TERJEBAK HASRAT TERLARANG

TERJEBAK HASRAT TERLARANG

1. Ditembak

"Trima...trima...trima..." suara sorakkan mahasiswa dan mahasiswi memenuhi ruang kantin siang ini.

"Ayo Caren. Cepatlah di terima. Kalian pasangan paling serasi di kampus ini," teriak salah satu mahasiswi.

Perkenalkan. Namaku Carenina Martadinata. Menurut mereka, aku sudah di nobatkan sebagai mahasiswi paling cantik dan paling sexy di kampus ini. Saat ini wajahku sedang merona, karena dibawahku sudah berjongkok seorang pria tampan yang tengah menyatakan perasaannya padaku sembari meraih satu tanganku.

Dia adalah Delano Ahmad. Pemuda tampan yang juga di nobatkan sebagai pria tertampan di kampus kami. Jika aku menerima cintanya saat ini, maka kami akan di gadang-gadang menjadi couple ter hitz 3 tahun terakhir ini.

Oke cukup dulu perkenalannya. Saat ini aku masih tengah di landa kegugupan. Dengan aksi malu-malu, aku meraih sebuket bunga mawar merah dari tangan Delano, sembari kuanggukkan kepalaku tanda setuju diriku menjadi pacarnya.

"Yes!" kulihat Delano menarik kepal tangan beserta siku kearah perutnya.

Aku melihat rona bahagia diwajah pria yang beberapa detik yang lalu sudah resmi menjadi pacarku.

"Untuk semua yang berada di kantin ini, hari ini aku traktir kalian semua sepuasnya," seru Delano dari atas meja.

Semua mahasiswa dan mahasiswi di kantin itu bersorak gembira saat mendengar ucapan Delano. Kulihat Delano kemudian turun dari atas meja, dan mengahampiri aku sembari mengulurkan tangannya untuk kuraih.

"Cantik. Mari kita makan siang bersama, pesan apapun yang kamu mau," ucap Delano sembari mengedipkan matanya kearahku.

Delano menarik tanganku perlahan ke arah meja yang tampak sengaja di kosongkan, dan kemudian Delano menarik sebuah kursi untuk aku dudukki. Semua orang yang menyaksikan keromantisan kami, terdengar bersiul-siul hingga aku jadi salah tingkah dibuatnya.

Sejak ungkapan perasaan itu sudah dinyatakan, dan kami sudah resmi berpacaran. Nyaris tiap hari Delano mengantar jemputku saat akan pergi, maupun saat pulang kuliah. Delano pria yang sangat romantis dan penyayang, sehingga apapun yang aku minta selalu dia turuti selagi dia bisa.

Satu lagi yang membuatku terkesan pada Delano. Dari awal kami berpacaran, dan sampai kami akan lulus kuliah. Pria itu terkesan sangat menghormatiku sebagai seorang wanita. Dia tidak pernah mengajakku berkencan ditempat sepi, apalagi ingin mengambil keuntungan dariku. Yah...sampai 1 tahun masa berpacaran dengannya, bibirku masih perawan.

Oh ya. Aku ini dianggap paling beruntung oleh teman-temanku. Dari sekian ratus mahasiswi pengagum pacarku, hanya aku yang terpilih menjadi pacarnya detelah nyaris 4 tahun pria itu menjadi incaran kaum hawa di kampus kami.

Selain tampan dan gagah, Delano juga pemain basket handal. Pacarku itu sering ikut kejuaraan turnamen basket dari mulai tingkat kabupaten hingga ke tingkat nasional. Membicarakan soal Delano, dia merupakan sosok pria sempurna tanpa cela dimataku.

"Beb. Liburan semester kamu mau kemana?" Delano bertanya padaku sembari mengaduk es pokat kocok yang baru kami beli di pinggir jalan.

"Dirumah aja. Kamu mau pergi?" tanyaku setelah menyedot es pokat terlebih dahulu.

"Kami sekeluarga rencananya mau pergi liburan ke luar kota. Ikut aku aja yuk?"

"Nggak mau ah! malu. Kita ini cuma pacaran, bukan suami istri. Nanti orang tuamu mengira aku yang nggak-nggak." Jawabku.

Meski sebenarnya aku ingin ikut, tapi tentu saja aku menolak dengan tegas permintaan Delano. Bukan apa-apa. Keluargaku masih penganut petuah jaman dulu. Pemikiran yang masih kolot, dan juga selalu didahului kata pamalik setiap ada hal yang mereka tidak sukai. Kalau sampai aku ikut Delano liburan ke luar kota, bisa-bisa aku di gorok oleh mamaku yang mempunyai keahlian memainkan pisau layaknya koki handal itu.

"Orang tuaku asyik lagi beb. Mereka juga paham karena mereka pernah muda. Lagian ada adik perempuanku, jadi kamu punya teman disana nanti."

"Nggak mau ah. Kamu pergi liburan saja. Aku mau dirumah saja. Lagipula kita sudah mulai pengajuan judul skripsi, aku mau mikir keras nih . Biar IPK ku nanti cukup memuaskan. Syukur-Syukur dapat cumlaude."

"Ya udah kalau nggak mau. Nanti aku bawakan oleh-oleh saja buat kamu. Lusa kan ya liburnya?" tanya Delano.

"Iya. Kamu disana jangan nakal, jaga mata dan hati kamu." Aku menjawab dengan bibir yang sengaja kubuat sedikit maju.

"Idih. Ngapain cari pacar lagi? tandanya aku kurang bersyukur, udah punya pacar cantik tapi masih mau lirik yang lain,"

Satu lagi nilai plus yang paling aku sukai dari Delano. Dia tidak akan membiarkan aku menunggu jawaban yang paling mau aku dengar. Dia selalu pandai menyenangkan hatiku, meskipun aku sendiri tidak tahu apa perkataannya itu jujur atau dusta.

"Sudah sore. Antar aku pulang ya?" aku minta segera diantar pulang, saat kulirik jam dipegelangan tanganku sudah menunjukkan pukul 5 sore.

Selain aku takut di gorok mama, aku juga takut dijewer oleh nenekku. Dia paling tidak suka melihat anak gadis yang masih keluyuran saat menjelang magrib. Kata nenekku, itu saatnya para setan lewat. Mereka takut aku ketempelan alias kesurupan.

"Ya sudah ayo. Lagian kayaknya mau hujan juga. Hari ini aku nggak bawa mobil karena aku pikir pakai motor lebih romantis," ujar Delano sembari terkekeh.

Kucubit pelan pinggang Delano, meskipun dia tidak mengatakannya, aku tahu dia pria yang romantis ketimbang mantan pacarku sebelum dia.

Aku lilitkan tanganku meski Delano tidak memintanya. Karena aku lebih sayang nyawaku daripada gengsiku. Delano bukan tipekal pria yang membawa motor berlama-lama dijalanan. Dia sudah seperti kembarannya Valentino Rossi.

"Masih pacaran kamu sama bocah ganteng itu?" tanya mamaku yang diam-diam mengintip dari kaca jendela rumahku.

"Masih ma." Jawabku sembari melepas sepatu kets yang bersarang dikedua kakiku.

"Jangan pacaran lama-lama. Kalau sudah cocok langsung menikah saja setelah lulus," ujar mamaku sembari menenteng sebilah pisau yang rupanya dia gunakan untuk memotong daun bawang.

"Belum minat mau nikah secepat itu. masih mau niti karier dulu,"

"Niti karier apanya. Mama nggak mau ya sampai keduluan perut kamu yang terlanjur membuncit. Anak muda jaman sekarang pergaulannya sangat mengerikan."

"Ya ampun ma. Biar jaman dulu juga banyak kok ma yang bunting duluan. Itu tergantung pribadi masing-masing." Jawabku sambil berlalu dari hadapan mamaku.

"Eh...dibilangin kok ngeyel. Kalau sampai bunting duluan mama gorok leher kamu. Dengar tidak?" teriak mamaku, yang hanya kujawab dengan lambaian tanganku.

Masih bisa kudengar mamaku menggerutu. Tapi aku tidak perduli. Lagian aku juga punya prinsip. Keperawananku hanya akan kuberikan pada suamiku. Bukan pada pria yang hanya mengobral janji untuk menikahiku tapi ternyata menyelingkuhiku setelah apa yang dia mau sudah dia dapatkan.

