12# Kalau Di Bilangin Patuh!

   "Tunggu!" ucap Misey mengejar tak sengaja memegang lengannya.

     Mendadak jantung Syihwa berdegup dahsyat, langkahnya terhenti. Ia menatap Misey dengan berani, berharap dia tak mendengar detak jantungnya yang hampir copot.

     "Gue... g-gue." jawabnya terdengar sulit mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya, menarik nafas berat menghembuskan dengan keras.

"Gue gak tahu caranya bersihin toilet." melepaskan tangan Syihwa.

     "Apa?! Hahaa... " ia tertawa geli, memegang perutnya lalu tak sengaja menepuk-nepuk bahu Misey sampai terdorong lemah. "Pantesan dari tadi diam aja, cemberut aja, ternyata lo," tertawa kembali. "Lo gak tahu caranya bersih-bersih... hahaha." tawanya kembali terdengar.

     Membuat Misey melempar kain pel dan sikat ia akan segera pergi saat melangkah kesamping Syihwa.

     "Gitu aja ngambek, yaudah gue bantuin." tersenyum datar, menatap Misey.

     "Serius? Tunggu, tumben banget mau bantuin gue." tak sadar seculas senyuman terlihat di wajahnya.

     Senyumannya?

     Secepatnya Syihwa mengambil kain pel dan sikat. "Gak usah tanya, mau gue bantuin apa gue tinggal?"

     Senyuman diwajah Misey menghilang. "Iya, iya!"

     Lagi, dan lagi. Apakah dia mulai mengikuti apa pun yang dikatakan gadis itu? Kalau saja dia bisa melakukan sendiri gak bakal minta bantuannya. Cukup! Cukup, kali ini saja si musuh membiarkannya terus mengatur-ngatur dirinya.

     Syihwa mulai membantu Misey menyelesaikan hukuman mereka, melihat Syihwa membersihkannya secara ikhlas dan suka rela ia langsung mengikuti caranya. Mengambil bangku, menaruh ember kecil berisi air bekas kain pel diatas bangku, kata Misey supaya lebih mudah. Tanpa perlu jongkok lalu berdiri, melelahkan, dengan cara seperti ini. Cukup berdiri, memeras kain pel. Biarlah suka-suka dia saja, diam-diam Syihwa memperhatikannya.

     Dia lucu juga, kalau lagi kesusahan. Kalau kaya gini terus, dia bisa menilai gue dengan sebenar-benarnya.

     Terlintas dibenak Syihwa begitu saja, tersenyum tapi saat Misey menatap kearahnya langsung berbalik arah. Setelah selesai membersihkan tugas, Syihwa membiarkan dirinya menunggu. Tanpa sepengetahuan seseorang yang ditunggunya.

     Terdengar suara langkah kaki bergemuruh dari ujung sana. Syihwa menjulurkan lehernya dari balik pintu, menengok sebentar ke arah suara itu berasal, setelah mengetahui. Ia menelan ludah berat segera menarik kepalanya masuk, Misey masih asyik mengepel. Tak sengaja bokongnya menyenggol ember diatas bangku, jatuh, airnya mengalir membasahi lantai jadi licin.

     Seeet!

     Keseimbangan kaki dan tubuhnya mulai goyah.

     BRUGH!

     Terdengar seperti suara beton jatuh dari ketinggian satu kilo meter, Misey dan Syihwa melirik, syok, panik, terkejut beraduk menjadi satu. Suara itu berasal dari pak Selamet yang sedang meringis kesakitan mengelus-elus bokongnya, sembari menutup mata sebelum pak Selamet menyadarinya. Syihwa memegang tangan Misey, mereka pergi dari sana.

***

Tanpa sadar mereka lari berpegangan tangan sampai ke atap lantai tiga paling atas, tertawa melihat pak Selamet terpeleset bukannya membantu mereka malah kabur.

     "Sumpah! Tadi tuh lucu banget." ucap Syihwa, masih berpegangan tangan dengan lelaki itu.

     Mereka sangat dekat.

     "Iya, lucu." Misey tertawa geli.

     "Tapi, tadi pak Selamet liat kita gak ya?"

     "Lo benar Toa, pak Selamet tadi jatuh sambil menutup mata kalau dipikir-pikir, dia gak liat kita." saat ia memanggilnya Toa langsung tersadar, dalam keadaan berpegangan tangan langsung selangkah menjauh darinya.

