17. Menghindar

Sial. Seharusnya aku cek dulu sebelum keluar pintu. Ini malah aku terpaksa keluar bersamaan dengan kak Dios yang ingin aku hindari. Aku bergegas mengunci pintu rumahku, karena aku ingin segera kepasar. Karena mengurung diri di dalam rumah, kerjaanku hanya makan dan tidur saja. Bahan makanan jadi cepat habis.

"Caren tunggu!"

Kak Dios memanggilku, namun aku berpura-pura tidak mendengar. Aku tahu dia berani padaku, hanya karena istrinya pergi lagi dari rumah yang hanya menginap satu malam itu.

Tap

Dia mencekal tanganku, namun aku segera menghempas tangannya.

"Maaf kak. Bersikap sewajarnya saja," ujarku sembari memasang wajah yang tidak bersahabat.

"Aku akan bersikap wajar, kalau kamu tidak berpura-pura tidak mendengar seruanku," ucap Dios.

"Mau kakak apa sih? kakak sendiri yang bilang agar bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Sekarang aku sedang berusaha mengembalikan keadaan kita yang seperti dulu. Dingin, ketus, dan tidak menggubris satu sama lain. Kita harus kembali pada batasan kita masing-masing," ujarku.

"Kamu kenapa sih? kamu marah karena aku menciummu? aku kan sudah minta maaf. Atau kamu marah karena hal lain? seharusnya kamu katakan terus terang, jangan malah menghindariku. Aku merasa jadi tidak enak jadinya," ucap Dios.

Aku tatap matanya sejenak. Aku bingung harus mengatakan apa padanya. Yang pasti aku sedang tidak berselera berdebat dengannya.

"Sudahlah kak. Apa yang harus kita debatkan? kita ini bukan suami istri. Aku akan menganggap yang menciumku malam itu adalah seekor anjing," ujarku yang lantas pergi begitu saja.

"Aku tidak menyangka kamu mengangapku seekor anjing. Tapi kalau aku tidak salah mengingat, malam itu kamu sangat menikmati berciuman dengan anjing ini," ujar Dios setengah berteriak.

Aku menghentikan langkahku sejenak dengan tangan terkepal. Aku memang menghinanya, tapi aku juga merasa terhina oleh ucapannya yang seolah menganggapku wanita munafik.

"Karena untuk menjinakkan anjing yang kelaparan, kita harus rela digigit terlebih dahulu." Sindirku.

Aku kemudian bergegas pergi, dan pria itu mematung saat aku meninggalkannya di halaman rumah. Aku tidak tahu kenapa aku ingin menangis. Aku hanya berharap Delano cepat pulang, karena aku sudah merasa kesepian.

*****

Seperti jam-jam hari yang lalu. Aku melihat kak Dios pulang di jam yang sama. Sama seperti hari sebelumnya, aku melihat dia membawa nasi bungkus yang berada dalam satu plastik putih. Tapi dia juga membawa plastik yang lain, dan kulihat dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.

Tring

"Eh? dia menghubungiku?" ucapku lirih.

Semula aku ragu mengangkat telpon darinya, namun akhirnya aku geser juga tombol hijau kearah kanan.

"Jangan cuma berani mengintip dari tirai jendela. Keluarlah! aku bawakan martabak keju kesukaanmu," ujarnya.

Aku terdiam. Aku masih ragu membukakan pintu untuknya. Aku masih bisa mendengar, kalau sambungan telponnya masih terhubung.

"Maafkan atas ucapan kakak pagi tadi. Keluarlah! setelah martabaknya kamu ambil, kamu boleh langsung menutup pintunya," sambungnya kembali.

Aku perlahan berjalan kedepan pintu, mungkin dia bisa mendengar langkahku. Karena saat aku membuka pintu, dia sudah berada dihadapanku.

Dios mematikan panggilan telpon itu, dan menyodorkan kantung martabak kearahku.

