6# Check Up?

Misey duduk di atas tempat tidur memandangi meja belajarnya. Bukan, bukan meja belajar yang ia pandang. Tapi foto anak gadis yang sedang tersenyum manis menunggingkan giginya, ia tempelkan diujung toa. Siapa lagi kalau bukan musuh bebuyutannya, yang paling Misey sukai dari foto itu sebuah kumis hitam tebal menempel sempurna dibawah lubang hidungnya. Memakai kacamata bulat, dan tahi lalat besar di bawah mata sebagai pelengkap.

     Terkadang Misey memuji dirinya sendiri, hanya dengan satu spidol hitam ia menciptakan sebuah karya. Hasil dari tangannya sendiri yang luar biasa, dari mana ia mendapatkan foto itu? Entahlah...

     Jika Misey marah atau kesal. Foto itulah yang akan menjadi korbannya, Mengingat kejadian masa lalunya saat pertama kali mengenal Toa membuatnya kembali mematung.

     Gue gak percaya, dia bilang apa barusan. Menggeleng-gelengkan kepalanya lagi dan lagi, masih tetap tidak percaya.

     Gadis itu dengan tulus mengucapkan terima kasih? Dari pada pusing akhirnya ia memutuskan merebahkan tubuhnya di atas kasur, tanpa memikirkan bunga yang baru ia beli berhamburan dipinggir jalan menghilangkan niatnya mandi kembang tujuh rupa yang beterbangan tertiup angin pelan.

* * *

Syihwa duduk di bangku meja belajarnya, mulai membuka lembar demi lembar buku fisika saat membuka pada lembar berikutnya ia teringat pada suatu kejadian. Menempelkan siku lengannya diatas meja, tak sadar telapak tangannya menompa pipi kanannya mulai membayangkan malam yang dingin. Saat terjatuh bunga berwarna-warni berhamburan ke udara, jatuh ke bawah tertiup angin pelan, menimpa kepalanya dan Misey saat itu sedang membantunya hampir berdiri.

     Tiba-tiba dijatuhkan begitu saja, tangannya turun langsung menggebrak meja, senyuman pada wajahnya kini telah hilang.

     "Kesel banget gue, tapi... " ia mengernyit memegang bukunya sampai lecek, saat menyadarinya terkejut. "Hampir aja robek, kenapa sih kepikiran itu orang yang nilai gue buruk, jadi gini kan." sesuatu mulai mengganggu pikirannya, telepon bergetar membunyikan suara lonceng.

     Diraih ponsel itu dari dalam saku kantong celananya, di liriknya ke arah layar ponsel.

     ****1 pesan WhatsApp.

     From : 08953368xxx

     Syihwa**?

     Kening Syihwa berkerut heran saat dilihatnya ada sebuah chat wa masuk dari nomor tak dikenal.

     ****To : 08952435xxx

     Ya, ini siapa**?

     Send. Send...

     Lima detik kemudian mendapatkan balasan chat.

     Ini Hafis, apa kabar?

     Hafis!

     Bola matanya nyaris keluar saat membaca chat itu, bagaimana tidak. Sahabat kecilnya yang sudah lama pergi dari Indonesia dan selama bertahun-tahun berada di Australia tanpa ada kabar, tiba-tiba dia mengirim sebuah chat. Syihwa secepatnya membalas sambil senyum-senyum sendiri.

     Alhamdulillah baik, lo kemana aja. Baru ngabarin gue? Kapan balik?

     Lima detik kemudian ponselnya berbunyi suara lonceng.

     Syukurlah, nyokap sama bokap nahan hp gue, kata mereka supaya pelajaran gue gak terganggu. Jadi sorry baru bisa ngabarin lo, insya allah secepatnya.

