8# Temen Jail

Semua siswa IPA mau pun IPS berkumpul ditengah lapangan, terdengar suara gemuruh bisikan dari berbagai sudut. Bertanya-tanya ke teman-temannya, mengapa mereka di kumpulkan? Tidak lama kemudian Pak Selamet mengumumkan menggunakan toa.

     "Siswa XI IPA yang bernama Tino suka isengin temannya kali ini benar-benar keterlaluan, coba lihat ke atas atap lantai tiga di belakang kalian." pak Selamet menunjuk dengan telunjuk jari.

     Semua siswa dengan kompak menengok mengikuti telunjuk jari tangan pak Selamet.

     "Dia akan di hukum mengambil sepatu teman-temannya yang sengaja di lempar ke atas genteng, ini adalah contoh anak bader jangan kalian tiru. Tugas kalian, awasi dia sebagai pembelajaran bagi siswa yang suka mengerjai temannya." Pak Selamet pergi keruang guru.

     Tidak lama kemudian.

     "YEEEE."

     Sorak gembira, inilah kebahagiaan semua siswa. Jika Tino dihukum mereka akan bebas selama satu jam penuh, tentunya mengamati si pembuat onar. Sedangkan siswa yang di hukum sedang mencoba mengambil sepatu diatas genteng, banyak yang bilang sukurin, makasih, akhirnya bebas, anak gak tahu diri, dasar bocah gila.

     "Tina ko bisa gitu, kenapa si Tino sampe di hukum berat gitu, panas banget lho."

     Pertanyaan Syihwa membuat Tina menarik nafasnya sekencang mungkin lalu memegang kedua pundaknya menatap secara tajam.

     "Tino itu tukang pembuat onar suka isengin temannya apa lagi pas kemaren lo gak ada dia ambil sebelah sepatu kelas X IPS yang lagi pada olahraga di dalam ruangan karena hujan terus di lemparin ke atas genteng sama dia... " ucap Tina tanpa titik koma, menghembuskan nafasnya sekaligus.

     Syihwa nyengir.

     "Lagian suka isengin orang. Tapi kasian juga kalau di liat-liat, kalau jatuh gimana? Terus masuk rumah sakit, di rawat. Kalau gue sih ogah banget di rumah sakit lama-lama, kemaren aja baru bentar doang udah males bawaannya. Gak betah, bau mayat."

     "Yaudah masuk kelas aja yuk, biarin si Tino mau jatuh ke, kaki patah ke, kepala nyungseb, gue gak perduli." baru saja Tina mengucapkannya. Tino hampir kepeleset, semua yang melihatnya menjerit.

     "TINOOO." teriak mereka termasuk Tina.

     Syihwa terdiam langsung menyipitkan kedua matanya melihat Tina.

     "Iya, iya... Gue jujur khawatir sama anak itu."

     Saat menuju kelas perut Tina tiba-tiba mules, meminta Syihwa pergi ke kelas duluan. Lari menuju wc, semua teman-teman sekelasnya masih terus mengawasi Tino. Yang di awasin tersenyum, melilitkan tali sepatu diatas lehernya sembari selfie. Sehingga sepatu itu bergelantung di leher, selfie lagi. Aksi konyol Tino membuat siswa tertawa terpingkal-pingkal, sampai ada yang merekamnya.

     Kecuali Misey di dalam kelas sendirian memilih duduk pada bangkunya dan memakai headset mendengarkan lagu barat kesukannya, Syihwa memasuki kelas. Ia menatap ke arah lelaki itu.

     Berdiri dihadapannya. "Gue tahu lo kesel pas gue ngomong gitu sama Padil."

     Misey tetap tenang mendengarkan lagu.

     "Lo harus tahu, kita sama-sama murid pindahan. Dan gak layak buat lo nilai gue tanpa mengenal siapa gue sebenarnya." lanjutnya.

     Tidak digubris sedikit pun. Terpaksa Syihwa menarik headset yang terpasang pada telinga Misey, membuat lelaki itu menaikkan sebelah alisnya menatap Syihwa dengan tenangnya.

     "Lo denger gak sih, kalau gue ngomong. Se-enggaknya hargai orang yang lagi ngomong sama lo. Coba lo di posisi gue, enak gak di diemin."

