9. Tambah Parah

Sesuai dengan prediksiku. Saat Delano menghujamku dengan kepemilikkannya, hanya mampu bertahan tidak lebih dari 3 menit. Namun aku bisa berteriak puas, saat dirinya bermain di pusat intiku dengan lidahnya. Aku sengaja berteriak lebih keras, terlebih saat aku mencapai puncak tertinggi dari pertempuran itu.

Oke fine Caren. Mungkin aku memamg ditakdirkan mendapatkan kesenangan ranjangku dengan cara berbeda. Aku hanya berharap bibit yang di tanam oleh suamiku, segera tumbuh dan aku tidak merasa kesepian lagi.

"Kamu terlihat sangat bersemangat hari ini. Ada apa. Hem?" tanya Delano sembari membelai lengan telanjangku.

Saat ini kami memang tengah berada disebuah sofa panjang, tanpa mengenakan busana sehelai benangpun. Tubuhku dan tubuhnya tidak memiliki jarak walau barang satu sentipun.

Aku membelai dada suamiku dengan jari telunjukku. Berharap dia segera mengulangi lagi perbuatannya, sebelum panggilan umat berkumandang.

"Entah mengapa aku sangat merindukanmu hari ini." aku tahu jawabanku sama sekali tidak sejalan antara mulut dan hatiku. Namun sejujurnya aku memang menginginkan lebih tentang urusan ranjangku.

"Ayo kita bersih-bersih. Udah lengket banget ini," Delano menggeser tubuhnya, untuk memberi jarak diantara kami berdua.

Aku menuruti kehendak suamiku itu. Aku tidak mungkin memaksanya lagi, seperti yang kulakukan beberapa saat yang lalu. Aku menyadari aku bersikap kekanakkan, hanya karena ingin membalas perbuatan tetangga padaku.

"Kamu masak apa buat makan malam kita?" tanya Delano saat jam makan malam tiba.

Delano menarik kursi untukku dan kemudian menarik kursi untuk dirinya sendiri. Delano sama sekali tidak berubah, dia selalu berprilaku manis, yang membuatku tidak mengingat kekurangannya.

"Udang goreng tepung, sayur capcay, sama sambal." Jawabku sembari membuka tudung makanan diatas meja.

Aku menuangkan nasi ke piring suamiku, dan juga ke piringku sendiri. Kami menikmati makan malam kami sebelum akhirnya pergi beristirahat.

Kutoleh suamiku saat waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Delano sudah mendengkur, sementara aku jadi sulit tidur. Aku putuskan untuk pergi ke ruang tamu, dengan membuat secangkir teh yang aku nikamati dengan sebungkus roti keju.

Namun telingaku sedikit terganggu, saat tidak sengaja kudengar suara-suara merdu yang bersahutan di sebelah ruang tamuku. Ku sibak sedikit tirai jendela ruang tamuku, dapat aku lihat siluet seorang pria tengah bergerak maju mundur menghajar sasaran yang ada di depannya.

Glekkkk

Jujur saja aku merinding saat mendengar jeritan nikmat dari wanita itu. Aku bahkan dengan kurang kerjaannya melihat jam di ponselku dan menghitung durasi permainan mereka.

OMG

Tidak terasa aku menikmati suara-suara merdu itu nyaris 45 menit lamanya. Aku sampai memijat keningku sendiri karena teringat durasiku yang bisa berkali-kali lipat jika harus mencapai durasi tetanggaku. Tapi dengan percaya dirinya aku memamerkan suara merduku tadi sore. Memalukan!"

Aku putuskan untuk kembali ke kamar. Aku bahkan tidak memperdulikan lagi teh dan roti yang aku tinggalkan diruang tamu. Aku lihat Delano tidur dengan damainya, tanpa tahu barang di dalam celanaku sedang nyut-nyutan.

