11. Jambret

"Jangan terlalu percaya laki-laki 100%. Karena seorang wanita saja bisa menghianati, apalagi pria jaman sekarang sangat aneh-aneh," ujar Dios yang sama sekali tidak aku mengerti arah pembicaraannya.

Bukan tidak mengerti. Tapi tepatnya aku merasa ada kata tersembunyi dibalik kata-katanya itu. Tapi aku tidak tahu itu apa.

"Kakak sendiri apa percaya istri kakak 100%?" tanyaku.

"Pernah. Tapi pada akhirnya aku sadar, seharusnya aku tidak berpikir demikian. Karena saat kita sudah mempercayai seseorang secara penuh, saat dikecewakan akan sangat terasa sakitnya,"

Aku kembali mencerna kata-katanya. Satu hal yang aku pahami dari pria ini. Dia sangat suka sekali bermain dengan kata-kata. Menyuruh orang menebak semua ungkapan kata-katanya, namun hanya dia sendiri yang tahu jawabannya.

"Apa suamimu sangat baik padamu?" tanya Dios.

"Sangat. Bahkan aku diperlakukan seperti ratu di rumahku." Jawabku dengan bangga.

Namun lagi-lagi dia memperlihatkan senyum misterius itu. Jujur, aku tidak suka melihat senyum anehnya itu.

"Apa kalian pernah bertengkar? pernahkah dia memukulmu?" tanyanya lagi.

"Sejak pacaran hingga menikah, tidak sekalipun kami bertengkar. Dia tidak pernah memukulku, bahkan sebaliknya dia sangat romantis padaku." Lagi-Lagi aku membanggakan suamiku, namun dia membalas dengan senyum misterius itu lagi.

"Polos,"

Komentar satu kata itu tidak tahu dia tujukan untuk siapa. Apa untukku, atau untuk suamiku. Tapi aku juga merasa, aku dan Delano memang pribadi yang polos hingga kami tidak sekalipun pernah bertengkar.

"Hari itu aku melihat kakak bertengkar di halaman. Saat ada istri kakak, juga sering terdengar barang-barang yang sengaja di pecahkan. Sebenarnya ada apa? maaf kalau pertanyaanku tidak pantas," tanyaku.

"Itu tahu nggak pantas." Jawabnya.

Tenyata dia seorang pria yang teguh rahasia. Aku tidak lagi bertanya padanya tentang hal sensitif itu. Karena aku merasa bahan pembicaraan sudah tidak ada lagi, aku memutuskan untuk pulang.

Saat jam makan malam tiba, aku dengar seseorang mengetuk pintu rumahku. Aku intip dari tirai jendela sebelum akhirnya membuka pintu itu setelah memastikan semuanya aman.

Kriekkkk

"Ada apa kak?" tanyaku.

"Aku sempat mendengar saat suamimu membawakan makanan untukmu. Bukankah kamu suka martabak keju? aku hanya ingin memberikanmu ini, waktu itu kamu bilang ingin mencicipi gajiku bukan?"

"Eh? a-aku cuma bercanda kak." Jawabku dengan wajah merona merah.

"Tidak apa. Anggap ini sedekahku," ujar Dios.

"Aku terima ya kak? terima kasih banyak loh," ucapku sembari meraih platik martabak yang dia bawakan untukku.

"Makanlah! kakak pulang dulu,"

"Emm." Aku mengangguk sembari tersenyum kearahnya.

Ternyata dia baik juga. Mungkin sikap yang dingin diawal-awal, karena kami belum kenal pribadi masing-masing. Aku mencium aroma legit dari martabak keju yang aku pegang. Akupun menutup pintu, dan segera pergi ke dapur untuk membuat teh. Aku ingin memakan martabak keju dengan ditemani secangkir teh.

*****

Keesokkan harinya aku pergi kepasar tradisional. Aku ingin membeli kebutuhan dapurku yang sudah tidak ada lagi di kulkas. Namun naasnya saat baru turun dari tukang ojek, aku dijambret seseorang dari belakang dan taskupun digondolnya.

Aku sempat mengejarnya, hingga akupun tersungkur ke jalan aspal. Namun saat aku sedang menangis tersedu-sedu, seseorang mengulurkan tangan untuk membantuku.

"Kakak?" aku menyeka air mataku dan bangkit dari jalan aspal sembari berpegangan dengan tangan kak Dios.

"Kamu terluka. Sebaiknya biar aku antar pulang saja," ujar Kak Dios.

"Aku melihat dibagian depan sudah ada banyak barang belanjaan kak Dios. Ternyata pria itu lebih dulu pergi kepasar daripada aku.

"Kakak tidak bekerja?" tanyaku.

"Tidak. Tempo hari aku hanya mengantar bosku pergi ke luar kota. Nanti saat dia pulang, baru aku akan menjadi supirnya lagi."

Aku diam. Rasa sakit di lututku lebih mendominasi saat ini. Karena takut terjatuh, aku beranikan memeluk pinggangnya meski tanpa izin darinya.

