"Ada apa bibi Wang,..? apa yang telah terjadi,..?"
tanya Fan Li cemas.
"Permaisuri,...permaisuri,..dia telah mangkat,.. setelah berhasil melahirkan pangeran kecil.."
"Permaisuri sebelum pergi sempat memberi nama kepada pangeran kecil, katanya pangeran kecil di beri nama Guo Yun.."
ucap bibi Wang gugup.
Tanpa memperhatikan reaksi bibi Wang, Fan Li langsung berlari masuk kedalam kamar permaisuri Jiyu.
Fan Li yang melihat wanita yang sangat dicintainya terbaring disana dengan wajah pucat pasi dan sepasang mata tertutup rapat.
Fan Li tidak kuasa menahan airmatanya untuk jatuh bercucuran dari sepasang matanya yang teduh.
Dengan langkah lesu Fan Li menghampiri pembaringan permaisuri Jiyu yang sederhana.
Fan Li menjatuhkan diri berlutut di samping tempat tidur permaisuri Jiyu.
"Aku yang bersalah,.. aku yang menyebabkan kamu menanggung semua penderitaan ini..'
"Bila dulu aku lebih berani mengungkapkan perasaan ku pada mu.."
"Tentu kita akan hidup berbahagia, kamu tidak perlu menikah dengan bajingan tidak berbudi itu..'
"Aku lah yang membuat kamu di curigai dan di jadikan alasan oleh si bajingan rendah itu, untuk membuang mu kemari.."
"Semua penderitaan mu adalah salah ku.."
"Jiyu maafkan aku,..kamu beristirahatlah dengan tenang.."
"Aku bersumpah akan mendidik dan membesarkan Guo Yun, hingga dia menjadi orang yang paling sukses dan berhasil di dunia ini.."
ucap Fan Li berlinang airmata, sambil membenturkan dahinya tiga kali diatas lantai.
Setelah itu Fan Li memondong mayat permaisuri Jiyu di pundaknya, lalu dia menghampiri asisten bibi Wang, yang sedang menggendong Guo Yun.
Guo Yun yang terlalu lelah menangis tadi, terlihat tertidur dalam gendongan asisten bibi Wang.
Dengan satu gerakan yang sangat cepat, Fan Li telah menotok jalan darah asisten bibi Wang.
Sekaligus dia merebut Guo Yun dari gendongan asisten bibi Wang.
Guo Yun yang berpindah kedalam pondongan Fan Li, dia sama sekali tidak menangis, dia tetap tidur dengan nyenyak.
Fan Li sambil menggendong Guo Yun dan menggendong mayat permaisuri Jiyu, dia melesat keluar dari dalam kamar, dia melewati bibi Wang, yang masih terlihat berdiri bengong di sana.
Fan Li dengan ringan melompat melewati tembok pagar istana yang cukup tinggi .
Fan Li kemudian dengan hati-hati meletakkan mayat permaisuri Jiyu di dalam sebuah kereta kuda miliknya.
Dengan sebelah tangan menggendong Guo Yun.
Fan Li dengan tenang mengendalikan tali kekang menggunakan sebelah tangan yang lain, dan melarikan kereta kudanya meninggalkan istana.
Setelah meninggalkan istana dan berada di keramaian, Fan Li bergerak dengan tenang menuju pintu gerbang ibukota negara Yue.
Mengikuti arus keramaian orang keluar masuk pintu gerbang kota raja.
Dengan tenang Fan Li melewati pintu pemeriksaan dan meninggalkan negara Yue.
Fan Li yang memiliki posisi sebagai perdana menteri, tentu saja tidak ada pengawal penjaga gerbang, yang berani bertanya, apalagi memeriksa isi kereta nya.
Memanfaatkan hal ini, Fan Li pun terus melarikan kereta kudanya ke wilayah selatan negara Yue, yang di penuhi hutan belantara.
Di mana hutan hutan di sana jarang tersentuh oleh manusia.
Fan Li memilih meninggalkan kereta kudanya di tepi hutan, dia berlompatan ringan memasuki hutan belantara sebelah selatan, sambil menggendong Guo Yun dan memondong mayat Jiyu yang mulai kaku.
Sementara itu Raja Guo Jian sendiri, saat itu justru terlihat sedang bersenang senang, dengan salah satu selir barunya, yang bernama Xi Xi
Di mana di dalam sebuah ruangan kamar yang mewah, terlihat selir barunya itu sedang menari sambil melempar selembar demi selembar, pakaian yang dia kenakan kearah wajah Guo Jian.
