Argumentasi Alot

"Kenapa kamu melukai gadis itu, Belen?"

Bughh...

Di dalam mobil, Guntur memuntahkan kekesalannya akan tingkah gegabah Belen. Kabin kemudi yang di duduki sopirnya dia tendang dari tempat duduknya membuat sopir itu tersentak. Andai Belen bukan adik sepupunya, maka dia sudah mendorong gadis itu keluar dari mobil.

"Kenapa kamu begitu marah, hah? Memangnya gadis itu siapa mu? Kekasih mu? cih!" Belen menyahut ketus. Dia mencintai badboy di sampingnya, dia cemburu karena baru kali ini dia melihat mata Guntur menatap wanita asing dengan kilatan tertarik.

"Daripada marah tidak jelas, lebih baik kamu obati luka pisau ini." Belen memasang kaki jenjangnya yang putih nan mulus naik ke paha Guntur.

"Jangan bertingkah kurang ajar." Guntur menepis kasar kaki itu dari inci kulitnya. Membuat Belen terpekik sakit. "Hentikan mobilnya di sini," sambungnya terdengar dingin ke anak buahnya yang sedang menyopir. Mengalah ke gadis arogan itu adalah jalan tenang saat ini.

Mobil pun berhenti.

"Laric, woi!!!" Teriak kesal Belen tidak di hiraukan oleh Guntur yang sudah keluar dari mobil. Ingin mengejar Guntur tapi luka di betisnya membuat dirinya payah.

"Kenapa masih diam saja, lajukan mobilnya ke rumah sakit terdekat," Belen membentak sang sopir. "Aku tidak mau infeksi. Dasar wanita sampah." Dia pun mengingat ingat wajah Pelangi sebagai tanda permusuhannya.

...****...

APAAAA? PELANGI TERLUKA?

Satu chat grup Kurcil dari laporan Angkasa membuat para Kurcil lainnya terkejut. Padahal mereka telah berpencar dengan kesibukan masing-masing di tempat lain.

"Ayo, Ama! Kita pulang. Kerjanya nanti saja." ujar Lautan. Ama yang sudah cantik siap berpose model tidak menyahut lagi. Dia mendahului Lautan.

Di sisi Vay juga yang sedang berjalan-jalan di pinggir kota, seketika membelokkan setirnya. Begitu pun Badai dan Petir yang sedari tadi sibuk mencari info tentang Chip mereka.

"Ish, harusnya aku tidak pergi terburu-buru." Topan pun mendapat kabar itu. "Charel, putar balik. Kita tidak jadi berburu hari ini."

"Siap, Bos!" Anak buah kepercayaan Topan menyahut tegas ala ala satuan militer.

Topan lebih mementingkan Pe dari segala urusannya.

Ckiit...

Pelangi berikut Twins tiba di pelataran markas. Hanya berselang beberapa menit, para Kurcil lainnya pun tiba berbarengan macam sudah diatur, tapi itu hanya kebetulan saja.

"Pe! Kamu terluka?" Kompak mereka.

Pelangi sampai heran sendiri melihat para sahabat nan saudaranya meneliti dirinya dari atas sampai kebawah. Masalahnya, dia tidak tahu menahu laporan Angkasa.

"Aku bukan daging yang siap kalian terkam, dan ini hanya luka biasa. Jangan lebay," ujar Pelangi seraya menutup pintu mobil dan masuk terpincang-pincang menuju pintu.

"Kalian gagal menjaga dia untuk ku." Dingin Topan menatap tajam ke Twins. Si kembar hanya bisa merapatkan mulutnya. Si Simba kalau di sarkas pasti akan menjadi jadi. Orang waras mengalah, batin Twins.

"Aku bantu." Tawar Topan ingin menggendong adik perempuannya.

"Tidak usah," tolak Pelangi, Dingin. Dia lebih memilih menjulurkan tangannya ke Guruh yang sedari tadi berdiri di dekat pintu.