     Misey mendehem memandang kedepan. Kenapa gue ketawa bareng sama cewek yang paling gue benci.

     Tiba-tiba lelaki itu, menjauh lalu berhenti tertawa.

     Membuat Syihwa penasaran. "Gue gak ngerti kenapa lo benci sama gue, tapi sebenarnya gue gak tahu apa-apa. Kalau gue ada salah sama lo... " menatap ke atas langit. "Lo bisa maafin gue kan? Se-enggaknya kita jadi teman bukan musuh."

     Misey menatap gadis itu sedikit serius. "Gue gak tahu harus jawab apa? Tapi gue ingin liat perubahan sikap lo sepenuhnya. Biar gue gak salah pilih temen, karena angka kenakalan lo sembilan puluh sembilan persen lebih besar dari pada angka kebaikan lo."

     Syihwa merasa perkataan Misey terdengar seperti menghinanya, tidak! Itulah maksud Misey. Ia memonyongkan bibirnya, tanpa berpikir panjang menginjak kaki sebelah kanan lelaki itu.

     "AAA!" teriak Misey meringis kesakitan.

     Sedangkan Syihwa kabur dari sana, menuruni tangga. Misey langsung mengejarnya, ikut turun tangga. Menuju taman sekolah, kejar-kejaran memutari pohon. Mulai kelelahan Lari-larian kesana-kemari, membuat para kaum hawa yang menyaksikan kedekatan keduanya. Sangat tersiksa, bahkan ada yang sampai memposting has tag Broken heart diakun instagram.

     Misey memegang lengan Syihwa menggelitikinya sampai terjatuh bersama, ia langsung memegang tangannya, membantunya berdiri. Mereka tidak henti-hentinya tertawa.

Tina yang melihat kejadian itu merasa iri langsung memegang tangan Padil. Refleks Padil selangkah menjauh darinya, tapi Tina tidak menyerah selangkah mendekatinya. Mereka melakukan itu berulang kali hingga membuat Padil merasa bosan lalu berbalik pergi langsung kepentok tiang bendera, kepalanya terasa berputar\-putar. Tina langsung membantunya sedangkan yang lain tertawa terpingkal\-pingkal.

     "Udah, gue nyerah." ucap Syihwa menjatuhkan dirinya ditengah rumput hijau.

Di ikuti Misey duduk didekatnya, menghembuskan nafas lelah berulang kali. "Sangat melelahkan, tapi menyenangkan."

     Misey menatap kedua bola mata Syihwa, menyadari sesuatu yang aneh ia mengalihkan pandangannya ke pohon. Saat menatap Misey semakin dekat, membuat Syihwa dipenuhi ribuan pertanyaan. Tidak asing, ia pun merasa ada yang aneh pada detak jantungnya nampak tidak karuan.

     Sarah berada disana ia sudah cukup bersabar memandang kedekatan mereka, tidak dapat dibiarkan lebih lama, menatap tajam ke arah gadis itu. Sarah beranggapan Syihwa menghalangi jalannya untuk mendapatkan Misey, matanya dipenuhi dendam.

Two Name's

Mereka mulai Deket, siapa yg nunggu moments ini?

minta komennya ya wkkw

Terpopuler

Comments

🍀Ode Tri🍀

🍀Ode Tri🍀

mereka mulai Deket,, tapi kebenaran syihwa adalah toa apa mereka dua belum terungkap

