2

Hampir seluruh murid terpaku pada Arkan dan Gysta yang baru saja turun dari motor ninja 250 R berwarna hitam. Seperti adegan slowmotion mereka memperhatikan setiap langkah Arkan yang lebar. Sedangkan Gysta berjalan di samping Arkan sudah terbiasa dengan tatapan dan sorakan dari murid lain. Arkan dan Gysta bagai pasangan paling top se-SMA Limerick Hull. Mereka tidak saling bergandengan tangan namun Gysta sukses membuat siswi lain iri melihatnya. Bagaimana tidak iri, siswi yang menyapa Arkan setiap hari tak pernah Arkan lihat barang sebentar. Tampan dan angkuh, itu lah yang menggambarkan sosok Arkan.

"Si mojang dan jajaka Bandung dateng jadi perhatian seluruh penduduk Limerick Hull." Celoteh Noura yang duduk di meja dekat pintu. Nindy yang berada di samping Noura hanya tertawa mendengar candaan sahabatnya.

"Mulai ya." Gysta meletakkan tas punggung nya di kursi paling depan dimana Noura duduk meja nya. Sedangkan Arkan berjalan ke arah kursi paling belakang di samping Alan yang merupakan teman Arkan satu-satunya di sekolah.

"Dari kejauhan aja udah bisa ditebak kalau yang dateng tuh kamu sama Arkan." Ujar Nindy pada Gysta yang duduk di kursi.

"Kok bisa?" Gysta melihat dua sahabatnya bergantian.

"Soalnya mereka selalu ribut kalau ada Arkan dateng." Sahut Noura. "Aduh ya ampun pangeran ku datang, aduh duh oksigen dimana oksigen?" Noura menirukan gaya murid yang histeris ketika Arkan melewati mereka sontak membuat Gysta dan Nindy tertawa.

Sedangkan Arkan melipat tangannya di atas meja dan menenggelamkan kepalanya disana. Ngantuk, ingin tidur. Arkan hanya menjadikan sekolah sebagai tempatnya tidur. Walaupun sudah berkali-kali diperingati oleh guru, Arkan tetap sering tidur di kelas dan membolos. Namun pihak sekolah tidak pernah memberikan hukuman berarti karena orangtua Arkan merupakan donatur utama SMA Limerick Hull.

Kelas hening ketika guru kimia masuk ke dalam kelas untuk memulai pelajaran. Noura yang semula duduk di atas meja sudah kembali ke kursi di samping Gysta sedangkan Nindy duduk di belakang mereka. Gysta mengeluarkan buku kimia miliknya dengan malas. Gysta pandai di semua pelajaran kecuali kimia bahkan Nindy menyebut bahwa kimia adalah obat tidur bagi Gysta.

***

"Kamu denger nggak kalau Arkan suka ngerokok dan mabuk-mabukan kalau lagi bolos sekolah."

Ucapan beberapa murid di koridor sekolah saat jam istirahat terus terngiang di telinga Gysta. Ia duduk di kursi ruang OSIS resah, rapat kali ini tidak bisa membuatnya fokus karena terus memikirkan gosip yang tersebar di antara murid Limerick Hull.

"Apa Arkan terlihat baik sampai kamu nggak percaya kalau dia ngerokok dan suka mabuk-mabukan?" Nindy berkata lantang di samping Gysta sehingga membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. Gysta melihat ke seluruh isi ruang OSIS yang luas, tidak ada orang lain kecuali dirinya dan Nindy. "Rapatnya udah selesai." Ucap Nindy seolah tahu pada apa yang Gysta pikirkan.

"Dia baik." Jawab Gysta singkat dan yakin bahwa hanya ia yang tahu seperti apa Arkan sebenarnya.

"Jangan sampai kamu buta sama cinta Gys, kamu inget nggak waktu Arkan mukulin anak kelas dua belas pas kita kelas sepuluh."

Gysta jelas ingat hal tersebut tapi itu sebelum mereka berpacaran. Seingat Gysta, Arkan tidak pernah melakukan pelanggaran sekolah, ah tidak.. lelaki itu masih sering bolos tapi sudah tidak pernah terlibat dengan pertengkaran dengan murid lain.

"Sekarang Arkan udah nggak gitu." Gysta membereskan peralatan tulis nya ke dalam tas lalu beranjak dari duduk nya.

Gysta berjalan cepat melewati koridor yang sepi meninggalkan Nindy. Gysta meremas tali tas punggungnya masih memikirkan gosip yang tersebar di seluruh sekolah. Apa hanya ia yang bodoh sehingga tidak tahu hal tersebut.

Gysta ingat ketika Arkan mengungkapkan perasaannya pertama kali pada perempuan itu.

Aula Limerick Hull ramai oleh seluruh siswa yang baru saja selesai mendapat pengumuman tentang liburan sekolah usai Ujian Kenaikan Kelas seminggu yang lalu. Raport sudah dibagikan, mereka tinggal pulang ke rumah masing-masing dan menikmati libur panjang.

Tiba-tiba aula hening ketika Arkan berada di panggung memetik gitar sambil menyanyikan lagu.

