SESOSOK Mahluk yang menyerupai Tasya itu tiba-tiba berubah menjadi sesosok mahluk berwajah menyeramkan. kulit badan nya hijau pekat seperti warna lumut. gigi nya runcing-runcing dan kuku kaki dan tangan nya pun runcing juga. kulit nya yang serba kendur itu berlendir putih kekuningan dan bau nya sangat busuk sekali.
Mahluk yang diperkirakan berjenis kelamin perempuan itu hanya memakai cawat saja dan buah dada nya yang besar itu dibiarkan terbuka.
Dendi menatap pak Alex yang sudah berdiri disamping nya dan Noni Diandra berada dibelakang Dendi. terdengar pak Alex berseru kepada sosok yang menghadang mereka itu.
"hei siapa kau!? apa maksud mu menghadang kami ditempat seperti ini hah!?"
"grrrr..grrr.., kalian ternyata bodoh juga! hahaha...!" ujar sosok itu bersuara perempuan serak.
"apa maksud mu menyebut kami bodoh hah!?" sentak Dendi mulai naik pitam.
"hahaha! apakah kalian tak menyadari nya??? akulah yang sudah menjebak kalian pergi ke tempat ini! grrr..grrr!" Dendi menatap pak Alex, dan terdengar pak Alex berkata.
"tak salah lagi, memang mahkluk ini yang masuk ke dalam kantor dan menyerupai Tasya."
"jika begitu, dengan cara apa mahluk menjijikan itu bisa menembus pasak perisai itu pak???" tanya Dendi penasaran.
Noni Diandra yang sejak tadi hanya diam menatap tajam ke arah mahluk semacam wewe gombel itupun mulai membuka suara.
"seperti nya mahluk itu masuk melalui perantara lain. benar apa yang dikatakan pak Alex, agak jauh dari sini ada seorang dukun yang mengendalikan sosok jelek ini."
"jika benar begitu, apa seharus nya kita lawan saja bukan???" tanya Dendi kepada Noni Diandra dan Noni Diandra hanya angkat bahu saja tanda terserah.
Pak Alex lalu berseru kepada sosok wewe gombel tadi.
"siapa kau sebenar nya dan apa alasan mu itu untuk menjebak kami???"
"grrr..grrr.., aku diperintahkan oleh tuan ku untuk merebut cincin yang dipakai anak muda itu! jika aku berhasil mengambil nya, maka aku akan di berikan ilmu kesaktian oleh nya! hahaha...!"
"dasar mahluk menjijikan! kau tak akan mampu merebut nya!" bentak Noni Diandra, lalu ia melesat ke arah depan nya dan menerjang wewe gombel itu.
Pak Alex dan Dendi pun tercengang kaget melihat Noni Diandra berhasil menerjang wewe gombel itu sampai terlempar lumayan jauh.
"aneh sekali! bukankah jin qorin itu tak bisa memegang benda apapun atau menyentuh mahluk halus seperti sosok wewe gombel itu, pak???" ujar Dendi merasa aneh.
"seperti nya itu tak berlaku bagi bangsa mahluk halus, Den."
"jadi tak berlaku untuk benda nyata atau mahluk seperti kita saja pak??? begitukah???" pak Alex mengangguk membenarkan.
Noni Diandra sudah berdiri lagi didekat Dendi dan dari kejauhan terdengar cacian sumpah serapah dari mulut sosok wewe gombel yang terlempar tadi.
"jahanam busuk! berani-berani nya kau menerjang ku hah! kubunuh kau! heahh!!" kedua telapak tangan wewe gombel itu menghentak ke depan dan terjadilah angin kencang.
wushhh...! angin kencang itu sangat kuat sekali dan menerpa ke arah Dendi dan pak Alex. beberapa dahan pohon banyak yang patah dan pohon-pohon besar disekeliling tempat itu bergoyang hebat. mobil pak Alex terbawa mundur beberapa meter dari tempat Dendi dan pak Alex berdiri.
Disaat yang bersamaan itu, mereka berdua segera membaca mantera perisai gaib agar serangan dari mahluk itu bisa teratasi dan terbukti bisa mengatasi angin kencang tersebut. tetapi bagi Noni Diandra yang tak memiliki ilmu semacam itu, ia terhempas ke belakang dan terjungkal-jungkal di udara. Dendi segera menyadari bahwa kekasih nya itu terhempas lumayan jauh. Dendi awal nya ingin mengejar Noni Diandra, tetapi lengan nya segera dicekal oleh pak Alex.
