DENDI Semakin menangis meraung-raung layak nya seorang lelaki yang sedang merasakan sakit hati akibat diputuskan oleh pacar nya. tetapi baru kali ini Pak Alex melihat kelakuan Dendi layak nya lelaki yang berkepribadian perempuan.
"dari sekian banyak bapak dan anak ini melakukan tugas seperti ini, baru kali ini bapak melihat anak ini dirasuki oleh penghuni rumah kosong ini." ucap Pak Alex bergumam sendirian dan sembari masih mempelajari kemauan sosok yang merasuki Dendi.
Pak Saprol yang berdiri berdekatan dengan Pak Satrio dan Pak Sobarin pun masih mendengar apa yang di ucapkan Pak Alex barusan. rasa penasaran itu membuat Pak Saprol bertanya kepada pak Alex.
"apakah benar baru kali ini Dendi mengalami kerasukan seperti ini Pak Alex???"
"iya Pak Saprol. memang baru kali ini, padahal diri anak ini sudah di bekali mantera anti kerasukan. tetapi aneh nya, mengapa dengan mudah nya sosok wanita yang menjadi korban pembunuhan ini semudah itu masuk ke dalam raga nya dan merasuki nya. padahal sekelas genderuwo pun tak ada yang mampu merasuki tubuh anak ini." ucapan Pak Alex itu membuat semua orang yang mendengar nya merinding karena mereka baru menyadari, bahwa kedua detective itu memiliki ilmu kebatinan yang jarang di miliki oleh orang lain.
Dendi masih berbaring dengan berbantalkan paha Pak Alex. raungan tangis Dendi semakin surut setelah Pak Satrio berkata kepada Pak Alex.
"kalau begitu Pak Alex, coba Pak Alex tanya langsung kepada sosok yang merasuki nak Dendi itu. siapa tahu kita semua bisa mengetahui siapa identitas wanita yang terbunuh itu."
"ada benar nya juga apa yang dikatakan Pak Lurah ini, Pak Alex." ujar Pak Sobarin menambahkan. Pak Alex hanya mengangguk dan kemudian ia mencoba bertanya kepada Dendi yang masih sedikit terisak-isak dalam tangis logat perempuan nya.
"maaf sebelum nya, jika kamu ini adalah sosok perempuan yang menjadi korban pembunuhan di rumah kosong ini. apakah kamu dapat menjelaskan siapa identitas asli mu dan bagaimana awal kronologi dirimu sampai terbunuh ditempat ini???" semua mata memandang ke arah Pak Alex yang masih duduk bersila sembari masih menopang kepala Dendi dipaha nya.
Pertanyaan tersebut belum dijawab oleh sosok yang merasuki Dendi, tetapi isak tangis Dendi sudah reda dan mata Dendi menatap ke arah Pak Alex dengan tajam. kemudian tatapan mata tajam itu menjadi sendu, kemudian pandangan nya beralih ke arah bekas mayat perempuan itu terbaring membusuk sembari mulai berkata dengan suara perempuan yang serak-serak basah.
"namaku Yanti Ramadhani. umur ku baru dua puluh lima tahun. aku tinggal di kampung Talasari, lumayan jauh tempat nya dari sini." ucapan itu terhenti sejenak. orang-orang yang ada di situ masih terdiam dan menunggu sosok yang merasuki Dendi itu meneruskan ucapan nya lagi.
Para polisi yang berjaga di luar rumah kosong itu, masih mencari barang bukti disekitaran samping rumah kosong itu. pada saat itu mereka menemukan tumpukan pakaian yang sudah lepek dan berjamur di belakang rumah kosong itu. disamping itu ada tas beserta isi nya yang hanyalah peralatan make up dan dompet kosong. mereka sudah dapat memastikan bahwa barang yang mereka temukan itu adalah milik korban pembunuhan itu. disaat sosok yang merasuki Dendi itu mulai melanjutkan ucapan nya lagi, para polisi yang menemukan barang bukti itu segera menghadap kepada Pak Saprol untuk melaporkan penemuan itu.