"Jangan marah lagi ya? kakak rindu kamu," ujar Dios.

Rindu? rindu apa yang pria ini maksud. Terdengar sangat aneh, saat diri kita yang bersuami, mendapat kata-kata itu dari pria lain, terlebih dari suami orang.

"Jangan menghindari kakak lagi. Kakak tahu kakak salah sudah menciummu, tapi jujur saja kakak tidak menyesal sudah melakuakannya walau itu sebuah kesalahan,"

Lagi-Lagi kata pria ini membuatku tercengang. Aku tidak tahu apa maunya.

"Sudahlah kak. Tidak usah di ingat-ingat lagi perbuatan tercela itu. Aku bahkan tidak pernah memikirkannya lagi," ucapku yang sebenarnya dusta besar.

"Oh ya? sayang sekali. Aku ini bukan tipe pria pelupa. Meski aku pernah bilang agar kamu tidak menganggapnya apa-apa, tapi pada kenyataanya aku yang tidak bisa tidur karena teringat terus dengan ciuman itu," ucap Dios.

Ada apa dengan dadaku? kenapa aku merasa ada bunga yang bermekaran didadaku saat aku mendengar pengakuan jujurnya. Sebab aku tahu, aku juga merasakan hal demikian.

"Omong kosong. Bahkan jeritan istrimu melengking-lengking saat kamu menghujamnya dengan keras. Gitu masih bisa merayu wanita lain," sindirku.

"Jujur sekali. Ternyata kamu mendengarkan percintaan mengenaskan itu hingga tuntas. Tapi kenapa aku merasa ada nada cemburu dalam ucapanmu itu? jangan-jangan kamu menyukaiku ya?" pria itu bertanya sembari terkekeh.

Dan aku hanya menatap wajahnya dengan heran, karena pria ini seperti sedang meremehkan perasaanku jika memang itu adalah benar.

"Omong kosong!" tegasku sembari ingin menutup pintu.

Tawanya mereda sembari menahan pintu rumahku dengan sepatu yang dia kenakan.

"Aku bisa memastikan kalau itu omong kosong atau bukan?" tanya Dios.

"Apa maksud kakak?" tanyaku yang tidak mengerti.

Brakkkk

Dios menutup pintu rumahku setelah mendorongku masuk kedalam. Dia memegang bahuku dan membuatku tersandar di daun pintu.

"Ap-Apa yang kakak lakukan?" bibirku bergetar saat bertanya padanya.

"Ayo kita sama-sama mencari jawabannya." Jawab Kak Dios.

Kak Dios dengan cepat menciumku kembali. awalnya aku berontak, namun lambat laun cengkraman tanganku didadanya mengendur dan tanganku malah mengalung dilehernya. Aku perlahan mulai membalas ciumannya, dadaku terasa ada yang meletup-letup. Dan aku terhenyak, saat Dios mengangkat tubuhku dan membawaku ke sofa panjang.

Dios membuatku duduk dipangkuannya, dan kami kembali berpagut mesra. Sesekali kami melepas ciuman itu hanya sekedar ingin mengambil pasokkan oksigen.

Ah...sungguh ciuman ini ciuman ternikmat yang pernah aku rasakan. Bahkan ciuman Delano tidak ada apa-apanya jika dibandingan dengan pria dewasa ini.

Hah

Hah

Hah

Dios memegang kedua sisi wajahku dan menyatukan keningnya dengan keningku.

"Oh jadi begini rasanya saat pasangan kita sama-sama selingkuh dibelakang kita. Ternyata memang sangat menyenangkan," ujar Dios.

Deg

Jantungku seakan berhenti saat mendengar ucapannya. Siapa yang dia maksud? istrinya kan? Delanoku tidak mungkin menghianatiku, akulah yang sedang keblinger saat ini.