*****

Kulihat tetangga priaku sudah berpakaian rapi, saat aku keluar membawa debu dengan sapuku. Wajahnya juga tidak lagi kusut dan masam seperti hari-hari sebelumnya. Dan aku tahu penyebab wajahnya yang berseri itu. Berhubung dia tidak suka aku akrab dengannya, maka aku juga tidak akan bertanya berapa ronde dia melakukan hal itu pada istrinya. Aku tidak perlu bertanya seberapa hebatnya dia, aku sudah bisa menebak dari suara merdu istrinya itu.

Aku tahu dia melirik kearahku. Aku bisa melihatnya dengan ekor mataku. Namun saat aku memutar kepalaku dengan gerakkan cepat, dia seolah-olah tidak pernah melihat kearahku.

Ah...sebenarnya untuk apa sih aku bersikap dingin padanya? seharusnya aku mengerti, kemelut rumah tangganya mungkin lebih pelik dariku saat ini.

"Kakak sudah dapat kerja?" tanyaku yang mencoba menurunkan egoku.

"Ya." Jawabnya singkat sembari menaiki motornya.

"Kerja dimana kak?" tanyaku kembali.

"Jadi supir pribadi." Jawabnya lagi.

"Wah...jangan lupa traktir kalau dapat gaji pertama," isengku. Tapi tidak mendapat jawaban sama sekali. Bahkan wajahnya malah berubah lebih dingin dari sebelumnya.

"Aku hanya bercanda. Selera humormu payah sekali," sambungku.

Tanpa berbasa basi pria itu langsung pergi begitu saja. Sumpah punya tetangga parah banget. Bahkan menurutku sikapnya itu tambah parah setelah mendapat pekerjaan.

Aku merasakan sepi disekitar rumahku. Rumahku ini memang cukup aneh jika dibandingan dengan perumahan lainnya. Entah mengapa hanya rumahku dan rumah tetanngaku yang dibuat terpisah.itulah sebabnya hanya tetangga sombongku saja yang tiap hari bisa kulihat.

Karena merasa kesepian, aku putuskan untuk berkunjung kerumah mamaku. Lagi pula ini kali pertama aku berpisah dengan keluargaku, itulah sebabnya aku sedikit merasakan rindu pada mereka.

"Ah...cucu kesayanganku pulang rupanya,"

Nenek menyambutku penuh hangat. Aku juga memeluk beliau tidak kalah erat. Meski aku dibesarkan oleh kedua orang tuaku, tapi aku lebih akrab dengan nenekku.

"Bagaimana? apa ada kendala di rumah tanggamu. Hem?" tanya Nenek.

"Tidak ada nek. Semuanya aman terkendali " Jawabku seadanya, karena aku tidak mungkin menceritakan urusan ranjangku yang amburadul.

"Baguslah. Kalau ada kendala alias masalah dalam rumah tangga, hadapi dengan kepala dingin. Jangan bersikap kekanakkan, apalagi dikit-dikit ngadu dengan orang tua,"

Nenekku panjang lebar menasehatiku. Tapi aku mengerti garis besarnya. Pada intinya aku harus tetap menjaga keharmonisan rumah tanggaku, dan aku pasti akan melakukan itu.

Setelah melepas rindu dengan keluargaku, aku kembali pulang pada sore harinya. Aku juga disuruh mamaku membawa hasil masakkannya, agar aku tidak capek lagi masak saat menyambut kepulangan suamiku nanti.

Suasana rumahku dan rumah tetanggaku masih sepi seperti aku meninggalkannya siang tadi. Aku tahu suamiku belum pulang, begitu juga dengan tetanggaku. Dan anehnya mereka seperti janjian pulang bersamaan. Suamiku pulang jam 8 malam karena lembur, dan tetanggaku tidak lama kemudian juga datang dengan wajah lelah.

"Aku bawakan martabak keju kesukaanmu," ujar Delano sembari menyodorkan satu kotak martabak untukku.

Kulirik tetanggaku, yang ternyata juga mencuri-curi pandang kearah kami. Aku lihat dia menenteng nasi bungkus, dan kemudian memasukkan kunci kelubang pintu.

