Gua Yun mengeratkan mantel bulu beruang nya, lalu melangkah memasuki desa itu.
Memasuki desa itu, Guo Yun mulai melihat hamparan sawah dan perkebunan penduduk desa.
Ini adalah kali pertama bagi Guo Yun bertemu manusia lain, selain ayahnya.
Kehadiran Guo Yun yang bertubuh tinggi besar, dengan mantel bulu beruang yang tebal dan lebar.
Membuatnya terlihat sangat gagah dan berbeda dari pemuda desa pada umumnya.
Sejenak para petani yang sedang sibuk bercocok tanam, menghentikan kegiatan mereka untuk sejenak mengamati kehadiran Guo Yun di desa mereka.
Begitu pula dengan beberapa pria dan wanita yang sedang memanen jagung.
Mereka juga menghentikan kegiatan mereka sejenak, hanya untuk sekedar menatap kearah Guo Yun dengan tatapan heran.
Beberapa ibu ibu dan gadis muda yang membawa wadah kayu berisi pakaian kotor.
Mereka yang berjalan berpapasan dengan Guo Yun, bisa langsung menyaksikan wajah Guo Yun yang tampan dan jantan.
Mereka pada melemparkan kerling dan senyum manis mereka kepada Guo Yun.
Tapi Guo Yun tidak meresponnya, wajahnya tetap datar dan dingin.
Guo Yun terus berjalan menuju tengah desa, sampai di tengah desa melihat ada sebuah kedai.
Guo Yun pun membelokkan langkahnya menuju kedai tersebut.
Guo Yun mengambil sebuah tempat duduk, yang terletak di pojok kan dan agak sepi,
Guo Yun duduk di sana dengan santai,
"Pelayan,..!"
panggil Guo Yun sambil melambaikan tangannya.
Pelayan kedai itu buru buru menghampiri Guo Yun dan berkata,
"Anak muda mau pesan apa..?"
"Di sini ada menu apa saja ?"
tanya Guo Yun polos..
"Banyak tuan apapun ada ?"
jawab pelayan itu dengan bangga..
"Kalau begitu tolong berikan aku semangkuk mi, seekor ayam rebus..dan satu teko air putih.."
"Baik anak muda, harap tunggu sebentar..."
ucap pelayan itu, lalu dia pun pergi menuju dapur untuk menyampaikan pesanan Guo Yun.
Duduk mengedarkan pandangannya melihat keadaan di sekitarnya.
Karena hari masih terhitung pagi, kedai pun terlihat sepi, hanya terlihat ada seorang pria yang berpakaian seragam militer.
Duduk menghadapi sebuah guci besar dan sebuah mangkok kosong.
Pria itu terus mengisi mangkok kosong di hadapannya, dan meminumnya tanpa henti.
Guo Yun pernah mendengar cerita Fan Li soal minuman jenis itu.
Menurut Fan Li minuman jenis itu rasanya sangat panas dan membakar.
Boleh minum, tapi jangan banyak, bila terlalu banyak akan mabuk lepas kontrol.
Selain itu, bila di minum dalam jangka panjang dan terus menerus bisa merusak kesehatan.
Mengingat penjelasan Fan Li, Guo Yun pun tidak terlalu tertarik, untuk mencobanya.
Pria itu menoleh kearah Guo Yun dan berkata,
"Adik kecil, ayo kemarilah mari temani aku ngobrol dan minum.."
Guo Yun mengangguk, dia lalu membawa teko berisi air putih dan cawan nya, berjalan mendekati pria itu.
Guo Yun duduk di hadapan pria itu dan berkata,
"Kakak berasal dari mana,? siapa nama kakak..?"
"Kamu sendiri siapa nama mu ? mengapa bisa ada di desa ini..?"
tanya balik pria itu sambil tersenyum tenang.
Meski dia sudah minum cukup banyak, tapi dia tidak terlihat sedikitpun ada tanda tanda mabuk.
Diam diam Guo Yun mengagumi pria di hadapannya ini..
Mendapatkan pertanyaan balik, Guo Yun sadar pria di hadapannya mencurigai dirinya.
Dengan santai Guo Yun menjawab duluan secara jujur.
"Nama ku Guo Yun, aku ada di sini hanya kebetulan lewat saja.."
Pria itu sambil menuang arak memenuhi mangkoknya, dia berkata,
"Mau coba arak ini ?"
Guo Yun menggelengkan kepalanya dan berkata,
"Tidak,.. terima kasih kak, aku cukup air putih saja."