Selir itu memiliki kecantikan dan bentuk tubuh yang luar biasa sempurna.
Selir ini aslinya bernama Xi Shi, Perdana menteri Bo Pi lah, yang menukar namanya menjadi Xi Xi, lalu di perkenalkan ke raja Guo Jian.
Dia adalah wanita yang pernah di gunakan oleh Fan Li, untuk membantunya menjatuhkan Raja negara Wu.
Raja Wu yang terpikat oleh kecantikan wanita ini, sampai bertekuk lutut, tidak bersedia mengurus urusan negara.
Memanfaatkan situasi dimana raja Wu tidak lagi di sukai oleh rakyatnya, Fan Li melakukan serangkaian serangan beruntun, dengan di bantu saudara angkatnya Wen Zhong dan istrinya Mu Gui Ying.
Akhirnya mereka berhasil mengalahkan negara Wu.
Setelah Raja Wu kalah, atas perintah raja' Guo Jian dibawah nasehat Fan Li, harusnya Xi Shi di tenggelamkan kedalam sungai.
Agar tidak sampai terjadi senjata makan tuan.
Tapi Perdana menteri Bo Pi, justru sengaja menukar Xi Shi dengan tahanan wanita lain, untuk di tenggelamkan kedalam sungai.
Sedangkan Xi Shi yang asli, dia selamatkan, untuk di gunakan sesuai rencana, yang sudah dia persiapkan dengan matang.
Raja Guo Jian yang terlena dan di buat mabuk kepayang oleh kecantikan Xi Xi.
Saat mendapatkan laporan dari anak buahnya dan bibi Wang, mengenai apa yang terjadi dengan permaisuri Jiyu, bayi yang di lahirkan nya dan perdana menteri Fan Li.
Guo Jian malah menganggap mereka datang menganggu kesenangannya, sehingga menghukum mereka dengan hukuman rajam pan tat masing masing masing sebanyak 30 kali.
Bibi Wang yang sudah tua, tentu saja tidak sanggup menerima hukuman seperti itu, tidak sampai 15 kali, nenek itu sudah menghembuskan nafas terakhir nya.
Raja Guo Jian sendiri tidak terlalu mengambil pusing atas kematian istrinya, dan hilangnya putranya yang baru lahir.
Termasuk hilangnya perdana menteri Fan Li, seorang menteri setia, yang selama ini selalu membantunya, hingga dia bisa bangkit dan menjadi raja yang sukses seperti hari ini.
Raja Guo Jian malah lebih memilih larut dalam kegembiraan, bersenang senang bersama selir barunya itu.
Tapi hal ini ada baiknya buat Fan Li, sehingga dia bisa dengan tenang meninggalkan Negara Yue, tanpa ada yang mencegatnya di jalan.
Fan Li sendiri setelah memasuki hutan asing itu, dan berhasil melewati berbagai mara bahaya yang menghadang perjalanan nya.
Akhirnya dia berhasil tiba di sebuah lembah yang tenang dan indah.
Lembah itu terletak persis ditengah tengah hutan liar dan sangat berbahaya tersebut.
Di lembah itu Fan Li memakamkan jasad permaisuri Jiyu, dan membuatkan sebuah batu nisan sederhana, menanam berbagai macam jenis bunga anggrek yang merupakan kesukaan Jiyu, semasa dia masih gadis dulu.
Untuk susunya Guo Yun, Fan Li yang secara kebetulan menemukan seekor macan tutul, yang baru saja habis melahirkan, dan sedang kehilangan anaknya, karena di mangsa oleh macan lainnya.
Maka Fan Li membiarkan Guo Yun menyusu pada induk macan itu, sampai berusia 6 bulan.
Saat macan tutul itu tidak mampu memproduksi lagi susunya, Fan Li pun beralih mencari hewan lainnya, untuk menggantikan nya.
Untuk itu Fan Li menangkap Beberapa ekor kambing liar, untuk di pelihara, guna di ambil susunya buat Guo Yun kecil.
Fan Li dan Guo Yun hidup di tempat yang sepi dan terpencil jauh dari keramaian.
Fan Li menyayangi Guo Yun seperti putranya sendiri, dia mulai memberikan pendidikan sastra dan dasar ilmu silat ke Guo Yun, saat Guo Yun menginjak usia 3 tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 641 Episodes
Comments
John Singgih
rusak karena strategi wanita cantik
2023-09-20
2
BaronMhk
👍👍👍👍👍
2023-04-25
2
BaronMhk
ok
2023-04-25
1