Chip Canggih Sang Mafia(Kurcil Smart)
Jam dua belas malam di jalan raya, terlihat laju mobil seorang pria berparas tampan nan rupawan, membelah jalanan sepi, angin kencang, petir dan guntur saling bersahutan hingga menimbulkan suara yang di sebut guruh.
Seramnya suasana mencekam itu, tidak di pedulikannya, mata serta kefokusannya amatlah jeli memandang jalanan penuh genangan air hujan di luar sana, hanya satu yang di pikirannya saat ini, yaitu adik kembar perempuannya yang belum pulang ke rumah hingga saat ini, alasannya adalah menghadiri pameran lukisan, mana ada pameran lukisan sampai larut malam? Ck, tidak ada!
Dia memang protektif terhadap adik perempuannya, istimewa sekarang mereka tinggal jauh dari negara kelahirannya, Ya...saat ini dia berada di California dengan satu misi.
Dan misinya itu adalah mencari chip miliknya yang telah di rampas oleh organisasi bawah tanah lainnya di waktu satu tahun yang lalu.
Chip itu berisi kisi-kisi lengkap pembuatan kimia berbahaya yang mematikan, Dia adalah penciptanya bersama Genk genius yang di namainya Kurcil Smart.
Kurcil Smart memang sudah terbentuk di waktu mereka masih remaja, Klannya itu di goli sepuluh orang, di mana dialah pemimpinnya, Namun karena larangan orang tuanya, Kurcil Smart telah di bubarkan dengan alasan demi keselamatan nyawa para Kurcil Smart di waktu beberapa tahun lalu.
Siapapun yang berhasil menguasai isi chip canggih tersebut, maka organisasi itu bisa menjadi penguasa dunia. Dia tidak mau itu terjadi, hingga sampai ke ujung dunia dan sampai setetes darah pun, Dia akan bertarung mencari chip miliknya.
"Awas kamu, Pelangi!" Gumamnya kesal dengan kakinya itu semakin menginjak pedal gasnya, "Dan kamu juga Badai!" Dia juga kesal ke adik kembarannya yang satu.
Ya...dia memang kembar tiga, satu perempuan dan dua laki-laki, dia juga masih mempunyai adik Twins, bernama Bhumi dan Angkasa, jelas...mereka berlima dalam saudara kandung... triplets and twins.
Dan Dia sendiri bernama-Topan Sagara, anak sulung pengusaha terkenal yang mempunyai organisasi bawah tanah yang apik tersembunyi keberadaan organisasinya, Topan lah yang sekarang memimpin di organisasi Mafia itu.
Chiiit...
Shiiit...
Gesekan aspal dan ban mobilnya bergesek ngilu di jalan aspal penuh genangan air, suara lolongan umpatannya terdengar dingin di dalam mobil itu, Dia menghardik seorang wanita yang tiba-tiba masuk ke jalan memotong lajunya dengan tangan terentang seakan-akan ingin menghantamkan tubuh itu ke mobilnya.
"Hampir saja!" Kesalnya, syukurnya dia tepat waktu dalam me-rem mobilnya, meskipun wanita di luar sana terjatuh karena sedikit tercium body depan mobilnya.
Topan turun dari mobil, mengabaikan air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya, berjongkok tepat di hadapan wanita yang meringis terduduk tunduk di atas aspal dengan rambut hitam basah menutupi wajahnya.
"Kamu mau membuat ku jadi pembunuh di negara orang, Nona?" Dingin Topan bersuara.
Sang wanita mendongak menatap laki-laki yang saat ini menatapnya aneh, sekilas menatap penuh ketajaman, sekilas pun seperti sedang ingin mengenali wajahnya.
Seperti tidak asing! Gumam Topan dalam hati, tapi dia tidak mau ambil pusing, dia orang asing di sini, tidak mungkin wanita di hadapannya adalah gadis kecil dari masa lalunya.
"Tabrak saja aku!" katanya penuh permintaan pasrah.
Sekonyong-konyongnya, Topan mencengkeram rahang wanita itu untuk mendongak ke langit, membiarkan wajah itu di tetesi air hujan yang masih amat deras.
Wanita itu memejamkan matanya demi menghindari ke agresif-an air hujan.
"Dengar Nona bodoh, Hidup adalah sebuah keajaiban yang harus di hargai, kalau pun ada masalah maka hadapi dengan penuh keberanian, lari dari masalah adalah tanda pecundang, bukan bunuh diri jalan keluarnya."
Topan melepas cengkramannya, menepuk pipi itu pelan sebagai tanda peringatan, di pipi itu pun sebenarnya sudah ada cap tangan bekas tamparan seseorang yang di lihat oleh mata elangnya.
"Tapi aku ingin mati!" Katanya menantang perkataan Topan.
Lantas, Topan kembali mengurungkan niatnya untuk berdiri, sekali lagi Topan memberi tatapan tajamnya.
"Maka matilah, dan biarakan orang yang telah menindasmu merasa bahagia di atas kematian mu, menari-nari di atas jasadmu, itu yang kamu mau Nona bodoh?"
Reflek kepala wanita cantik itu menggeleng-geleng. Topan tersenyum remeh, andai wanita bodoh di hadapannya adalah adik perempuannya, maka sudah ia hajar, karena ia tidak suka melihat wanita lemah, wanita strong tidaklah harus pintar bela diri, cukup kuat menghadapi masalah menggunakan otak bukan dengkul untuk berpikir.
