orang temannya.

"Ayo, om jelek tangkap aku!" Felix terus berlari sesekali sembunyi.

"Sini kau, jangan lari!" pekiknya menyuruh Felix berhenti.

"Bunda! Beraksi." Pekik Felix mengagetkan semua orang.

Dan bugghh...

Pria itu jatuh tersungkur karena Fira menyodorkan satu kakinya kedepan hingga pria itu tersandung dan jatuh tengkurap.

Hahahaha Felix tertawa puas.

"Hati-hati om! Nanti jatuh! Cakit gak? cakit gak?" tanya Felix

"Cakitlah maca kagak!" Felix sendiri yang menjawab.

Felix kembali tertawa, sedangkan Fira malah bersembunyi di balik etalasi mainan. Dia mengacungkan jempol mengedipkan sebelah matanya kepada Felix.

Felix membalas dengan ancungan jempol pula tanpa di ketahui si pencuri.

"Kurang ajar! Dung bantu gue!" ujar si pria dengan marah dan memanggil temannya.

"Wah, dia malah!" ledek Felix.

"Kabuuuulll!" pekik Felix lari terbirit-birit.

Terpopuler

Comments

Dyah Oktina

Dyah Oktina

kecil2 emang ngemesin ya.. 😍

2024-09-18

0

Dyah Oktina

Dyah Oktina

kok jd fiona... kebanyakan buat cerita ya thor..jd typo

2024-09-18

0

kay-kay

kay-kay

😗😗😗lucu bgt...

