16. Berdebar

Aku membuka mataku, dan aku terlonjak kaget saat aku mendapati diriku sudah berada diatas tempat tidur yang sama dengan kak Dios. Bukankah semalam aku tidur ditepi ranjangnya?

Aku menatap wajah tampan yang tengah berhadapan denganku itu. Bulu mata pria itu sangat panjang dan lentik. Wajahnya tegas, berhidung mancung, dan bibir yang sedikit tebal dan penuh.

Pakkk

Tiba-Tiba tangan Dios berada di tubuhku. Kulirik jam dinding kamarnya, yang ternyata baru menunjukkan pukul 3 pagi. Aku raba keningnya yang panasnya sudah turun. Perlahan aku singkirkan tangannya dari tubuhku, karena aku berniat akan pindah ke ruang tamu.

Ya Tuhan...aku pasti sudah gila, karena sudah menyetujui permintaannya buat tidur satu kamar dengannya. Kalau Delano tahu, aku pasti sudah di gorok olehnya. Atau kalau istri kak Dios tahu, aku pasti sudah dicakar pakai kulit duren.

Namun niat hanya tinggal niat. Kak Dios malah membawaku dalam pelukkannya, pelukkan yang sangat hangat menurutku. Pelukkan yang tidak pernah aku dapatkan dari Delano usai bercinta. Saat dirinya puas, maka Delano akan pergi meninggalkanku tidur, dengan cara membelakangiku.

Deg

Deg

Deg

Oh...astaga...kenapa pula dengan jantungku. Aku merasa jantungku berdebar, ini salah bukan? dan yang lebih mengerikan adalah, wajahnya sangat dekat denganku saat ini. Aku bahkan bisa merasakan hembusan nafasnya menerpa wajahku.

Dengan akal sehatku yang mulai kembali, aku berusaha melepaskan diri dari dekapannya. Namun kak Dios seolah menganggapku sebuah bantal guling yang enggan dia lepaskan.

"K-Kak. Kak Dios," suaraku begitu lirih nyaris tak terdengar.

Blammmm

Mata kak Dios terbuka seketika. Mungkin dia bisa membedakan antara suaraku atau suara istrinya.

Hal pertama saat mata kak Dios terbuka, dia menatap lekat mataku. Salah satu tangannya berada di pinggangku. Sementara salah satu kakiku sudah berada diantara kedua pahanya. Pada intinya posisi kami saat ini begitu sangat intim.

"K-Kak. Lepasin aku," ucapku dengan jantung berdebar.

Bagaimana tidak? aku melihat dia tiba-tiba fokus pada bibirku, dan akupun fokus pada bibirnya. Dan dua detik kemudian, tiba-tiba bibirnya melabuhkan ciumannya dibibirku. Tubuhku menegang seketika, ini benar-benar sudah gila. Aku reflek mendorong dadanya perlahan dan ingin berbicara. Namun saat mulutku terbuka, kak Dios malah memperdalam ciumannya padaku.

Ah...aku pasti benar-benar sudah gila..Kenapa aku sejenak memebandingkan ciuman kak Dios jauh lebih nikmat dari ciuman suamiku sendiri. Dia begitu mahir dan berpengalaman, hingga lambat laun aku jadi terbuai.

Entah apa yang merasuki diriku, hingga aku dan dia sama-sama tenggelam dalam ciuman yang memabukkan.

Hah

Hah

Hah

Kami berhenti setelah pasokkan oksigen, kami rasa sudah habis. Aku melihat dia mengepalkan tangannya dengan posisi terlentang dan mata terpejam. Mungkin dia sudah menyesal dengan apa yang sudah dia lakukan padaku.

"Ma-Maaf,"

Entah mengapa kata-kata itu terdengar menyakitkan ditelingaku. Aku yang semula dipaksa, seolah dihempaskan seketika.

"Aku pulang," ujarku bangkit dari tempat tidur. Sebenarnya aku juga malu dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Aku seperti merasa jadi wanita murahan, padahal jelas-jelas aku sudah bersuami.

"Caren. Tunggu!" seru Dios.

Tapi aku tidak menggubrisnya. Aku terus berjalan tanpa henti dan membuka pintu kamar itu.

Brakkkkk

Entah apa yang membuatku marah saat ini.

Apa perkataan maafnya? apa perbuatannya? apa dia menghentikan ciumanya? atau...ah...entahlah. Yang jelas tanpa sadar aku membanting pintu itu dengan lumayan keras.

Dios ternyata menyusulku, meskipun langkahnya tertatih.

"Caren. Ini masih dini hari," ujar Dios.

"Tidak masalah. Rumahku juga disebelah, bukan di Mekah." Jawabku tanpa menoleh.

Tap

Dios meraih tanganku, hingga mau tak mau tubuhku tertarik kearahnya dan membentur dada bidangnya.

