DETECTIVE INDIGO (KHODAM PENDAMPING)
SEBUAH Rumah besar dan lebar seperti nya rumah itu adalah rumah kolonial pada zaman penjajahan pada masa dulu itu, baru-baru ini di gegerkan dengan ditemukan nya seonggok mayat manusia yang dimana anggota tubuh mayat tersebut sudah membusuk dan nyaris sudah tak berbentuk raga manusia lagi. awal penemuan tersebut diketahui oleh seorang petani jagung yang awal nya ia ingin pergi ke ladang kebun nya yang berada agak jauh dari rumah kosong tersebut. seorang petani jagung itu bernama Pak Sobarin. awal nya ketika pada pagi itu ia akan berangkat ke ladang nya, hujan tiba-tiba saja turun dengan begitu deras nya dan membuat pak Sobarin terpaksa berteduh disamping Rumah Kosong itu. hanya saja, ketika ia menunggu saat nya hujan reda, ia merokok sejenak dan pada saat itulah aroma bau busuk bangkai tercium dari hidung nya. ia penasaran dan mencoba menyusuri arah dimana aroma bau bangkai itu berasal. ketika ia sampai di depan rumah kosong yang terbilang angker itu, Pak Sobarin menghentikan niat nya untuk masuk memeriksa kedalaman rumah kosong itu.
Karena ia tak punya nyali untuk itu dan ia sudah takut duluan sebelum mencoba nya. lalu Ia punya pemikiran lain untuk menceritakan kejadian tersebut kepada Pak Lurah kampung tersebut dan cerita barusan adalah penuturan dari Pak Sobarin kepada Pak Lurah yang bernama Pak Satrio.
"jadi begitukah awal nya Pak Sobarin mencium bau busuk bangkai itu?"
"benar Pak Lurah..., saya berani sumpah kok!" ucap nya menegaskan pengakuan nya. Pak Lurah yang duduk diruangan tamu rumah nya beserta Pak Sobarin itu mulai berbincang lagi membicarakan hal tersebut, sampai-sampai pak Lurah kemudian segera menghubungi pihak kepolisian dari kota untuk menyelidiki kasus tersebut.
Sebelum nya para warga mulai geger ketika mereka bersama Pak Lurah itu mendatangi rumah kosong tersebut untuk mencoba memeriksa isi rumah terbengkalai tersebut. ternyata apa yang diceritakan Pak Sobarin itu memang benar ada nya. terlihat seonggok raga manusia terbujur kaku tanpa pakaian dilantai keramik disebuah ruangan semacam kamar yang berlantai keramik putih kotor dengan bermandikan genangan darah kering yang sudah tak berwarna merah lagi. bau busuk memang sangat pekat menyengat nya dari dalam rumah itu. semua warga tak ada yang berani masuk lebih dalam dan dekat lagi karena mereka sudah tak kuat menahan bau bangkai tersebut. diperkirakan bangkai manusia itu berjenis kelamin perempuan, karena sedikit masih terlihat dua buah dada nya yang sudah membusuk dan barang kewanitaan nya yang sudah membusuk juga. ditambah belatung-belatung yang masih menggerogoti bagian-bagian anggota tubuh mayat yang sangat memprihatinkan jika dilihat dari sudut pandang orang yang peduli dan kasihan.
Wajah mayat perempuan tersebut tak terlalu jelas rupa nya, karena wajah tersebut bagai sudah hancur lumer dan hanya terlihat tulang belulang wajah nya saja. kedua mata nya sudah tak utuh lagi dan hancur bersama bibir, hidung dan telinga nya juga. tetapi gigi nya masih utuh dan terlihat sangat kotor sekali karena telah bercampur dengan cairan busuk dari tubuh mayat perempuan tersebut. Pak Satrio dan Pak Sobarin bersama para warga lain nya segera keluar dari dalam rumah kosong itu setelah mereka melihat jelas mayat perempuan tersebut. sembari menunggu pihak kepolisian dari kota tiba, Pak Sobarin pulang kembali bersama para warga lain nya ke rumah nya masing-masing. percakapan Pak Sobarin dengan pak Satrio yang sama-sama heran dan penasaran dengan identitas mayat tersebut, kini mereka lanjutkan lagi obrolan nya. karena menurut mereka, dikampung mereka tak ada kasus kehilangan seorang perempuan atau korban penculikan dan pembunuhan.
"apakah pihak kepolisian akan segera datang Pak Lurah???" tanya Pak Sobarin dan suasana masih berada diruangan tamu rumah nya Pak Lurah.
"semoga saja secepat nya segera datang Pak Sobar." jawab Pak Lurah yang sudah tak sabar menunggu kedatangan pihak kepolisian untuk mengungkap tabir siapa identitas mayat tersebut.