     "Ck, gue udah kenal lo selama bertahun-tahun. Gak usah pura-pura gak inget, kapan lo gak gangguan gue. Lo gak puas selama ini udah bikin hidup gue bagaikan di neraka, udah sana! Jangan gangguin gue." Misey memakai headset kembali mendengarkan lagu kesukaannya sambil menutup mata.

     Aneh, dia bilang apa? Udah kenal gue selama bertahun-tahun? Kapan ketemunya dimana coba, jelas-jelas pas pindah kesini baru kenal. Batinnya kebingungan sendiri.

     Menarik kembali headset nya, kini Misey semakin tajam menatapnya.

     "Bertahun-tahun, kapan? dimana? Lo kenal gue, asal lo tahu! Gue pindahan dari Cikarang, dan selama ini gue gak pernah kenal lo."

     Misey berdiri memegang jidat gadis itu dengan telapak tangan kanannya. Kedua mata Syihwa membulat, mulutnya terbuka lebar.

     "Lo pasti habis kepentok bahu becak, sampai gak ingat apa-apa tentang gue." Misey menurunkan tangannya. "Gue udah pernah bilang, jangan ganggu gue!" memanyunkan mulutnya. "Ck." lanjutnya.

     "Gu-gue gak gangguin lo, gue cuma mau minta penjelasan. Kenapa sikap lo kaya gini sama gue, seakan-akan gue ini pelampiasan buat lo." ucap Syihwa ikut memanyunkan mulutnya.

     Lelaki itu sedikit terkejut, mengapa menyentuh jidat Toa?

     "Berisik banget lo, udah! gue mau pergi!" bentak Misey melangkah meninggalkannya.

     "Eh, mau kemana?! Gue belum selesai ngomong. Tunggu, tungguin gue!" Syihwa ingin mengejarnya.

     Tina dan Ino berpapasan dengannya yang sedang mengejar Misey, langsung terhalangi oleh kedua temannya.

     "Tino udah turun, tapi gue males ketemu dia." ucap Tina menatap Syihwa.

     Menengok ke arah depan pintu kelas, jejak langkah kaki Misey sudah tak terlihat.

     "Lo tadi ngejar, Misey?"

     "E-enggak ko, ngapain gue ngejar-ngejar dia. Kaya gak ada kerjaan lain aja... " secepatnya mencari alasan sebelum Tina memojokannya. "Tapi kasian juga si Tino, jangan marah sama dia." pinta Syihwa menatapnya.

     "Benar apa yang di katakan Syihwa, lo gak boleh segitunya sama Tino." Ino memberanikan diri membela Tino.

     "Gue gak percaya?! Lo baru ngomong kalau lagi bahas Tino si idiot itu. Gue kenal betul lo gak bakal ngomong, lo orangnya pendiem parah. Wah, wah, kayanya ada yang gak beres." sahut Padil dari samping terdengar cekikikan kecil.

     "Ciyeee, pasti lo suka sama Tino." sindir Tina mendekat kearah Padil.

     Sebelum itu Padil sudah persiapan menyempil ketitik tengah, bersampingan dengan Syihwa dan Ino.

     Tina menghentak kesal.

     Pipi Ino seketika berubah memerah, membuat teman-temannya tertawa.

