"Aku minta dibelikan motor matic dong,"
Ini pertama kalinya aku meninta dibelikan barang mahal dari suamiku. Selama ini aku tidak pernah meminta apapun darinya. Apa yang diberikan Delano, itulah yang kuterima. Aku tidak pernah meminta lebih, ataupun meminta hal macam-macam darinya.
"Motor? buat apa beb?" tanya Delano.
"Aku kesulitan kalau mau kemana-mana, meskipun ada angkot ataupun tukang ojek. Aku pengen punya motor sendiri. Boleh ya?" aku bujuk suamiku dengan gaya manjaku.
"Oke baiklah. Besok kita ke dealer ya? mumpung besok hari libur." Jawab Delano.
Aku langsung berhambur kepelukkannya seolah aku sangat senang karena permintaanku akan diturutinya. Namun tanpa dia tahu, aku sembunyikan senyum iblisku dibalik dadanya.
Tidak seperti kepulangannya diwaktu yang lalu, kali ini aku sama sekali tidak berselera mengajaknya bercinta. Dan diapun sama sekali tidak mengajakku melakukan hal itu. Namun sejatinya pria normal yang sudah lama tidak bercinta dengan istrinya, barang tentu sangat menggebu-gebu saat sudah bertemu dengan istrinya dirumah. Dan kami sudah 3 minggu tidak melakukan hal itu, namun dia bersikap biasa seolah tak butuh. Dan itu menguatkanku, bahwa ucapan kak Dios ada benarnya juga.
"Delano. Kalau sampai kamu berani menghianati aku dipernikahan kita yang seumur jagung ini, aku tidak akan berpikir dua kali untuk meminta pisah denganmu meskipun aku sangat mencintaimu," batinku.
*****
Keesokkan harinya aku dan Delano pergi kesebuah dealer motor untuk mencari motor yang aku mau. Aku akui Delano tidak sayang mengeluarkan uang untuk membuatku terkesan padanya. sejak dulu dirinya memang tidak pernah pelit, itulah sebabnya aku tidak pernah curiga kalau dia berselingkuh dibelakangku. Namun kali ini pikiranku mulai terbuka. Delano royal padaku, pasti karena ingin menutupi kesalahannya padaku.
Setelah memilih dengan seksama. Akhirnya pilihanku jatuh pada motor matic injeksi berwarna hitam. Aku senang bukan karena Delano membelikan motor itu untukku, melainkan karena aku ingin cepat tahu siapa selingkuhan Delano dibelakangku.
Sebagai wanita yang pernah di nobatkan sebagai gadis tercantik di kampus, aku merasa sangat penasaran siapa wanita yang menjadi saingan cintaku itu.
Setelah selesai melakukan pembayaran secara cash, kamipun pulang dengan mengendarai motor itu. Saat kami tiba dirumah, aku melihat kak Dios tengah mencuci motornya di depan rumah. Aku tahu dia melirik ke arahku, namun aku seolah tidak mengetahui hal itu.
Tidak berapa lama kemudian kulihat Vika pulang dengan diantar oleh mobil online. Wanita itu menyeret kopernya tanpa memperdulikan suaminya yang tengah membersihakan motor. Namun ada reaksi berbeda dari Dios kali ini. Pria itu biasanya langsung menghampiri istrinya, melontarkan banyak pertanyaan karena istrinya itu sudah lama tidak pulang.
Namun kali ini berbeda. Dios malah bersikap cuek, dan tidak perduli meski vika lewat didepan wajahnya sekalipun. Aku lihat Vika menghentikan langkahnya sembari menoleh kearah suaminya yang tetap sibuk tanpa menggubris kedatangannya.
Aku masuk kedalam rumah bersama Delano. Setelah aku pikir-pikir aku ingin menguji ketangkasan Delano diatas tempat tidur. Aku masih penasaran, kenapa dia bisa membuatku curiga berselingkuh jika memang tidak bisa memuaskan aku.
Dan seperti waktu yang lalu. Delano masih payah. Dan itu membuat mataku menetawang diatas langit-langit kamar kami. Sepeti biasa pula kudengar Delano mendengkur halus sembari membelakangiku setelah dirinya puas sendiri.
Prangggg
Prangggg
"Sini aku bantu,"
Praaaaanggg
"Kenapa? apa semua tuduhanku benar? kamu juga berselingkuh dibelakang aku kan?" ucap Vika.
"Iya aku berselingkuh. Kenapa? kita sama-sama kan?"
"Ya sudah. Apalagi yang mau dipertahankan? aku mau kita cerai," hardik Vika.
"Aku kabulkan. Mulai hari ini kamu bukan istriku lagi," ucap Dios.
