Salah Orang

Banyak barang yang Fira butuhkan untuk mengisi rumah kontrakannya, di karenakan rumah yang ia tempati kosong tidak ada isinya. Saat ini Fira sedang belanja dengan pak Komar, Fadil dan tidak ketinggalan kedua anaknya. Dia memilih beberapa barang mulai dari lemari pakaian, perlengkapan dapur, kasur dan lain sebagainya.

"Sayang, kamu mau beli apa?" tanya Fira pada Felix.

"Kalau aku telcelah Bunda caja, aku ngikutin aja," jawab Felix dengan dewasa.

Fira tersenyum, ia merasa senang anaknya tumbuh menjadi anak yang tidak suka berlebihan dalam membeli sesuatu.

Fira melirik ke arah Fadil, ia melihat jika Fadil terus melihat-lihat kearah elektronik.

"Apa kamu menginginkan sesuatu, Fadil?"

"Hah! tidak ka, meski Fadil ingin pasti Bapak tidak akan punya uang, harganya kan cukup mahal." Balas Fadil dengan murung, padahal ia membutuhkan benda itu untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.

"Jika kamu ingin, ambil saja! Nanti Kaka yang bayar!" perintah Fira dengan tegas.

"Iya ka, Bunda 'kan uang nya banyak, kami punya banyak ca..." Celetuk Felix akan tetapi mulutnya buru-buru dia bekap. "Hampil saja aku keceplosan," batin Felix.

Fadil bingung, "Kamu kenapa?"

Felix hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalau kamu mau, ayo ambil!" Fira kembali menyuruh Fadil mengambil barang yang ia sukai.

"Gak usah ka," tolak Fadil.

"Gak pa pa, ayo ambil! Insyaallah uang nya cukup ko," desak Fira.

"Tapi..." Fadil ragu-ragu sebab dia merasa tak enak.

"Pokok nya gak ada tapi-tapian, ini hadiah dariku agar kamu lebih semangat lagi belajarnya!" Titah Fira dengan tegas dan tak mau ada penolakan.

"Beneran ka?" Fadil kembali memastikan.

Fira tersenyum mengangguk, wajah Fadil memancarkan raut bahagia, matanya berbinar, dia terharu, kemudian memeluk Fira dengan sayang.

Hingga suara dering handphone menghentikan acara haru itu. Fira menerima panggilan sambil berjalan keluar. Sedangkan Felix, Fadil, masih memilih, dan pak Komar sendiri membantu pegawai toko menaikan barang ke pickup.

****

Toko Mainan

"Gilang, hari ini lo ikut gue ke daerah blok M!" ucap Rey sambil melayani pembeli.

"Ngapain bos? Kerjaan gue masih banyak, nyapu belum beres, terus nanti gue harus cek barang," tanya Gilang yang sibuk menyapu lantai.

"Untuk urusan di sini bisa yang lain kerjakan, gue harus cek toko yang ada di sana."

Batin Rey berbicara, "Sekalian mau lihat cewek yang bikin Adek gue antusias mau menjodohkan dengan gue."

"Ok, kalau begitu gue beresin ini dulu."

Tak lama kemudian Amel dan temannya datang.

"Halo, Bang Rey," sapa teman Amel dengan centil, ia ingin memeluk Rey tapi keburu di tarik oleh Amel.

"Loe jangan macem-macem, Bel! Abang gue gak suka cewek centil!" sindir Amel penuh peringatan.

Bela memanyunkan bibirnya kesal.

Saat melihat Bela, Rey menjadi kesal. Dia tidak begitu suka akan salah satu teman adiknya itu, dengan segera Rey berjalan ke luar toko.

"Mel, Abang pergi dulu, ayo Lang!" kata Rey.

"Bang mau kemana? Masa Bela kesini mau di tinggalin." Bela berusaha menghentikan langkah Reyhan tapi Rey tak menggubris perkataannya.

"Emang enak di kacangin," ledek Gilang.

"Sialan loe," cebik Bela.

Ketika sedang di perjalanan tiba-tiba mobil Rey mendadak mogok.