Guruh ragu menyambutnya karena tatapan horor Topan seakan akan berkata jangan sentuh kulit adik ku. Topan memang over posesif ke wanita tersayangnya ini.

"Ya, aku paham." Malas Pelangi ke Guruh yang bak patung. Sejurus kemudian tubuh ramping itu sudah tidak berpijak lagi ulah Topan yang main gendong saja, tidak mau di bantah.

"Aku muak dengan suasana tidak hangat ini, lihat saja apa yang akan aku lakukan." Vay bermonolog dongkol sendiri di belakang sana. Dia merasa teamnya sudah tidak kompak lagi karena Pelangi yang bertingkah kurang dewasa.

Semuanya pun berkumpul di satu ruangan di mana Topan berlutut mengobati luka Pelangi. Dalam diamnya, darah Topan sudah mendidih ingin memotong kaki orang yang sudah melukai kaki adiknya.

"Siapa yang melakukannya, Twins?" tanya Topan. Sedari tadi bertanya ke Pelangi tapi tidak di sahuti.

Akhirnya ada suara juga yang dari tadi hanya hening, padahal jumlah mereka sepuluh orang.

"Seorang wa__"

"Aku sudah membalasnya, tidak usah ikut campur." Pelangi menyerka laporan Bhumi. Dia sama sekali tidak suka kalau dia diperlakukan seperti gadis lemah.

Tuk...

Sekonyong-konyongnya, kepala Pelangi dapat ketukan dari Vay yang menahan gemas dari tadi.

Semua bingung dengan aksi Vay.

"Vay!"'Pelangi membentak dengan mata tajamnya menghunus iris amber Vay.

"Apa? lagian kamu itu ya, masih bertingkah bocah! kami itu mengkhawatirkan mu. Aku yakin kembaran mu amat sakit hati melihat tingkah keras kepala mu seperti ini. Sebenarnya apa masalahmu, hah? hingga memusuhi Topan dan imbasnya ke team kita yang sudah tidak kompak lagi. Mau kamu apa sebenarnya? katakan dan jangan membisu macam tidak mempunyai mulut. Lihat wajah Badai, kamu yang terluka tapi dia ikut menegang dan melengos nanar melihat tetesan darah mu di lantai itu. Dan lihat juga kembaran mu, Topan. Wajahnya sudah memucat karena menguatkan dirinya untuk melihat luka yang memang tidak seberapa bagi mu tapi berhasil membuat kembaran mu ikut terluka, karena kalian itu kembar. KEMBAR! SEKALI LAGI, KALIAN KEMBAR. SATU ORANG TERLUKA MAKA KEMBARANNYA PUN TERLUKA SECARA BATIN."

Saking gemasnya, Vay sampai berteriak-teriak di hadapan wajah cantik Pelangi. Triplets wanita itu sampai menghela air liur Vay yang muncrat ke wajahnya. Ini adalah teriakan terhakiki bagi Vay selama bergaul dengan Kurcil Smart. Vay atau kerap di sapa Neng Bule itu aslinya berjiwa wild macam Omanya yang di gadang-gadang mempunyai julukan Wild flower, tapi Vay hanya menyembunyikan jati dirinya karena tidak mau menonjolkan diri di khalayak umum karena dia pun yakin, banyak musuh yang mengintai nyawanya karena dia adalah pewaris tahta kerajaan bisnis Abraham yang berjaya di beberapa Negara.

Vay emosi melihat keretakan si Triplets. Semuanya nampak membisu. Ama dan lainnya sampai speechless mendengar cercaan panjang sekali tarikan nafas Vay.

"Best-lah calon istri ku." lirih Petir dengan kepedean sudah mengklaim cucu Yolanda si wild flower itu adalah masa depannya.

"Charel!"Gelegar Topan.

"Saya, Tuan." takzim Charel.

