9# Baik Juga Dia

Teeet, teeet, teeet.

     Suara bel istirahat baru saja terdengar Tina bergegas membereskan buku dan pulpennya, seperti biasa mengajak teman sebangkunya tapi Syihwa menolak ajakannya kali ini. Kapok mendengar suara Kawal, Kiwil, Kawul.

     Tina memakluminya ia mengajak Ino dan tidak akan pernah lupa pada Padil sang pangeran pujaannya, Syihwa memilih mengelilingi sekolah sendirian—saat menuju kelas ujung paling pojok. Tak sengaja melihat pemandangan yang jarang terjadi, ketiga lelaki yang suka nanyi-nyanyi tidak jelas berada di depan matanya sekarang, mereka mengganggu salah satu siswa.

     Menarik kerah siswa itu didorong hingga tersungkur di atas tanah, Kawal mengepalkan tangan kanannya menonjok wajah lelaki yang terlihat pasrah.

     Syihwa terkejut tanpa sadar kakinya berlari kedepan lelaki yang sedang di kroyok, melentangkan kedua tangannya sembari menutup mata.

     “HENTIKAN!”

     Beruntung Kawal dapat menghentikkan kepalan tangannya tepat waktu. Sedikit lagi hampir saja mengenai wajah gadis itu, yang sedang mencoba menolong adik kelasnya.

     Misey berjalan melihat-lihat sekolah. Seperti biasa para kaum hawa menatapnya tanpa berkedip, lelaki itu secepatnya menjauh, tiba-tiba memandang Syihwa yang di kelilingi banyak lelaki. Misey bersembunyi di balik tembok memperhatikkan setiap ucapan maupun gerak-gerik gadis itu.

     Membuka mata perlahan, Syihwa menurunkan kedua tangannya.

     “Dia ade lo?” tanya Kawul singkat.

     Ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil menunduk menutup rapat mulutnya.

     “Terus, kenapa lo nolongin dia?!” menatap siswi yang berada di hadapannya. “Awas!” bentaknya mendorong Syihwa sampai terjatuh, namun gadis itu memegang pergelangan kaki kawul.

     Kawul marah tangannya mengepal, langsung mengayunkan kearah Syihwa.

      Plak!

     Syihwa menutup matanya. Misey lari dengan sigap menangkap pukulan Kawul. Ia membuka kedua matanya membulat hampir keluar dari tempatnya, sebuah kernyitan muncul di kening, jantungnya berdegup kencang. Saat matanya menatap siapa yang telah menghentikan kawul, sambil mendongak keatas. Terlihat dagunya dari sana, lelaki itu membalas tatapannya— langsung membuang muka. Membantunya berdiri, kembali menatap Misey keheranan.

 

Dia datang dari mana? Ko tiba-tiba muncul? Tapi, Syihwa bersyukur ada orang yang membantunya. Beberapa pertanyaan mulai bermunculan dalam pikirannya.

 

     “Siapa lagi lo?” tanyanya lagi, bagi Kawul hari ini yang paling terburuk saat memalak adik kelasnya.

      Kini Misey menatap tajam ke arah Kawal, Kiwil dan Kawul. “Kenapa lo? Gak suka gue di sini?!”

     Semakin mendekati mereka, Kawal terdiam kakinya ikut bergemetaran saat Misey berbalik menatap adik kelasnya yang babak belur. Kawal melangkah perlahan, Syihwa mengetahuinya.   

     "Mi-seey awaas!" teriaknya.

   Saat Misey menengok.

     BRUGH! 

     Berhasil mencuri kesempatan menonjok Misey sekuat tenaga, hingga tersungkur ke tanah. Kawul kabur diikuti kedua orang yang bersamanya.

     Syihwa terkejut langsung membantunya berdiri. Mulut Misey berdarah pada bagian kiri, adik kelasnya mengajak mereka ke ruang UKS. Melangkah bersama menuju ruang uks, Syihwa terus memandangi Misey yang sedari tadi memegang mulutnya yang berdarah. Mengambil kotak P3K, mengambil obat merah dan kapas, Misey duduk di bangku yang sudah di sediakan sebagai ucapan terima kasih dari adik kelasnya sambil keluar ruangan.

     Gadis itu duduk di depannya, meneteskan obat merah ke kapas akan menempelkannya pada bagian wajah lelaki yang terluka itu.

