DENDI Mengajak Noni Diandra duduk di kursi sofa ruangan tengah rumah nya, setelah mereka berdua duduk Dendi berkata.
"baiklah, aku akan menceritakan tentang orang tua dan leluhurku." Noni Diandra hanya mengangguk saja sembari mata nya menatap kagum kepada Dendi. ia menatap wajah tampan Dendi karena yang ia ngiangkankan dalam benak nya adalah wajah Dendi yang mirip dengan Rangga. pandangan mata sayu berbulu lentik itu menatap wajah Dendi dalam sekali, pada saat itu mereka bertatapan mata dan Dendi tiba-tiba menutup mata nya dengan punggung tangan nya. tingkah nya seperti orang yang mata nya terkena silauan cahaya kemilauan.
Noni Diandra mengerutkan dahi nya melihat Dendi seperti itu, lalu Dendi menurunkan tangan nya dan berkata.
"aku terlahir tunggal, ibu ku memiliki Kemampuan Indigo dan ayah ku pun memiliki kemampuan itu juga. leluhurku semua nya memiliki kemampuan indigo sampai menurun kepadaku. tentang kedua orang tuaku, mereka awal nya berdua bertemu ditempat kerja mereka sebegai seorang detektive yang kerjaan nya menyelidiki kasus-kasus pembunuhan atau apa saja yang diperlukan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap kasus atau tabir disuatu peristiwa. tempat tersebut ada dikantor ku dan aku sekarang bekerja meneruskan pekerjaan mereka. lalu aku adalah keturunan ketujuh setelah ayah ku, karena disetiap keturunan kakek moyang ku sampai turun temurun hanya satu anak tunggal yang terlahir."
"mengapa begitu???" tanya Noni Diandra merasa aneh.
"karena pada dasar nya kakek buyut ku pernah menjadi seorang panglima perang di alam gaib dan telah mengabdi kepada seorang ratu yang bertahta di dasar samudera lautan."
"siapa nama ratu itu???" tiba-tiba Noni Diandra memotong ucapan Dendi.
"nanti kamu akan tahu sendiri, janji kakek moyangku adalah meminta anak keturunan nya tunggal dikarenakan ia tak mau nanti diketurunan nya ada yang menikah sedarah."
"apakah hal itu pernah terjadi???" tanya Noni Diandra dan Dendi mengangguk sembari berkata.
"kakek dan nenek moyang ku adalah bukti dari pernikahan sedarah dan aku tak bisa menceritakan kenapa itu bisa terjadi dahulu."
"ceritakanlah Dendi, kau bilang tadi ingin menceritakan kisah tentang masa lalu silsilah keluarga mu bukan???"
"untuk pembahasan ini, lupakan saja. setelah kakek moyang ku menikah dengan nenek ku, lahirlah anak tunggal yaitu kakek buyut ku yang bernama Aslak Atmajaya."
"Aslak Atmajaya??? seperti nya aku ingat akan nama itu!?" ucap Noni Diandra berkata pelan, lalu Dendi berkata meneruskan ucapan nya lagi.
"lalu Aslak menikah dan memiliki anak tunggal bernama Rangga Atmajaya, dan seterus nya sampai kepada ayahku dan diriku." ucap Dendi berbicara datar dari awal sampai saat itu juga.
Noni Diandra awal nya ingin menyergah ucapan Dendu ketika ia menyebut nama 'Rangga Atmajaya', tetapi lidah nya bagai kelu tak bisa berucap kata.
Dendi Kini sudah selesai menceritakan tentang keluarga nya dan silsilah turun temurun nya secara singkat, ada nama Rangga yang membuat Noni cantik itu merenungkan cerita Dendi tadi. dimasa hening itu Noni cantik itu bertanya kepada Dendi,
"barusan kau bicara ada nama Rangga di keturunan kakek moyang mu???"
"Rangga? sejak kapan aku mengatakan nya???" ujar Rangga kebingungan. ia menatap Noni Diandra dengan heran ketika Noni Diandra bertanya,
"bukan nya tadi kau berkata menceritakan tentang silsilah keluarga mu???"
"sumpah aku belum mengatakan nya padamu, aku hanya berkata bahwa aku akan menceritakan tentang silsilah leluhurku padamu." ujar Dendi tetap mengelak dan membuat Noni cantik itu menatap mata Dendi lekat-lekat.
"seperti nya ada yang tak beres di dalam dirimu Dendi."
"tak beres bagaimana?" tanya Dendi makin kebingungan dan kemudian Noni cantik itu mengusap kening Dendi dengan lembut dan membuat Dendi diam terpaku. badan nya tiba-tiba gemetaran bukan karena ia sedang dirasuki oleh Noni cantik itu, tetapi ia merasakan kelembutan tangan Noni cantik itu dikening nya.
