Bab 9. Dia Guntur! Dia Gerhana Bukan Bulan!
"Bagaimana? Apakah chip itu sudah kamu temukan?"
"Belum! Anak buahku sedang memburu keluarga Xian."
Pembicaraan itu sedang berlangsung di depan layar laptop. Pria muda yang menyahut 'Belum' terdengar sangat ketus didominasi tidak semangat dalam menjalankan kemauan pria tua yang berada di seberang layar itu.
"Project kimia hebat ku akan sempurna bila adanya tambahan kisi-kisi zat kimia yang sudah tertulis komposisi pasnya di dalam chip itu. Jadi cepat dapatkan chip itu atau wanita tersayang mu akan menjadi... kreeekkk, mayat." Ancam Pria berumur di seberang layar virtual itu.
"Seinci kulit saja, kamu berani menyentuh Mommy-ku. Maka ginjal dan keseluruhan organmu akan ku potong-potong. DENGAR!!!"
Klik..
Layar itu seketika di tutup kasar oleh pria muda yang mencari keberadaan chip milik Kurcil yang sebenarnya bukan keinginannya.
Tok tok tok
Baru juga ingin berpikir keras. Pintu ruangannya telah di ketuk oleh seseorang.
"Masuk!" Suaranya nampak tidak bersahabat. Pria yang memiliki raut wajah tampan ketimuran itu, rasanya ingin senggol bacok saat ini, namun dia tahan sebisanya.
"Laporkan pencarian kalian! Ku harap kabar baik."
Empat pria bertubuh bebal itu yang gagal menangkap gadis yang di selamatkan Topan yakni anak angkat Xian, kini pada serempak tertunduk takut tidak berani menatap mata bos mudanya.
"Ma_af!" Jawab salah satu dari mereka dengan suara gagapnya.
Bugh
Plak
Bugh
Duarg
Pria itu langsung memberikan pukulan satu persatu ke anak buahnya. Ada yang dapat tonjokan, tendangan dan tamparan keras yang sangat bertenaga.
"Kalian tidak ada yang beres, keluarlah sebelum aku berubah pikiran." Usirnya dengan telunjuk menunjuk pintu.
Keempat pria bebal pun secepat kilat keluar dari ruangan big boss. Mereka bersyukur hanya mendapatkan pukulan satu kali. Biasanya bos mudanya tidaklah sebaik itu yang mentolerir kegagalan.
"Siapa sih si Kurcil Smart itu? Kenapa identitasnya begitu apik tersembunyi tidak bisa di hacker sama sekali? Hanya Xian dan mungkin keluarganya pun yang tahu Kurcil Smart dan keberadaan chip itu? Ah...andai satu tahun yang lalu, aku tidak telat datang ke tempat perjanjian aku bersama Xian, maka Chip itu sudah bersama ku dan Xian? Siapa yang membunuhnya? Si Kurcil kah? Atau penggila Chip lainnya? Uh... memusingkan!"
Pria itu berpikir keras di depan layar canggihnya seraya mengotak-atik tombol pertanda ia mencari info. Dan yang ia coba retas itu adalah indentitas sang Kurcil Smart yang di gadang gadang pemilik chip. Tapi nihil... layarnya hanya berujung report error yang telah terbaca.
"Aaargh, biasanya aku tidak sebodoh ini, lawan ku sangat seimbang kali ini."
Pria yang memiliki ketampanan khas wajah ketimuran itu mengacak-acak isi mejanya sampai file berantakan ke lantai.
Ceklek...
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, seorang wanita cantik dan seksi masuk ke dalam ruangan pria itu. Wanita itu hanya menghela nafas pelan melihat rekannya selalu bersikap semaunya.
"Selalu begini! kontrol emosi mu, Laric!" Kata wanita itu seraya memungut file yang berserakan di lantai.
"Laric bukan namaku, tapi Guntur! Dengar kan? Guntur! Awas sekali lagi memanggil ku dengan nama pemberian orang yang sangat aku benci." Ketusnya.
Ya....Pria tampan nan rupawan itu bernama Atalaric Azlan Ghiffari namun mempunyai nama tercinta pemberian Mommy-nya yakni Guntur Zulmi.
"Laric! bukan Guntur." Wanita cantik itu ngelunjak tidak takut yang sebenarnya adalah sepupunya sendiri. Dia bernama Belen yang mempunyai makna cantik tapi aslinya tajam seperti anak panah.
"Hais, Kau!" Telunjuk kanan Guntur menghardik wanita itu yang malah tersenyum tipis kepadanya.
"Udahlah, lebih baik kita berburu mangsa. Anak buah tersayang ku sudah mendapati rumah istri Xian. Mereka lagi menuju ke sana" Belen menepis santai telunjuk Guntur.