Dan apa yang dia bilang tadi? selingkuhan? jadi dia hanya menganggapku seperti itu? Ah...apa yang aku pikirkan. Tentu saja dia menganggapku begitu. Mana mungkin dia ada perasaan padaku, karena dia cinta mati dengan istrinya.

Aku beranjak dari pangkuannya. Aku bersyukur hubungan gila itu hanya sebatas ciuman saja. Aku tidak bisa membayangkan kalau itu berlanjut hingga tahap akhir. Aku pasti akan menyesalinya setelah mendengar kata-katanya yang terasa menyakitkan bagiku.

"Pulanglah kak! aku mau beristirahat," ujarku yang secara tidak langsung mengusirnya secara halus.

"Caren."

Langkah kakiku terhenti saat aku sudah berbalik badan.

"Mungkin ini terdengar gila dan hanya rayuan pria dewasa yang tidak berbobot. Tapi jujur aku katakan padamu, aku sangat menikmatinya. Aku tidak menyesal melakukannya. Aku tidak tahu ada unsur perasaan atau tidak. Tapi hampir seminggu kamu menghindariku, aku merasa sangat kehilangan. Itulah sebabnya aku melampiaskannya pada Vika malam itu.

"Dan satu lagi hal yang paling mengejutkan bagiku. Saat aku melakukannya, aku sudah kehilangan rasa padanya. Aku tidak tahu mengapa, aku malah sempat membayangkan, kalau yang dibawah kungkunganku itu adalah kamu,"

What? apa dia sudah gila? harusnya tidak perlu sejujur itu kan? wajahku terasa panas terbakar saat mendengar ucapannya itu. Aku bahkan mendorong tubuhnya agar pria itu pergi dari rumahku. Dan diapun pergi setelah mencuri sebuah kecupan dibibirku.

Brakkkkk

Aku tutup pintu tepat di depan wajahnya. aku bersandar didaun pintu sembari memegang dadaku yang masih saja berdebar tak menentu.