     Tapi menepis tangannya dengan kasar, sampai kapas yang berada pada genggaman Syihwa terjatuh ke lantai.

     “SAKIT! Punggung tangan gue sampai merah, kasar banget si lo jadi cowok. Anak siapa tahu? Gue cuma mau balas kebaikan lo, karena tadi udah tolongin gue.”

     “Apa? Tadi ngomong apa? Udah, gak usah bersandiwara di depan gue. Jangan pernah berpikir gue tolongin lo, lagian situasinya aja yang bikin repot.” memutar bola matanya ke arah ranjang uks langsung membelakanginya.

     Beberapa detik...

     “Mendingan lo pergi.” lanjutnya.

     Situasi? Repot?

     Tidak menyerah, membalas budi suatu kewajiban bagi Syihwa. Mengambil kapas dan menuangkan kembali obat merah, memutar bangku Misey ke arahnya. Ia berdiri membungkuk menempelkan kapas pada bagian wajah lelaki itu.

     Misey menatapnya ragu, puluhan pertanyaan mulai bermunculan mengelilingi kepalanya.

     “Sseeh.” Misey meringis kesakitan memegang tangan Syihwa yang sedang mengobati lukanya sambil menatapnya.

     “Sakit ya? Gue pelan ko, dikit lagi.” Syihwa merubah posisi duduknya ke samping. Tanpa membalas tatapan Misey beralasan tidak sanggup.

     Sedangkan Misey sibuk memikirkan segala sesuatunya, tak fokus Syihwa langsung menempelkan kapas itu ke hidung Misey, sampai dia bersin-bersin.

     “Maaf, gue gak sengaja.”

     “Bilang aja, lo gak ikhlas kan. Bantuin gue? Gak usah so baik lo, sini!” merebut kapas itu dari Syihwa. “Gue bisa sendiri.” ia malah menempelkan pada hidung sendiri, sampai bersin-bersin lagi. “HACUH, HACUH.”

     “Gue kan udah bilang gak sengaja, lagi PMS lo. Sedari tadi marah-marah terus, gue cuma mau bilang… maaf.” merebut kembali kapas yang di pegang lelaki itu.

     Misey hanya menatapnya, lagi-lagi sulit dipercaya. 

     Seorang Toa dengan suka rela bilang maaf… sama gue? Gue?

     Syihwa dengan teliti mengobati lukanya, tanpa sadar Misey yang sedang diobati—nampak seculas senyuman dari wajahnya. Mereka saling pandang.

     Seseorang menyaksikkan kejadian itu. Sarah dikenal sebagai gadis yang paling kejam, di takuti siswa-siswi sekolah. Semua yang di inginkannya harus terwujud dan menjadi miliknya. Ia anak kepala sekolah, tidak ada yang berani melawannya karena ia jago ber–akting. Sehingga meski Sarah yang salah, tetap gadis itu akan selalu benar dimata ayahnya si kepala sekolah. Ia pun pergi dari sana dengan sangat kesal beraduk amarah, mencari cara menenangkan diri.