"jangan dikejar! fokus pertahanan perisai mu saja! Noni Diandra tak akan terluka! pasti dia akan kembali lagi dengan sendiri nya!!"
"baik pak!" ujar Dendi patuh.
Sosok wewe gombel itu menatap tajam ke arah Dendi dan pak Alex yang masih berdiri tanpa limbung sedikit pun akibat angin serangan nya.
"hebat juga kalian bisa bertahan dari angin badai ku! tapi kalian tak akan bisa bertahan lama jika aku sudah menyerang kalian!" wush...! secepat kilat sosok wewe gombel itu menyerang Dendi dan Pak Alex.
Dendi dan pak Alex segera menghindar ke samping kiri dan kanan mereka dengan cepat. serangan tadi berhasil lolos, lalu pak Alex segera membaca mantera dan ia menghentakan jari nya ke arah wewe gombel itu berada. cahaya putih sebesar lidi melesat cepat menghantam punggung sosok wewe gombel itu.
"aaaagghhhhh!!" teriakan keras itu berasal dari wewe gombel yang terkena serangan pak Alex tadi.
Dendi segera berlari dengan cepat mendekati wewe gombel yang limbung itu. Dendi segera mengambil kendi kecil yang ada di dalam tas nya dan setelah di buka tutup nya, ia menghentakan nya ke arah sosok wewe gombel yang limbung itu berada. kejadian aneh pun terjadi, sosok wewe gombel itu tersedot tubuh nya ke dalam kendi yang Dendi pegang dan teriakan menggema terdengar sangat menakutkan bagi para mahluk tak kasat mata yang sejak tadi hanya menonton Pertarungan Gaib itu dari persembunyian mereka.
Kendi kecil itu segera ditutup oleh Dendi dan ia segera didekati oleh pak Alex.
"akhir nya tertangkap juga mahluk menjijikan itu!" ujar pak Alex, lalu Dendi bertanya.
"kita apakan mahluk ini pak???"
"kita penjarakan bersama para hantu yang kita tangkap sebelum nya."
"baik pak!" ujar Dendi patuh. lalu ia teringat akan Noni Diandra,
"tapi pak, Noni Dian kemana??? sejak tadi ia tak kunjung datang???" baru saja pak Alex ingin menjawab pertanyaan Dendi, mereka mendengar suara tertawa terbahak-bahak dari atas pohon.
"hahahaha! apa kalian mencari wanita ini!?" Dendi dan pak Alex segera menatap ke atas pohon rindang arah suara itu berasal.
Disana ada sesosok mahluk lumayan besar sedang memanggul sosok Noni Diandra yang sudah pingsan. sosok hitam berbulu yang seperti nya itu adalah sosok genderuwo, segera menghilang setelah ia melontarkan kata.
"wanita ini akan aku jadikan pemuas napsu ku! hahaha!"
"woi tungguuu...!! Noni Diaaaaaan....!!" teriak Dendi dan ia lalu jatuh terduduk sembari menatap kepergian mahluk besar itu.
Pak Alex yang masih berdiri segera menepuk pundak Dendi dan berkata,
"sudah jangan kau tangisi dan sesali nak! ayo kita segera bergerak sebelum Noni Dian diperbudak napsu oleh si hitam besar itu!"
"baiklah pak. kemana kita harus pergi??? tidak ada arah yang tepat untuk kita mencari keberadaan si genderuwo itu?!" Pak Alex lalu menatap ke arah kampung kuno itu.
Ia menerawang jauh ke arah sana dan Dendi segera bangun seraya bertanya lagi.
"apakah kita harus masuk ke dalam kampung tak berpenghuni itu pak???"
"seperti nya kita memang harus masuk kesana, Den. bapak yakin, sosok genderuwo tadi adalah suruhan dukun yang sebelum nya memerintahkan sosok wewe gombel tadi."
"jika begitu, akankah Noni Dian baik-baik saja???"
"semoga saja, paling tidak Noni Dian akan dikurung dan akan dijadikan sandera oleh si dukun itu agar ia bisa menukar nya dengan cincin yang kau kenakan ini."
"masuk akal juga pak! baiklah kalau begitu, ayo kita lawan dukun sesat dan para suruhan nya itu pak." pak Alex hanya mengangguk saja, kemudian mereka pergi memasuki kampung tak berpenghuni itu dan petualangan gaib Dendi akan dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments