15# Ternyata Dia

Pukul 20.00 WIB.

Seseorang memakai tudung jaket berwarna biru gelap menutup wajah menerobos masuk kedalam sekolah, Misey berada disana menyempatkan diri membaca diruang perpustakaan. Salah satu hobinya membaca tanpa ada orang lain yang mengganggu di sekelilingnya, apa lagi para gadis yang mengejarnya-anggap saja angin ** beliung yang lagi lewat.

Seseorang yang bertudung itu melewati perpustakaan menuju ruang guru, Misey melihat ada orang yang terlihat mencurigakan. Mengikuti dari belakang secara perlahan-lahan, orang yang bertudung itu mendekati meja salah satu guru yang mengajar di sekolah.

Membungkuk, perlahan membuka laci mengambil ponsel yang ada didalam sana. Saat orang itu berdiri lampu tiba-tiba menyala, matanya membulat, wajahnya berubah ambigu tidak berani menengok ke belakang. Terpaku diam sembari memegang ponsel, keringat mulai menetes turun dari dahinya. Misey mendekat ke arahnya, memegang pundak orang itu, membalikan badannya, tanpa bertanya Misey menarik tudung.

"Lo?!" teriak Misey terkejut.

Dibalik tudung itu terdapat seorang gadis berambut panjang hitam lebat ternyata Toa, mereka sama-sama terkejut.

Dari ruangan guru Satpam melihat lampu menyala, bergegas menyalakan senter menuju ruangan. Belum sempat Misey bertanya terdengar suara langkah kaki sedang mendekat, dan sorot lampu senter yang menyala-mengarah pada mereka.

Misey menarik tangan kiri Syihwa lari menuju lantai tiga, petugas penjaga sekolah itu mengejar mereka. Tak sengaja petugas tersandung-terjatuh diatas tangga. Kesempatan bagi Misey bersembunyi diujung tembok paling belakang tertutup tangga, membekap mulut gadis itu.

Kedua bola mata Syihwa hampir keluar, detak jantungnya berdebar begitu dahsyat tak sanggup bernapas menatap Misey. Petugas itu melihat ke segala arah, namun tempat itu begitu gelap. Akhirnya turun, sambil berdecih menyesal gagal menangkap maling. Gadis itu hampir kehabisan nafas, Misey menjauhkan tangannya dari mulut Syihwa.

"Lo mau bunuh gue, hampir aja mati karena kehabisan nafas." menghirup menghembuskan nafas secepat mungkin.

"Salah sendiri, kenapa gak nafas. Yang gue tutup itu mulut lo, bukan hidung lo." Misey menghirup udara segar tidak mau kalah lelahnya dengan Toa.

"Tangan lo bau," menutup hidung dengan tangan kirinya.

Misey terlihat jengkel, menekan tangan kananya.

"AAAWS!" teriak Syihwa.

Misey langsung membekap mulutnya, menengok ke arah tangga memastikan keadaan aman. Tanpa menunggu lama, kedua kaki Syihwa lemas, langsung ambruk terjatuh dilantai. Misey syok melihatnya pingsan, secepat mungkin memegang kedua pundak gadis itu.

"Toa bangun, bangun!" ia menggoyang-goyangkan tubuhnya lemas. "Masa gini aja langsung pingsan, Toa udah malam. Jangan tiduran disini ayo bangun." ungkap Misey mendengus malas.

Tetap saja Syihwa tidak membuka matanya, ia melihat perbannya dipenuhi darah.

"Astaga! Apa yang gue lakukan? Tangannya berdarah, apa mungkin dia pingsan karena ini? Kenapa dengan Toa? Akhir-akhir ini cepat sekali kelelahan, mungkin sangat lemah ck."

Mengelus-elus tangan Syihwa. Beberapa menit kemudian, Syihwa membuka matanya pelan, menatap Misey yang sedang meniup-niup tangannya pelan-perasaannya terenyuh.

"Toa, bangun. Gue gak mungkin ninggalin lo, tapi masa lo selemah ini udah kaya jalangkung aja ."

Mendengar hal itu membuatnya kesal, hampir saja ingin merasa kagum tapi kekagumannya tinggal impian. Menarik telapak tangannya dari genggaman Misey, memanyunkan bibir, membuang muka.

"Lo udah sadar, apa yang lo lakukan, disini?"

"Mau tahu urusan orang aja, please jangan kepo."

"Oh gitu, okay fine. Tapi, jangan harap lo bisa lolos dari masalah ini. Hukuman siswa yang masuk tanpa izin ke ruangan guru, akan lebih berat dari hukuman yang kemarin." Misey menyipitkan matanya menatap gadis itu.

wajah Syihwa berubah ambigu.

"Apa lagi, guru BK ternyata pak Selamet. Terus lo malem-malem lagi, gue kasih waktu tiga detik. Satu, dua, sat- " melanjutkan perkataannya mulai menggoda kesabaran Syihwa.

Mengangkat ringan bahunya. "Iya-iya gue jawab, sebenarnya kesini ngambil hp gue."

"Wah! Ditahan sama guru BK, pasti ada sesuatu didalam hp lo, jangan bilang lo simpan video XXX." ingin merogoh kantong jaket Syihwa, merebut ponsel darinya.

Syihwa menghindar dari Misey. "Iiiih! Ngeselin banget sih lo. Gue bukan cewek begitu, gue anak baik-baik. Kalau ngomong itu dijaga bisa jadi Fitnah- "

"Gue gak mau dengar ocehan lo, sekarang jelasin kenapa lo ada disini?" mengangkat kedua alisnya.

"Ino dan ibunya dituduh masukin kecoa ke dalam mangkuk Sarah, pada hal bukan mereka yang lakuin. Tapi Sarah dan kaki tangannya yang sengaja, dan di dalam hp ini terdapat bukti bahwa Ino dan ibunya gak bersalah."

"Yaudah, ini udah mau jam sebelas malem." menatap wajah Syihwa.

"Apa! Ibu pasti khawatir." teriak Syihwa kedua alisnya ditekuk.

Merasa kasihan padanya. "Kali ini gue kasih lo tumpangan gratis, tapi dengan adanya satu syarat yait- "

"Ayo! Udah malem banget."

Mengendap-endap turun dari tangga, Syihwa mengikuti gerak-gerik Misey, menuju gerbang belakang sekolah, pak Satpam sedang berjaga-jaga digerbang depan. Kesempatan bagi mereka berdua kabur dari sana dengan aman, Misey merogoh kantong bajunya.

Mengambil kunci motor ninja berwarna biru, ia menaiki motornya, sedangkan Syihwa melirik ke kekiri ke kanan bahkan ke berbagai arah. Membuat lelaki itu sedikit kesal, memegang lengan kanan gadis itu.

Syihwa menengok ke arahnya. "I-iya." ia secepatnya naik keatas jok motor. "Pelan-pelan aja ya?"

Tanpa menjawab pertanyaan gadis itu, Misey menstater motornya, pergi dari sana.

Syihwa ingin memegang pinggang lelaki itu, ia begitu pucat dan lemas takut tumbang. Tanpa bertanya padanya, ia mengulurkan kedua tangannya, perlahan melingkari kedua pinggang Misey.

Merasakan ada sesuatu yang tidak nyaman, Misey menunduk betapa terkejutnya ia saat melihat tangan Toa menempel sempurna di tubuhnya. Memandang kedepan kembali, mencoba menekan pertanyaan kotor yang mulai berdatangan dibenaknya.

"Hanya kali ini, izinkan gue pegangan sama lo. Kali ini aja, gue mohon... " suara Syihwa terdengar serak dan lemas.

"Lo sakit?" mendadak satu pertanyaan itu membersihkan berbagai pertanyaan buruk yang muncul dibenaknya.

"Sedikit pusing, Sey... ikuti aja jalannya. Nanti gue bilang kalau udah sampai."

"I-iya." jawab Misey manggut-manggut.

Baru kali ini Toa, menyebutkan namanya secara benar. Sey? Baru kali ini juga, dia mendengar seseorang memanggilnya dengan panggilan yang berbeda. Bagaimana pun juga Misey merasa senang, dipanggil seperti itu. Selain kakanya, kini ada seseorang yang sama memanggilnya.

Syihwa meminta Misey menurukannya sedikit menjauh dari rumah, gadis itu turun dari motornya mengucapkan terima kasih-pergi lari sempoyongan meninggalkan Misey begitu saja. Tanpa bicara banyak, lelaki itu sedikit kesal melihat tingkah Syihwa tidak lama kemudian tersenyum melihat punggung gadis itu semakin jauh meninggalkannya.