Brakkk

Pria itu menutup pintu dengan lumayan keras. Aku tidak tahu artinya apa, karena aku juga tidak perduli. Aku lebih gagal fokus pada wangi martabak yang dibawakan suamiku. Aku gandeng lengan suamiku, aku ceritakan banyak hal saat datang ke rumah orang tuaku. Meski aku tidak tahu Delano mendengarkan ceritaku atau tidak, tapi setahuku dia memang pendengar yang baik selama ini.

"Beb. Besok aku ada perjalanan bisnis bersama direktur perusahaanku," ujar Delano membuka pembicaraan saat aku menemaninya makan malam.

"Berapa lama?" tanyaku.

"Satu minggu." Jawab Delano sembari menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Lama sekali?" tanyaku gelisah.

"Kenapa? kamu takut sendirian dirumah?"

"Tidak juga. Tapi kan aku merasa sepi jadinya." Jawabku.

"Kalau kamu kesepian, kamu boleh menginap dirumah mama," ujar Delano.

"Baiklah." Akhirnya aku setuju. Aku tidak ingin Delano jadi kepikiran saat meninggalkan aku sendiri di rumah.

Karena esok hari Delano akan pergi, aku minta dilayani beberapa kali. Seperti sebelumnya, aku hanya bisa di puaskan oleh daging tak bertulang bagian atasnya. Tapi itu tidak mengapa, setidaknya dia sudah berusaha. Lain kali jika kesabaranku sudah mulai menipis, perlahan aku akan mengajaknya berobat.

Keesokkan harinya Delano pergi pagi-pagi sekali. Aku baru tahu dia akan melakukan perjalanan bisnis keluar negeri, saat dia menyiapkan beberapa pakaian kedalam kopernya.

Dan seperti biasa, tetangga sombongku hanya melirik sekilas saat aku mengantar kepergian suamiku, sementara dirinya akan pergi bekerja dengan motornya.

Terpopuler

Comments

Siti Muhtarom

Siti Muhtarom

makin seru dan bikin penasaran aku Thor. masih bertanya" siapa🤔🤔 di sini yg punya hubungan terlarang sang istri atau suami???😇😇