Pandangan mata Dendi yang dirasuki itu menatap ke arah pintu masuk dan orang yang ada di dalam ruangan itu pun menatap ke arah Pak Saprol yang sedang berbincang dengan anak buah nya. lalu Pak Saprol berkata,
"anak buah saya telah menemukan barang bukti dibelakang rumah ini. barang tersebut berupa pakaian perempuan, Tas perempuan dan beserta isi tas nya."
"baguslah kalau begitu." ujar Pak Alex, lalu Dendi berkata dan masih dengan memakai logat perempuan manja.
"itu barang-barang ku setelah aku diperkosa dan dibunuh ditempat ini! para ojek sialan itu harus menebus kematian ku dengan nyawa mereka juga!" Dendi menggeram sambil mata nya melotot tajam ke arah Pak Saprol yang berada di ambang pintu masuk. Pak Sobarin dan Pak Satrio berkerut dahi ketika mendengar ucapan dari mulut Dendi barusan. begitu pun juga dengan Pak Alex dan Pak Saprol, mereka pun sama-sama mengerutkan dahi nya.
Ucapan Dendi tadi segera ditanya oleh Pak Alex.
"maksud mu para ojek??? coba jelaskan awal dirimu sampai dibawa ke tempat ini???" pertanyaan tersebut segera dijawab oleh Dendi dan masih dengan suara perempuan serak-serak basah.
"awal nya aku ingin berangkat bekerja ke pasar induk. seperti biasa, aku selalu dijemput oleh ojek langganan ku jika waktu berangkat dan pulang kerja ke rumah ku. tetapi entah mengapa, arah perjalanan yang biasa nya menuju ke arah tempat ku bekerja, malah berbelok arah menuju perkebunan jagung disebelah seberang rumah kosong ini. ternyata, disana sudah ada sekitaran empat orang tukang ojek yang menyambut kedatangan ojek yang membawaku. aku merasa heran dengan senyum seringai dari para ojek itu, aku memang memberontak kepada ojek langganan ku agar segera mengantarkan ku ke tempat bekerja. tetapi tiba-tiba saja aku disergap oleh ke empat teman nya dan kemudian dibawa ke rumah kosong ini." Dendi mulai menitikan air mata nya dan mulai membasahi pipi nya. ia lalu terisak dalam tangis nya dan lanjut berkata meneruskan cerita nya.
"aku diperkosa dan digilir oleh mereka yang berjumlah lima orang itu. aku tak bisa berteriak, karena mulut ku disumpal dengan pakaian ku yang sudah mereka lucuti. ponsel, perhiasan dan uang yang ada di dalam dompet tas ku pun mereka ambil semua. setelah mereka puas memperkosa diri ku, aku lalu dibunuh memakai pisau tajam. mereka menusuk-nusuk leher ku sampai wajah ku pun menjadi sasaran tusukan pisau tajam itu sampai aku meninggal." mereka yang mendengar cerita barusan membayangkan betapa keji nya orang yang telah berbuat hina dan nista seperti itu.
Sosok yang merasuki Dendi tak berkata-kata lagi, karena ia menangis lagi dalam isakan tak terlalu keras dan saat itu adalah waktu yang tepat untuk mereka bertanya-tanya tentang kejadian yang di alami oleh sosok perempuan yang merasuki Dendi itu. kemudian Pak Alex mulai beranikan diri untuk bertanya setelah ia menenangkan sosok yang merasuki Dendi itu.
"kalau bapak boleh tahu, apa alasan para ojek itu memperkosamu dan kemudian membunuhmu??? apakah sebelum nya kamu pernah berbuat salah kepada mereka???" pertanyaan tersebut hanya dijawab dengan cara menggelengkan kepala nya Dendi saja dan membuat mereka yang ada di dalam ruangan itu paham, bahwa awal dari Korban Penculikan itu bukan atas dasar korban yang bersalah. melainkan atas dasar napsu setan yang telah menggelapkan mata para ojek yang keji dan jahat itu kepada perempuan yang merasuki Dendi saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Nur Bahagia
mantra anti kerasukan 😅
2024-07-05
0
Ibuk Kumaiyah
mulai menarik cerita nya
2023-08-03
0
XXX
alasannya...
NAPSUUUUU
2022-06-22
4