"Apa ada kotak P3K dirumahmu?" tanya Dios saat kami baru tiba dihalaman rumah.

"Tidak ada." Jawabku singkat.

"Tunggu di teras. Aku akan mengambil obat dirumahku," ujarnya.

"Emm." Aku hanya menganggukkan kepalaku.

Aku memperhatikan lengan dan kakiku yang terdapat luka lecet dan memar. Aku memutuskan untuk masuk kedalam untuk mengambil beberapa es batu untuk mengompres lukaku.

Namun aku sangat terkejut, saat tiba-tiba dibelakangku ada Dios yang menyangga tubuhku, saat aku hampir saja terjatuh karena kakiku yang sepertinya juga terkilir.

Pandangan mataku sempat beradu dengannya, yang membuat jantungku jadi berdebar-debar.

"Ehemm,"

Aku menetralisirkan rasa gugupku dengan berdehem cukup keras. Dios melepaskan tangan ditubuhku dan membantuku berjalan kearah ruang tamu. Aku melirik kearah pintu rumahku, aku bersyukur karena pintu itu dalam keadaan terbuka. Itu artinya pria disampingku ini sama sekali tidak ada niat buruk terhadapku.

"Maaf. Tadi kakak langsung nyelonong masuk. Takutnya terjadi apa-apa padamu," ujar Dios.

"Makasih kak." Jawabku.

"Aku bersihkan lukamu ya?"

"Eh? bi-biar aku sendiri saja kak. Nanti setelah selesai, kotak P3K nya aku kembalikan ya?"

Bersyukur dia mengerti ke khawatiranku. Secara halus aku memang mengusirnya. Aku hanya merasa tidak pantas memasukkan pria asing kedalam rumahku, sementara suamiku tidak ada di rumah.

"Kakak pulang dulu. Kalau ada apa-apa teriak saja," ujarnya.

"Emm." Aku mengangguk.

"Oh ya. Apa kamu masih punya simpanan uang? atau uangmu kena jambret semua?" tanya Dios.

"Masih ada kak Bersyukur aku tadi bawa uang secukupnya. Ponselpun lupa aku bawa. Jadi masih amanlah," ucapku.

"Istri kakak belum pulang juga?" tanyaku.

Kulihat dia menggeleng. Ingin rasanya aku bertanya lagi. Tapi aku tahu dia tidak akan pernah membuka aib rumah tangganya sendiri, meskipun dia juga tahu.aku sering menyaksikan pertengkaran mereka.

Namun tiba-tiba dia mengeluarkan pertanyaan yang membuatku jadi bingung menjawabnya.

"Caren. Jika seandainya suatu saat suamimu menghianatimu. Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Dios.

"Aku akan mencampakkannya. Seperti dia mencampakkanku dengan memilih wanita lain." Jawabku.

"Meskipun kamu sangat mencintainya?

"Ya." Jawabku tegas.

"Bagaimana dengan membalas dengan cara yang sama?"

"Tidak terpikirkan olehku. Yang terpikir olehku hanya ingin membuangnya saja. Karena bagiku pria di dunia ini sangat banyak. Aku bisa mencari pria lain, setelah menceraikannya." Jawabku.

Dios tampak terdiam. Saat aku akan membuka mulutku ingin bertanya lagi padanya.

"Dia menghianatiku. Tapi tidak dengan caramu, aku lebih memilih memaafkan. Ataupun membalasnya dengan serupa,"

Kali ini aku yang terdiam. Aku jadi bingung harus berkomentar apa. Hanya saja aku tidak menyangka. Pria setampan dan segagah dia, bisa bersikap seolah kekurangan wanita di muka bumi ini.

Kini aku tahu kenapa dirinya menangis saat itu. Kini aku baru tahu masalah utama yang dia hadapi. sungguh aku merasa sangat kasihan padanya.