"Apa kamu marah aku menciummu?" tanya Dios.

Aku mengerutkan dahiku. Aku merasa dia seolah sengaja menciumku, bukan karena khilaf seperti kebanyakkan alasan pria lainnya.

"Aku tidak tahu." Jawabku jujur.

"Maaf. Seharusnya aku tidak boleh melakukan itu padamu. Sesaat aku lupa dengan status kita masing-masing. Bisakah kamu menganggapnya tidak pernah terjadi apa-apa?" tanya Dios.

Nyuuutttt

Hatiku tiba-tiba terasa di remas saat mendengar ucapannya yang seolah ciuman kami tadi tidak memiliki arti apapun baginya.

"Bisa." Jawabku tanpa menatap matanya. Entah mengapa aku ingin menangis saat ini.

"Aku pulang dulu kak. Takutnya suamiku pulang," ujarku yang mencari alasan.

Aku pulang kerumahku, dan aku kunci rapat-rapat pintu rumahku. Dan seketika air mataku jatuh, yang akupun tidak tahu apa alasannya.

*****

Perlahan aku membuka mataku, kulihat cahaya yang masuk dari jendela kamarku sudah sangat terang. Aku raih ponselku, dan kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Dan lagi-lagi aku teringat dengan kak Dios. Namun saat aku terngiang dengan ucapannya, aku memutuskan untuk tidak perduli lagi dengannya. Dia ingin aku melupakan tentang ciuman itu, maka aku akan melupakan orangnya juga.

Aku bergegas bangun dari tempat tidur, dan langsung membersihkan diri. Setelah selesai aku membuat sarapan untuk diriku sendiri. Sejak kejadian malam itu, aku memutuskan mengurung diriku dirumah. Aku tidak mau bertemu dengannya, terlebih aku malu saat teringat kejadian malam itu. Bahkan aku tidak membukakan kak Dios pintu meskipun dia sudah berapa kali mengetuk pintu rumahku.

Aku sibak tirai jendelaku, aku pikir suamiku yang datang. Tapi ternyata aku melihat Vika yang diantar oleh taksi online. Aku lihat wanita itu membuka kunci rumahnya dengan kunci cadangan, yang artinya kak Dios tidak berada dirumah saat ini. Aku lihat jam baru menunjukkan pukul 7 malam. Kalau kak Dios bekerja, berarti dia akan pulang sekitar jam 8 malam.

Sesuai dengan dugaanku, kak Dios pulang tepat pada pukul 8 malam. Dia sempat melirik kearah hordeng tempatku mengintip, namun aku segera menutupnya.

Selang berapa menit kemudian, aku dengar suara Vika dan kak Dios bertengkar lagi. Entah apa yang mereka debatkan kali ini, namun yang bisa aku dengar hanya sumpah serapah wanita itu pada suaminya.

"Dasar binatang kamu! aku nggak mau! lepaskan aku Dios," wanita itu sedikit berteriak.

"Kamu menolakku? tapi kamu melayani pria lain? aku akan tunjukkan padamu, kalau akulah yang lebih berhak atas dirimu!" hardik Dios.

"Ahh...Dios...pelan-pelan sedikit. Sakittt...."

Dan untuk selanjutnya aku hanya mendengar suara de**han dua manusia itu di ruang tamu. Lagi-Lagi aku bisa melihat siluet Dios yang tengah menghajar milik Vika dengan begitu keras dan tempo yang begitu cepat.

Ah...gila. Kenapa aku merasa iri dengan teriakkan nikmat wanita itu? aku bisa mendengar saat Vika berkali-kali mendapatkan pelepasannya dengan meneriakkan nama suaminya itu.

