LEGENDA PANGERAN NEGARA YUE
Pagi itu di sebuah padang rumput luas, yang di batasi oleh sebuah sungai lebar memanjang berkelok-kelok, seperti ular raksasa.
Terlihat sebuah barisan pasukan yang membentuk formasi setengah lingkaran, berusaha bertahan mati matian, dari kepungan pasukan lawan, yang jumlahnya sangat banyak, dan terlihat berlapis lapis.
Pasukan yang bertahan membawa dua buah bendera, bendera pertama berkain dasar kuning, bertuliskan huruf Yue (Rembulan) dengan tinta merah, bendera itu mewakili nama kerajaan mereka.
Bendera kedua yang berkibar di tengah-tengah pasukan pertahanan, adalah bendera berbahan dasar kuning, dengan gambar harimau hitam di bagian tengahnya, Harimau Hitam tersebut terlihat sedang mengigit sebatang pedang merah, di mulutnya.
Ini menggambarkan barisan pasukan itu adalah pasukan Harimau Hitam, yang namanya sudah menggetarkan seluruh penjuru negeri.
Pasukan harimau hitam dari negara Yue, selama 10 tahun berdiri hingga detik ini, sudah mengalami ratusan perang besar kecil, belum pernah sekalipun terkalahkan.
Semua negara tetangga seperti Chu, Han, Song, Lu. selalu cemas dan ketar ketir, bila negara Yue sudah mengerahkan pasukan andalan mereka ini, untuk maju ke medan laga.
Padahal jumlah pasukan ini tidak banyak, hanya sekitar 30.000 personil, bila di bandingkan kekuatan militer negara Chu yang mencapai 500.000, belum lagi negara Han 300.000, negara Song 400.000, negara Lu 200.000.
Tentu jumlah pasukan harimau hitam, tidak bisa di bandingkan dengan mereka.
Tapi pasukan harimau hitam terkenal memiliki reputasi satu personilnya, mampu melawan 100 orang pasukan lawan.
Selain itu mereka juga memiliki pemimpin, yang di juluki Dewa Perang Pedang Darah.
Dia adalah panglima Wen Zhong, di samping Wen Zhong, masih ada istrinya Mu Gui Ying, yang terkenal dengan julukan Jendral Tombak Perak.
Kedua suami istri ini selain memiliki kemampuan bela diri, yang tinggi mereka juga sangat lihai dalam berbagai disiplin ilmu perang dan strategi militer.
Di bawah mereka masih ada dua orang saudara kembar, bernama Wei Su dan Wei Sin, mereka berdua adalah murid, sekaligus orang yang paling di percaya oleh Wen Zhong dan Mu Gui Ying.
Sedangkan di pihak Pasukan Penyerang yang melakukan pengepungan, terhadap pasukan Harimau Hitam, mereka terdiri dari pasukan gabungan 4 negara, yang di pelopori oleh negara' Chu di ikuti negara Han Song dan Lu.
Dari pihak pasukan gabungan mereka menunjuk Xiang Yan, yang masih muda cerdik dan pemberani, sebagai pemimpin pasukan gabungan.
Untuk menghadapi pasukan Harimau Hitam, yang di pimpin oleh Wen Zhong .
Pasukan Harimau Hitam, bisa terpojok hingga seperti ini, ini semua adalah akal akalan Xiang Yan yang cerdik dan pintar.
Xiang Yan awalnya mendatangi raja Yue, Guo Jian yang arogan, membujuknya untuk membantu Chu menahlukkan negara Xu dan Ba, dengan imbalan wilayah negara Xu dan Ba boleh menjadi milik negara Yue.
Untuk pihak Chu, mereka tidak mengharapkan apapun, selain surat perjanjian damai Chu dan Yue.
Xiang Yan menawarkan Chu dan Yue selamanya akan hidup sebagai tetangga yang baik.
Bahkan Xiang Yan berjanji, bila misi menahlukkan negara Xu dan Ba berhasil, dia akan membantu Yue menahlukkan Han Song dan Lu.
Chu cukup dapat wilayah Han, wilayah Song dan Lu boleh menjadi milik Yue, bila misi berhasil.
Mendengar usul yang sangat menarik itu, Raja Guo Jian tanpa merundingkan dengan penasehat negara Fan Li dan Wen Zhong panglima militernya.
Dia langsung menyanggupinya, tanpa menghiraukan nasehat Fan Li dan Wen Zhong yang berusaha mencegahnya.