Terpopuler

Comments

Siti Muhtarom

Siti Muhtarom

mungkin ini awal hubungan terlarang itu d mulai ya Thor🤭🤭

2022-05-31

0

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

ini keseharian Delano yg blm ada🤭🤭

2022-05-18

0

Juni Yanti Meliala

Juni Yanti Meliala

lanjutkan lagi novelx

2022-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ditembak
2 2. Oleh-Oleh
3 3. SAH
4 4. Piring Melayang
5 5. Pria Tidak Berguna
6 6. Sombong.
7 7. Dia Menangis?
8 8. Cari Kerja
9 9. Tambah Parah
10 10. Kesepian
11 11. Jambret
12 12. Berteman
13 13. Pulang
14 14. Pergi Lagi
15 15. Susah Tidur
16 16. Berdebar
17 17. Menghindar
18 18. Seandainya
19 19. Bohong
20 20. Talak
21 21. Ternoda
22 22. Tidak Ada Yang Aneh
23 23. Tak Terlihat
24 24. Petarung Gila
25 25. Keblinger
26 26. Basah
27 27. Pindah
28 28. Terluka
29 29. Berubah
30 30. Pertengkaran
31 31. Kecewa
32 32. Cerai.
33 33. Terusir
34 34. Impas
35 35. Ragu
36 36. Diajak ke Klub
37 37. Teman Baru
38 38. Benci
39 39. Dihina
40 40. Selamat Tinggal
41 41.Syok
42 42. Mengigau
43 43. Sindiran
44 44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45 45. Dios Berbohong
46 46. USG
47 47. Jangan Menyerah
48 48. Dios Datang
49 49. Menikahiku
50 50. Kembali
51 51. Sudah Menunaikan
52 52. Dios Syok
53 53. Merantau
54 54. Putus
55 55. Jangan Tersinggung
56 56. Teman Baru
57 57. Omelet terlezat
58 58. WO
59 59. Obat Gelisah
60 60. Repot
61 61. Hilang
62 62. Menghilang dan Merindu
63 63. Terkejut
64 64. Kena Labrak
65 65. Baby sittor
66 66. Amarah Rendy
67 67. Bernama Belakang Sama
68 68. Rindu Berat
69 69. Ancaman
70 70. Syok
71 71. Stres
72 72. Tulus
73 73. Meminta Restu
74 74. Sah
75 75. Diskusi
76 76. Makin Sukses
77 77. Kecewa
78 78. Bertengkar Hebat
79 79. Pertengkaran Dahsyat
80 80. Gagal Pergi
81 81. Pesan Terakhir
82 82. Sampai Kapan?
83 83. Membulatkan Tekad
84 84. Kembar
85 85. Panik
86 86. Mengunjungi Rumah Delano
87 87. Duka
88 88. Trauma
89 89. Penyakit Yang Sama
90 90. Lahirnya Si Kembar
91 91. Drama Ngurus Anak
92 92. Undangan
93 93. Putus
94 94. Uget-Uget
95 95. Galau Mencari Jodoh
96 96. Jauh Panggang Dari Api
97 97. Lamaran
98 98. Halal
99 99. Gol
100 100. Bangga
101 101. Sukses
102 102. Menangis Tapi Bahagia
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Ditembak
2
2. Oleh-Oleh
3
3. SAH
4
4. Piring Melayang
5
5. Pria Tidak Berguna
6
6. Sombong.
7
7. Dia Menangis?
8
8. Cari Kerja
9
9. Tambah Parah
10
10. Kesepian
11
11. Jambret
12
12. Berteman
13
13. Pulang
14
14. Pergi Lagi
15
15. Susah Tidur
16
16. Berdebar
17
17. Menghindar
18
18. Seandainya
19
19. Bohong
20
20. Talak
21
21. Ternoda
22
22. Tidak Ada Yang Aneh
23
23. Tak Terlihat
24
24. Petarung Gila
25
25. Keblinger
26
26. Basah
27
27. Pindah
28
28. Terluka
29
29. Berubah
30
30. Pertengkaran
31
31. Kecewa
32
32. Cerai.
33
33. Terusir
34
34. Impas
35
35. Ragu
36
36. Diajak ke Klub
37
37. Teman Baru
38
38. Benci
39
39. Dihina
40
40. Selamat Tinggal
41
41.Syok
42
42. Mengigau
43
43. Sindiran
44
44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45
45. Dios Berbohong
46
46. USG
47
47. Jangan Menyerah
48
48. Dios Datang
49
49. Menikahiku
50
50. Kembali
51
51. Sudah Menunaikan
52
52. Dios Syok
53
53. Merantau
54
54. Putus
55
55. Jangan Tersinggung
56
56. Teman Baru
57
57. Omelet terlezat
58
58. WO
59
59. Obat Gelisah
60
60. Repot
61
61. Hilang
62
62. Menghilang dan Merindu
63
63. Terkejut
64
64. Kena Labrak
65
65. Baby sittor
66
66. Amarah Rendy
67
67. Bernama Belakang Sama
68
68. Rindu Berat
69
69. Ancaman
70
70. Syok
71
71. Stres
72
72. Tulus
73
73. Meminta Restu
74
74. Sah
75
75. Diskusi
76
76. Makin Sukses
77
77. Kecewa
78
78. Bertengkar Hebat
79
79. Pertengkaran Dahsyat
80
80. Gagal Pergi
81
81. Pesan Terakhir
82
82. Sampai Kapan?
83
83. Membulatkan Tekad
84
84. Kembar
85
85. Panik
86
86. Mengunjungi Rumah Delano
87
87. Duka
88
88. Trauma
89
89. Penyakit Yang Sama
90
90. Lahirnya Si Kembar
91
91. Drama Ngurus Anak
92
92. Undangan
93
93. Putus
94
94. Uget-Uget
95
95. Galau Mencari Jodoh
96
96. Jauh Panggang Dari Api
97
97. Lamaran
98
98. Halal
99
99. Gol
100
100. Bangga
101
101. Sukses
102
102. Menangis Tapi Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!