Beri penulis semangat, Like, kritik dan sarannya. Terima kasih🤗

Terpopuler

Comments

🍀Ode Tri🍀

🍀Ode Tri🍀

gak salah lagi kembar

2020-06-20

2

lihat semua
Episodes
1 1# Dia panggil aku siapa?
2 2# Kenalan dulu
3 #3 Kebencian yang sama
4 #4 Siapa Yang Menolongku?
5 5# Orang Aneh!
6 6# Check Up?
7 7# Penasaran
8 8# Temen Jail
9 9# Baik Juga Dia
10 10# Menyadari Sesuatu
11 11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12 12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13 13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14 14# Mulai Memaafkan
15 15# Ternyata Dia
16 16#Pelaku Yang Sebenarnya
17 17# Tidak Mungkin!
18 18# Bukan Aku!
19 19#Terungkap
20 20#Kenyataan Yang Pahit
21 21#Perasaan Yang Mengganggu
22 22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23 23#Kenyataan Yang Pahit
24 24#Tumben Akrab
25 25#Happy Birthday
26 26#Biarkan Gue Disamping Lo
27 27#Maaf
28 28#Kematian Yang Membawa Luka
29 29#Marah Gue Jadinya
30 30#Berbedaan Mereka
31 31#Cobaan Si Pemalas
32 32#Bebanmu Adalah Bebanku
33 33#Akhirnya Dia Tersenyum
34 34#Rahasia Dibalik Topeng
35 35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36 36#Kembalinya Raja Jail
37 37#Kita Tak Mungkin Bersama
38 38#Menjauhlah
39 39#Jangan Lakukan!
40 40# Masih Mencintai
41 41#Mencintaimu selamanya
42 42# Jangan Membenci Dia
43 43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44 44# Siapa Yang Menjemput?
45 45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46 46# Upaya Membujuk Misey
47 47# Amarah Yang Meledak
48 48# Siswa Baru
49 49# Jangan Bersamanya
50 50# Cara Meminta Maaf
51 51# Dia Gila!
52 52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53 53# Ditinggalkan Lagi
54 54# Jangan Menangis
55 55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56 56# Tak Berdaya
57 57# Ingin Mati
58 58# Abaikan Saja Dia
59 59# Dia Adalah?
60 60# Hanya dapat membenci
61 61# Kekecewaan yang mendasar
62 62# Pilihan yang menyakitkan
63 63# Mencari kontak penting
64 64# Percaya dia atau tidak
65 65#Pernyataan
66 Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67 66# Tahun yang dipenuhi tangis
68 67# Melupakanmu
69 68# Melupakan semua tentangnya
70 69# Aktivitas baru
71 70# Hari pertama latihan
72 71# Perasaan seorang ibu
73 72# Mulai terbiasa
74 73# Pikiran yang sulit tenang
75 74# Suaranya
76 75# Waktu yang tepat
77 Author Ganti Akun
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1# Dia panggil aku siapa?
2
2# Kenalan dulu
3
#3 Kebencian yang sama
4
#4 Siapa Yang Menolongku?
5
5# Orang Aneh!
6
6# Check Up?
7
7# Penasaran
8
8# Temen Jail
9
9# Baik Juga Dia
10
10# Menyadari Sesuatu
11
11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12
12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13
13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14
14# Mulai Memaafkan
15
15# Ternyata Dia
16
16#Pelaku Yang Sebenarnya
17
17# Tidak Mungkin!
18
18# Bukan Aku!
19
19#Terungkap
20
20#Kenyataan Yang Pahit
21
21#Perasaan Yang Mengganggu
22
22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23
23#Kenyataan Yang Pahit
24
24#Tumben Akrab
25
25#Happy Birthday
26
26#Biarkan Gue Disamping Lo
27
27#Maaf
28
28#Kematian Yang Membawa Luka
29
29#Marah Gue Jadinya
30
30#Berbedaan Mereka
31
31#Cobaan Si Pemalas
32
32#Bebanmu Adalah Bebanku
33
33#Akhirnya Dia Tersenyum
34
34#Rahasia Dibalik Topeng
35
35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36
36#Kembalinya Raja Jail
37
37#Kita Tak Mungkin Bersama
38
38#Menjauhlah
39
39#Jangan Lakukan!
40
40# Masih Mencintai
41
41#Mencintaimu selamanya
42
42# Jangan Membenci Dia
43
43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44
44# Siapa Yang Menjemput?
45
45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46
46# Upaya Membujuk Misey
47
47# Amarah Yang Meledak
48
48# Siswa Baru
49
49# Jangan Bersamanya
50
50# Cara Meminta Maaf
51
51# Dia Gila!
52
52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53
53# Ditinggalkan Lagi
54
54# Jangan Menangis
55
55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56
56# Tak Berdaya
57
57# Ingin Mati
58
58# Abaikan Saja Dia
59
59# Dia Adalah?
60
60# Hanya dapat membenci
61
61# Kekecewaan yang mendasar
62
62# Pilihan yang menyakitkan
63
63# Mencari kontak penting
64
64# Percaya dia atau tidak
65
65#Pernyataan
66
Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67
66# Tahun yang dipenuhi tangis
68
67# Melupakanmu
69
68# Melupakan semua tentangnya
70
69# Aktivitas baru
71
70# Hari pertama latihan
72
71# Perasaan seorang ibu
73
72# Mulai terbiasa
74
73# Pikiran yang sulit tenang
75
74# Suaranya
76
75# Waktu yang tepat
77
Author Ganti Akun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!