     Membaca balasan dari sahabat kecil yang sangat ia rindukan, tak terasa satu jam berlalu begitu cepat. Ngantuk berat akhirnya tertidur di atas meja belajar. Ibunya mengetuk pintu namun Syihwa tidak dengar, setiap malam ibunya pulang larut malam bahkan hampir setiap hari tak bertemu ibunya. Meski mereka tinggal satu atap, tapi bagaikan terpisah. Ibunya mencoba membangunkannya menepuk-nepuk punggungnya pelan agar pindah ke tempat tidur.

 

     "Ibu udah pulang, jam berapa?" ucap Syihwa dalam keadaan matanya masih tertutup rapat.

     "Baru saja datang, sekarang pindah jangan tidur diatas meja. Besok ibu temenin kamu check up, ibu udah minta izin ke wali kelas kamu."

     "Check up lagi?" kedua bola mata Syihwa membulat. "Syihwa udah bilang beberapa kali, Syihwa gak sakit, bu?"

     Membantu Syihwa berdiri pindah ke tempat tidurnya. "Udah ngomongnya besok aja, kamu keliatan ngantuk berat."

     Setiap kali harus check up, jika Syihwa bertanya ibunya hanya menjawab 'Berjaga-jaga aja, jika sakit langsung diobati' Berbaring di atas kasur, ibunya menarik selimut dan menutupi seluruh tubuh putrinya.

     Setiap kali melihat Syihwa tertidur pulas, ia takut suatu hari nanti putrinya tidak dapat terbangun kembali. Mengecup keningnya, lalu keluar dari kamarnya, tes setetes air mata jatuh dari kedua pipi ibu Syihwa. Berjalan masuk ke dalam kamarnya yang bersebelahan dengan kamar putrinya.

     Tentu saja sedih jika harus melihat putrinya saat dia pulang sedang tertidur tanpa bicara banyak, tidak ada waktu untuk bersama putrinya bahkan melihat Syihwa tersenyum hanya dari fotonya saja. Karena terlalu sibuk ia bekerja sangat keras, demi kebahagiaan putrinya kelak.

Terbangun lebih awal. Lebih pagi dari sebelumnya, tapi Syihwa teringat perkataan ibunya hari ini dia ada jadwal pemeriksaan kesehatan. Menepuk jidatnya sendiri, lebih baik kembali tidur. Jika bukan karena ibunya, ia pasti sudah tidur sampai siang.

 

Beri penulis semangat, komen, kritik, & sarannya 🤗🤗🤗

    

