SUASANA Berkabung dikampung kolonial belanda itu masih berlanjut. rumah-rumah penduduk belanda itu semua nya dibakar dan semua barang-barang yang berharga dirampas oleh para pribumi. tetapi rumah kepala desa yang tak lain adalah rumah nya Noni Diandra itu tak ikut dibakar seperti rumah-rumah yang lain nya. hal itu dikarenakan lelaki yang bernama Rangga itu melarang untuk membakar rumah tersebut. ia berkata kepada para warga pribumi agar jangan sekali-kali memasuki rumah Noni Diandra kecuali dirinya sendiri nanti.
Rangga pun berkata bahwa kekasih nya yang sudah mati dan menjadi sesosok kerangka manusia itu, arwah nya akan gentayangan dan murka jika rumah nya itu dimasuki oleh orang lain selain diri nya. hal itu dipaparkan oleh Rangga kepada semua warga yang ada dan para warga yang awam dengan hal gaib itu mematuhi nya. Dendi yang mendengar hal itu hanya manggut-manggut memahami semua kejadian yang ia lihat itu. tak lama, kerangka Noni Diandra itu akan segera dibawa turun untuk dikuburkan didepan rumah nya. sebelum kerangka Noni Diandra dibawa, ada suara gaib bernada perempuan terdengar.
"Ranggaaa...., maafkan aku..., aku melakukan hal ini atas dasar aku cinta dan sangat sayang kepadamuuu...," Rangga yang membopong kerangka Noni Diandra itu celingak-celinguk mencari sumber suara itu berada. tetapi para warga yang ikut dalam pembantaian itu dan berada di dalam kamar itu bersama Rangga, segera lari keluar rumah itu karena mereka sudah takut duluan mendengar suara tanpa wujud itu.
Tetapi bagi Rangga, ia tak takut sama sekali dan malah ia balik berkata tanya.
"kau kah itu Diandra...??? kau ada dimana sayang...???"
"aku ada di depan mu sayang....,"
"didepan ku..?? aku tak melihat mu sama sekali Diandra..???" Rangga masih tetap tak bisa melihat sosok Noni Diandra di depan nya dan hanya Dendi yang sejak tadi berdiri terpaku di depan jendela kamar itu yang bisa melihat sosok Noni Diandra dalam wujud arwah samar-samar.
"bukankah kau pernah bilang kepadaku Rangga..., cincin yang kau berikan itu dapat menyatukan cinta kita berdua untuk selama-lama nya...???"
"iya memang..., tetapi jika hal itu kita lakukan bersama-sama..., tetapi jika hal ini kau lakukan sendirian..., aku tak tahu harus berkata apa lagi kepada mu...,"
"katakanlah rangga..."
"tapi aku...,"
"katakan saja apa yang kau ketahui Rangga, aku siap mendengarkan ucapan mu dan bersiap diri untuk menerima kesalahan ku ini." suara tanpa wujud itu bagai dekat sekali di depan Rangga dan Rangga lalu berkata.
"baiklah..., menurut mendiang ayah ku, cincin mahkota iblis ini milik seorang ratu pantai laut selatan dan ayah ku mendapatkan cincin itu dari kakek ku. kakek ku adalah seorang pendekar yang memiliki ilmu kebatinan tingkat tinggi pada masa lalu. cincin mahkota iblis ini adalah pemberian nyai ratu tersebut atas hadiah kepada kakek ku yang telah berhasil mengalahkan raja dedemit laut samudera segitiga ketika peperangan pada masa lalu dinegeri siluman disebuah istana laut pantai selatan."
"jadi kalau begitu kakek mu itu bisa mengembalikan wujud asli ku seperti manusia lagi bukan???"
"kakek ku sudah meninggal puluhan tahun yang lalu. aku tak tahu yakin akan soal itu. seperti nya bisa saja, sebab nenek ku yang telah meninggal pun bisa dihidupkan kembali memakai cincin mahkota iblis itu."
"hidupkanlah aku sesegera Rangga..., aku sangat takut sekali tinggal di dimensi ini. disini banyak sekali hantu dan arwah-arwah yang mati penasaran." ujar suara Noni Diandra berkata ketakutan. memang benar apa yang dikatakan Noni Diandra itu, Dendi pun melihat banyak sekali hantu-hantu dan arwah yang mati penasaran di sekitaran kamar itu.
Rangga merenung sebentar dan kemudian ia meletakan kerangka tubuh Noni Diandra itu ranjang nya. kemudian Rangga bangun dan berkata ke arah suara Noni Diandra itu berada.
