Saat tubuh beraktivitas berlebihan, maka sisanya adalah tubuh itu terasa remuk juga lelah seakan-akan tulang rusuk pun akan lepas dari tempatnya.
Tapi... tidak dengan para Kurcil. Sepuluh orang itu bukannya beristirahat setelah pertempuran, mereka justru mengadakan rapat di ruangan khusus.
Namun, rapatnya suka suka mereka dalam berposisi.
Posisi Topan sedang mengopres pipi Pelangi yang lebam. Badai sendiri membedah luka tembak Topan di bagian lengan itu untuk mengeluarkan peluru. Kembar Triplets itu terlihat sangat memperdulikan satu sama lain walaupun cukup hanya mengakui dalam hati.
Twins juga saling mengobati luka lebam di sisi ruangan itu.
Purnama dan Guruh serta Lautan malah asyik duduk di sofa dengan Ama itu tiduran di paha Guruh seperti orang yang sedang berpacaran.
Petir lah yang ribet. Anak dari orang tua yang bernama Langit-Senja itu sedang memodusin Vay untuk mau mengobati luka memar-memarnya.
"Adu...adu!" Ringis Petir berpura pura sakit saat tangan Vay sudah tidak mengopres pinggir bibirnya yang memang terluka. Dia masih ingin berdekatan dengan wanita favoritnya.
"Elaaah, gitu aja lebay banget sih." Seru Vay, malas.
"Tangan ku sakit, jadi susah untuk di gerakkan mengompres bibir ku." Dusta Petir.
Ama tersenyum kecil seraya menarik kepalanya dari paha Guruh-kakaknya.
"Di cium Vay, aku yakin Petir pasti langsung sembuh." Seloroh Purnama. Petir tersenyum manis.
"Beeeh, adanya... aku lempar ke lembah kamatian." Sadis Vay menolak dengan mata tajamnya menghunus ke Petir yang malah tertawa kecil.
"Aaargh.... Ish."
Semua mata tertuju ke arah Topan yang tiba-tiba mengerang sakit.
"Hehehe, maaf sengaja! aku kira kamu itu robot jadi ku tes dengan cara begitu." Badai tertawa garing di beri tatapan elang oleh Topan. Dia tadi sengaja meninju lengan Topan yang baru di obatin karena tembakan itu. Bukan apa-apa, Badai tuh heran...tadi waktu di bedah lengan itu untuk di keluarkan pelurunya, Topan tidak ada suara sakit sedikit pun. Bukan salah dia dong mengetes kembarannya, mana tau benar adanya kalau kakaknya itu robot. Tapi setelah di uji maka aman..Topan masih manusia pada sediakalanya, bisa merasakan sakit. Konyol Badai dalam hati.
Tuinggg...
Pelangi mensentil gemas jidat Badai yang masih tersenyum geli. "Kamu ini iseng sekali." Serunya, tapi mata itu berkedip lucu sebagai kode... Good.
"Sudah jangan ribut, kalian itu berisik sekali." Kesal Topan sudah bersuara yang sadari tadi sebenarnya melamun tentang keberadaan chipnya yang ternyata tidak di pegang oleh The Hawk yang notabenenya adalah bos dari Xian. "Lebih baik otak smart kalian gunakan untuk menerka di mana sebenarnya chip canggih kita?" Mata Topan menatap satu persatu sahabatnya.
Sejurus mata semua Kurcil berhenti di Vay yang duduk sendiri di single sofa pojok sana.
"Kenapa kalian menatap ku seperti itu?" Heran Vay bertanya ketus. Dia merasakan tatapan para sahabatnya seakan-akan menyepelekannya.
"Mana hacker hebat itu? katanya di chip kita kamu kasih kode sistem, tapi kenapa kamu tidak bisa meretasnya?" Ujar Ama dengan nada mengejek.
"Ngajak ribut kamu mulut coklat ? sini!" Tantang Vay seraya berdiri dari kursi. Jaket kulitnya dia lepas hingga menyisakan baju hitam ketat tanpa lengan yang di padukan celana kulit ketat membentuk bodynya. Petir sampai silau melihat kulit bening itu, matanya mau lompat keluar, jakungnya pun naik turun menelan ludahnya sendiri. Omesnya kambuh.
"Olahraga subuh memang sehat, yuk kita olahraga." Ama yang keras kepala pun menerima tantangan itu, jaket pun sudah dia lepas menyisakan baju putih ketatnya dengan jeans celana ketatnya.
Guruh dan Kurcil lainnya hanya diam melihat ke-dua rekan wanita itu sudah mengambil kuda-kuda masing-masing. Tapi beda dengan Topan yang tersenyum misterius.
Hiaaakk..
Dor...
Dor...
Baru juga mengeluarkan suara hiaaakk mau menyerang satu sama lain eh... mereka sudah dapat bidikan satu satu dari keahlian sniper Topan jatuh tepat di hak sepatu boot mereka hingga hak itu bersarang peluru.
"TOPAN SIALAN!" pekik Ama dan Vay kompak seraya bersembunyi di belakang tubuh si Twins yang sialnya para sahabatnya malah tertawa puas.
