DENDI Masih diam menunggu pak Alex menjawab pertanyaan nya barusan. disamping itu, Noni diandra baru saja masuk ke dalam ruangan itu dengan cara menembus pintu ruangan tersebut. pak Alex menatap Noni Diandra yang baru saja masuk, lalu ia bertanya.
"apakah kau sosok yang berada didalam rumah kosong itu???" Noni Diandra mengangguk saja dan Dendi menatap ke samping nya. kemudian Dendi berkata kepada Noni Diandra,
"mengapa kau menampakan wujud mu hah!?"
"untuk apa aku menyembunyikan diriku didepan pak Alex??? bukankah ia bisa melihat ku juga???"
"ya memang. tapi bukankah kau bilang bahwa dirimu tak bisa dilihat oleh sembarang orang, walaupun orang yang memiliki kemampuan indigo sekalipun?" Noni Diandra tertawa cekikikan dan membuat Dendi mengerutkan dahi nya.
Pak Alex yang sejak tadi melihat perbincangan tersebut pun berkata,
"sudah jangan diributkan persoalan itu. bapak sudah mengenal sosok Noni ini ketika kita masih berada di dalam rumah kosong itu, Den."
"hah!? mengapa bapak tak menceritakan hal tersebut kepada ku???" tanya Dendi kaget.
"jika aku menceritakan nya langsung kepada mu, kau nanti tak akan mempercayai ucapan ku. lalu, apa yang sebenar nya ingin kau tanyakan kepada ku, Den???" tanya pak Alex dan Noni Diandra lalu menyuruh Dendi agar menjawab nya.
"begini pak, jadi semalam aku bermimpi dengan mendiang ayah dan ibu ku. aku mengobrol banyak dengan mereka, kemudian aku mendapat pesan dari mereka."
"apa isi pesan tersebut???" tanya pak Alex kepada Dendi.
"isi pesan tersebut adalah tentang suatu ilmu yang harus aku pelajari."
"ilmu apa itu???"
"nama nya 'Ilmu Meraga Sukma'." ujar Noni Diandra menyela ucapan Dendi dan Dendi pun mengangguk membenarkan.
Pak Alex merenung sejenak dan mengingat-ingat ucapan tersebut, kemudian ia berkata.
"untuk apa memang nya kedua orang tua mu menyuruh mu untuk memperlajari ilmu tersebut???" Dendi menatap Noni Diandra yang ada disamping nya seraya berkata.
"apa kau bisa menjelaskan nya???" Noni Diandra hanya menggelengkan kepala nya sembari tersenyum memuakan. Dendi menjadi kesal sendiri dan ia lalu berkata,
"kalau aku ceritakan kembali, pasti cerita nya sangat panjang pak."
"langsung ke inti nya saja nak."
"baiklah, inti nya aku harus mengembalikan cincin mahkota iblis ini kepada pemilik asli nya."
"siapa itu pemilik asli nya???" tanya pak Alex penasaran dan Dendi menjawab nya.
"pemilik asli nya adalah penguasa pantai laut selatan dan cincin ini ternyata ada hubungan nya dengan kakek moyang ku, pak."
"hmm... jadi begitu..." ujar pak Alex manggut-manggut, kemudian ia meminta cincin tersebut untuk ia rasakan getaran energi nya.
Dendi memberikan cincin tersebut, kemudian ia menggenggam nya dengan erat. mata nya terpejam dan mulut nya komat-kamit membaca mantera. Noni Diandra yang sejak tadi berdiri disamping Dendi mulai merasakan kegelisahan.
"kau kenapa???" tanya Dendi menatap Noni Diandra yang berdiri linglung. asap hitam pekat mulai keluar dari genggaman tangan pak Alex dan kemudian tercium bau menyengat seperti plastik terbakar. Dendi segera menutup hidung nya, dan ketika ia menatap ke arah Noni Diandra, sosok tersebut sudah menghilang dari pandangan nya.
"Noni Dian??? kemana kau!?" Dendi tersentak kaget melihat Noni Diandra tiba-tiba menghilang dari pandangan nya.