Pria itu mengangguk dan berkata,
"Adik Yun kamu asal nya dari mana ? hendak kemana ?"
Guo Yun yang terus di tanya tanpa di jawab, dengan asal dia pun menjawab
"Aku dari negara Yue, hendak kemana aku sendiri belum tahu, hanya mengikuti langkah kaki ini membawa ku.."
"Negara Yue,.. bukankah negara itu dari 15 tahun yang lalu telah tiada..?"
ucap pria itu heran.
Guo Yun sedikit terkejut mendengar informasi itu, selama ini ayahnya memang tidak pernah bersedia bercerita tentang keadaan dan kabar di sana.
"Aku tidak tahu mengenai urusan itu, karena aku tinggal di hutan terpencil di negara itu.."
"Ini adalah pertama kalinya aku keluar dari hutan itu.."
ucap Guo Yun setengah bohong setengah jujur.
Pria itu mengangguk dan berkata,
"Kamu tinggal bersama siapa di hutan terpencil sana..?"
"Aku tinggal bersama ayah ku,.."
ucap Guo Yun singkat.
Melihat pria itu sedang minum, Guo Yun pun berkata,
"Kakak sendiri belum beritahu aku Kakak siapa ? berasal dari mana ? kok aku jadi merasa seperti sedang diinterogasi ?"
Pria itupun tertawa dan berkata,
"Ha,.. ha,..ha,.. maaf adik Yun, baiklah nama ku Wang Jian,.aku adalah prajurit negar Qin.."
"Kesatuan kami diserang saat sedang berpatroli di perbatasan, sehingga aku nyasar sampai kemari.."
"Bagaimana ? cukup lengkap,..?"
ucap Wang Jian sambil tersenyum lebar.
"Belum kak , aku ingin tanya tentang cerita jatuhnya negara Yue, apa kakak tahu..?"
ucap Guo Yun cepat.
"Ohh itu, itu adalah kesalahan dari Raja Guo Jian sendiri, dia di gulingkan oleh perdana menteri nya sendiri yang bernama Bo Pi.."
"Bo Pi mengangkat dirinya sendiri menjadi raja, tapi itu tidak bertahan lama .."
"Pasukan Chu pimpinan Xiang Yan datang menyerang, Bo Pi pun menyerah, tapi oleh Xiang Yan dia langsung di eksekusi di tempat.."
"Hingga kini Yue sebagian milik Chu sebagian milik Qi."
"Loh kok bisa ? bukankah Chu yang menahlukkan Yue, kenapa bisa jadi Qi, yang dapat Yue setengahnya ?"
tanya Guo Yun heran..
"Itulah hebatnya Qi, yang memiliki ahli strategi seperti keluarga Sun."
"Sun Tzu lah yang memimpin pasukan Qi berpura-pura mau menolong Yue dari kepungan Chu."
"Tapi kenyataan nya, saat Yue jatuh, Qi mencaplok beberapa wilayah Yue.."
"Begitulah ceritanya adik Yun.."
"Nah itu makanan mu tiba, ayo di makan nanti dingin jadi tidak enak.."
ucap Wang Jian sambil tersenyum.
Guo Yun membagi ayam rebus nya menjadi dua dan berkata,
"Kakak Wang jangan terus minum, ini makanlah sebagai teman minum.."
"Ha,.ha,..ha,..!"
"Terimakasih adik Yun, kalau begitu kakak tidak sungkan lagi.."
ucap Wang Jian sambil menerimanya tanpa sungkan.
Sambil makan dan minum Guo Yun yang miskin informasi pun kembali bertanya,
"Kakak,. lalu saat ini negara mana yang terbesar dan terkuat ? negara kakak ada di posisi ke berapa ?"
"Kini ada tersisa 9 negara, yang terbesar adalah Chu kedua adalah Qi ketiga baru Yan, keempat Wei, kelima Zhao, keenam Song ketujuh Han, ke 8 Qin ke 9 Lu."
"Jadi negara kakak ada di urutan nomor 2 dari belakang.."
ucap Wang Jian sambil tertawa.
Guo Yun menganggukkan kepalanya dan kembali melanjutkan makannya.
"Adik Yun bagaimana bila kamu ikut dengan ku bergabung di militer Qin..?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 641 Episodes
Comments
John Singgih
teman pertama tapi kayaknya pemabuk, hati-hati Guo yan
2023-09-20
1
🔵 c٥ʷₚͦ៰ᷜ⍳٥ˢ
"Bercocok Tanam"
2023-09-06
1
BaronMhk
👍👍👍👍👍
2023-04-25
1