Beri penulis semangat, Like, kritik dan sarannya. Terima kasih🤗

Terpopuler

Comments

🍀Ode Tri🍀

🍀Ode Tri🍀

syihwa sakit apaan yah thor

2020-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 1# Dia panggil aku siapa?
2 2# Kenalan dulu
3 #3 Kebencian yang sama
4 #4 Siapa Yang Menolongku?
5 5# Orang Aneh!
6 6# Check Up?
7 7# Penasaran
8 8# Temen Jail
9 9# Baik Juga Dia
10 10# Menyadari Sesuatu
11 11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12 12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13 13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14 14# Mulai Memaafkan
15 15# Ternyata Dia
16 16#Pelaku Yang Sebenarnya
17 17# Tidak Mungkin!
18 18# Bukan Aku!
19 19#Terungkap
20 20#Kenyataan Yang Pahit
21 21#Perasaan Yang Mengganggu
22 22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23 23#Kenyataan Yang Pahit
24 24#Tumben Akrab
25 25#Happy Birthday
26 26#Biarkan Gue Disamping Lo
27 27#Maaf
28 28#Kematian Yang Membawa Luka
29 29#Marah Gue Jadinya
30 30#Berbedaan Mereka
31 31#Cobaan Si Pemalas
32 32#Bebanmu Adalah Bebanku
33 33#Akhirnya Dia Tersenyum
34 34#Rahasia Dibalik Topeng
35 35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36 36#Kembalinya Raja Jail
37 37#Kita Tak Mungkin Bersama
38 38#Menjauhlah
39 39#Jangan Lakukan!
40 40# Masih Mencintai
41 41#Mencintaimu selamanya
42 42# Jangan Membenci Dia
43 43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44 44# Siapa Yang Menjemput?
45 45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46 46# Upaya Membujuk Misey
47 47# Amarah Yang Meledak
48 48# Siswa Baru
49 49# Jangan Bersamanya
50 50# Cara Meminta Maaf
51 51# Dia Gila!
52 52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53 53# Ditinggalkan Lagi
54 54# Jangan Menangis
55 55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56 56# Tak Berdaya
57 57# Ingin Mati
58 58# Abaikan Saja Dia
59 59# Dia Adalah?
60 60# Hanya dapat membenci
61 61# Kekecewaan yang mendasar
62 62# Pilihan yang menyakitkan
63 63# Mencari kontak penting
64 64# Percaya dia atau tidak
65 65#Pernyataan
66 Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67 66# Tahun yang dipenuhi tangis
68 67# Melupakanmu
69 68# Melupakan semua tentangnya
70 69# Aktivitas baru
71 70# Hari pertama latihan
72 71# Perasaan seorang ibu
73 72# Mulai terbiasa
74 73# Pikiran yang sulit tenang
75 74# Suaranya
76 75# Waktu yang tepat
77 Author Ganti Akun
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1# Dia panggil aku siapa?
2
2# Kenalan dulu
3
#3 Kebencian yang sama
4
#4 Siapa Yang Menolongku?
5
5# Orang Aneh!
6
6# Check Up?
7
7# Penasaran
8
8# Temen Jail
9
9# Baik Juga Dia
10
10# Menyadari Sesuatu
11
11# Asal-asalan Jadi Penyesalan
12
12# Kalau Di Bilangin Patuh!
13
13# Yang Salah Siapa, Yang Dimarahin Siapa
14
14# Mulai Memaafkan
15
15# Ternyata Dia
16
16#Pelaku Yang Sebenarnya
17
17# Tidak Mungkin!
18
18# Bukan Aku!
19
19#Terungkap
20
20#Kenyataan Yang Pahit
21
21#Perasaan Yang Mengganggu
22
22#Apa Kita Bisa Saling Percaya
23
23#Kenyataan Yang Pahit
24
24#Tumben Akrab
25
25#Happy Birthday
26
26#Biarkan Gue Disamping Lo
27
27#Maaf
28
28#Kematian Yang Membawa Luka
29
29#Marah Gue Jadinya
30
30#Berbedaan Mereka
31
31#Cobaan Si Pemalas
32
32#Bebanmu Adalah Bebanku
33
33#Akhirnya Dia Tersenyum
34
34#Rahasia Dibalik Topeng
35
35#Alasan Yang Mengungkap Perasaan
36
36#Kembalinya Raja Jail
37
37#Kita Tak Mungkin Bersama
38
38#Menjauhlah
39
39#Jangan Lakukan!
40
40# Masih Mencintai
41
41#Mencintaimu selamanya
42
42# Jangan Membenci Dia
43
43# Kisah Cinta Yang Pernah Ada
44
44# Siapa Yang Menjemput?
45
45# Cinta Masa Lalu Hafis Dan Syahwa
46
46# Upaya Membujuk Misey
47
47# Amarah Yang Meledak
48
48# Siswa Baru
49
49# Jangan Bersamanya
50
50# Cara Meminta Maaf
51
51# Dia Gila!
52
52# Kecelakaan Yang Tak Disengaja
53
53# Ditinggalkan Lagi
54
54# Jangan Menangis
55
55# Setelah Ditinggalkan Ayah
56
56# Tak Berdaya
57
57# Ingin Mati
58
58# Abaikan Saja Dia
59
59# Dia Adalah?
60
60# Hanya dapat membenci
61
61# Kekecewaan yang mendasar
62
62# Pilihan yang menyakitkan
63
63# Mencari kontak penting
64
64# Percaya dia atau tidak
65
65#Pernyataan
66
Saya minta maaf, dan memutuskan memulai kembali untuk menulis cerita ini
67
66# Tahun yang dipenuhi tangis
68
67# Melupakanmu
69
68# Melupakan semua tentangnya
70
69# Aktivitas baru
71
70# Hari pertama latihan
72
71# Perasaan seorang ibu
73
72# Mulai terbiasa
74
73# Pikiran yang sulit tenang
75
74# Suaranya
76
75# Waktu yang tepat
77
Author Ganti Akun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!