Lelaki itu menyapu asal-asalan tepung terigu berterbangan ke wajah Syihwa, gadis itu pun batuk-batuk dan bersin-bersin-memilih merebut sapu dari genggamannya.
Syihwa mencoba menghentikan tindakan Misey-sudah tidak tahan, Misey tidak mau menyerahkan sapu itu padanya, akhirnya terjadi tarik-menarik antara mereka. Teman-teman sekelasnya hanya bisa memperhatikan tingkah konyol mereka, pak Selamet kembali, terkejut langsung lari mencoba menghentikkan mereka yang sedang berebut sapu. Tak sengaja mereka mengangkat sapu itu menyapu wajah gurunya.
Mengkilap.
Kepala botak serta wajahnya. Ikut memutih sampai bersin-bersin, tatapan mereka semakin menjadi tak menentu. Lagi-lagi harus menelan ludah susah payah. Secara bersamaan melepaskan sapu itu, wajah Pak Selamet sangat menyeramkan, bahkan lebih seram dari pada tuyul karena kepala mereka sama-sama botak.
Dari kerja keras mereka tadi membuahkan hasil. Pak Selamet marah besar, menambah hukuman mereka membersihkan toilet sekolah. Kebayangkan baunya kaya apa? Agar tidak berebut pak Selamet menyiapkan segalanya menjadi dua, jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk saling berebut, apa lagi saling tarik-menarik.
Mereka berdua melangkah menuju toilet yang sama, Misey teringat sesuatu ketika dirinya sedang bersekolah di Singapura.
Flashback On
Saat itu Toa sedang membuat rencana mengerjai Misey, dihari ulang tahun musuh bebuyutannya ia membawa kue. Namun pasti Misey akan menolaknya mentah-mentah, Indries gadis yang paling dikagumi kaum Adam. Toa memintanya memberikan kue itu pada lelaki yang duduk di pojok belakang kelas, Indries mengangguk paham.
Indries mengajak Misey ke dalam kelas kosong, ternyata gadis ini menyukainya. Agar tidak ada orang yang melihat dan mengganggu kedekatan mereka, ia menutup pintu kelas. Tubuh Misey berdiri membelakangi tembok, Indries tersenyum dan tersipuh malu. Berdiri sambil memegang kue dibelakang pintu, Misey yang dihadapannya akan meniup lilin tiba-tiba.
BRAKH!
Pintu terbuka di dobrak menggunakan kaki Toa, seketika tubuh mungil Indries terdorong ke depan dan kue yang dipegangnya jatuh menimpa wajah Misey. Toa tertawa terpingkal-pingkal melihat kejadian yang jarang sekali terjadi, wajah tampan Misey tertutup kue coklat yang lezat.
"Hahaha, mirip Buruk Rupa!" ucap Toa kegelian.
Misey tidak terima lalu menonjok Toa, mereka pun saling adu jotos. Inilah awal Toa memanggilnya Si Buruk Rupa, ketahuan oleh guru mereka pun dihukum membersihkan toilet. Bukannya membersihkan toilet, Toa malah mengerjai Misey. Memasukkan sebelah sepatu kirinya ke dalam closed toilet. Mengetahui hal itu Misey membalasnya, melempar kaos kaki langsung mengenai hidung Toa.
Merasa tidak terima tonjok-menonjok tidak dapat dihindari, guru langsung memisahkan mereka. Marah, mereka malah pergi tanpa mendengarkan perintah gurunya.
Flashback Off
"Gini aja, gue bersihin yang bagian ini. Lo yang di sebelah sana, biar adil." pinta Syihwa menatapnya.
Syihwa mulai masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan, sedangkan Misey mencoba mencerna hal barusan yang ia dengar ke dalam pikirannya.
Baru saja gadis itu membagi tugas secara adil? Gak salah? Gak biasanya dia seadil ini, apa dia bener-bener lagi memperbaiki sikapnya??? Begitulah yang Misey pikirkan sambil berjalan manggut-manggut setuju dengan pembagian tugas yang dibagi musuh bebuyutannya.
Ia tidak mengerti cara membersihkan, jangankan bersih-bersih pegang sapu sama kain pel saja baru pertama kalinya.
Satu jam berlalu Syihwa selesai membereskan tugasnya, ia melirik ke arah lelaki itu, ternyata Misey duduk diatas wc nampak wajahnya cemberut, alis tertekuk, kedua tangan memegang kain pel dan sikat. Syihwa tidak habis pikir padanya, semua hukuman ini dia penyebabnya lantas mengapa Misey tak mencoba memperbaiki diri.
"Lo males banget sih jadi orang, kerjaan kaya gini aja cemberut. Gimana kalau disuruh kerja bakti bantuin warga, lantainya masih keliatan kotor lagi." bersandar dengan satu kaki tertekuk ke tembok sambil menatap Misey. "Udah ya, gue mau cabut. Lo harus bersihin semuanya, udah dibagi adil juga, kalau sampai pak Selamet cek keadaan disini, dan liat lo belum ngapa-ngapain... siap-siap aja tanggung resikonya sendiri." Menurunkan kakinya pergi dari sana.
Jika dipikir-pikir ada benarnya juga perkataan Toa, pasti hukumannya akan jauh lebih berat. Misey merasa tidak ingin mengakui kekurangannya, terlebih dihadapan musuhnya yang sangat ia benci.
Tapi...
K.Suni : Hayo si Misey nya ogah-ogahan, tebak apa yang akan dia lakukan? Next Eps > 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
🍀Ode Tri🍀
apa yg di rencanakan Missy ???
2020-06-20
0