Mulut Vika menganga lebar seketika. Selama ini Dios tidak pernah mengaminkan permintaan cerainya dengan mudah. Namun kali ini Dios seolah tidak perduli lagi dengan nasib rumah tangganya.
"Wah...aku jadi penasaran, siapa wanita yang mau nampung pria kere macam kamu. Well, aku bahagia sekali bisa lepas dari laki-laki nggak guna kayak kamu," ujar Vika yang kemudian pergi meninggalkan Dios di ruang tamu.
Brukkkk
Dios berlutut di lantai. Dia tidak menyangka nasib rumah tangganya berakhir dengan tragis. Meski dia sudah terlanjur menceraikan Vika, bukan berarti rasa cinta itu menguap begitu saja.
Aku mendengar pertengkaran tetanggaku sudah mereda. Entah barang apa kali ini yang menjadi sasaran mereka.
Sreekkkkk
Aku mengintip dari tirai jendela ruang tamu. Aku bisa melihat Dios tengah duduk diteras rumahnya, sesekali menyeka air matanya. Ingin rasanya aku memdekati dia untuk mengurangi kesedihannya, tapi itu tidak mungkin aku lakukan karena Delano dan istrinya ada dirumah.
*****
Aku melihat pagi-pagi sekali Vika menyeret koper besar dari rumahnya, saat aku tengah menyapu teras rumahku. Langkah kakinya sempat terhenti, saat melihatku. Dia mentapku dengan tatapan sinis. Tidak lama kemudian kulihat Dios keluar dari rumahnya, sembari menatap punggung Vika yang semakin menjauh.
Aku beranikan melangkah mendekati Dios, karena Delano sudah berangkat ke kantor.
"Bertengkar lagi?" tanyaku.
Namun kak Dios tidak menjawab ucapanku. Dia malah masuk kerumahnya. Aku hendak berbalik badan, namun dia tiba-tiba menyeruku.
"Caren,"
Aku lihat matanya sudah basah dengan air mata. Aku mendekatinya, dan dia menarikku kedalam rumahnya dan menutup pintu dengan rapat.
Grepppp
Dios tiba-tiba memelukku sembari terisak .Aku merasakan tubuh pria itu bergetar. Untuk menenangkannya, aku membalas pelukkannya itu dan mengusap punggungnya.
"Ada apa kak? kenapa kakak sesedih ini?" tanyaku.
"Semuanya sudah hancur Caren. Aku gagal mempertahankan rumah tanggaku, meskipun aku ingin. Semalam aku sudah mentalaknya."
Aku cukup terkejut dengan perkataan yang Dios ucapkan. Akupun menjauhkan diri dari dekapannya.
"Kenapa kak? kenapa kakak melakukan itu? bukankah kakak mencintainya?" tanyaku.
"Justru itu masalahnya. Sejak mengenalmu, aku jadi memiliki keberanian. Berani untuk kehilangan dia. Aku memang sedih dengan perpisahan kami, tapi aku tidak berniat untuk kembali dengannya lagi. Dia terlampau melukaiku. Aku sedih hanya karena aku merasa jadi manusia gagal," ucap Dios sembari tertunduk dengan air mata yang tumpah ruah.
"Ya sudah kalau itu memang sudah menjadi keputusan kakak. Aku harap kakak jangan menyesalinya. Atau kalau memang ingin rujuk, kan masih bisa saat mediasi nanti,"
Dios menggelengkan kepalanya. Dia sama sekali tidak berniat kembali lagi.
"Caren. Aku selalu bersungguh-sungguh dengan ucapanku. Aku benar-benar jatuh cinta padamu, itulah sebabnya aku tidak tertarik lagi menjalani rumah tangga dengan Vika,"
"Maaf kak. Aku rasa kata-kata cinta kakak itu sama sekali tidak tepat. Aku sudah bersuami, aku tidak pernah membayangkan rumah tanggaku akan hancur sama seperti kakak,"
"Aku akan menunggumu sampai semua kata-kataku terbukti." Jawab Dios.
Aku menatap wajah pria yang sudah sembab itu. Sejujurnya aku juga tidak tahu perasaanku terhadapnya bagaimana. Mungkin karena Delano terlalu sering membiarkan hatiku kosong, perlahan Dios masuk kedalam hatiku tanpa aku sadari. Itu terbukti ketika saat ini Dios me**mat lembut bibirku, dan aku sama sekali tidak berniat mendorong pria ini menjauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Rita Purwani
feeling ku si delano ini selingkuh dgn sesama jenis,jd dy gk bgitu nfsu dgn istri ny...dn dy mnikah cm utk nutupin aja...
2022-08-26
0
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
awas ketahuan Delano caren, cepet cari bukti
2022-05-19
0
mulia68
nahh
2022-04-19
0