2022-05-31

1

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜

mulai kyae ini,🤭🤭

2022-05-18

0

M.sultan Maghroby

M.sultan Maghroby

up

2022-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ditembak
2 2. Oleh-Oleh
3 3. SAH
4 4. Piring Melayang
5 5. Pria Tidak Berguna
6 6. Sombong.
7 7. Dia Menangis?
8 8. Cari Kerja
9 9. Tambah Parah
10 10. Kesepian
11 11. Jambret
12 12. Berteman
13 13. Pulang
14 14. Pergi Lagi
15 15. Susah Tidur
16 16. Berdebar
17 17. Menghindar
18 18. Seandainya
19 19. Bohong
20 20. Talak
21 21. Ternoda
22 22. Tidak Ada Yang Aneh
23 23. Tak Terlihat
24 24. Petarung Gila
25 25. Keblinger
26 26. Basah
27 27. Pindah
28 28. Terluka
29 29. Berubah
30 30. Pertengkaran
31 31. Kecewa
32 32. Cerai.
33 33. Terusir
34 34. Impas
35 35. Ragu
36 36. Diajak ke Klub
37 37. Teman Baru
38 38. Benci
39 39. Dihina
40 40. Selamat Tinggal
41 41.Syok
42 42. Mengigau
43 43. Sindiran
44 44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45 45. Dios Berbohong
46 46. USG
47 47. Jangan Menyerah
48 48. Dios Datang
49 49. Menikahiku
50 50. Kembali
51 51. Sudah Menunaikan
52 52. Dios Syok
53 53. Merantau
54 54. Putus
55 55. Jangan Tersinggung
56 56. Teman Baru
57 57. Omelet terlezat
58 58. WO
59 59. Obat Gelisah
60 60. Repot
61 61. Hilang
62 62. Menghilang dan Merindu
63 63. Terkejut
64 64. Kena Labrak
65 65. Baby sittor
66 66. Amarah Rendy
67 67. Bernama Belakang Sama
68 68. Rindu Berat
69 69. Ancaman
70 70. Syok
71 71. Stres
72 72. Tulus
73 73. Meminta Restu
74 74. Sah
75 75. Diskusi
76 76. Makin Sukses
77 77. Kecewa
78 78. Bertengkar Hebat
79 79. Pertengkaran Dahsyat
80 80. Gagal Pergi
81 81. Pesan Terakhir
82 82. Sampai Kapan?
83 83. Membulatkan Tekad
84 84. Kembar
85 85. Panik
86 86. Mengunjungi Rumah Delano
87 87. Duka
88 88. Trauma
89 89. Penyakit Yang Sama
90 90. Lahirnya Si Kembar
91 91. Drama Ngurus Anak
92 92. Undangan
93 93. Putus
94 94. Uget-Uget
95 95. Galau Mencari Jodoh
96 96. Jauh Panggang Dari Api
97 97. Lamaran
98 98. Halal
99 99. Gol
100 100. Bangga
101 101. Sukses
102 102. Menangis Tapi Bahagia
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Ditembak
2
2. Oleh-Oleh
3
3. SAH
4
4. Piring Melayang
5
5. Pria Tidak Berguna
6
6. Sombong.
7
7. Dia Menangis?
8
8. Cari Kerja
9
9. Tambah Parah
10
10. Kesepian
11
11. Jambret
12
12. Berteman
13
13. Pulang
14
14. Pergi Lagi
15
15. Susah Tidur
16
16. Berdebar
17
17. Menghindar
18
18. Seandainya
19
19. Bohong
20
20. Talak
21
21. Ternoda
22
22. Tidak Ada Yang Aneh
23
23. Tak Terlihat
24
24. Petarung Gila
25
25. Keblinger
26
26. Basah
27
27. Pindah
28
28. Terluka
29
29. Berubah
30
30. Pertengkaran
31
31. Kecewa
32
32. Cerai.
33
33. Terusir
34
34. Impas
35
35. Ragu
36
36. Diajak ke Klub
37
37. Teman Baru
38
38. Benci
39
39. Dihina
40
40. Selamat Tinggal
41
41.Syok
42
42. Mengigau
43
43. Sindiran
44
44. Sejarah Tak Mungkin Berulang
45
45. Dios Berbohong
46
46. USG
47
47. Jangan Menyerah
48
48. Dios Datang
49
49. Menikahiku
50
50. Kembali
51
51. Sudah Menunaikan
52
52. Dios Syok
53
53. Merantau
54
54. Putus
55
55. Jangan Tersinggung
56
56. Teman Baru
57
57. Omelet terlezat
58
58. WO
59
59. Obat Gelisah
60
60. Repot
61
61. Hilang
62
62. Menghilang dan Merindu
63
63. Terkejut
64
64. Kena Labrak
65
65. Baby sittor
66
66. Amarah Rendy
67
67. Bernama Belakang Sama
68
68. Rindu Berat
69
69. Ancaman
70
70. Syok
71
71. Stres
72
72. Tulus
73
73. Meminta Restu
74
74. Sah
75
75. Diskusi
76
76. Makin Sukses
77
77. Kecewa
78
78. Bertengkar Hebat
79
79. Pertengkaran Dahsyat
80
80. Gagal Pergi
81
81. Pesan Terakhir
82
82. Sampai Kapan?
83
83. Membulatkan Tekad
84
84. Kembar
85
85. Panik
86
86. Mengunjungi Rumah Delano
87
87. Duka
88
88. Trauma
89
89. Penyakit Yang Sama
90
90. Lahirnya Si Kembar
91
91. Drama Ngurus Anak
92
92. Undangan
93
93. Putus
94
94. Uget-Uget
95
95. Galau Mencari Jodoh
96
96. Jauh Panggang Dari Api
97
97. Lamaran
98
98. Halal
99
99. Gol
100
100. Bangga
101
101. Sukses
102
102. Menangis Tapi Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!