Kaisar Guo Jian lebih suka mendengar pujian dari Xiang Yan dari Chu, dan Bo Pi Perdana menteri nya yang lain, yang ternyata sudah di sogok oleh Xiang Yan.
Kaisar Guo Jian dengan nekad berangkat memimpin 300.000 pasukannya.
Bersama Xiang Yan, mereka langsung menyerang negara Ba.
Tanpa perlawanan berarti karena negara Ba kalah jumlah pasukan, Guo Jian langsung memenangkan pertempuran dan memaksa negara Ba menyerah.
Setelah menahlukkan negara Ba, kepercayaan diri Guo Jian menjadi meningkat.
Dia langsung bergerak menahlukkan Shu, tapi di sini perlawanan Shu cukup sengit, sehingga baik pihak Shu maupun pihak Yue sama sama mengalami kerugian besar.
Di saat itulah Xiang Yan dengan pasukan Chu menahlukkan Shu, sekaligus dia berusaha ingin menangkap raja Guo Jian dan memaksanya menyerah.
Di saat Guo Jian terkepung, Wen Zhong dan pasukan harimau hitam nya tiba-tiba muncul, melakukan pukulan mendadak mengacaukan barisan pengepungan pasukan Xiang Yan.
Mereka membuka jalan darah menyelamatkan raja Guo Jian kembali ke negara Yue.
Guo Jian memang berhasil selamat bersama sisa pasukannya, kembali ke negara Yue.
Tapi Wen Zhong dan pasukannya tertahan di sana, menghadapi pertempuran mengulur waktu dengan pasukan Xiang Yan dari Chu.
Karena selalu gagal menembus barisan pasukan harimau hitam, Xiang Yan dengan cerdik mengajak kerjasama dengan Negara Han, Song dan Lu.
Di mana Xiang Yan tahu persis selama ini beberapa negara ini selalu mencemaskan kekuatan pasukan harimau hitam.
Tentu saja tawaran Xiang Yan mereka sambut dengan baik.
Maka terbentuklah aliansi pasukan gabungan 4 negara, untuk memukul pasukan harimau hitam.
Pertempuran sengit pun pecah, tapi meski mereka menang jumlah.
Mereka tetap kesulitan menahlukkan pasukan harimau hitam yang sangat kuat.
Untuk itu Xiang Yan sekali lagi diam diam menulis surat dan mengirimkan hadiah buat Bo Pi.
Agar Bo Pi yang rakus, membantunya memutuskan ransum perbekalan pasukan harimau hitam.
Bo Pi dengan cerdik mempengaruhi Raja Guo Jian, agar menghentikan pengiriman perbekalan kepada pasukan pimpinan Wen Zhong.
Dengan alasan, bila Wen Zhong sukses dan pulang, pamornya akan naik melebihi raja Guo Jian.
Raja Guo Jian hanya akan menjadi bahan tertawaan orang oran,g dan kehilangan wibawa.
Bukan tidak mungkin Fan Li dan Wen Zhong yang berteman baik, akan memaksanya turun tahta.
Mendengar hal itu raja Guo Jian menjadi marah, dia pun memutuskan tidak mengirim ransum perbekalan lagi.
Selain itu, dia juga menarik mundur semua kapal penyeberangan, yang tadinya di persiapkan untuk jalan mundur pasukan Wen Zhong.
Tanpa perbekalan dan tanpa kapal untuk jalan mundur, inilah yang membuat pasukan gagah perkasa itu kini terpojok di tepi sungai.
Maju tidak bisa, mundur mustahil, mereka hanya bisa bertahan mati matian, mengandalkan kekuatan dan semangat mereka saja.
"Saudara saudara sekalian, di meja ini adalah sisa perbekalan terakhir kita.."
"Silahkan di bagi dan di habiskan sepuasnya.."
"Aku secara pribadi sangat berterimakasih kepada saudara saudara sekalian, yang selama 10 tahun ini."
"Kalian semua selalu dengan setia berjuang sehidup semati bersama ku."
"Mari kita semua bersulang, anggaplah air putih ini sebagai arak.."
"Bersulang,..!!"
Teriak Wen Zhong sambil mengangkat mangkoknya tinggi, menghadap kearah pasukan nya.
Setelah menghabiskan air putih di mangkok tersebut,
"Pranggg,..!"
Wen Zhong membanting mangkok di tangannya hingga hancur berkeping-keping.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 641 Episodes
Comments
John Singgih
lanjut
2023-09-18
1
_zainwushi
menakjubkan 👍👍
2023-06-22
0
Varhan Thio
lanjut
2023-06-16
0