"Yah, yah, kok gini sih? Yah mogok!" umpat Reyhan.

"Loe lupa bayar pajak kali? jadi mobilnya mogok gak mau jalan," celetuk Gilang.

"Gue bayar ko, tiap tahun malah."

Reyhan pun keluar dan melihat keadaannya, "Padahal tadi gak pa pa, heran gue. Mana gue harus ke toko lagi," umpat Rey kesal.

"Kenapa mobil loe?" tanya Gilang ikut turun.

"Gak tahu gue, loe tunggu di sini! gue harus ke toko, ada berkas yang harus gue ambil di toko itu."

"Lah, masa gue di tinggal? Tega Loe!" cebik Gilang.

"Mau gimana lagi, ini penting soalnya! nanti ada montir mobil yang kesini dan loe tunggu saja!"

"Terus loe naik apa? masa jalan kaki," tanya Gilang bingung.

"Ide bagus, gue jalan kaki saja. Lagian sudah dekat hanya butuh 10 menit udah sampai."

Reyhan berlalu meninggalkan Gilang, ia memutuskan jalan kaki.

Saat sedang berjalan ia di kagetkan oleh ibu-ibu yang menganggap dirinya suaminya.

"Suamiku, kamu suamiku? Hore suamiku pulang." ucapnya dengan bertepuk tangan senang. Dia membawa boneka, rambutnya di ikat dua pakai tali rapia, serta daster yang kedodora.

"Maaf bu, saya bukan suami ibu!" Reyhan kaget sebab orang itu seperti orang gila.

"Kamu suamiku, suamiku." Orang itu berusaha memeluk Reyhan.

Rey yang merasa dirinya dalam bahaya segera berlari menghindari, tapi sayang orang gilanya terus mengejar.

"Sial banget hari ini." Reyhan menggerutu kesal, sesekali melihat ke belakang.

****

Saat ini Fira sedang menerima telpon dan dia duduk di pintu masuk bagian penumpang. Ketika sedang bercengkrama, ia mendengar teriakan seorang wanita menuju arahnya

"Jambret, tolong jambret!"

Matanya hanya fokus ke benda pipih, ia tiba-tiba berdiri dan menghadang orang yang berlari ke arahnya, kemudian tanpa aba-aba Fira mendorong dari samping hingga tersungkur.

Bugh...

"Aduh," orang itu meringis kesakitan.

"Kenapa loe mukul gue, hah?" bentaknya sambil menunduk menepuk-nepuk telapak tangannya.

"Jambret, jambret," teriak Fira tiba-tiba.

Orang tadi terlonjak kaget, kemudian dia berdiri dan membekap mulut Fira.

"Loe gila, ya? gue bukan jambret! Teriakan loe bisa bikin gue babak belur tahu." Bentak dia dengan kesal tepat di telinganya sedangkan tangan masih membekap.

Fira berontak dan dia menyikut perut pria itu dengan kencang hingga bekapannya terlepas, pria tadi kembali meringis.

"Aww," ucapnya marah, ia mendongak dan matanya melotot melihat wajah itu.

"Loe! Cewek gila? Ya, loe si cewek gila itu!" ucap Rey.

Tanpa aba-aba lagi Fira kembali memukul perutnya kemudian memiting tangan Reyhan ke belakang.

"Kena loe, mau lari kemana jambret? Loe gak akan bisa kabur."

"Lepasin gue! Gue bilang bukan jambret."

"Bu ini jambret nya, Bu!" teriak Fira.

Ucapan Fira membuat orang yang ada di dalam toko keluar termasuk Felix, Fadil dan pak Komar.

"Bukan, bukan, saya bukan jambret! Kalian salah orang," jawab Rey membela.

"Halah mana ada maling ngaku? Kalau ngaku penjara penuh," saut Fira tak percaya.

Reyhan di hakimi beberapa orang di sana.

Si ibu yang kena jambret mendekati kerumunan, ia melihatnya dengan seksama.