Para warga yang masih penasaran akan penemuan mayat yang seperti nya akibat pembunuhan dan pemerkosaan itu, beberapa nya ada yang menunggu di halaman depan rumah Pak Lurah. hal tersebut mereka lakukan atas dasar gotong royong untuk menjaga keselamatan kampung jika terjadi hal yang tak di inginkan dari kejadian yang jarang terjadi tersebut. mereka masing-masing saling berkasak-kusuk membicarakan kejadian itu dengan teman nya sendiri sembari masih menunggu pihak kepolisian datang ke kampung itu.
Di sisi lain, seorang pemuda baru saja bangun dari tidur nya dan ternyata ia bangun karena ada suara panggilan ponsel nya membangunkan nya dari mimpi indah nya.
"duh! siapa sih pagi-pagi begini ada yang meneleponku segala!" ujar nya kesal dan lalu pemuda itu mengangkat panggilan telepon tersebut.
"halo Pak Alex? ada apa ya pagi-pagi begini?"
"halo Den, kamu sedang apa???"
"saya baru saja bangun tidur Pak."
"oh begitu. sekarang cepat kamu bergegas mandi dan bawa peralatan Detektive mu!"
"memang nya ada apa Pak Alex buru-buru begitu???"
"ada misi untuk mu! cepat nak! waktu kita tinggal satu jam lagi untuk pergi ke lokasi!" ucap suara lelaki yang bernama Pak Alex itu, berbicara layak nya seorang ketua yang tegas kepada anak buah nya.
"baik Pak! saya akan segera bergegas!" setelah Dendi berkata begitu, obrolan tersebut selesai dan Dendi segera bergegas untuk mandi pagi dan setelah itu ia akan pergi ke kantor tempat ia bekerja sebagai Detektive.
Dendi adalah seorang Detektive disebuah organisasi yang belum disebutkan nama nya. organisasi tersebut telah terbentuk sejak mendiang ayah dan ibu nya Dendi masih hidup. ia adalah seorang anak yatim piatu dan tinggal disebuah rumah peninggalan orang tua nya. dikisahkan dulu kedua orang tua Dendi adalah seorang Detektive Indigo bersama rekan-rekan kerja mereka lain nya. kemudian orang tua Dendi menikah dan memiliki anak tunggal yaitu Dendi. tetapi ketika Dendi berumur lima tahun, kedua orang tua nya tewas ketika menyelidiki kasus pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok pembunuh bayaran. baku tembak pun terjadi dan menewaskan kedua orang tua Dendi dan para pelaku akhir nya tertangkap oleh pihak kepolisian. beberapa rekan kerja kedua orang tua Dendi banyak yang mengundurkan diri setelah kejadian naas yang menimpa kedua orang tua Dendi tersebut. setelah kejadian tersebut Dendi lalu di asuh oleh ketua organisasi tersebut yang bernama Pak Alex sampai Dendi berumur dua puluh tahun. organisasi tersebut sempat bangkrut dan ditutup karena tak ada lagi yang mau bekerja dibidang yang sangat beresiko itu.
Kini umur Dendi sudah dua puluh lima tahun dan ia kini bekerja meneruskan jejak kedua orang tua nya dibawah kepemimpinan Pak Alex yang terlihat masih awet muda walaupun umur nya sudah mendekati lima puluh tahun. organisasi tersebut sudah dibuka lagi ketika Dendi berumur dua puluh satu tahun dan Pak Alex mulai merekrut beberapa orang teman Dendi yang memiliki kemampuan dibidang Intelektual dan Komputer. disamping itu pun Dendi memiliki kemampuan yang diwariskan dari kedua orang tua nya, yaitu Indigo atau memiliki kelebihan mata batin yang bisa melihat berbagai mahluk dan alam tak kasat mata. kini, pemuda itu sudah selesai mandi dan sudah mengemas barang-barang nya. ia lalu keluar dari rumah nya menuju kantor nya berada dengan menaiki sepeda motor nya. setelah ia tiba di kantor nya, pak Alex muncul menyambutnya bersama rekan kerja Dendi lain nya. rekan kerja Dendi hanya bertugas di dalam kantor saja untuk melacak dan mencari informasi terkait barang bukti dari peristiwa yang sedang mereka cari informasi nya. sedangkan Dendi bersama Pak Alex yang bertugas keluar lapangan dan hal itu biasa dilakukan Pak Alex untuk membantu Dendi dalam memecahkan misteri peristiwa yang akan ia selidiki dari masa kedua orang tua Dendi masih hidup, sampai kepada Dendi sendiri dan itu akan terus berlanjut sampai tugas Dendi seterus nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Tama!
Hi kakak author, izin buat dubbing novelnya ya 😊
2023-01-26
2
Bintang kejora
Baru mulai ikutan nyimak.
2022-07-13
1
Dewi Widayanti
sepertinya oke
2022-06-30
0