Berhubung mereka berlima terlalu lama berdiri, begitu totokkan terlepas.
Mereka ber 5 langsung terjatuh duduk bersimpuh di atas tanah, kaki dan tangan mereka kram seperti mati rasa.
Seluruh tubuh mereka terasa Kesemutan semua, mereka tidak sanggup meninggalkan kamar itu, meski sebenarnya mereka sangat ingin segera berlalu dari sana..
Guo Yun tanpa memperdulikan mereka, dia langsung merapikan seluruh barang perlengkapannya.
Lalu buru-buru meninggalkan kamar tersebut.
Saat keluar dari dalam kediaman pangeran Ji Ao, Guo Yun melihat ada sebuah kereta kuda parkir di depan kediaman pangeran tersebut.
Tiba-tiba Kerai jendela kereta di buka dari dalam, terlihat pangeran Ji Ao memberi kode, agar Guo Yun ikut naik ke atas kereta.
Guo Yun mengangguk cepat, dia segera berlari menghampiri kereta tersebut.
Saat masuk kedalam kereta, ternyata di dalam kereta hanya ada pangeran Ji Ao sendirian saja.
"Yun er duduklah di sini bersama ku.."
ucap pangeran Ji Ao sambil memberi kode, agar Guo Yun duduk di sisinya..
Guo Yun tidak banyak membantah, dia pun ikut duduk di sebelah pangeran Ji Ao.
Menikmati duduk diatas kereta mewah tersebut.
Tanpa sadar Guo Yun tangannya terus mengelus tempat duduk, yang di lapisi kain nan lembut halus dan empuk.
Ini adalah kali pertama bagi Guo Yun menikmati duduk di kereta mewah seperti ini.
. Saat kereta kuda mulai bergerak meninggalkan kediaman pangeran Ji Ao.
Dengan penuh semangat Guo Yun menyingkap tirai di sebelah nya, melihat kearah jalanan yang ramai.
Guo Yun bisa melihat penduduk ibukota negara Lu yang ramai dan padat sedang berlalu lalang di pinggir jalan.
Di lantai dua rumah yang berderet-deret di tepi jalan, banyak gadis cantik yang sedang menatap kearah kereta mewah itu, dengan tatapan mata penuh kekaguman.
Ada beberapa yang melemparkan senyum manis kearah Guo Yun, ada beberapa yang dengan nekad melambaikan tangan dan melemparkan sapu tangan mereka kearah kereta Guo Yun.
Melihat hal ini, Guo Yun pun menurunkan kembali tirai jendela.
Di dalam hati Guo Yun berpikir, dia masih memiliki banyak hal penting yang harus di lakukan, ketimbang tergoda oleh kecantikan semu itu.
Guo Yun menganggap mereka tak lebih dari para gadis penggoda, yang sama dengan kelima penari itu.
Sekali terlibat, habislah kebebasannya, sama seperti yang terjadi pada Zhong Yu.
Guo Yun bersyukur dirinya, tidak ikut minum, sehingga bisa menahan diri malam itu, tidak sampai terjadi hal hal yang memalukan itu.
Pangeran Ji Ao tidak berkata apa-apa, dia hanya diam diam mengamati tingkah laku Guo Yun, yang sangat berbeda dengan anak anak seusianya.
"Kelak anak ini pasti adalah seorang yang luar biasa, bila aku mampu merangkul dan mendapatkan simpati nya dari sekarang.."
"Bukan tidak mungkin kelak dia akan menjadi pembantu kepercayaan ku yang paling handal.."
batin Pangeran Ji Ao dalam hati.
Akhirnya kereta itu berhenti di depan sebuah kompleks bangunan Akademi, yang bangunannya sangat besar dan luas..
Dari bagian depan komplek pun sudah terdengar suara murid murid sekolah itu, yang sedang menghafalkan berbagai teori kehidupan yang benar.
"Ayo Yun er, kita turun.."
ucap pangeran Ji Ao sambil bergerak keluar dari kereta nya.
Guo Yun mengangguk dan mengikuti pangeran Ji Ao dari belakang.
Pangeran Ji Ao turun dari kereta nya di bantu oleh kusir kereta, Guo Yun menyusul melompat turun dari atas kereta dengan ringan.
Kusir kereta sedikit kagum, dengan ketangkasan dan kegesitan Guo Yun.
Di mana dia bisa melompat turun dari atas kereta yang cukup tinggi, dengan begitu mudah, ringan.
Gerakan nya mirip seekor kucing yang sedang melompat turun dari ketinggian.
Pangeran Ji Ao sendiri sudah tidak heran dengan kecerdasan dan ketangkasan Guo Yun.
Guo Yun mengikuti pangeran Ji Ao berjalan memasuki gerbang pintu, memasuki gedung akademik yang besar dan megah.
Diatas pintu ada papan ukiran tulisan bertinta emas, dengan empat kata Mo Cia Su Yuan,..yang artinya Sekolah akademi keluarga Mo.
Kedatangan pangeran Ji Ao dari awal sudah di laporkan oleh petugas jaga kedalam gedung.
Jadi saat memasuki halaman gedung, pangeran Ji Ao sudah di sambut oleh seorang pria berperawakan tubuh sedang.
Dengan jenggot terpelihara rapi berpakaian rapi dan sederhana.
Pria itu sambil tersenyum lebar berkata,
"Pangeran Ji Ao,..apa kabar ? ada angin apa ? yang meniup mu hingga datang kemari mengunjungi teman lama mu..?"
"Ha,..ha,..ha,.. Kakak Mo Zi kamu semakin sehat dan bugar saja, usia boleh tua, tapi jiwa tetap muda.."
ucap Pangeran Ji Ao membalas guyonan guru, sekaligus teman baiknya, sambil tersenyum lebar.
Mereka berdua maju berangkulan dengan akrab.
Lalu Mo Zi membimbing tangan temannya, untuk masuk kedalam ruangan penerimaan tamu.
Guo Yun yang tidak banyak bersuara, hanya mengikuti langkah mereka berdua dari belakang.
Memasuki ruangan tersebut, Guo Yun cukup kagum dengan berbagai puisi dan tulisan kaligrafi indah, yang terpajang di dalam dinding ruangan tersebut.
Tanpa di persilahkan duduk, Guo Yun hanya berdiri diam di belakang Pangeran Ji Ao tanpa bersuara.
Mo Zi yang akhirnya berkata,
"Pangeran Ji Ao,.. pemuda ini ? jangan bilang ini adalah hasil karya mu sebelum bertemu Nona Gongsun Yan..?"
"Kakak ini bicara apa,? untung orangnya gak ikut, kalau tidak bukannya aku akan menjalani sidang 7 hari 7 malam.."
ucap Pangeran Ji Ao membalas godaan temannya sambil tertawa.
Sesaat kemudian Pangeran Ji Ao baru berkata dengan serius.
"Terus terang saja kakak Mo,..bila bukan karena bantuan dari anak muda ini.."
"Saat ini aku dan istri ku pasti telah menjadi tawanan negara Song, yang tidak bisa di pegang janji nya itu.."
"Apa yang terjadi teman ku,..?"
tanya Mo Zi ingin tahu.
Pangeran Ji Ao pun bercerita dengan singkat apa yang di alaminya.
Selesai bercerita pangeran Ji Ao pun berkata,
"Teman ku,.. pemuda ini ada Budi terhadap ku, kebetulan dia tertarik dan ingin belajar di akademi mu.."
"Makanya aku membawanya kemari, aku harap kamu bisa membantu menerimanya belajar di sini.."
"Anak muda siapa nama mu ?"
tanya Mo Zi sambil menatap tajam kearah Guo Yun.
"Nama ku Guo Yun,. guru Mo.."
Mo Zi mengangguk dan berkata,
"Meski aku sangat ingin memenuhi permintaan sahabat ku menerima mu.."
"Tapi peraturan Su Yuan, selamanya tetap yang paling penting tidak boleh dilanggar.."
"Bahkan raja sekalipun bila ikut belajar di Su Yuan, harus mengikuti aturan Su Yuan.."
ucap Mo Zi serius.
Guo Yun mengangguk dan berkata,
"Guo Yun akan mengikuti apa pun peraturan yang ada di Su Yuan.."
Mo Zi mengangguk sambil mengelus jenggotnya, lalu berkata dengan serius,
"Guo Yun 3 hari lagi akan di adakan proses seleksi penerimaan murid baru.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 641 Episodes
Comments
John Singgih
kayaknya mo zi orangnya baik ya
2023-09-20
2
BaronMhk
💪💪💪💪
2023-04-26
1
BaronMhk
gak main orang dalam ya. kalau di negeri Konoha orang dalam sangat menentukan
2023-04-26
1