"Aduh, neng. Bukan ini jambretnya, ini mah terlalu ganteng." Katanya meyakinkan Fira.

Malu, sungguh malu, wajah Fira menjadi merah, perlahan ia melepaskan Reyhan.

"Gue udah bilang, gue bukan jambret! Dasar cewek gila," kesal Rey menahan amarah.

"Salah loe sendiri kenapa lari-lari," balas Fira mengelak.

"Gue lari di kejar orang gila, noh!" Tunjuk Rey pada wanita gila yang terus memanggil suamiku mana suamiku.

"Salah orang dong gue?" Ucap Fira melemah menunduk menahan malu.

Huhuhuhu.....

Semua orang menyorakinya, wajah Fira semakin merah padam menahan malu.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Bilang cewek gila aja jdi di kejar"cewek gila benar takut lan Rey 🤣🤣🤣

2022-06-11

0

Fay

Fay

lanjut

2022-06-10

0

Indah Mulya Ningrum

Indah Mulya Ningrum

sampe di sini pun sy masih gagal paham sama cerita nya......😂😂😂😂😂

2022-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Menegangkan
2 Kehilangan
3 Memulai Kembali
4 Penyesalan Seorang Ibu
5 Kesedihan Arman
6 Wasiat?...
7 Cewek Gila
8 Mencari
9 Pupus
10 Usaha Berbuah Manis
11 Persiapan
12 Pamit
13 Beda Tempat Beda Kehidupan
14 Felix
15 Rempong
16 Salah Orang
17 Bu Ratih
18 Setiap Orang Mempunyai Masalah
19 Keributan
20 Bukan Janda Pelakor
21 Membantu part 1
22 Membantu part 2
23 Loe Lagi!
24 Jambret...!
25 Ular Apa Yang Panjang?
26 Terluka
27 Siapa Kamu?
28 Seperti Chef
29 Aku Bukan Anak Haram!
30 Kamu Aurelia Syafira, Keponakanku.
31 Membingungkan.
32 Mbak Kun!
33 Kuliah
34 Om, Maukah Jadi Ayahku?
35 Albern Alexander!
36 Terima Kasih Sudah Membantu Kami, Nak.
37 Tepat Sasaran
38 Tidak Ada Yang Menculikku.
39 SC And R (Sunshine Cafe & Resto)
40 Di Jodohkan
41 Enggak Jelas
42 Bercerita
43 Sofi
44 Gugurkan Kandunganmu!
45 Makan Di Cafe
46 Apa Salah Menjadi Janda?
47 Maukah Kau Menikah Dengan Ku?
48 Mama Sofi!
49 Sulit Di Percaya
50 Keserempet
51 Seharian Bersama Syafira
52 Apa?!
53 Terpaksa
54 Gak Tahu Judulnya
55 Penjelasan
56 Saya Ayah Kandungmu
57 Jangan Mengkhawatirkan Diriku! Aku Tidak Selemah Itu!
58 Pengusiran
59 Jangan Kau Sentuh Anakku!
60 Pelajaran
61 Perjuangan Cinta Akan Di Mulai
62 Kamu Mau Menggodaku?
63 Janda Mengalihkan Duniaku.
64 Hamil
65 Akting
66 Tidak Peduli
67 Menikah?!
68 Mendadak Nikah
69 Punya Ayang
70 Good Night
71 Bersyukur
72 Deg-degan
73 Terkejut
74 Pertunjukan
75 Jangan Lakukan!
76 Dalang
77 Perang-perangan
78 Layani Aku!
79 Putus Asa
80 Penawaran
81 Duuhhh, gerah!
82 Panik Dan Khawatir
83 Cacicang
84 Hati Ke Hati
85 Penyerahan Warisan
86 Tentang Saras
87 Mana Suami?
88 Kejanggalan
89 Perseteruan
90 Pria Misterius
91 Menyusun Rencana
92 Akhir Dari Kisah Mahendra Dan Saras
93 Hadapi Segalanya
94 Memohon
95 Menerima