Terpopuler

Comments

Siti Muhtarom

Siti Muhtarom

otak ku juga treveling ke mana" caren🤣🤣🤣

2022-05-31

0

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

Dios jga gitu, sdh tau istri selingkuh diam aja

2022-05-19

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

mampir 😍

2022-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ditembak
2 2. Oleh-Oleh
3 3. SAH
4 4. Piring Melayang
5 5. Pria Tidak Berguna
6 6. Sombong.
7 7. Dia Menangis?
8 8. Cari Kerja
9 9. Tambah Parah
10 10. Kesepian
11 11. Jambret
12 12. Berteman
13 13. Pulang
14 14. Pergi Lagi
15 15. Susah Tidur
16 16. Berdebar
17 17. Menghindar
18 18. Seandainya
19 19. Bohong
20 20. Talak
21 21. Ternoda
22 22. Tidak Ada Yang Aneh
23 23. Tak Terlihat
24 24. Petarung Gila
25 25. Keblinger
26 26. Basah
27 27. Pindah
28 28. Terluka
29 29. Berubah
30 30. Pertengkaran
31 31. Kecewa
32 32. Cerai.
33 33. Terusir
34 34. Impas
35 35. Ragu
36 36. Diajak ke Klub
37 37. Teman Baru
38 38. Benci
39 39. Dihina
40 40. Selamat Tinggal
41 41.Syok
42 42. Mengigau
43 43. Sindiran
44 44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45 45. Dios Berbohong
46 46. USG
47 47. Jangan Menyerah
48 48. Dios Datang
49 49. Menikahiku
50 50. Kembali
51 51. Sudah Menunaikan
52 52. Dios Syok
53 53. Merantau
54 54. Putus
55 55. Jangan Tersinggung
56 56. Teman Baru
57 57. Omelet terlezat
58 58. WO
59 59. Obat Gelisah
60 60. Repot
61 61. Hilang
62 62. Menghilang dan Merindu
63 63. Terkejut
64 64. Kena Labrak
65 65. Baby sittor
66 66. Amarah Rendy
67 67. Bernama Belakang Sama
68 68. Rindu Berat
69 69. Ancaman
70 70. Syok
71 71. Stres
72 72. Tulus
73 73. Meminta Restu
74 74. Sah
75 75. Diskusi
76 76. Makin Sukses
77 77. Kecewa
78 78. Bertengkar Hebat
79 79. Pertengkaran Dahsyat
80 80. Gagal Pergi
81 81. Pesan Terakhir
82 82. Sampai Kapan?
83 83. Membulatkan Tekad
84 84. Kembar
85 85. Panik
86 86. Mengunjungi Rumah Delano
87 87. Duka
88 88. Trauma
89 89. Penyakit Yang Sama
90 90. Lahirnya Si Kembar
91 91. Drama Ngurus Anak
92 92. Undangan
93 93. Putus
94 94. Uget-Uget
95 95. Galau Mencari Jodoh
96 96. Jauh Panggang Dari Api
97 97. Lamaran
98 98. Halal
99 99. Gol
100 100. Bangga
101 101. Sukses
102 102. Menangis Tapi Bahagia
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Ditembak
2
2. Oleh-Oleh
3
3. SAH
4
4. Piring Melayang
5
5. Pria Tidak Berguna
6
6. Sombong.
7
7. Dia Menangis?
8
8. Cari Kerja
9
9. Tambah Parah
10
10. Kesepian
11
11. Jambret
12
12. Berteman
13
13. Pulang
14
14. Pergi Lagi
15
15. Susah Tidur
16
16. Berdebar
17
17. Menghindar
18
18. Seandainya
19
19. Bohong
20
20. Talak
21
21. Ternoda
22
22. Tidak Ada Yang Aneh
23
23. Tak Terlihat
24
24. Petarung Gila
25
25. Keblinger
26
26. Basah
27
27. Pindah
28
28. Terluka
29
29. Berubah
30
30. Pertengkaran
31
31. Kecewa
32
32. Cerai.
33
33. Terusir
34
34. Impas
35
35. Ragu
36
36. Diajak ke Klub
37
37. Teman Baru
38
38. Benci
39
39. Dihina
40
40. Selamat Tinggal
41
41.Syok
42
42. Mengigau
43
43. Sindiran
44
44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45
45. Dios Berbohong
46
46. USG
47
47. Jangan Menyerah
48
48. Dios Datang
49
49. Menikahiku
50
50. Kembali
51
51. Sudah Menunaikan
52
52. Dios Syok
53
53. Merantau
54
54. Putus
55
55. Jangan Tersinggung
56
56. Teman Baru
57
57. Omelet terlezat
58
58. WO
59
59. Obat Gelisah
60
60. Repot
61
61. Hilang
62
62. Menghilang dan Merindu
63
63. Terkejut
64
64. Kena Labrak
65
65. Baby sittor
66
66. Amarah Rendy
67
67. Bernama Belakang Sama
68
68. Rindu Berat
69
69. Ancaman
70
70. Syok
71
71. Stres
72
72. Tulus
73
73. Meminta Restu
74
74. Sah
75
75. Diskusi
76
76. Makin Sukses
77
77. Kecewa
78
78. Bertengkar Hebat
79
79. Pertengkaran Dahsyat
80
80. Gagal Pergi
81
81. Pesan Terakhir
82
82. Sampai Kapan?
83
83. Membulatkan Tekad
84
84. Kembar
85
85. Panik
86
86. Mengunjungi Rumah Delano
87
87. Duka
88
88. Trauma
89
89. Penyakit Yang Sama
90
90. Lahirnya Si Kembar
91
91. Drama Ngurus Anak
92
92. Undangan
93
93. Putus
94
94. Uget-Uget
95
95. Galau Mencari Jodoh
96
96. Jauh Panggang Dari Api
97
97. Lamaran
98
98. Halal
99
99. Gol
100
100. Bangga
101
101. Sukses
102
102. Menangis Tapi Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!