Sarah mendatangi kantin ibu Ino pada saat jam pulang sekolah, pada hal sudah mau tutup tapi Sarah dengan songongnya menaikan kedua kakinya keatas meja. Kawal, Kiwil dan Kawul menemaninya. Ino dan ibunya yang sedang bebenah, saling pandang.
Ibunya mengerjapkan mata, Ino mengangguk tidak jadi tutup, mereka menuruti kemauan Sarah dengan sopan. Memesan bakso, tak lama kemudian putri kepala sekolah itu berteriak. Ino dan Ibunya panik, secepatnya memastikan keadaan putri kepala sekolah.
"Aaaa!" teriaknya.
"Ada apa non?" tanya Ibu Ino.
"Lo gak punya mata!" bentaknya pada Ibu Ino. "Coba liat, didalam bakso gue ada kecoanya." Sarah menunjuk ke arah mangkuk yang ada didepannya.
Kawul memotretnya dan memposting di instagram.
"Pokoknya gue gak mau tahu, kalian harus keluar dari kantin ini, besok gak ada muka kalian!." ia berdiri dari sana hendak pergi.
"Jangan non." memohon pada Sarah. "Hanya ini satu-satunya mata pencaharian kami, jangan lakukan ini non." memohon sambil memegang kakinya Sarah. "Non boleh melakukan apa pun, asal jangan lakukan ini non"
"Gue gak perduli!" menendang tubuh Ibu Ino hingga terjatuh ke lantai, Sarah dan segerombolan teman-temannya suka nyanyi itu pergi.
"Ibu!" teriak Ino. Menangis sembari memeluk, dan menatap ibunya. "Maaf ya bu, aku gak bisa melawan mereka."
"Gak apa-apa sayang, mungkin disini bukan rezeki kita." mereka saling berpelukan.
* * *
Teringat saat Misey tersenyum padanya dengan tulus, membuat Syihwa menggeleng-gelengkan kepala. Duduk dimeja belajarnya, membuka buku mtk terus membayangkan senyuman Misey berulang kali. Tak sadar ia mementok-mentokkan jidatnya ke atas meja, menutup mata, cukup lama ia seperti itu, mendengar suara pesan masuk. Ia menengok ke sebelah kanan, mengulurkan tangan kanannya meraih dan menatap lekat-lekat layar ponsel.
Tino menambahkan anda ke Group Apa Adanya.
1 chat Group Apa Adanya 😂
Tino : Tadi gue gak sengaja liat diakun instagram Kawul, bakso ibu Ino ada kecoanya. Mereka akan segera diusir besok, gimana dong?
Tina : Serius lo? Kita harus bantu gak boleh tinggal diam. Iya gak Padil, calon imamku dimasa depan?
Padil : Gue yakin Sarah dan kaki tangannya yang berbuat jahil. Ia Tidak menjawab pertanyaan Tina.
Syihwa : Kita harus pancing Sarah buat mengakui semuanya, tapi... Kita gak punya bukti, gue kasian sama Ino.
Tino : Tolongin calon istri dan ibu bagi anak-anak gue dimasa depan. 😭😭😭
Padil : Besok kita ketemuan ditempat biasa kita kumpul.
Tina : Aku setuju Padil sayang 😍😍😍
Syihwa :Yaudah gue off dulu, mau lanjutin belajar.
Padil : Iya malaikat yang paling baik.
Tina : Padil ko gitu, gak pernah dijawab akunya.
*Syihwa meninggalkan obrolan.
Padil meninggalkan obrolan*.
Tina :Apa!😨😨😨
Tino : Sukurin. 😝😝😝
Tina : Awas aja Tino, besok gue jadiin perkedel! 😞
Melanjutkan mengerjakan PRnya yang beberapa soal lagi belum terjawab, Syihwa tetap tidak bisa fokus saat membayangkan tersenyum bersama Misey. Menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali.
Seperti biasa tiap malam ibunya membangunkan putrinya yang tertidur diatas meja, menyuruhnya pindah ke tempat tidur.
***
Sesuai kesepakatan tadi malam, Syihwa dan teman-temannya berkumpul diruang kelas yang kosong. Saat mereka memulai pembicaraan, terlihat dari luar jendela, para siswa berhamburan menuju kantin sekolah. Tino lari keluar mencemaskan Ino dan ibunya, disusul Syihwa dari belakang. Di kelas itu tinggal Padil dan Tina, Padil tidak ingin mengambil resiko sendirian lelaki itu pun lari menyusul yang lain.
Cemberut, ekspresi yang tidak dapat Tina tahan saat ini.
Ketika mereka sampai disana. Kantin ibu Ino berantakan, pecahan piring dan gelas berserakan dimana-mana, dagangannya pun hancur lebur, disana Ino dan ibunya hanya bisa pasrah. Mereka mengemasi barang-barang yang berhasil diselamatkan dari kaki tangan Sarah. Kawal, Kiwil dan Kawul.
Melihat air mata Ino keluar begitu saja, membuat Tino tak mampu menahan amarah lagi satu pukulan mengenai perut Kawul. Mereka saling tonjok-menonjok tiba-tiba Syihwa berlari kehadapan Tino dan Kawul, ia berusaha menghentikan perkelahian yang sedang berlangsung itu. Tanpa sengaja tubuh gadis itu didorong Kawul membuatnya terjatuh kelantai yang dipenuhi pecahan kaca, telapak tangan kanannya tergores.
Serempak Tina, Padil, Ino berteriak. "SYIHWAAA!"
Tino dan Kawul berhenti berkelahi, teman-teman Syihwa segera mendekatinya. Namun Sarah melarang mereka untuk menolongnya, jika mereka melawan akan dikeluarkan dari sekolahan ini.
Mengibas-ngibas tangannya yang terluka, Syihwa berdiri mendekati Sarah. "Turuti saja apa kemauannya." ia menatap Sarah dengan tatapan tajam. "Ingat, karma enggak tidur."
Pergi dari sana melewati Sarah, sebenarnya ia bergemetaran bicara seperti itu pada Sarah. Syihwa takut, akan mendapatkan masalah jika harus berurusan dengan mereka. Bukan karena takut melawan, tapi takut dikeluarkan dari sekolah apa lagi sampai membuat ibunya sedih.
Misey penasaran mengapa mereka berkumpul dikantin sangat ramai. Syihwa lari tak sengaja Misey melihat darah menetes dari telapak tangan gadis itu. Secara diam-diam Misey mengikutinya dari kejauhan, setelah memastikan gadis itu menaiki tangga atap lantai tiga, lelaki itu mengambil kotak P3K.
Jadi pengikut K.Suni🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
🍀Ode Tri🍀
Missy dah mulai perhatian si sweet 🥰🥰
2020-06-20
0
Anonymous
Ih si Sarah emang kurang dihajar
2020-05-16
1
Min Gblk
Sialan si Sarah, gue sumpahin ngompol di celana
2020-01-13
2