"Pergi dan cari info orang yang sudah melukai adik ku." Gigi-gigi Topan sudah beradu geram sedari tadi. "Kamu hanya perlu mencari info, biar aku sendiri yang menghampiri orang itu dan memutilasi kakinya." Topan tidak pernah main-main dalam berkata.

Pelangi yang menjadi topik di sini masih membisu. Dia ingin puasa berbicara terkhusus untuk Topan.

"Aku tebak kenapa Pe begini." Ama mengeluarkan suaranya. Mata pun tertuju semua kepadanya. "Karena Pe cemburu. Pe takut perhatian Badai terutama Topan di kuasai oleh wanita di luaran sana. Iya 'kan ratu madu?"

"AMA! ASUMSI MU SALAH! DAN KELUARKAN BOM MU SEKARANG JUGA ATAU KAMU YANG AKAN MATI DENGAN RACUN KU." Pelangi mengeluarkan tanduk marahnya. Ama sudah minta senggol bacok yang memang sudah ditahan oleh Pelangi di saat Vay meneriakinya.

Selalu tap like ya😉😊

Terpopuler

Comments

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

para bocil berantem ...gmn coba..wkwkkwkw

2022-04-23

3

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

iya ya, kalo kembar ma biasanya punya ikatan batin😇

2022-04-23

2

Arida Retna Nugrahani

Arida Retna Nugrahani

dibiiiii mana niiii kak tata, kok diumpetin 😁😁

2022-04-23

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Berkumpulnya Kembali Kurcil Smart
3 Perburuan Di Tengah Malam
4 Masih Berburu
5 Mengevakuasi Korban The Hawk
6 Menang Tapi Kalah
7 Di Mana Chip Itu?
8 Bertemu Lagi
9 Dia Guntur! Dia Gerhana, Bukan Bulan
10 Di Club
11 Gerhana?
12 Kekesalan Pelangi
13 Nampak Tidak Kompak Lagi
14 Siapa Mereka?
15 Argumentasi Alot
16 Mengerti Tapi Tidak Rela
17 Menggeledah Rumah Xian
18 Bersiap Meledakan
19 Gerhana Anak Xian
20 Mengajak Berkenalan
21 Topan Gila!
22 Introgasi
23 Introgasi 2
24 Inces lemot
25 Kucing Manis Meong Meong
26 Dalam Bahaya
27 Nyemplung Bersama
28 Tidak Bisa Membantu Banyak
29 Ledekan Di Kolam
30 CT Scan
31 Chip Kita
32 Tugas Topan Semata
33 Mau Modus, Di Modusin
34 Klaim Seenak Jidat
35 Niat Ingin Kabur
36 Dua Organisasi
37 Duel
38 Duel II
39 Dilema Untuk Guntur
40 Kerinduan Mentari Dan Kekalutan Vay
41 Sugesti Pelangi
42 Gerah!
43 Masalah Memantau
44 Ikatan Batin
45 Tembakan Di Tengah Hujan
46 Badai Untuk Tommy
47 Sikopet!
48 Tunggu Pembalasanku
49 Mencari Pelangi
50 Masih Kehilangan Pelangi
51 Badai Yang Ber-Embun
52 Gadis Sepuluh M
53 Juni Dan Sawah
54 Kecewa Sendiri
55 Menjemput Pelangi
56 Kasih Sayang Persaudaraan
57 Kerja Sama Menjatuhkan Kurcil Smart
58 Definisi Cinta Gerhana
59 Vay Dan Petir
60 Hanya Tipuan Belaka Untuk Vay
61 Kekonyolan Vay
62 Jualan Ikan
63 Rasa
64 Adu Tembak
65 Lompat Ke Sungai
66 Pembicaraan Misi Dibi
67 Terganggu
68 Kesal Ke Dibi
69 Operasi Tangkap Tangan