"Kalau kaki kami yang terkena, bagaimana coba?" Ketus Vay di belakang si bungsu-Angkasa.
"Pasti bolong." Sahut Ama seraya mendongakkan kepalanya ke Topan dengan tatapan sengit, dia bersembunyi di belakang tubuh Bhumi yang semakin terbahak-bahak.
"Hahahaha, lagian kalian masih sempat bercanda." Pelangi masih tertawa di tengah tengah duduknya Topan dan Badai.
"Jadi alasannya kenapa Vay?" Guruh yang sama bermuka serius, bertanya. Semuanya pun menatap serius Vay lagi.
"Alasannya karena..." Vay menjeda, dia kembali ke duduk asalnya. Memakai jaketnya kembali karena dia menyadari mata omes Petir. "Karena mungkin kode ku ada yang meretasnya dan mengganti kode lain, atau mungkin sudah rusak, rusak dan rusak." Terang Vay tidak yakin juga dengan alasan pertamanya. Hanya hackers ahli lah yang bisa membobol kode-kode rumitnya.
"Jadi kita harus bagaimana dong? kita seakan-akan tidak punya tujuan di Negara ini!" Suara Lautan terdengar malas.
Topan masih berpikir keras. " Tapi tebak ku chip itu ada di Negara ini." Yakin Topan seraya berdiri dari duduknya.
"So...Kita harus ngapain di sini kalau tidak ada ketentuan, kalian tahu kesibukan mengurus perusahaan BATARA." Seru Guruh mengingat pekerjaan di kantornya.
"Elaaah, Kamu kan bisa virtual. Bukan hanya kamu yang jadi CEO perusahaan...Aku, Topan, bahkan Vay tapi santai saja. Aku mah betah berlama-lama di sini karena ada Vay, iyakan babe." Petir selalu santai. Mata itu berkedip genit ke Vay.
"Kalau aku sih kangen pacar ku di Belanda sana." Seloroh Vay menskakmat Petir yang selalu menggodanya, Dia taunya Petir hanya bercanda menggodanya karena sedari kecil Petir itu selalu jahil, dia tidak mau baper menganggap Petir itu menyukainya.
Hahahaha...
Tawa peca meledek Petir yang memutar matanya malas dan bungkam ngenes hati itu pakai banget.
"Kalian boleh pergi kalau memang lagi sibuk." Kata Topan tidak mau memaksa sahabatnya untuk membantunya karena dia pun tidak tahu kejelasan di mana Chip itu berada. Kuncinya ada di Xian tapi kan orang itu sudah mati.
"Kalau aku dan Bhumi sih bisa mengatur pekerjaan. Kami akan mengajukan bekerja di kota ini seraya membantu kakak Triplets." Angkasa-si dosen itu sebelumnya sudah berbisik-bisik kompak bersama Bhumi yang juga pembimbing, namun Bhumi sebagai guru high school.
"Kalian adik terbaik."Puji Pelangi yang selain ratu racun, dia pun ahli lukis jadi di mana pun dia menetap pasti bebas saja.
"Nah masalahnya di aku coeg! Aku ahli bedahnya terancam akan di keluarkan di rumah sakit Negara kita." Protes Badai si dokter bedah.
"Itu sih derita Lo." Kompak Ama dan Lautan bertos ria bersama.
"Aku dan Ama baru mengingat kalau panorama potret di kota ini punya keindahan. Ama! kita akan bekerja di Negara ini sementara waktu." Lautan dan Ama antusias. Mereka memang saling membutuhkan, Ama sebagai model dan Lautan sebagai fotografer.
"Kalian ribet sekali tentang pekerjaan."Seru ketus Topan ke semuanya kecuali Pelangi yang selalu setia menemani dirinya di mana pun itu, makanya Topan amat posesif ke adik perempuan satu satunya.
Semuanya menulikan telinga akan keketusan Topan, kalau di ambil hati maka mereka pasti sudah bercerai berai sedari kecil. Toh...hati mereka itu sudah kebal dari segi kekerasan apa pun.
"Apa kalian ingat? kalau Xian dulu pernah mengatakan punya anak angkat dan istri yang menetap di sini? Apa masuk akal kalau ke-dua orang terdekat Xian itu ikut campur, maksud ku apakah Xian tega menyeret ke-dua orang tersayangnya dalam hal kejahatan?" Topan meminta pendapat ke team Kurcil.
"Otak pintar tidak selamanya pintar!" Ambigu Badai.
"Tamak akan selalu tamak!" Sambung Pelangi.
"Orang baik pun tidak selalu___"
"Stop!" Potong Topan ke Bhumi yang ingin ikutan berambigu. Senyum ledek pun di terima oleh Bhumi dari rekannya. "Jangan berbelit. Katakan pendapat kalian?"
"Aku yes!"
Dan semuanya pun mengatakan yes. Setuju kalau bisa jadi keluarga Xian mengetahui keberadaan Chip-nya.
*****
Notes: Selalu tap Like ya buat penyemangat otor dalam menulis 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
kocak mereka kalo kumpul😆
2022-04-19
1
Siapa Aku?
semangat terus thor
2022-04-13
2
Elkhoier_07
lanjut kak🥰
2022-04-10
2