2022-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Menegangkan
2 Kehilangan
3 Memulai Kembali
4 Penyesalan Seorang Ibu
5 Kesedihan Arman
6 Wasiat?...
7 Cewek Gila
8 Mencari
9 Pupus
10 Usaha Berbuah Manis
11 Persiapan
12 Pamit
13 Beda Tempat Beda Kehidupan
14 Felix
15 Rempong
16 Salah Orang
17 Bu Ratih
18 Setiap Orang Mempunyai Masalah
19 Keributan
20 Bukan Janda Pelakor
21 Membantu part 1
22 Membantu part 2
23 Loe Lagi!
24 Jambret...!
25 Ular Apa Yang Panjang?
26 Terluka
27 Siapa Kamu?
28 Seperti Chef
29 Aku Bukan Anak Haram!
30 Kamu Aurelia Syafira, Keponakanku.
31 Membingungkan.
32 Mbak Kun!
33 Kuliah
34 Om, Maukah Jadi Ayahku?
35 Albern Alexander!
36 Terima Kasih Sudah Membantu Kami, Nak.
37 Tepat Sasaran
38 Tidak Ada Yang Menculikku.
39 SC And R (Sunshine Cafe & Resto)
40 Di Jodohkan
41 Enggak Jelas
42 Bercerita
43 Sofi
44 Gugurkan Kandunganmu!
45 Makan Di Cafe
46 Apa Salah Menjadi Janda?
47 Maukah Kau Menikah Dengan Ku?
48 Mama Sofi!
49 Sulit Di Percaya
50 Keserempet
51 Seharian Bersama Syafira
52 Apa?!
53 Terpaksa
54 Gak Tahu Judulnya
55 Penjelasan
56 Saya Ayah Kandungmu
57 Jangan Mengkhawatirkan Diriku! Aku Tidak Selemah Itu!
58 Pengusiran
59 Jangan Kau Sentuh Anakku!
60 Pelajaran
61 Perjuangan Cinta Akan Di Mulai
62 Kamu Mau Menggodaku?
63 Janda Mengalihkan Duniaku.
64 Hamil
65 Akting
66 Tidak Peduli
67 Menikah?!
68 Mendadak Nikah
69 Punya Ayang
70 Good Night
71 Bersyukur
72 Deg-degan
73 Terkejut
74 Pertunjukan
75 Jangan Lakukan!
76 Dalang
77 Perang-perangan
78 Layani Aku!
79 Putus Asa
80 Penawaran
81 Duuhhh, gerah!
82 Panik Dan Khawatir
83 Cacicang
84 Hati Ke Hati
85 Penyerahan Warisan
86 Tentang Saras
87 Mana Suami?
88 Kejanggalan
89 Perseteruan
90 Pria Misterius
91 Menyusun Rencana
92 Akhir Dari Kisah Mahendra Dan Saras
93 Hadapi Segalanya
94 Memohon
95 Menerima
96 Visual Pilihan Author
97 Kapan Disini Ada Baby?
98 Garis Dua
99 Rencana
100 Makan Malam
101 Surprise
102 Resepsi
103 Ucapan Selamat
104 Terima kasih
105 EXTRA PART ( drama sebelum melahirkan )
106 EXTRA PART ( Akhir Cerita )
107 Novel Baru : Ternyata Aku Mencintaimu
108 Promosi Novel Lama
109 Terjerat Cinta Bujang Lapuk (Doni Alexander)
110 Novel Baru : Sang Pelakor ( Kau selingkuh, Aku mendua )
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Menegangkan
2
Kehilangan
3
Memulai Kembali
4
Penyesalan Seorang Ibu
5
Kesedihan Arman
6
Wasiat?...
7
Cewek Gila
8
Mencari
9
Pupus
10
Usaha Berbuah Manis
11
Persiapan
12
Pamit
13
Beda Tempat Beda Kehidupan
14
Felix
15
Rempong
16
Salah Orang
17
Bu Ratih
18
Setiap Orang Mempunyai Masalah
19
Keributan
20
Bukan Janda Pelakor
21
Membantu part 1
22
Membantu part 2
23
Loe Lagi!
24
Jambret...!
25
Ular Apa Yang Panjang?
26
Terluka
27
Siapa Kamu?
28
Seperti Chef
29
Aku Bukan Anak Haram!
30
Kamu Aurelia Syafira, Keponakanku.
31
Membingungkan.
32
Mbak Kun!
33
Kuliah
34
Om, Maukah Jadi Ayahku?
35
Albern Alexander!
36
Terima Kasih Sudah Membantu Kami, Nak.
37
Tepat Sasaran
38
Tidak Ada Yang Menculikku.
39
SC And R (Sunshine Cafe & Resto)
40
Di Jodohkan
41
Enggak Jelas
42
Bercerita
43
Sofi
44
Gugurkan Kandunganmu!
45
Makan Di Cafe
46
Apa Salah Menjadi Janda?
47
Maukah Kau Menikah Dengan Ku?
48
Mama Sofi!
49
Sulit Di Percaya
50
Keserempet
51
Seharian Bersama Syafira
52
Apa?!
53
Terpaksa
54
Gak Tahu Judulnya
55
Penjelasan
56
Saya Ayah Kandungmu
57
Jangan Mengkhawatirkan Diriku! Aku Tidak Selemah Itu!
58
Pengusiran
59
Jangan Kau Sentuh Anakku!
60
Pelajaran
61
Perjuangan Cinta Akan Di Mulai
62
Kamu Mau Menggodaku?
63
Janda Mengalihkan Duniaku.
64
Hamil
65
Akting
66
Tidak Peduli
67
Menikah?!
68
Mendadak Nikah
69
Punya Ayang
70
Good Night
71
Bersyukur
72
Deg-degan
73
Terkejut
74
Pertunjukan
75
Jangan Lakukan!
76
Dalang
77
Perang-perangan
78
Layani Aku!
79
Putus Asa
80
Penawaran
81
Duuhhh, gerah!
82
Panik Dan Khawatir
83
Cacicang
84
Hati Ke Hati
85
Penyerahan Warisan
86
Tentang Saras
87
Mana Suami?
88
Kejanggalan
89
Perseteruan
90
Pria Misterius
91
Menyusun Rencana
92
Akhir Dari Kisah Mahendra Dan Saras
93
Hadapi Segalanya
94
Memohon
95
Menerima
96
Visual Pilihan Author
97
Kapan Disini Ada Baby?
98
Garis Dua
99
Rencana
100
Makan Malam
101
Surprise
102
Resepsi
103
Ucapan Selamat
104
Terima kasih
105
EXTRA PART ( drama sebelum melahirkan )
106
EXTRA PART ( Akhir Cerita )
107
Novel Baru : Ternyata Aku Mencintaimu
108
Promosi Novel Lama
109
Terjerat Cinta Bujang Lapuk (Doni Alexander)
110
Novel Baru : Sang Pelakor ( Kau selingkuh, Aku mendua )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!