I found a love for me

Darling just dive right in

And follow my lead

Well I found a girl beautiful and sweet 

I never knew you were the someone waiting for me

Intro lagu Perfect dari Ed Sheeran itu membius seluruh murid yang duduk di kursi aula. Mereka berteriak kegirangan mendengar suara Arkan, cowok paling tampan seantero sekolah menyanyikan lagu. Walaupun Arkan anggota grup band sekolah tapi biasanya ia berada di bagian gitaris namun sekarang lelaki itu merangkap jadi vokalis sekaligus memainkan gitar.

'Cause we were just kids when we fell in love

Not knowing what it was

I will not give you up this time

But darling, just kiss me slow, your heart is all I own

And in your eyes you're holding mine

Gysta yang dari tadi memperhatikan Arkan hanya melongo bahkan ia sampai harus menutup mulut dengan kedua tangan saking terkejutnya. Murid cewek lain berteriak histeris namun pandangan Arkan hanya tertuju pada satu orang, Gysta.

"Sumpah demi apa suara Arkan bikin aku terbang!" Noura meremas rok sekolah Gysta. Siapa yang tidak histeris mendengar lagu romantis dibawakan oleh cowok yang notabene paling tampan satu sekolah.

Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms

Barefoot on the grass, listening to our favorite song

When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath

But you heard it, darling, you look perfect tonight

Well I found a woman, stronger than anyone I know

She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home

I found a love, to carry more than just my secrets

To carry

Pandangan Arkan dan Gysta bertemu lalu terkunci cukup lama. Suara riuh tepuk tangan dan sorakan seluruh siswa di aula tidak terdengar oleh Gysta. Jantung Gysta berdetak kencang, tangannya saling meremas satu sama lain.

"Nadia Gysta Finleza, mulai sekarang kamu jadi milik aku.." Arkan menatap Gysta disambut sorakan histeris dari yang lain. Betapa beruntungnya Gysta, begitu pikir murid yang berada di aula.

Gysta memejamkan mata diikuti oleh cairan bening yang menetes di pipi mulusnya.

"Mulai sekarang Gysta cewek aku, jangan ada yang berani sentuh dia." Arkan berkata dengan gaya cool nya. Cowok itu beranjak dari duduknya untuk menghampiri Gysta sedangkan yang lain sibuk bersorak, mereka terbawa perasaan dan ikut terharu pada apa yang Arkan lakukan.

Sejak saat itu seisi sekolah menyebut Arkan dan Gysta adalah goal relationship. Pasangan paling populer di Limerick Hull.

"Ahhh!" Gysta memekik ketika tubuhnya jatuh membentur paving halaman sekolah. Ia telah menginjak tapi sepatunya yang terlepas. Gysta tersadar dari lamunan panjang nya tentang Arkan.

Gysta mengikat tali sepatunya dengan terburu-buru karena hujan mulai turun. Tiba-tiba ada tangan lain yang membantunya mengikat tali sepatu. Gysta mendongakan kepalanya demi melihat orang di depannya.

"Arkan." Senyum Gysta mengembang melihat sang kekasih berada di depannya.

"Jangan ceroboh Gys." Arkan berdiri dan mengulurkan tangan pada Gysta untuk membantu perempuan itu berdiri. "Ayo pulang." Arkan menarik tangan Gysta lembut membawanya ke tempat parkir sekolah dimana sepeda motornya berada.

"Aku kira kamu udah pulang." Ujar Gysta di sela langkah nya.

"Aku pulang terus kesini lagi buat ngecek kamu, ternyata kamu masih di sekolah." Arkan menoleh sejenak melihat Gysta yang berjalan di sampingnya. "Lain kali hati-hati, jangan sampai jatuh kayak tadi." Arkan meremas tangan Gysta yang berada dalam genggamannya.

Gysta tidak membalas ucapan kekasihnya, ia menggigit bibir, menimbang-nimbang apakah ia akan menanyakan kebenaran gosip di sekolah langsung pada Arkan atau tidak. Ia takut Arkan marah.

"Arkan .... " panggil Gysta ragu-ragu.

"Hm?" Arkan kembali melihat Gysta, mereka sudah hampir dekat dengan motor Arkan.

"Kamu ngerokok?" Lirih Gysta, hampir tidak terdengar tapi Arkan dapat mendengar ucapan itu dengan jelas, jelas sekali hingga terasa menusuk ke dalam jantungnya.

Arkan melepaskan genggamannya di tangan Gysta. Kebenaran yang selama ini ia sembunyikan dari Gysta akhirnya terbongkar juga. Arkan hanya ingin Gysta tetap berada di sisinya. Arkan takut jika Gysta tahu bahwa dirinya bukanlah lelaki baik-baik.

Arkan selalu mengganti pakaiannya jika hendak bertemu Gysta agar kekasihnya itu tidak dapat mencium bau rokok di tubuhnya. Arkan menggosok gigi berulang-ulang dan menggunakan obat kumur agar bau alkohol di mulutnya hilang. Sekarang, bagaimana jika Gysta tahu kebenarannya.

Bukankah cinta menerima pasangan kita apa adanya?

Terpopuler

Comments

💞🌜Dewi Kirana

💞🌜Dewi Kirana

ouh arkan...


jangan lupa ya thor mampir keceritaku
- Suster untuk Tuan Muda
- Filza dan Farhan
- Rival SMA

2020-04-27

0

🍁Glad✨BS✨

🍁Glad✨BS✨

Huhu, Arkan berbohonglah :v jangan jujur haha aku takut si kista kecewa.

2020-04-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!