To be continue...🤗🙏

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

apa Dios tau klo Delano selingkuh 🤔🤔

2022-05-19

1

Tini81

Tini81

wewww

2022-04-15

0

bela

bela

wadawww panas ini🙈

2022-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ditembak
2 2. Oleh-Oleh
3 3. SAH
4 4. Piring Melayang
5 5. Pria Tidak Berguna
6 6. Sombong.
7 7. Dia Menangis?
8 8. Cari Kerja
9 9. Tambah Parah
10 10. Kesepian
11 11. Jambret
12 12. Berteman
13 13. Pulang
14 14. Pergi Lagi
15 15. Susah Tidur
16 16. Berdebar
17 17. Menghindar
18 18. Seandainya
19 19. Bohong
20 20. Talak
21 21. Ternoda
22 22. Tidak Ada Yang Aneh
23 23. Tak Terlihat
24 24. Petarung Gila
25 25. Keblinger
26 26. Basah
27 27. Pindah
28 28. Terluka
29 29. Berubah
30 30. Pertengkaran
31 31. Kecewa
32 32. Cerai.
33 33. Terusir
34 34. Impas
35 35. Ragu
36 36. Diajak ke Klub
37 37. Teman Baru
38 38. Benci
39 39. Dihina
40 40. Selamat Tinggal
41 41.Syok
42 42. Mengigau
43 43. Sindiran
44 44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45 45. Dios Berbohong
46 46. USG
47 47. Jangan Menyerah
48 48. Dios Datang
49 49. Menikahiku
50 50. Kembali
51 51. Sudah Menunaikan
52 52. Dios Syok
53 53. Merantau
54 54. Putus
55 55. Jangan Tersinggung
56 56. Teman Baru
57 57. Omelet terlezat
58 58. WO
59 59. Obat Gelisah
60 60. Repot
61 61. Hilang
62 62. Menghilang dan Merindu
63 63. Terkejut
64 64. Kena Labrak
65 65. Baby sittor
66 66. Amarah Rendy
67 67. Bernama Belakang Sama
68 68. Rindu Berat
69 69. Ancaman
70 70. Syok
71 71. Stres
72 72. Tulus
73 73. Meminta Restu
74 74. Sah
75 75. Diskusi
76 76. Makin Sukses
77 77. Kecewa
78 78. Bertengkar Hebat
79 79. Pertengkaran Dahsyat
80 80. Gagal Pergi
81 81. Pesan Terakhir
82 82. Sampai Kapan?
83 83. Membulatkan Tekad
84 84. Kembar
85 85. Panik
86 86. Mengunjungi Rumah Delano
87 87. Duka
88 88. Trauma
89 89. Penyakit Yang Sama
90 90. Lahirnya Si Kembar
91 91. Drama Ngurus Anak
92 92. Undangan
93 93. Putus
94 94. Uget-Uget
95 95. Galau Mencari Jodoh
96 96. Jauh Panggang Dari Api
97 97. Lamaran
98 98. Halal
99 99. Gol
100 100. Bangga
101 101. Sukses
102 102. Menangis Tapi Bahagia
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Ditembak
2
2. Oleh-Oleh
3
3. SAH
4
4. Piring Melayang
5
5. Pria Tidak Berguna
6
6. Sombong.
7
7. Dia Menangis?
8
8. Cari Kerja
9
9. Tambah Parah
10
10. Kesepian
11
11. Jambret
12
12. Berteman
13
13. Pulang
14
14. Pergi Lagi
15
15. Susah Tidur
16
16. Berdebar
17
17. Menghindar
18
18. Seandainya
19
19. Bohong
20
20. Talak
21
21. Ternoda
22
22. Tidak Ada Yang Aneh
23
23. Tak Terlihat
24
24. Petarung Gila
25
25. Keblinger
26
26. Basah
27
27. Pindah
28
28. Terluka
29
29. Berubah
30
30. Pertengkaran
31
31. Kecewa
32
32. Cerai.
33
33. Terusir
34
34. Impas
35
35. Ragu
36
36. Diajak ke Klub
37
37. Teman Baru
38
38. Benci
39
39. Dihina
40
40. Selamat Tinggal
41
41.Syok
42
42. Mengigau
43
43. Sindiran
44
44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45
45. Dios Berbohong
46
46. USG
47
47. Jangan Menyerah
48
48. Dios Datang
49
49. Menikahiku
50
50. Kembali
51
51. Sudah Menunaikan
52
52. Dios Syok
53
53. Merantau
54
54. Putus
55
55. Jangan Tersinggung
56
56. Teman Baru
57
57. Omelet terlezat
58
58. WO
59
59. Obat Gelisah
60
60. Repot
61
61. Hilang
62
62. Menghilang dan Merindu
63
63. Terkejut
64
64. Kena Labrak
65
65. Baby sittor
66
66. Amarah Rendy
67
67. Bernama Belakang Sama
68
68. Rindu Berat
69
69. Ancaman
70
70. Syok
71
71. Stres
72
72. Tulus
73
73. Meminta Restu
74
74. Sah
75
75. Diskusi
76
76. Makin Sukses
77
77. Kecewa
78
78. Bertengkar Hebat
79
79. Pertengkaran Dahsyat
80
80. Gagal Pergi
81
81. Pesan Terakhir
82
82. Sampai Kapan?
83
83. Membulatkan Tekad
84
84. Kembar
85
85. Panik
86
86. Mengunjungi Rumah Delano
87
87. Duka
88
88. Trauma
89
89. Penyakit Yang Sama
90
90. Lahirnya Si Kembar
91
91. Drama Ngurus Anak
92
92. Undangan
93
93. Putus
94
94. Uget-Uget
95
95. Galau Mencari Jodoh
96
96. Jauh Panggang Dari Api
97
97. Lamaran
98
98. Halal
99
99. Gol
100
100. Bangga
101
101. Sukses
102
102. Menangis Tapi Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!