2020-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 1# Dia panggil aku siapa?
2 2# Kenalan dulu
3 #3 Kebencian yang sama
4 #4 Siapa Yang Menolongku?
5 5# Orang Aneh!
6 6# Check Up?
7 7# Penasaran
8 8# Temen Jail
9 9# Baik Juga Dia
10 10# Menyadari Sesuatu
11 11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12 12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13 13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14 14# Mulai Memaafkan
15 15# Ternyata Dia
16 16#Pelaku Yang Sebenarnya
17 17# Tidak Mungkin!
18 18# Bukan Aku!
19 19#Terungkap
20 20#Kenyataan Yang Pahit
21 21#Perasaan Yang Mengganggu
22 22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23 23#Kenyataan Yang Pahit
24 24#Tumben Akrab
25 25#Happy Birthday
26 26#Biarkan Gue Disamping Lo
27 27#Maaf
28 28#Kematian Yang Membawa Luka
29 29#Marah Gue Jadinya
30 30#Berbedaan Mereka
31 31#Cobaan Si Pemalas
32 32#Bebanmu Adalah Bebanku
33 33#Akhirnya Dia Tersenyum
34 34#Rahasia Dibalik Topeng
35 35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36 36#Kembalinya Raja Jail
37 37#Kita Tak Mungkin Bersama
38 38#Menjauhlah
39 39#Jangan Lakukan!
40 40# Masih Mencintai
41 41#Mencintaimu selamanya
42 42# Jangan Membenci Dia
43 43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44 44# Siapa Yang Menjemput?
45 45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46 46# Upaya Membujuk Misey
47 47# Amarah Yang Meledak
48 48# Siswa Baru
49 49# Jangan Bersamanya
50 50# Cara Meminta Maaf
51 51# Dia Gila!
52 52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53 53# Ditinggalkan Lagi
54 54# Jangan Menangis
55 55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56 56# Tak Berdaya
57 57# Ingin Mati
58 58# Abaikan Saja Dia
59 59# Dia Adalah?
60 60# Hanya dapat membenci
61 61# Kekecewaan yang mendasar
62 62# Pilihan yang menyakitkan
63 63# Mencari kontak penting
64 64# Percaya dia atau tidak
65 65#Pernyataan
66 Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67 66# Tahun yang dipenuhi tangis
68 67# Melupakanmu
69 68# Melupakan semua tentangnya
70 69# Aktivitas baru
71 70# Hari pertama latihan
72 71# Perasaan seorang ibu
73 72# Mulai terbiasa
74 73# Pikiran yang sulit tenang
75 74# Suaranya
76 75# Waktu yang tepat
77 Author Ganti Akun
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1# Dia panggil aku siapa?
2
2# Kenalan dulu
3
#3 Kebencian yang sama
4
#4 Siapa Yang Menolongku?
5
5# Orang Aneh!
6
6# Check Up?
7
7# Penasaran
8
8# Temen Jail
9
9# Baik Juga Dia
10
10# Menyadari Sesuatu
11
11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12
12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13
13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14
14# Mulai Memaafkan
15
15# Ternyata Dia
16
16#Pelaku Yang Sebenarnya
17
17# Tidak Mungkin!
18
18# Bukan Aku!
19
19#Terungkap
20
20#Kenyataan Yang Pahit
21
21#Perasaan Yang Mengganggu
22
22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23
23#Kenyataan Yang Pahit
24
24#Tumben Akrab
25
25#Happy Birthday
26
26#Biarkan Gue Disamping Lo
27
27#Maaf
28
28#Kematian Yang Membawa Luka
29
29#Marah Gue Jadinya
30
30#Berbedaan Mereka
31
31#Cobaan Si Pemalas
32
32#Bebanmu Adalah Bebanku
33
33#Akhirnya Dia Tersenyum
34
34#Rahasia Dibalik Topeng
35
35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36
36#Kembalinya Raja Jail
37
37#Kita Tak Mungkin Bersama
38
38#Menjauhlah
39
39#Jangan Lakukan!
40
40# Masih Mencintai
41
41#Mencintaimu selamanya
42
42# Jangan Membenci Dia
43
43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44
44# Siapa Yang Menjemput?
45
45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46
46# Upaya Membujuk Misey
47
47# Amarah Yang Meledak
48
48# Siswa Baru
49
49# Jangan Bersamanya
50
50# Cara Meminta Maaf
51
51# Dia Gila!
52
52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53
53# Ditinggalkan Lagi
54
54# Jangan Menangis
55
55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56
56# Tak Berdaya
57
57# Ingin Mati
58
58# Abaikan Saja Dia
59
59# Dia Adalah?
60
60# Hanya dapat membenci
61
61# Kekecewaan yang mendasar
62
62# Pilihan yang menyakitkan
63
63# Mencari kontak penting
64
64# Percaya dia atau tidak
65
65#Pernyataan
66
Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67
66# Tahun yang dipenuhi tangis
68
67# Melupakanmu
69
68# Melupakan semua tentangnya
70
69# Aktivitas baru
71
70# Hari pertama latihan
72
71# Perasaan seorang ibu
73
72# Mulai terbiasa
74
73# Pikiran yang sulit tenang
75
74# Suaranya
76
75# Waktu yang tepat
77
Author Ganti Akun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!