Beri penulis semangat, Like, kritik dan sarannya. Terima kasih🤗

Episodes
1 1# Dia panggil aku siapa?
2 2# Kenalan dulu
3 #3 Kebencian yang sama
4 #4 Siapa Yang Menolongku?
5 5# Orang Aneh!
6 6# Check Up?
7 7# Penasaran
8 8# Temen Jail
9 9# Baik Juga Dia
10 10# Menyadari Sesuatu
11 11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12 12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13 13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14 14# Mulai Memaafkan
15 15# Ternyata Dia
16 16#Pelaku Yang Sebenarnya
17 17# Tidak Mungkin!
18 18# Bukan Aku!
19 19#Terungkap
20 20#Kenyataan Yang Pahit
21 21#Perasaan Yang Mengganggu
22 22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23 23#Kenyataan Yang Pahit
24 24#Tumben Akrab
25 25#Happy Birthday
26 26#Biarkan Gue Disamping Lo
27 27#Maaf
28 28#Kematian Yang Membawa Luka
29 29#Marah Gue Jadinya
30 30#Berbedaan Mereka
31 31#Cobaan Si Pemalas
32 32#Bebanmu Adalah Bebanku
33 33#Akhirnya Dia Tersenyum
34 34#Rahasia Dibalik Topeng
35 35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36 36#Kembalinya Raja Jail
37 37#Kita Tak Mungkin Bersama
38 38#Menjauhlah
39 39#Jangan Lakukan!
40 40# Masih Mencintai
41 41#Mencintaimu selamanya
42 42# Jangan Membenci Dia
43 43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44 44# Siapa Yang Menjemput?
45 45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46 46# Upaya Membujuk Misey
47 47# Amarah Yang Meledak
48 48# Siswa Baru
49 49# Jangan Bersamanya
50 50# Cara Meminta Maaf
51 51# Dia Gila!
52 52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53 53# Ditinggalkan Lagi
54 54# Jangan Menangis
55 55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56 56# Tak Berdaya
57 57# Ingin Mati
58 58# Abaikan Saja Dia
59 59# Dia Adalah?
60 60# Hanya dapat membenci
61 61# Kekecewaan yang mendasar
62 62# Pilihan yang menyakitkan
63 63# Mencari kontak penting
64 64# Percaya dia atau tidak
65 65#Pernyataan
66 Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67 66# Tahun yang dipenuhi tangis
68 67# Melupakanmu
69 68# Melupakan semua tentangnya
70 69# Aktivitas baru
71 70# Hari pertama latihan
72 71# Perasaan seorang ibu
73 72# Mulai terbiasa
74 73# Pikiran yang sulit tenang
75 74# Suaranya
76 75# Waktu yang tepat
77 Author Ganti Akun
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1# Dia panggil aku siapa?
2
2# Kenalan dulu
3
#3 Kebencian yang sama
4
#4 Siapa Yang Menolongku?
5
5# Orang Aneh!
6
6# Check Up?
7
7# Penasaran
8
8# Temen Jail
9
9# Baik Juga Dia
10
10# Menyadari Sesuatu
11
11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12
12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13
13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14
14# Mulai Memaafkan
15
15# Ternyata Dia
16
16#Pelaku Yang Sebenarnya
17
17# Tidak Mungkin!
18
18# Bukan Aku!
19
19#Terungkap
20
20#Kenyataan Yang Pahit
21
21#Perasaan Yang Mengganggu
22
22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23
23#Kenyataan Yang Pahit
24
24#Tumben Akrab
25
25#Happy Birthday
26
26#Biarkan Gue Disamping Lo
27
27#Maaf
28
28#Kematian Yang Membawa Luka
29
29#Marah Gue Jadinya
30
30#Berbedaan Mereka
31
31#Cobaan Si Pemalas
32
32#Bebanmu Adalah Bebanku
33
33#Akhirnya Dia Tersenyum
34
34#Rahasia Dibalik Topeng
35
35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36
36#Kembalinya Raja Jail
37
37#Kita Tak Mungkin Bersama
38
38#Menjauhlah
39
39#Jangan Lakukan!
40
40# Masih Mencintai
41
41#Mencintaimu selamanya
42
42# Jangan Membenci Dia
43
43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44
44# Siapa Yang Menjemput?
45
45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46
46# Upaya Membujuk Misey
47
47# Amarah Yang Meledak
48
48# Siswa Baru
49
49# Jangan Bersamanya
50
50# Cara Meminta Maaf
51
51# Dia Gila!
52
52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53
53# Ditinggalkan Lagi
54
54# Jangan Menangis
55
55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56
56# Tak Berdaya
57
57# Ingin Mati
58
58# Abaikan Saja Dia
59
59# Dia Adalah?
60
60# Hanya dapat membenci
61
61# Kekecewaan yang mendasar
62
62# Pilihan yang menyakitkan
63
63# Mencari kontak penting
64
64# Percaya dia atau tidak
65
65#Pernyataan
66
Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67
66# Tahun yang dipenuhi tangis
68
67# Melupakanmu
69
68# Melupakan semua tentangnya
70
69# Aktivitas baru
71
70# Hari pertama latihan
72
71# Perasaan seorang ibu
73
72# Mulai terbiasa
74
73# Pikiran yang sulit tenang
75
74# Suaranya
76
75# Waktu yang tepat
77
Author Ganti Akun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!