"Ayo!" Sigap Guntur seraya menarik senjata kecil di dalam lacinya. Dia sudah bosan hidup di tekan karena keselamatan Mommy-nya.
Keduanya pun pergi bersama-sama dengan beberapa anak buah ikut serta.
Di sisi gadis yang telah di bantu Topan yang notabenenya anak angkat dari Xian, kini telah sampai rumah. Di mana ada keberadaan Ibu angkatnya dan juga suami baru ibu angkatnya itu.
"Gerhana pulang!" Salamnya ke kedua orang tua angkatnya yang duduk bermesraan di sofa. Gerhana sampai melengos ke arah lain karena melihat ke-dua orang yang tidak tahu tempat itu sedang bertukar saliva.
Sontak orang tuanya pada menarik jarak.
"Hais, Mama bilang nama mu bukan Gerhana, tapi Bulan. Mama tidak suka arti Gerhana yang penuh kemalangan pertanda bencana. Ingat, jangan sekali-kali lagi kamu menjabarkan nama lama mu itu atau kulit mu akan melepuh oleh minyak panas lagi." Ancamnya seraya menarik kasar rambut anak angkat kesayangan Xian. Ibu angkatnya itu memang tidak bersahabat ke Gerhana. Hanya Xian-lah yang menginginkan anak panti itu dengan alasan pemancing dulu agar nanti punya anak, katanya. Tapi saat kedatangan Gerhana, adanya kehancuran yang datang. Xian-suami tercintanya di kabarkan meninggal dan berakhir mereka di kejar kejar oleh beberapa kubu Mafia yang mereka tidak tahu ada apa sebenarnya yang di inginkan para mafia itu hingga tempat tinggal mereka selalu berpindah ke tempat satu ke tempat lainnya yang menurut mereka aman.
"Sudahlah Elle, lebih baik tagih uang setoran tempat tinggal hari ini ke dia." Suami baru ibu angkatnya yang bernama Danish bangkit dari duduknya dan melepaskan tangan Elle di rambut Gerhana yang meringis sakit.
"Anak cantik, mana uang kami untuk hari ini." Lanjut Danish ke Gerhana. Tatapannya itu sangat melecehkan ke tubuh goals gadis yang penuh kemalangan seumur hidupnya.
"Ak-aku belum sempat kerja karena di ke-kejar lagi." Gagap Gerhana. Dia juga tidak suka melihat delikan mata nyeleneh suami baru Elle.
Plakkk...
"Kamu memang anak panti pembawa sial." Tamparan telah terpatri kejam di pipi gadis malang itu dari tangan Elle.
Ya... Gerhana hanya tau kalau dia anak panti asuhan dari hardikan Elle setiap hari. Tapi sesungguhnya dia juga tidak mengingat masa lalunya karena memori masa masa kecilnya telah hilang. Hanya satu yang dia ingat yaitu namanya... Gerhana.
"Pergi cari uang itu bagaimana pun caranya. Kamu kan tau Bulan, kalau keselamatan Mama terancam oleh orang yang kita tidak kenal jadi Mama hanya bergantung kepada mu." Kata Elle dan beranjak kesal ke dalam kamar.
'Terus! Apa bedanya keselamatan Gerhana?' Dalam hatinya, Gadis cantik itu ingin bertanya seperti itu, tapi apalah daya, hanya tertelan karena tidak mau di usir dan berakhir menjadi anak jalanan tanpa arah tujuan. Toh... protes pun tidak ada sahutan baik, yang ada hanya kekerasan yang dia dapat.
"Aku mau kok ngasi kamu uang saat ini dan kasih ke mamamu, yang terpenting kamu menyerahkan tubuh indah mu ke aku malam ini."
Keluar sudah tawaran nakal Danish yang sedari dulu memang ingin merasakan kehangatan tubuh anak angkat istrinya, yang kadang dia intip di malam hari di saat Gerhana dalam tidur pulasnya. Namun belum pernah dapat kesempatan baik untuk mendapatkan si cantik karena Elle selalu di rumah.
"Mati saja!" Sembur teriak Gerhana dan secepatnya keluar rumah dari pada berujung di 'makan' Danish. Dia lebih memilih di mutilasi oleh para penjahat yang mengubernya.
"Gadis bodoh, di luar lebih berbahaya. Di kasih kenikmatan kok nolak. Ya sudah... terpaksa malam ini kuda lumpingnya bersama kuda betina tua." Dumel Danish seraya menyusul Elle.
Selalu tap like ya... biar semangat aku tuh!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ayi Hadi
lanhuuuut
2022-11-03
0
Kuba
kk minta visual dong kaya y seru dari masa kurcil kcl sampai yng dewasa
2022-07-01
0
💮Aroe🌸
kasian gerhana😪 eh, bulan😅
2022-04-19
0