MALAM Telah semakin larut dan waktu sudah menunjukan jam tengah malam. Dendi lalu mengajak Noni Diandra untuk tidur malam dan Noni Diandra pun mengikuti Dendi dari belakang.
"kau tidur diranjangku, aku yang tidur dikasur lantai ini." ujar Dendi dan membuat Noni cantik itu tertawa cekikikan, membuat Dendi keheranan.
"apakah kita tak tidur bersama saja diranjang ini?" ucap Noni Diandra berucap penuh goda.
"untuk apa tidur bersama? kita bukan muhrim tahu! sudah kamu tidur di ranjang ku saja!" tegas Dendi dan ia segera merebahkan badan nya dikasur lantai.
Noni Diandra hanya tersenyum nakal ke arah Dendi yang tidur membelakangi nya. lalu Noni Diandra pun merebahkan badan nya diranjang Dendi, lalu ia membatin dalam hati nya.
"rumah ini sangat nyaman dan hawa nya adem sekali. dari sejak aku masuk ke dalam rumah ini tak satupun aku menemui mahkluk apapun disini. tapi, seperti nya ada sosok yang merasuki Dendi dan tanpa ia sadari ia telah berbicara diluar kendali nya. hal ini membuat ku bingung, pasal nya mengapa aku tak bisa melihat wujud nya??? apakah sosok itu berilmu tinggu??? sampai-sampai aku tak bisa melihat nya walaupun akupun sesosok mahkluk gaib?" ujar batin Noni Diandra berkecamuk terus menerus akan keanehan tersebut dan sampai lama nya ia pun tertidur seperti manusia pada umum nya.
Malam telah dibiarkan berlalu dan entah sudah berapa jam lama nya Dendi dan Noni Diandra tertidur dengan pulas nya. di alam mimpi Diandra, ia terbangun disuatu tempat yang belum pernah ia temui sebelum nya.
"dimana ini??? mengapa aku terbangun ditempat seperti ini???" tempat itu adalah sebuah taman yang disekiling nya hanyalan aneka ragam tanaman hias berbunga-bunga indah. Noni Diandra lalu memutar badan nya ketika ada suara lelaki yang menyapa nya dari arah belakang.
"Dian...."
"hah!? Rang...Rangga?!! apakah itu dirimu???" tanya Noni Diandra gugup antara percaya tak percaya.
"ya aku memang Rangga..." ucap nya sembari tersenyum kepada Noni Diandra.
Noni Diandra pada saat itu mulai menangis dan segera berlari memeluk Rangga dan mereka berdua berpelukan.
"mengapa kau tak datang menyelamatkan ku waktu itu Rangga?! aku sudah lama sekali menunggumu, hixhix."
"maafkan aku Dian, aku tak sanggup menolong mu karena orang pintar yang aku datangi tak ada yang sanggup mematahkan kutukan tersebut. aku putus asa dan mencoba melupakan mu."
"kau jahat!" bentak Noni Dian dan segera melepas pelukan nya dari Rangga, lalu ia berkata kasar lagi.
"padahal kau sudah berjanji akan menolong ku! tapi mana bukti nya hah!? ternyata pengorbanan ku sia-sia saja!"
"dengarkan aku dulu Diandra...., ada sesuatu yang harus kamu tahu."
"tak usah kau jelaskan! aku tak butuh alasanmu! hixhix." Noni Diandra menangis menahan amarah kepada sosok Rangga yang ada didepan nya.
Sosok tersebut berpenampilan pakaian putih bersih dan tak jelas bentuk pakaian nya. sosok Rangga itu pun berkata,
"ketika aku mulai putus asa dalam mencari dukun sakti yang bisa mengobati kutukan itu, aku mencoba mendatangi makam ayahku dan meminta petunjuk dari nya. hampir berbulan-bulan aku melakukan semedi dimakam ayahku, sampai suatu ketika aku mendapat bisikan entah dari mana datang nya." Noni Diandra mengusap air mata nya, lalu ia berkata menyuruh sosok Rangga meneruskan ucapan nya.
"teruskan cerita mu itu!" sosok Rangga hanya mengangguk, lalu ia meneruskan ucapan nya lagi.