Terpopuler

Comments

Pruswiani

Pruswiani

blom tau endingnya MSI 😕

2020-06-22

0

🍀Ode Tri🍀

🍀Ode Tri🍀

sumpah masih rada-rada alurnya gimana tapi penasaran thor

2020-06-20

0

Nyu'nyun Halus-

Nyu'nyun Halus-

madih ga ngerti dgn jalan ceritanya

2020-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 1# Dia panggil aku siapa?
2 2# Kenalan dulu
3 #3 Kebencian yang sama
4 #4 Siapa Yang Menolongku?
5 5# Orang Aneh!
6 6# Check Up?
7 7# Penasaran
8 8# Temen Jail
9 9# Baik Juga Dia
10 10# Menyadari Sesuatu
11 11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12 12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13 13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14 14# Mulai Memaafkan
15 15# Ternyata Dia
16 16#Pelaku Yang Sebenarnya
17 17# Tidak Mungkin!
18 18# Bukan Aku!
19 19#Terungkap
20 20#Kenyataan Yang Pahit
21 21#Perasaan Yang Mengganggu
22 22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23 23#Kenyataan Yang Pahit
24 24#Tumben Akrab
25 25#Happy Birthday
26 26#Biarkan Gue Disamping Lo
27 27#Maaf
28 28#Kematian Yang Membawa Luka
29 29#Marah Gue Jadinya
30 30#Berbedaan Mereka
31 31#Cobaan Si Pemalas
32 32#Bebanmu Adalah Bebanku
33 33#Akhirnya Dia Tersenyum
34 34#Rahasia Dibalik Topeng
35 35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36 36#Kembalinya Raja Jail
37 37#Kita Tak Mungkin Bersama
38 38#Menjauhlah
39 39#Jangan Lakukan!
40 40# Masih Mencintai
41 41#Mencintaimu selamanya
42 42# Jangan Membenci Dia
43 43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44 44# Siapa Yang Menjemput?
45 45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46 46# Upaya Membujuk Misey
47 47# Amarah Yang Meledak
48 48# Siswa Baru
49 49# Jangan Bersamanya
50 50# Cara Meminta Maaf
51 51# Dia Gila!
52 52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53 53# Ditinggalkan Lagi
54 54# Jangan Menangis
55 55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56 56# Tak Berdaya
57 57# Ingin Mati
58 58# Abaikan Saja Dia
59 59# Dia Adalah?
60 60# Hanya dapat membenci
61 61# Kekecewaan yang mendasar
62 62# Pilihan yang menyakitkan
63 63# Mencari kontak penting
64 64# Percaya dia atau tidak
65 65#Pernyataan
66 Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67 66# Tahun yang dipenuhi tangis
68 67# Melupakanmu
69 68# Melupakan semua tentangnya
70 69# Aktivitas baru
71 70# Hari pertama latihan
72 71# Perasaan seorang ibu
73 72# Mulai terbiasa
74 73# Pikiran yang sulit tenang
75 74# Suaranya
76 75# Waktu yang tepat
77 Author Ganti Akun
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1# Dia panggil aku siapa?
2
2# Kenalan dulu
3
#3 Kebencian yang sama
4
#4 Siapa Yang Menolongku?
5
5# Orang Aneh!
6
6# Check Up?
7
7# Penasaran
8
8# Temen Jail
9
9# Baik Juga Dia
10
10# Menyadari Sesuatu
11
11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12
12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13
13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14
14# Mulai Memaafkan
15
15# Ternyata Dia
16
16#Pelaku Yang Sebenarnya
17
17# Tidak Mungkin!
18
18# Bukan Aku!
19
19#Terungkap
20
20#Kenyataan Yang Pahit
21
21#Perasaan Yang Mengganggu
22
22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23
23#Kenyataan Yang Pahit
24
24#Tumben Akrab
25
25#Happy Birthday
26
26#Biarkan Gue Disamping Lo
27
27#Maaf
28
28#Kematian Yang Membawa Luka
29
29#Marah Gue Jadinya
30
30#Berbedaan Mereka
31
31#Cobaan Si Pemalas
32
32#Bebanmu Adalah Bebanku
33
33#Akhirnya Dia Tersenyum
34
34#Rahasia Dibalik Topeng
35
35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36
36#Kembalinya Raja Jail
37
37#Kita Tak Mungkin Bersama
38
38#Menjauhlah
39
39#Jangan Lakukan!
40
40# Masih Mencintai
41
41#Mencintaimu selamanya
42
42# Jangan Membenci Dia
43
43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44
44# Siapa Yang Menjemput?
45
45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46
46# Upaya Membujuk Misey
47
47# Amarah Yang Meledak
48
48# Siswa Baru
49
49# Jangan Bersamanya
50
50# Cara Meminta Maaf
51
51# Dia Gila!
52
52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53
53# Ditinggalkan Lagi
54
54# Jangan Menangis
55
55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56
56# Tak Berdaya
57
57# Ingin Mati
58
58# Abaikan Saja Dia
59
59# Dia Adalah?
60
60# Hanya dapat membenci
61
61# Kekecewaan yang mendasar
62
62# Pilihan yang menyakitkan
63
63# Mencari kontak penting
64
64# Percaya dia atau tidak
65
65#Pernyataan
66
Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67
66# Tahun yang dipenuhi tangis
68
67# Melupakanmu
69
68# Melupakan semua tentangnya
70
69# Aktivitas baru
71
70# Hari pertama latihan
72
71# Perasaan seorang ibu
73
72# Mulai terbiasa
74
73# Pikiran yang sulit tenang
75
74# Suaranya
76
75# Waktu yang tepat
77
Author Ganti Akun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!