"aku tak bisa melakukan nya Diandra. hanya pemilik cincin yang asli lah yang dapat melakukan hal tersebut."
"bukankah kau pemilik cincin ini??!!" sentak suara perempuan bernada lembut itu dan Rangga lalu menggelengkan kepala nya sembari berkata.
"pemilik asli nya adalah Nyai Ratu Pantai Selatan yang bernama asli Nyai Roro Kidul itu. kakek ku dulu yang meminta untuk menghidupkan nenek ku kepada Nyai Ratu itu dengan mendatangi istana nya yang ada di dasar laut pantai selatan."
"kalau begitu cepatlah kau lakukan itu rangga."
"aku tak bisa memiliki kemampuan seperti itu Diandra. maafkan aku, aku hanya mewarisi ilmu kebatinan tingkat rendah saja. bahkan mendiang ayah ku pun tak bisa memiliki kemampuan yang diajarkan oleh mendiang kakek ku itu walaupun beberapa kali mendiang kakek ku memasukan ilmu nya ke dalam diri mendiang ayah ku."
"jadi aku akan selama nya menjadi arwah yang gentayangan seperti ini begitu???"
"aku akan usahakan untuk mencari dukun sakti agar dapat segera membebaskan mu dari 'Kutukan Banyu Jiwa' itu."
"apa itu Kutukan Banyu Jiwa..??? apa kau..." ucapan Noni Diandra terhenti karena Rangga segera berkata.
"sebenar nya apa yang kau lakukan dengan cincin itu bukan sebuah makna dari keabadian untuk pasangan yang ingin sehidup dan semati. tetapi karena kau melakukan nya sendirian dan itu telah menjadikan kutukan untuk dirimu Diandra."
"jadi jiwa ku akan terpenjara didalam cincin ini untuk selama-lama nya...???"
"belum tentu juga. jalan satu-satu nya adalah mendatangi istana laut selatan dan memohon kepada nya agar kutukan mu itu dicabut dan kau bisa kembali menjadi manusia lagi." hening sejenak dan Dendi yang mendengarkan percakapan itu ia catat dan ingat-ingat di dalam pikiran nya.
Kemudian suara Noni Diandra terdengar berkata lagi.
"kapan kau akan menolongku dan melepaskan kutukan ku ini Rangga...???"
"aku akan sesegera mungkin mencari dukun yang bisa melakukan perjalanan gaib ke dalam istana pantai laut selatan. sementara kau tinggal saja dahulu di sini dan jangan kemana-mana sebelum aku tiba. lalu aku akan menyembunyikan kerangka tubuh mu dibalik kasur ranjang mu ini sayang."
"lakukanlah Rangga..." ucap suara Noni Cantik itu dan Rangga pun melakukan niat nya. setelah itu Rangga pamit kepada Noni Diandra untuk segera mencari dukun yang ia maksud. Noni Diandra hanya bisa melihat kepergian kekasih nya itu melalui kaca jendela kamar nya dengan pipi penuh dengan tetesan air mata.
Dendi yang berada di samping Noni Cantik itu segera menegur nya.
"permisi Noni, apa kau bisa melihat ku???" lagi-lagi suara Dendi tak mendapat jawaban sama sekali dan membuat Dendi keheranan.
"mungkinkah aku ini sedang dalam perjalanan gaib untuk melihat masa lalu Noni Belanda ini??? oh iya!? mengapa aku tak ingat! sejak awal bukan nya aku disuruh oleh sosok Noni Cantik itu untuk menggenggam cincin yang ia berikan kepada ku." lalu Dendi membuka cincin yang ia genggam sejak awal tadi. tiba-tiba saja mata Dendi gelap dan kemudian mata nya terbuka dan ia terperanjat sembari berkata,
"dimana aku!? hah..hah..hah...!!" Dendi yang terbaring itu segera bangun setengah duduk dan nafas Dendi bagai sesak sekali ketika ia menghela nafas. ketika ia melihat ke sekelingnya, ia melihat Pak Alex bersama Pak Satrio beserta para warga yang ikut menyadarkan Dendi dari pingsan nya itu sedang bersila menghadap nya. seperti nya mereka sedang melakukan ritual pengajian untuk menyadarkan Dendi dari pingsan tak wajar nya itu dan sekarang Dendi sudah tersadar dari pingsan tak wajar nya itu.
...*...
...* *...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Nur Bahagia
deuhhh dy sendiri yg ngelakuin, sekarang jadi kebingungan.. malah ngrepotin orang nyuruh minta tolong ke nyai Roro kidul 😅
2024-07-05
0
Heri
lanjut bosque
2022-07-11
1