"Bagus kalau sudah sadar dari kebodohan mu, bangkitlah dan menjauh dari jalan mobil ku, kalau tidak aku akan benar-benar mengabulkan keinginan mu dan melempar jasadmu ke buaya peliharaan ku." Kali ini Topan sudah bangkit, tapi wajahnya itu kembali berpaling, "Dan semoga kita tidak berjumpa lagi, kalau kita berjumpa lagi maka masalah bagi mu!" ancamnya begitu dingin.
Wanita itu hanya sanggup menatap punggung Topan, bibirnya bergetar kedinginan.
Benar katamu, aku tidak boleh mati begitu saja.
...****...
Baju basah sudah terganti, Topan menghentikan laju mobilnya di depan sebuah gedung yang bergerak sebagai Club malam penuh kebinaran di kota maju ini.
Shiiit!
Dia mengumpat kasar, saat matanya mendapati adik perempuannya telah berjoget bersama orang-orang di lantai Dj itu, matanya pun mencari keberadaan adik kembarnya yang berjenis laki-laki yakni Badai Sagara.
Kembali dia mengumpat kasar, Badai di sana telah sibuk di goda oleh wanita malam.
"Selalu, mereka selalu amat santai__Damn it!"
Tadinya, kekesalannya hanya sebatas biasa saja, Namun setelah mata elangnya mendapati seorang laki-laki yang sengaja memepetkan tubuhnya ke arah Pelangi yang tidak sadar karena keasyikan bergoyang, kini... rahang itu mengeras, tulang-tulang tangannya sudah mengepal, siap menghajar orang yang ingin mencari kesempatan menyentuh kulit indah adik tersayangnya.
Kreek!
Aaargh!
Lantas, Sang DJ wanita seksi di atas sana, menghentikan musiknya, saat kegaduhan terjadi di lantai dansa, Topan tanpa ba-bi-bu main memiting tangan laki-laki itu dan mematahkannya langsung.
"Andai tangan ini sudah menyentuh kulit adik ku, maka ku pastikan, ke-dua tanganmu sudah terpisah dari tubuhmu." Dingin Topan bersungguh-sungguh.
Sang laki-laki mau membalas kekerasan Topan, tapi tidak mampu, Topan lebih dulu mematahkan tangan satunya lagi, mendorong orang itu jauh-jauh, semua penghuni club hanya diam, tidak berani ikut campur, mereka masih sayang sama kedua tangannya.
Pelangi dan Badai sendiri saat ini tercengir-cengir bodoh, mereka merayu Topan agar tidak marah kepadanya.
"Ayo pulang!" Geret Topan di tangan Pelangi, Badai mengikuti langkah kedua kakak kembarnya.
"Halo, ratakan Club malam yang ada di lokasi X, malam ini sudah harus masuk tranding topic."
Badai dan Pelangi saling tatap yang saat ini mereka sudah di dalam mobil, Topan tidak pernah main-main ke orang yang di anggapnya hama, padahal gedung di hadapan mereka tidaklah salah.
"Kami sebenarnya di sini bukan untuk senang-senang kok, Topan. Kami lagi mencari info tentang Chip kita."
Cepat-cepat Badai menjelaskan saat mata tajam Topan seperti ingin mengulitinya. Pelangi pun mengangguk manja.
Topan masih diam, mengatur nafasnya agar emosinya turun.
"Tadi aku mau jagain Pelangi tapi cewek-cewek cantik tadi menahan ku, aku kesusahan untuk kabur." Kelitnya tidak masuk akal.
Tuk!
Topan mengetuk kepala adik kembarnya itu yang duduk di kabin belakang, "Alasan saja, kamu terlalu menikmati keindahan wanita penggoda itu."
Yailah, di kasih gratis kok nolak, memangnya kamu, kagak doyan wanita, dari dulu tidak pernah punya cewek. Hanya suara batinlah yang bersuara di bibir Badai, mana berani ia bersuara terang terangan, singa kok di lawan, yang ada hap di makan.
"Dan kamu Pelangi, sekali lagi berbohong, lidah mu akan aku potong, ingat...kita di sini karena sebuah misi, jangan sampai kita terlambat mendapatkan Chip canggih kita, karena dampaknya sangat berbahaya, paham?"
"Iya." Sahut Pelangi tersenyum bodoh, "Sudah jangan marah-marah lagi atau ku cium tuh bibir perawanmu, ayo pulang! besok Para Kurcil Smart lainnya akan datang dari negara kita atas permintaanmu 'kan? jadi ayo pulang, aku mau istirahat manja." pinta rengek Pelangi.
Topan akhirnya bungkam, sejenak melirik Badai di belakang sana yang selalu berulah tengil, adiknya itu sudah molor nyaman.
Untung kalian adikku, Kalau bukan, rumah sakit adalah hukuman kecilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
GILA SI TOPAN, LBH GILA DRI AYAH NYA SIBIRU...
2023-03-05
0
Sulaiman Efendy
ITU PASTI GERHANA... GADIS PANTI, GADID MASA KECIL TOPAN YG PUNYA KALUNG...
2023-03-05
0
Suratmi Lestari Purwito
tengkiyu thor.. mulai baca di Yola dan kemal.. tp jarang komen.. semangat yaaaa... semoga selalu sehat dan bahagia
2022-07-01
1