Pak Alex lalu membuka mata nya dan genggaman tangan nya pun ikut terbuka. cincin emas bermata berlian tersebut berubah berwarna merah darah dan Dendi tercengang kaget ketika menatap ke arah batu permata tersebut.
"mengapa warna nya berwarna merah pak??? bukankah berlian ini tadi warna nya bening???" pak Alex yang baru selesai menghela nafas nya segera menjawab pertanyaan Dendi.
"warna merah ini adalah darah murni dari sosok Noni Diandra. aku telah menelusuri tentang cara kerja cincin ini ketika ia menyedot jiwa dan seluruh tubuh sosok Noni tadi."
"lalu kemana Noni Dian pergi nya???"
"ia sudah di kurung di dalam penjara istana ratu pantai selatan."
"hah!? mengapa bisa begitu pak??? itu tak mungkin terjadi!" tanya Dendi tak percaya akan ucapan pak Alex barusan.
Pak Alex lalu menyuruh Dendi untuk memejamkan mata nya sebentar dan kemudian berkata,
"sekarang kau hirup nafas pelan-pelan dan hembuskan secara perlahan. ulangi beberapa kali sampai dirimu tenang." Dendi pun mengikuti saran pak Alex, lalu pak Alex berkata lagi.
"sekarang buka mata mu dan lihat ke arah samping mu." Dendi membuka mata nya dan ia melihat Noni Dian sudah ada lagi di samping kiri nya dan wujud nya terlihat samar-samar.
"Noni Dian!?" ucap Dendi kaget dan ia segera memeluk sosok Noni tersebut.
Aneh nya, pelukan Dendi bagai menembus raga sosok Noni Diandra.
"mengapa aku tak bisa menyentuh nya pak!?" tanya Dendi kepada pak Alex dan Noni Diandra yang tertunduk sedih sembari masih berdiri itu pun berkata.
"ini adalah perwujudan Jin Qorin ku atau jiwa gaib ku. sosok diri ku yang biasa sudah terpenjara kembali di sebuah sell tahanan istana pantai laut selatan."
"tak mungkin! mengapa ini bisa terjadi! coba pak Alex jelaskan apa yang sebenar nya terjadi pak!" tegas Dendi dan pak Alex yang terlihat tenang dan berwibawa itupun berkata.
"cucu ku, dengarkan ucapan ku." Dendi mengerutkan dahi nya mendengar pak Alex berbicara formal seperti itu kepada nya. lalu terdengar pak Alex meneruskan ucapan nya,
"aku adalah kakek moyang mu yang memiliki cincin yang ku pegang ini. aku telah merasuki orang ini agar aku bisa berbicara langsung dengan diri mu."
"kakek moyangku??? bagaimana bisa kakek merasuki pak Alex???" tanya Dendi yang mulai percaya.
"hal ini sangat mudah bagi kakek. tapi hal tersebut tak penting untuk diperbincangkan, karena kakek sudah meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik tubuh ini. kakek merasuki tubuh nya hanya ingin memberi tahu mu tentang cincin mahkota iblis ini yang ada kaitan nya dengan kutukan yang di alami oleh anak gadis itu."
"baik kek, saya akan dengarkan baik-baik." ujar Dendi sopan dan kini ia duduk lagi ditempat semula.
Noni Diandra masih berdiri dan kali ini ia tak menapak lantai, melainkan mengambang diatas lantai setinggi satu jengkal. ia menunduk dan sesekali menatap Dendi. ia tak berani berlama-lama menatap pak Alex karena ia melihat sosok kakek-kakek berperawakan gagah memakai pakaian seorang ksatria pada zaman kerajaan. cahaya kemilauan dari emas dan perak itulah yang membuat Noni Diandra silau melihat nya. hanya Dendi yang tak bisa melihat hal tersebut, karena ilmu kebatinan nya masih belum matang dan perlu diasah lagi. sosok kakek moyang nya Dendi yang merasuki pak Alex akan menceritakan tentang kisah masa lalu nya kepada cucu nya, yaitu Dendi dibab selanjut nya.
...*...
...* *...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments