7. Dia Menangis?

Aku mencuci mukaku dan menatap wajahku di cermin. Aku jadi kepikiran setelah mendengar pertengkaran tetanggaku itu. Aku jadi takut, seiring usia pernikahan yang lama, akan ada badai yang datang tak terduga. Tapi mengingat sikap Delano yang selalu lemah lembut padaku, dan memperkakukanku bak seorang ratu. Rasanya tidak mungkin kami bertengkar seperti tetangga sebelah rumahku. Apalagi sampai membanting barang-barang.

Aku menyeka wajahku dengan handuk bersih. Aku berniat mencari udara segar diluar, sembari bermain ponsel di teras rumahku.

Ceklek

Aku dan tetangga priaku keluar rumah secara bersamaan. Namun ada sesuatu yang mengusik hatiku. Saat tahu aku keluar bersamaan dengannya, pria itu bergegas menyeka air matanya.

Dia menangis?

Satu pertanyaan itu cukup menggangguku. Kulihat pria itu bergegas membawa sebuah plastik hitam, untuk dia taruh di tong sampah. Aku bisa menebak, lagi-lagi pecahan barang rumahnya yang dia buang itu.

Tanpa menoleh kearahku, dia masuk kedalam rumahnya. Mungkin dia tahu, kalau aku sudah tahu sedikit banyak tentang masalah rumah tangganya. Aku tahu pasti dia malu padaku, terlebih masalah yang dia hadapi tentang harga diri seorang laki-laki.

Tidak berapa lama kemudian, suamiku tiba. Dia melempar senyum padaku, kuraih tas kantornya dan kemudian kucium tangannya.

"Bosan tidak?" tanya Delano.

"Tidak juga. Aku juga kurang hoby jalan keluar kalau nggak punya tujuan." Jawabku.

"Kamu masak?" tanya Delano sembari merangkul pundakku.

"Ya. Tapi tidak semewah restauran." Jawabku.

"Apapun yang dimasak istriku, pasti rasanya sangat lezat,"

Pujian Delano membuatku senang, meskipun aku tahu itu hanya pujian omong kosong.

Sretttttt

Bisa kudengar, suara hordeng ditarik sekali lewat. Aku menoleh sejenak kearah asal suara, namun tidak menemukan apapun disana.

Yang namanya suami pulang bekerja, aku layani dia sepenuh hatiku. Mulai dari menyiapkan baju bersih setelah dia mandi, menuangkan makan saat dia ingin makan. Dan melayani di atas ranjang, jika dia memintanya. Aku pikir aku tidak memiliki kekurangan sebagai istri, selain pengangguran.

Malam ini aku tidak bisa tidur. Sebagai pengantin baru, aku sangat mengharapkan Delano lebih sering menyentuhku. Tapi sudah 1 jam yang lalu dia sudah mendengkur halus. Kulirik jam dinding kamarku, waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam.

Aku beranjak dari tempat tidur, dan pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Setelah itu aku duduk di ruang tamu sembari mengecek media sosialku.

Sayup-Sayup aku mendengar pertengkaran tetanggaku, membuat mulutku berdecak kesal, karena sudah selarut ini mereka masih saja mengganggu ketenangan orang lain.

"Kamu kenapa sih? sudah dua bulan ini tidak mau ku sentuh? apa karena aku pengangguran, jadi kamu jijik dengan suamimu sendiri? kamu nggak cinta lagi sama aku?" tanya Dios.

Akhirnya aku tahu, pokok permasalahan mereka kali ini tentang urusan ranjang. Aku tersenyum miris. Jika disebelah si wanita yang tidak ingin melayani, sememtara dirumahku suamiku yang kurang peka tentang kebutuhan ranjangku.

"Itu kamu tahu. Pokoknya selama kamu belum dapat kerja, jangan harap bisa menyentuhku." Jawab Vika.

"Lalu sebenarnya apa artiku bagimu sekarang ini? kenapa aku merasa kamu tidak menganggapku lagi?" tanya Dios.

"Terserah kalau kamu menganggapnya begitu. Dios, setelah aku pikir lagi kita ini sudah tidak ada kecocokkan lagi. Lebih baik kita pisah saja," ujar Vika.

"Ti-Tidak. Jangan katakan itu. Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Baiklah, aku tidak akan memaksamu lagi untuk melayaniku. Tapi aku mohon jangan katakan kata-kata pisah lagi," ujar Dios.

"Vika. Saat dihatimu terbesit ingin berpisah denganku, ingatlah saat-saat kebersamaan kita. Kita berpacaran hampir 5 tahun, dan usia pernikahan kita juga sudah 5 tahun. Aku terima kamu apa adanya saat itu, meskipun aku kecewa disaat malam pertama kita. Aku diam, meskipun kamu menghinaku karena aku pengangguran. Itu semua aku lakukan karena aku sayang dan cinta sama kamu," Dios berkata panjang lebar.

"Ya makanya jangan buat aku emosi terus. Jangan banyak nuntut, selagi kamu belum mampu menafkahiku secara lahir. Karena menafkahi secara batin saja tidak cukup bagiku. Apa kamu tahu? sebentar lagi aku akan di promosikan kembali menjadi manager diperusahaan aku. Kira-Kira kamu bisa nggak nyusulin aku punya prestasi seperti itu?"

"Aku cuma minta kamu nggak rewel. Kalau masalah kebutuhan batin, aku akan berikan kalau aku lagi menginginkannya," sambung Vika.

"Baiklah. Oke. Aku nggak rewel lagi. Ayo kita tidur. Besok kamu ngantor lagi kan? takutnya kamu kesiangan,"

"Kamu masih belum ada kabar dari surat lamaran yang kamu sebar itu?" tanya Vika.

"Belum. Kamu sabar ya? ini masih pandemi, pengurangan karyawan memang lagi gencar dilakukan. Aku janji akan mencari kerja lagi nanti." Jawab Dios.

"Janji aja di gedein," ujar Vika yang segera beranjak dari tempat duduknya dan pindah ke kamar.

Aku tak lagi mendengar perdebatan panjang itu. Hanya ada keheningan yang melanda. Kini aku baru tahu, dibalik dinginnya sikap pria yang sering kupanggil om itu, ternyata dia pria rapuh dan menyimpan luka lebih dalam dariku.

Kriekkkk

Kudengar seseorang membuka pintu rumah dan menutupnya kembali. Aku intip dari tirai jendela rumahku. Aku lihat tetangga priaku sedang duduk di teras rumahnya dengan menyandarkan sikunya dipaha. Sementara jempol dan telunjuknya memijat keningnya.

Dan lagi-lagi pria itu tertangkap basah sedang menyeka air matanya.

Shaaaaaaa

Darahku terasa jatuh terhempas dari ketinggian. Entah mengapa hatiku merasa trenyuh melihat kesedihannya, padahal dia sangat sombong terhadapku.

Aku putuskan kembali ke kamar dan berbaring di samping suamiku. Aku tatap wajah lelah suamiku. Aku jadi bersyukur memiliki dia. Dan aku berjanji akan belajar menerima kekurangannya itu.

*****

"Emm...apa di kantormu tidak memiliki lowongan pekerjaan?" tanyaku pada Delano.

Uhukkkkk

Uhukkkk

Delano tiba-tiba tersedak saat mendengar pertanyaanku. Aku segera menyodorkan segelas air putih untuknya.

"Kamu aku izinkan bekerja, asal jangan melamar di kantorku," ujar Delano.

"Kenapa?" tanyaku penasaran.

"Nggak enak kerja satu kantor dengan istri sendiri. Biarlah kita berkembang di kantor yang berbeda." Jawab Delano.

"Bukan untukku, tapi buat tetangga kita. Kasihan tiap hari bertengkar ,ternyata masalah utamanya karena suaminya pengangguran," ujarku sembari mengunyah makananku.

"Kamu tahu darimana? kamu sudah ngobrol sama mereka?" tanya Delano.

"Belum. Tapi aku tidak sengaja mendengar." Jawabku.

"Nggak boleh nguping. Dosa loh," ujar Delano.

"Bukan nguping, tapi tidak sengaja mendengar pertengakaran mereka." Jawabku menyangkal.

"Kalau begitu jangan ikut campur urusan mereka," ujar Delano.

Kini aku tahu dia tidak suka aku membantu tetangga yang belum kami kenal. Dia juga melarangku untuk menguping atau perduli lagi dengan pertengkaran tetangga. Kali ini aku tidak mengerti dengan jalan pikiran suamiku, menurutku dia seperti menjadi orang lain saat ini.

To be continue...🤗🙏

Terpopuler

Comments

Rydwan Ap

Rydwan Ap

Delano sedikit mencurigakan 🤔

2024-06-30

0

Siti Muhtarom

Siti Muhtarom

heeeem km selingkuh ya Delano😏😏

2022-05-31

0

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

jangan² Delano ada sesuatu dikantornya🤔🤔ko curiga aku

2022-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Ditembak
2 2. Oleh-Oleh
3 3. SAH
4 4. Piring Melayang
5 5. Pria Tidak Berguna
6 6. Sombong.
7 7. Dia Menangis?
8 8. Cari Kerja
9 9. Tambah Parah
10 10. Kesepian
11 11. Jambret
12 12. Berteman
13 13. Pulang
14 14. Pergi Lagi
15 15. Susah Tidur
16 16. Berdebar
17 17. Menghindar
18 18. Seandainya
19 19. Bohong
20 20. Talak
21 21. Ternoda
22 22. Tidak Ada Yang Aneh
23 23. Tak Terlihat
24 24. Petarung Gila
25 25. Keblinger
26 26. Basah
27 27. Pindah
28 28. Terluka
29 29. Berubah
30 30. Pertengkaran
31 31. Kecewa
32 32. Cerai.
33 33. Terusir
34 34. Impas
35 35. Ragu
36 36. Diajak ke Klub
37 37. Teman Baru
38 38. Benci
39 39. Dihina
40 40. Selamat Tinggal
41 41.Syok
42 42. Mengigau
43 43. Sindiran
44 44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45 45. Dios Berbohong
46 46. USG
47 47. Jangan Menyerah
48 48. Dios Datang
49 49. Menikahiku
50 50. Kembali
51 51. Sudah Menunaikan
52 52. Dios Syok
53 53. Merantau
54 54. Putus
55 55. Jangan Tersinggung
56 56. Teman Baru
57 57. Omelet terlezat
58 58. WO
59 59. Obat Gelisah
60 60. Repot
61 61. Hilang
62 62. Menghilang dan Merindu
63 63. Terkejut
64 64. Kena Labrak
65 65. Baby sittor
66 66. Amarah Rendy
67 67. Bernama Belakang Sama
68 68. Rindu Berat
69 69. Ancaman
70 70. Syok
71 71. Stres
72 72. Tulus
73 73. Meminta Restu
74 74. Sah
75 75. Diskusi
76 76. Makin Sukses
77 77. Kecewa
78 78. Bertengkar Hebat
79 79. Pertengkaran Dahsyat
80 80. Gagal Pergi
81 81. Pesan Terakhir
82 82. Sampai Kapan?
83 83. Membulatkan Tekad
84 84. Kembar
85 85. Panik
86 86. Mengunjungi Rumah Delano
87 87. Duka
88 88. Trauma
89 89. Penyakit Yang Sama
90 90. Lahirnya Si Kembar
91 91. Drama Ngurus Anak
92 92. Undangan
93 93. Putus
94 94. Uget-Uget
95 95. Galau Mencari Jodoh
96 96. Jauh Panggang Dari Api
97 97. Lamaran
98 98. Halal
99 99. Gol
100 100. Bangga
101 101. Sukses
102 102. Menangis Tapi Bahagia
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Ditembak
2
2. Oleh-Oleh
3
3. SAH
4
4. Piring Melayang
5
5. Pria Tidak Berguna
6
6. Sombong.
7
7. Dia Menangis?
8
8. Cari Kerja
9
9. Tambah Parah
10
10. Kesepian
11
11. Jambret
12
12. Berteman
13
13. Pulang
14
14. Pergi Lagi
15
15. Susah Tidur
16
16. Berdebar
17
17. Menghindar
18
18. Seandainya
19
19. Bohong
20
20. Talak
21
21. Ternoda
22
22. Tidak Ada Yang Aneh
23
23. Tak Terlihat
24
24. Petarung Gila
25
25. Keblinger
26
26. Basah
27
27. Pindah
28
28. Terluka
29
29. Berubah
30
30. Pertengkaran
31
31. Kecewa
32
32. Cerai.
33
33. Terusir
34
34. Impas
35
35. Ragu
36
36. Diajak ke Klub
37
37. Teman Baru
38
38. Benci
39
39. Dihina
40
40. Selamat Tinggal
41
41.Syok
42
42. Mengigau
43
43. Sindiran
44
44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45
45. Dios Berbohong
46
46. USG
47
47. Jangan Menyerah
48
48. Dios Datang
49
49. Menikahiku
50
50. Kembali
51
51. Sudah Menunaikan
52
52. Dios Syok
53
53. Merantau
54
54. Putus
55
55. Jangan Tersinggung
56
56. Teman Baru
57
57. Omelet terlezat
58
58. WO
59
59. Obat Gelisah
60
60. Repot
61
61. Hilang
62
62. Menghilang dan Merindu
63
63. Terkejut
64
64. Kena Labrak
65
65. Baby sittor
66
66. Amarah Rendy
67
67. Bernama Belakang Sama
68
68. Rindu Berat
69
69. Ancaman
70
70. Syok
71
71. Stres
72
72. Tulus
73
73. Meminta Restu
74
74. Sah
75
75. Diskusi
76
76. Makin Sukses
77
77. Kecewa
78
78. Bertengkar Hebat
79
79. Pertengkaran Dahsyat
80
80. Gagal Pergi
81
81. Pesan Terakhir
82
82. Sampai Kapan?
83
83. Membulatkan Tekad
84
84. Kembar
85
85. Panik
86
86. Mengunjungi Rumah Delano
87
87. Duka
88
88. Trauma
89
89. Penyakit Yang Sama
90
90. Lahirnya Si Kembar
91
91. Drama Ngurus Anak
92
92. Undangan
93
93. Putus
94
94. Uget-Uget
95
95. Galau Mencari Jodoh
96
96. Jauh Panggang Dari Api
97
97. Lamaran
98
98. Halal
99
99. Gol
100
100. Bangga
101
101. Sukses
102
102. Menangis Tapi Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!