"SUASANA Di dalam kamar mandi itu tampak terlihat aneh?" ujar Dendi yang sudah sampai dirumah nya dan pada saat itu ia baru melepas pakaian nya untuk mandi.
"ah mungkin hanya pikiran ku saja yang sedang kalut!" lalu Dendi masuk ke dalam kamar mandi dan ia mulai mandi, cincin yang ia kenakan sebelum nya sudah ia lepas dan ia taruh dimeja ruangan tengah rumah nya. suara gemericik air terdengar dari Dendi yang sedang mandi dan tanpa ia sadari, ada sesosok bayangan yang nampak muncul di belakang nya.
Dendi tak merasakan hal itu dan ia masih saja fokus mandi sampai ia selesai dan memakai pakaian di dalam kamar nya. ketika ia ingin mengambil cincin yang ia taruh sebelum nya dimeja ruangan tengah rumah nya, ia sedikit kebingungan dan berkata.
"perasaan ku waktu aku baru pulang, aku menaruh cincin itu disini? tetapi mengapa sekarang menghilang?" Dendi garuk-garuk kepala nya yang tak gatal itu karena ia merasa aneh dengan kejadian yang aneh itu dan kali ini ia bergumam lagi.
"hmm, tak mungkin juga ada orang yang mengambil nya? lagipula hanya aku sendiri yang mengisi rumah ini?" tiba-tiba bulu kuduk Dendi merinding karena ia mendengar suara perempuan yang sebelum nya pernah ia dengar dari arah belakang nya.
"aku yang mengambil cincin itu. kau tak usah bingung begitu." seketika saat itu juga Dendi memalingkan wajah nya ke belakang dan tersentak kaget.
"kau...??? mengapa kau ada disini...??? bukankah kau tinggal dirumah kosong bekas rumah mu itu Noni...???" sosok Noni cantik yang biasa dipanggil 'Noni Dian' itu tersenyum manis menatap Dendi sembari berkata.
"maaf sebelum nya aku tak memberitahukan mu. jiwa ku yang terperangkap di dalam cincin mahkota iblis ini, jika kau membawa nya kemanapun atau dimanapun kau membawa cincin ini, aku akan selalu berada di dalam cincin ini dan sewaktu-waktu bisa keluar dari dalam cincin ini sekehendak aku mau."
"begitukah...??? lalu apakah orang lain akan bisa melihat wujud mu yang nampak jelas seperti ini Noni Dian...???" Noni cantik itu menggelengkan kepala nya sembari berkata.
"hanya orang-orang yang mempunyai kemampuan khusus yang bisa melihat hal gaib seperti ku ini. tetapi aku bisa saja menampakan diri dihadapan orang yang tak memiliki kemampuan tersebut semau diriku."
"hmmm jadi begitu, lalu mengapa Pak Alex tak bisa melihat mu??? bukankah dia bisa melihat hal yang gaib juga sama hal nya dengan ku???"
"seperti yang aku katakan tadi, aku hanya mengkehendaki orang-orang tertentu yang ingin aku tampaki wujudku ini." Dendi manggut-manggut mengerti dan kemudian ia tersentak tegang dan wajah nya memerah memandang Noni Dian itu dan berkata.
"apakah ketika aku mandi tadi kau ikut masuk ke dalam kamar mandi??? atau ketika aku sedang berganti pakaian pun kau ikut melihat ku juga???"
"hihihi..., memang. tapi mau bagaimanapun kau memakai pakaian rangkap tujuh pun aku masih bisa melihat apa yang tersembunyi di balik celanamu itu."
"edan!" ucap Dendi tegang dan ia segera menutup area depan celana nya memakai kedua tangan nya dan membuat sosok Noni cantik itu semakin tertawa mengikik geli.
"jangan memandangku seperti itu!" gertak Dendi kepada sosok Noni cantik itu, karena sosok Noni cantik itu melirik nakal ke arah depan celana Dendi.
Suasana malam semakin dingin dengan hembusan angin malam yang membuat kulit Dendi semakin kedinginan. aneh nya, Dendi tak merasakan dingin. karena tiba-tiba saja badan nya dipeluk dari depan oleh sosok Noni cantik itu dan terasa nyata sekali Dendi merasakan pelukan tersebut.
"hai! mengapa cepat sekali kau tiba-tiba memeluk ku!?"