96 Visual Pilihan Author
97 Kapan Disini Ada Baby?
98 Garis Dua
99 Rencana
100 Makan Malam
101 Surprise
102 Resepsi
103 Ucapan Selamat
104 Terima kasih
105 EXTRA PART ( drama sebelum melahirkan )
106 EXTRA PART ( Akhir Cerita )
107 Novel Baru : Ternyata Aku Mencintaimu
108 Promosi Novel Lama
109 Terjerat Cinta Bujang Lapuk (Doni Alexander)
110 Novel Baru : Sang Pelakor ( Kau selingkuh, Aku mendua )
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Menegangkan
2
Kehilangan
3
Memulai Kembali
4
Penyesalan Seorang Ibu
5
Kesedihan Arman
6
Wasiat?...
7
Cewek Gila
8
Mencari
9
Pupus
10
Usaha Berbuah Manis
11
Persiapan
12
Pamit
13
Beda Tempat Beda Kehidupan
14
Felix
15
Rempong
16
Salah Orang
17
Bu Ratih
18
Setiap Orang Mempunyai Masalah
19
Keributan
20
Bukan Janda Pelakor
21
Membantu part 1
22
Membantu part 2
23
Loe Lagi!
24
Jambret...!
25
Ular Apa Yang Panjang?
26
Terluka
27
Siapa Kamu?
28
Seperti Chef
29
Aku Bukan Anak Haram!
30
Kamu Aurelia Syafira, Keponakanku.
31
Membingungkan.
32
Mbak Kun!
33
Kuliah
34
Om, Maukah Jadi Ayahku?
35
Albern Alexander!
36
Terima Kasih Sudah Membantu Kami, Nak.
37
Tepat Sasaran
38
Tidak Ada Yang Menculikku.
39
SC And R (Sunshine Cafe & Resto)
40
Di Jodohkan
41
Enggak Jelas
42
Bercerita
43
Sofi
44
Gugurkan Kandunganmu!
45
Makan Di Cafe
46
Apa Salah Menjadi Janda?
47
Maukah Kau Menikah Dengan Ku?
48
Mama Sofi!
49
Sulit Di Percaya
50
Keserempet
51
Seharian Bersama Syafira
52
Apa?!
53
Terpaksa
54
Gak Tahu Judulnya
55
Penjelasan
56
Saya Ayah Kandungmu
57
Jangan Mengkhawatirkan Diriku! Aku Tidak Selemah Itu!
58
Pengusiran
59
Jangan Kau Sentuh Anakku!
60
Pelajaran
61
Perjuangan Cinta Akan Di Mulai
62
Kamu Mau Menggodaku?
63
Janda Mengalihkan Duniaku.
64
Hamil
65
Akting
66
Tidak Peduli
67
Menikah?!
68
Mendadak Nikah
69
Punya Ayang
70
Good Night
71
Bersyukur
72
Deg-degan
73
Terkejut
74
Pertunjukan
75
Jangan Lakukan!
76
Dalang
77
Perang-perangan
78
Layani Aku!
79
Putus Asa
80
Penawaran
81
Duuhhh, gerah!
82
Panik Dan Khawatir
83
Cacicang
84
Hati Ke Hati
85
Penyerahan Warisan
86
Tentang Saras
87
Mana Suami?
88
Kejanggalan
89
Perseteruan
90
Pria Misterius
91
Menyusun Rencana
92
Akhir Dari Kisah Mahendra Dan Saras
93
Hadapi Segalanya
94
Memohon
95
Menerima
96
Visual Pilihan Author
97
Kapan Disini Ada Baby?
98
Garis Dua
99
Rencana
100
Makan Malam
101
Surprise
102
Resepsi
103
Ucapan Selamat
104
Terima kasih
105
EXTRA PART ( drama sebelum melahirkan )
106
EXTRA PART ( Akhir Cerita )
107
Novel Baru : Ternyata Aku Mencintaimu
108
Promosi Novel Lama
109
Terjerat Cinta Bujang Lapuk (Doni Alexander)
110
Novel Baru : Sang Pelakor ( Kau selingkuh, Aku mendua )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!