"suara bisikan itu menyuruhku untuk berhenti mencari dukun yang bisa menyelamatkan mu dari kutukan tersebut. bisikan itu pun berkata bahwa kutukan yang ada di dalam cincin mahkota iblis itu tak akan hilang walaupun cincin tersebut diberikan kembali kepada pemilik asli nya. lalu aku bertanya mengapa begitu, lalu bisikan tersebut menjawab nya bahwa cincin tersebut sudah mengandung sumpah dari ayahku yang ingin mengabdikan hidup nya dibawah seorang ratu pantai selatan sampai ia memiliki tujuh keturunan. jika ayahku sudah sudah memiliki tujuh keturunan, masa mengabdi nya sudah habis dan cincin itu harus segera dikembalikan oleh keturunan ketujuh nya."
"lalu siapa keturunan ketujuh itu???"
"anak muda yang saat ini dengan mu lah keturunan ketujuh dari ayah ku dan aku adalah keturunan ketiga."
"jadi!? anak muda yang bernama Dendi itu bisa menolongku dalam membebaskan kutukan ini? apakah ini sebuah kebetulan saja atau memang takdir yang sudah direncanakan???"
"aku tak tahu akan hal itu, tetapi kejadian sekarang sudah seharus nya kau mempercayai kebenaran tersebut. tuntunlah cucuku Dendi itu untuk menolong mu mengembalikan cincin tersebut kepada pemilik nya."
"tapi bagaimana cara nya???" tanya Noni Diandra bingung dan Rangga berkata menjelaskan nya.
"bilang kepada cucu ku agar ia mendalami 'Ilmu Meraga Sukma' dan carilah guru yang sekiranya mampu mengajari nya."
"hanya itu saja?" tanya Noni Diandra dan sosok Rangga hanya mengangguk saja.
"baiklah aku akan mengatakan nya nanti kepada Dendi, lalu jika kutukan tersebut sudah hilang dan aku terbebas, apa yang akan terjadi kepadaku nanti???"
"kau akan hidup kembali menjadi manusia biasa."
"benarkah!? lalu untuk apa aku hidup kembali jika dirimu pun sudah tiada di dunia ini Rangga?" tanya Noni Diandra sedih dan Rangga berjalan mendekati nya seraya berkata.
"aku sudah menikah dan memiliki keturunan, kita ditakdirkan untuk tidak berjodoh Dian. tetapi jodoh mu itu adalah keturunan ku, yaitu Dendi."
"apa!? apa kau tak salah berkata???" tanya Noni Diandra kaget dan sosok Rangga lalu berkata.
"orang yang bisa menyelamatkan mu dari kutukan ini adalah orang yang akan menjadi jodohmu. kita hidup beberapa abad lalu dan sudah semesti nya kita tak hidup didunia lagi, tetapi hal itu berbeda dengan dirimu. jiwa dan raga mu terpenjara didalam dimensi ruang dan waktu, jadi kau itu bukan hantu atau setan ataupun jin. jiwa mu tetap manusia, tetapi ragamu adalag gaib. kau bisa kembali menjadi manusia biasa dan melakukan kegiatan seperti manusia biasa pada umum nya jika kutukan tersebut telah hilang. aku sarankan nanti kau menikahlah dengan Dendi dan hiduplah dengan damai serta rukun dalam rumah tangga mu nanti nya." Ucapan Penuh Arti tersebut membuat air mata Noni Diandra meleleh dan membasahi pipi nya.
Saat itu juga Noni Diandra langsung memeluk erat sosok Rangga sembari berkata.
"terima kasih banyak atas pengorbanan mu selama ini Rangga, aku meminta maaf kepada ku kalau selama ini aku telah salah menilai mu."
"tak apa Dian, aku sudah memaafkan mu dan kaupun seperti nya sudah memaafkan kesalahan ku juga. waktu ku sudah tak lama lagi, sekarang jiwa ku sudah tenang setelah aku berjumpa dengan mu walaupun aku hadir di alam impian mu. aku pamit lagi untuk selama-lama nya Dian dan ingat apa yang aku katakan tadi."
"aku akan tetap mengingat ucapan mu, sayang." setelah Noni Dian berkata begitu, sosok Rangga menghilang dari pelukan Noni Diandra.
...*...
...* *...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
mama galaau
bner kata pak Alex
apa yg td mencumbu dian bukan Dendi seutuhnya?? ada kakek rangga disana kan??
2023-08-02
0
Rie Nie
masak roh halus tidur... hedehh...
2023-02-17
1
uutarum
semoga pas udh lepas dr kutukan ga jd nenek2
2022-06-19
3