Terpopuler

Comments

Devi Puspita Sari

Devi Puspita Sari

ka net kamu kemana aja kenapa kga lanjut mpb

2023-09-02

0

Devi Puspita Sari

Devi Puspita Sari

ka neti kamu kemana kenapa kga update lagi jdmp ka

2023-09-02

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-04-12

0

lihat semua
Episodes
1 1. Ditembak
2 2. Oleh-Oleh
3 3. SAH
4 4. Piring Melayang
5 5. Pria Tidak Berguna
6 6. Sombong.
7 7. Dia Menangis?
8 8. Cari Kerja
9 9. Tambah Parah
10 10. Kesepian
11 11. Jambret
12 12. Berteman
13 13. Pulang
14 14. Pergi Lagi
15 15. Susah Tidur
16 16. Berdebar
17 17. Menghindar
18 18. Seandainya
19 19. Bohong
20 20. Talak
21 21. Ternoda
22 22. Tidak Ada Yang Aneh
23 23. Tak Terlihat
24 24. Petarung Gila
25 25. Keblinger
26 26. Basah
27 27. Pindah
28 28. Terluka
29 29. Berubah
30 30. Pertengkaran
31 31. Kecewa
32 32. Cerai.
33 33. Terusir
34 34. Impas
35 35. Ragu
36 36. Diajak ke Klub
37 37. Teman Baru
38 38. Benci
39 39. Dihina
40 40. Selamat Tinggal
41 41.Syok
42 42. Mengigau
43 43. Sindiran
44 44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45 45. Dios Berbohong
46 46. USG
47 47. Jangan Menyerah
48 48. Dios Datang
49 49. Menikahiku
50 50. Kembali
51 51. Sudah Menunaikan
52 52. Dios Syok
53 53. Merantau
54 54. Putus
55 55. Jangan Tersinggung
56 56. Teman Baru
57 57. Omelet terlezat
58 58. WO
59 59. Obat Gelisah
60 60. Repot
61 61. Hilang
62 62. Menghilang dan Merindu
63 63. Terkejut
64 64. Kena Labrak
65 65. Baby sittor
66 66. Amarah Rendy
67 67. Bernama Belakang Sama
68 68. Rindu Berat
69 69. Ancaman
70 70. Syok
71 71. Stres
72 72. Tulus
73 73. Meminta Restu
74 74. Sah
75 75. Diskusi
76 76. Makin Sukses
77 77. Kecewa
78 78. Bertengkar Hebat
79 79. Pertengkaran Dahsyat
80 80. Gagal Pergi
81 81. Pesan Terakhir
82 82. Sampai Kapan?
83 83. Membulatkan Tekad
84 84. Kembar
85 85. Panik
86 86. Mengunjungi Rumah Delano
87 87. Duka
88 88. Trauma
89 89. Penyakit Yang Sama
90 90. Lahirnya Si Kembar
91 91. Drama Ngurus Anak
92 92. Undangan
93 93. Putus
94 94. Uget-Uget
95 95. Galau Mencari Jodoh
96 96. Jauh Panggang Dari Api
97 97. Lamaran
98 98. Halal
99 99. Gol
100 100. Bangga
101 101. Sukses
102 102. Menangis Tapi Bahagia
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Ditembak
2
2. Oleh-Oleh
3
3. SAH
4
4. Piring Melayang
5
5. Pria Tidak Berguna
6
6. Sombong.
7
7. Dia Menangis?
8
8. Cari Kerja
9
9. Tambah Parah
10
10. Kesepian
11
11. Jambret
12
12. Berteman
13
13. Pulang
14
14. Pergi Lagi
15
15. Susah Tidur
16
16. Berdebar
17
17. Menghindar
18
18. Seandainya
19
19. Bohong
20
20. Talak
21
21. Ternoda
22
22. Tidak Ada Yang Aneh
23
23. Tak Terlihat
24
24. Petarung Gila
25
25. Keblinger
26
26. Basah
27
27. Pindah
28
28. Terluka
29
29. Berubah
30
30. Pertengkaran
31
31. Kecewa
32
32. Cerai.
33
33. Terusir
34
34. Impas
35
35. Ragu
36
36. Diajak ke Klub
37
37. Teman Baru
38
38. Benci
39
39. Dihina
40
40. Selamat Tinggal
41
41.Syok
42
42. Mengigau
43
43. Sindiran
44
44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45
45. Dios Berbohong
46
46. USG
47
47. Jangan Menyerah
48
48. Dios Datang
49
49. Menikahiku
50
50. Kembali
51
51. Sudah Menunaikan
52
52. Dios Syok
53
53. Merantau
54
54. Putus
55
55. Jangan Tersinggung
56
56. Teman Baru
57
57. Omelet terlezat
58
58. WO
59
59. Obat Gelisah
60
60. Repot
61
61. Hilang
62
62. Menghilang dan Merindu
63
63. Terkejut
64
64. Kena Labrak
65
65. Baby sittor
66
66. Amarah Rendy
67
67. Bernama Belakang Sama
68
68. Rindu Berat
69
69. Ancaman
70
70. Syok
71
71. Stres
72
72. Tulus
73
73. Meminta Restu
74
74. Sah
75
75. Diskusi
76
76. Makin Sukses
77
77. Kecewa
78
78. Bertengkar Hebat
79
79. Pertengkaran Dahsyat
80
80. Gagal Pergi
81
81. Pesan Terakhir
82
82. Sampai Kapan?
83
83. Membulatkan Tekad
84
84. Kembar
85
85. Panik
86
86. Mengunjungi Rumah Delano
87
87. Duka
88
88. Trauma
89
89. Penyakit Yang Sama
90
90. Lahirnya Si Kembar
91
91. Drama Ngurus Anak
92
92. Undangan
93
93. Putus
94
94. Uget-Uget
95
95. Galau Mencari Jodoh
96
96. Jauh Panggang Dari Api
97
97. Lamaran
98
98. Halal
99
99. Gol
100
100. Bangga
101
101. Sukses
102
102. Menangis Tapi Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!