70 Box Box
71 Berpencar Di Atas Kapal
72 Mengambil Alih Anjungan Kapal
73 Terjebak Di Bar
74 Ledakan Kapal
75 Membujuk Pe
76 Hiu Itu Topan
77 Di Bodohi!
78 Markas Kosong
79 Penyiksaan Pelangi
80 Negosiasi Berujung Dilema
81 Kekecewaan Gerhana
82 Di Penjara
83 Awal Cerita Itu
84 Membuat Project Kembali
85 Berangkat Perang Dan Memulai Membedah
86 Mulai perang
87 Menyusul The Kurcil Smart
88 Menuju Ke Rooftop
89 Terkejut
90 Mengevakuasi
91 Capoeira Pe
92 Jangan Ada Yang Ikut Campur!
93 Matin is Dead
94 Tamat
95 Bon-chap
96 Bon-chap 2
97 Bon-Chap 3
98 Promo
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Berkumpulnya Kembali Kurcil Smart
3
Perburuan Di Tengah Malam
4
Masih Berburu
5
Mengevakuasi Korban The Hawk
6
Menang Tapi Kalah
7
Di Mana Chip Itu?
8
Bertemu Lagi
9
Dia Guntur! Dia Gerhana, Bukan Bulan
10
Di Club
11
Gerhana?
12
Kekesalan Pelangi
13
Nampak Tidak Kompak Lagi
14
Siapa Mereka?
15
Argumentasi Alot
16
Mengerti Tapi Tidak Rela
17
Menggeledah Rumah Xian
18
Bersiap Meledakan
19
Gerhana Anak Xian
20
Mengajak Berkenalan
21
Topan Gila!
22
Introgasi
23
Introgasi 2
24
Inces lemot
25
Kucing Manis Meong Meong
26
Dalam Bahaya
27
Nyemplung Bersama
28
Tidak Bisa Membantu Banyak
29
Ledekan Di Kolam
30
CT Scan
31
Chip Kita
32
Tugas Topan Semata
33
Mau Modus, Di Modusin
34
Klaim Seenak Jidat
35
Niat Ingin Kabur
36
Dua Organisasi
37
Duel
38
Duel II
39
Dilema Untuk Guntur
40
Kerinduan Mentari Dan Kekalutan Vay
41
Sugesti Pelangi
42
Gerah!
43
Masalah Memantau
44
Ikatan Batin
45
Tembakan Di Tengah Hujan
46
Badai Untuk Tommy
47
Sikopet!
48
Tunggu Pembalasanku
49
Mencari Pelangi
50
Masih Kehilangan Pelangi
51
Badai Yang Ber-Embun
52
Gadis Sepuluh M
53
Juni Dan Sawah
54
Kecewa Sendiri
55
Menjemput Pelangi
56
Kasih Sayang Persaudaraan
57
Kerja Sama Menjatuhkan Kurcil Smart
58
Definisi Cinta Gerhana
59
Vay Dan Petir
60
Hanya Tipuan Belaka Untuk Vay
61
Kekonyolan Vay
62
Jualan Ikan
63
Rasa
64
Adu Tembak
65
Lompat Ke Sungai
66
Pembicaraan Misi Dibi
67
Terganggu
68
Kesal Ke Dibi
69
Operasi Tangkap Tangan
70
Box Box
71
Berpencar Di Atas Kapal
72
Mengambil Alih Anjungan Kapal
73
Terjebak Di Bar
74
Ledakan Kapal
75
Membujuk Pe
76
Hiu Itu Topan
77
Di Bodohi!
78
Markas Kosong
79
Penyiksaan Pelangi
80
Negosiasi Berujung Dilema
81
Kekecewaan Gerhana
82
Di Penjara
83
Awal Cerita Itu
84
Membuat Project Kembali
85
Berangkat Perang Dan Memulai Membedah
86
Mulai perang
87
Menyusul The Kurcil Smart
88
Menuju Ke Rooftop
89
Terkejut
90
Mengevakuasi
91
Capoeira Pe
92
Jangan Ada Yang Ikut Campur!
93
Matin is Dead
94
Tamat
95
Bon-chap
96
Bon-chap 2
97
Bon-Chap 3
98
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!