"seperti nya kamu tadi dirasuki oleh sesosok orang tua, jadi wajar saja kamu tak sadar akan ucapan mu tadi." ujar Noni cantik itu sembari melepaskan tangan nya dikening Dendi.
"ah ada-ada saja kamu ini!" ujar Dendi menepis ucapan Karina dengan tangan nya.
"lalu kenapa badan nya gemetaran dan berkeringat dingin begitu???"
"ak...aku tak apa-apa kok." ujar Dendi merasa malu dan gugup.
"apa kah baru kali ini kau di dekati seorang perempuan seperti ku??? kau sangat resah dan gelisah menurut ku..." ujar Noni Diandra tersenyum menggoda menatap Dendi.
Dendi hanya menunduk tersipu malu, lalu wajah Noni Diandra mendekati wajah Dendi seraya berkata.
"andaikan aku masih hidup, aku ingin merasakan indahnya bermesraan dengan seorang laki-laki lagi." ucapan tersebut membuat jantung Dendi berdebar-debar tak karuan. Dendi menengadahkan wajah nya dan wajah nya sangat dekat sekali dengan Noni Diandra, pada saat itu juga dorongan batin Dendi tenteng kemesraan mulai bergejolak menuntut batin nya.
"cuppp....muachh" Dendi mengecup bibir Noni Diandra tanpa permisi lagi, tapi aneh nya Noni Diandra membalas kecupan tersebut dan akhir nya mereka berciuman saling pagut.
Dendi merasakan tubuh Noni Diandra seakan penuh kenyataan dan ia lalu memeluk nya dengan erat. mereka berpelukan dalam posisi duduk dan kemudian Dendi merebahkan tubuh Noni Diandra disofa tersebut. ciuman Dendi tak hanya di bibir, tapi turun ke leher sampai ke buah dada Noni Diandra yang membusung kencang itu. pakaian gaun tersebut terlepas dengan sendiri nya dan membuat Dendi leluasa memainkan dua gunung kembar berpuncak merah jambu itu tanpa penghalang apapun.
"arghhh..., teruskan sayang...ochhh, enak sekali..." ucap Noni Diandra disela tubuh nya digerayangi oleh Dendi.
Disaat Dendi asik-asik nya memagut ujung buah dada Noni Diandra secara bergantian, tiba-tiba suara ponsel Dendi nyala dan membuat Dendi segera menghentikan aksi nya dan cepat tersadar.
"astaga! apa yang sedang aku lakukan!" ucap Dendi kaget dan ia segera bangun dan berkata,
"maaf Noni, bukan maksud ku untuk kurang ajar padamu." lalu Dendi bangun untuk mengambil ponsel nya yang ada dimeja dekat sofa tersebut. Noni Diandra tak menjawab ucapan Dendi, ia masih terbaring dengan gemuruh nafas ngos-ngosan akibat gelora birahi nya terbakar hebat akibat permainan nakal Dendi di area dada nya.
Baju gaun Noni Diandra menutup lagi dengan sendiri nya dan ia kini duduk sembari menatap Dendi yang seperti nya sedang mengobrol dengan seseorang ditelepon.
"siapa itu???" tanya Noni Diandra setelah Dendi selesai mengobrol dengan seseorang lewat telepon tadi.
"tadi Tasya yang menghubungi ku."
"Tasya? apakah dia perempuan yang mencoba mendekati mu ketika kau berada di tempat sebelum kau pulang kemari???"
"ya memang dia orang nya. lalu kau tahu darimana soal dia???" Noni Diandra tersenyum mendengar ucapan Dendi dan kemudian ia menjawab nya.
"apa kau lupa??? aku ini sebangsa mahkluk halus yang keberadaan nya sulit dilihat oleh mata orang biasa. aku telah mengikuti mu dari ketika kau berada di bekas rumah ku sampai datang ke rumah ini dan aku akan terus mengikuti ku kemanapun kau pergi sampai suatu saat kau bisa menolong ku dari kutukan masa lalu ku ini." Dendi yang mendengar ucapan tersebut hanya manggut-manggut paham saja dan sudah tak aneh lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Annisa
Wah nanti bisa nikah beda dunia?/Drool//Drool/
2024-12-01
0
mama galaau
beda alam lho... emang bisa ya🤔🤔🤔
2023-08-02
0
Ty
Dendi sadar euyy....,sadarr. masa ciuman sama jurig...🤦🤦
2022-08-16
2