"aku merasakan ada hawa tubuh mu yang begitu dingin, jadi aku berinisiatif untuk menghangatkan tubuh mu." pada saat itu juga Dendi segera melepas pelukan sosok Noni cantik itu sembari berkata.
"tunggu dulu! kita belum kenal jauh dan aku punya banyak pertanyaan tentang mu!"
"kau ingin menanyakan tentang apa lagi kepada ku? bukankah kau sudah melihat lebih jauh diriku di masa lalu melalui perantara cincin mahkota iblis ini???" Dendi menatap ke arah cincin mahkota iblis yang dipegang oleh sosok Noni cantik yang bernama Diandra itu.
Kemudian Dendi berkata dengan pertanyaan.
"memang aku sudah melihat masa lalu mu melalui cincin itu, tetapi sebenar nya apa yang ingin kau tunjukan kepadaku?"
"aku ingin kau membantuku Dendi."
"membantu dalam hal apa? apa aku harus melakukan hal yang dulu sempat dilakukan oleh kekasih mu yang bernama Rangga itu???"
"benar." Noni Dian mengangguk sembari berkata meneruskan ucapan nya lagi.
"tetapi Rangga tak kunjung kembali semenjak kejadian itu. hingga suatu ketika aku lama menunggu kedatangan nya, aku di datangi oleh sesosok dayang perempuan disuatu kerajaan. ia mendatangi ku karena ia ingin memberitahukan bahwa cincin mahkota iblis yang ku pegang ini harus segera dikembalikan oleh kakek nya Rangga kepada sang pemilik asli nya. tetapi kakek nya Rangga sudah meninggal dunia dan alhasil hal tersebut harus dilakukan oleh anak cucu nya termasuk Rangga."
"lalu kemana Rangga setelah kau didatangi sosok dayang itu???"
"entahlah. ia tak kunjung datang dan akhir nya tulang belulang kerangka tubuh ku bersama pakaian yang aku kenakan pada waktu itu pun jadi ikut terserap kedalam cincin mahkota iblis ini dan kini raga ku seluruh nya sudah terpenjara didalam cincin mahkota iblis ini." ucap Noni cantik itu sedikit meratap sedih mengingat kisah nya dulu.
Dendi yang masih berdiri berhadapan dengan sosok Noni cantik itu segera berjalan mendekati sosok Noni cantik itu sembari berkata.
"apakah dengan cara kita mengembalikan cincin ini kepada nyai ratu pantai selatan itu, kutukan mu akan hilang?"
"memang harus nya begitu."
"jika sudah hilang, lantas kau akan hidup lagi dan bisa menjadi manusia lagi?"
"semoga saja, tetapi aku rasa..., aku lebih baik mati saja dengan kematian yang sempurna dan tak bergentayangan seperti ini." Dendi menatap penuh perhatian kepada Noni cantik itu dan membuat Noni cantik itu sedikit tersipu malu sembari berkata.
"kau mirip sekali dengan Rangga."
"benarkah???" Noni Dian mengangguk dan berkata lagi.
"bukankah kau sudah melihat wajah Rangga seperti apa?"
"ya aku melihat nya jelas. wajah nya memang tampan dan terlihat tegas, mirip seperti ayah ku."
"oh iya, dimana ayah mu? apakah kau tak ingin menceritakan masa lalu mu atau tentang keluarga mu kepada ku? seperti nya dirumah ini hanya kau saja sendiri yang menempati nya."
"ya memang hanya aku sendirian yang mengisi rumah ini, hal itu terjadi sesudah aku kehilangan kedua orang tua ku."
"maksud mu kedua orang tua mu sudah mati???"
"kedua orang tua ku mati dalam suatu tugas dalam pekerjaan nya sebagai seorang pengungkap misteri dibalik peristiwa dan pekerjaan tersebut kini diteruskan kepada ku."
"hmm jadi begitu. apa kau bisa menceritakan nya? tetapi jika itu dirasa berat lebih baik jangan Dendi."
"tak apa, aku lebih baik menceritakan nya daripada memendam nya sendirian." ujar Dendi dan kini ia mengajak Noni cantik itu duduk di kursi sofa ruangan tengah rumah nya untuk menceritakan Kisah Masa Lalu Dendi dan keluarga nya.
...*...
...* *...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Azkya Nadhira
bagus bgt ceritanya...
2023-08-14
0
Ibuk Kumaiyah
aku suka cerita nya....
2023-08-03
0
Heri
lanjutkan bagus ini ceritane...m
2022-07-11
0