Mengubah Takdir: Monster Girl

Mengubah Takdir: Monster Girl

Bab 1 - Aku Bukan Aku

"Astaga! Lihat ada kecelakaan parah di sana!"

"Cepat panggil ambulan dan polisi!"

"Kenapa bisa terjadi kecelakaan parah kayak gini?"

"Nggak tahu, deh. Kayakmya rem mobilnya blong."

"Entahlah. Kondisinya parah banget. Kayaknya gak bakal selamat, deh."

“Hei, cepat rekam sebelum polisi datang!”

“Ngeri banget! Kayaknya itu mobil dari dokter yang terkenal itu, deh.”

“Viralkan, kuy.”

...🌺🌺🌺...

"Bau khas ini... Suara-suara ini... Aku sekarang ada di mana? Nggak mungkin ini rumah sakit, kan?"

Kyara berusaha membuka kelopak matanya. Namun terasa sangat berat. Ujung jemarinya bergerak sangat perlahan, hampir tidak terlihat.

"Sudah berapa lama aku tertidur? Apa ini benar rumah sakit? Di mana mama dan papa?"

Kepala Kyara terasa sangat sakit ketika ia berusaha mengingat kejadian yang terakhir ia alami. Sayangnya ia masih belum bisa mengingat apa pun selain mengendarai mobil menuju ke kampus.

"Maria, kenapa kau terus membawaku ke sini, sih? Kau cuma bikin orang-orang curiga sama kita."

Terdengar seorang pria berbicara disertai langkah kaki yang semakin mendekat. Kyara sangat mengenali suara itu. Tetapi gadis berusia dua puluh satu tahun itu sama sekali tidak bisa merespon.

"Duh, kita kan harus terus memantaunya. Kalau dia tiba-tiba bangun dan buat onar gimana? Melihatnya sudah dipindahkan dari Instalasi Gawat Darurat, hatiku jadi was-was."

Kyara juga sangat mengenal suara wanita yang barusan bicara. Tetapi... Apa pendengarannya kali ini nggak salah? Kok obrolan mereka tidak seperti yang biasa Kyara dengar?

“Kamu kan sudah membayar seseorang untuk mengamatinya dalam jarak dekat. Emangnya hal itu masih belum cukup?”

“Nggak tahu, deh. Hatiku nggak tenang sebelum melihatnya sendiri. Tetapi kenapa kondisinya semakin membaik, sih? Padahal waktu itu sudah sangat kritis. Kenapa dia nggak langsung mati aja?” ujar wanita yang bernama Maria itu.

“Sayang, kamu paham kan kekhawatiran aku?” wanita itu berbicara dengan nada sangat manja.

Deg!

“Apa yang barusan kudengar? Apa aku masih berada di alam mimpi?” jerit Kyara dalam hati.

“Itu suara Restu dan Kak Maria, kan? Tapi kenapa obrolan mereka seakan-akan menghianatiku dan ingin melenyapkanku?" Kyara terus bicara dalam hati.

“Ya gimana? Kita kan sudah berusaha semaksimal mungkin merekayasa kecelakaan itu. Tapi kalau kenyataannya dia tetap hidup, kita mesti gimana?” jawab Restu.

"Kita juga nggak bisa melakukan apa pun di rumah sakit ini. Terlalu banyak kamera pengawas," lanjut pria itu lagi.

“Rekayasa kecelakaan? Kayaknya aku beneran belum bangun dari mimpi. Nggak mungkin kan mereka berdua melakukan itu? Mereka benar-benar ingin melenyapkanku?” batin Kyara.

"Tidak ada siapa-siapa di ruangan ini sekarang. Dulu aku pernah melihat seseorang menyuntikkan insulin dengan dosis tinggi ke salah satu pasien untuk memberinya 'pelajaran'. Apa kita tidak bisa menggunakan cara itu?"

"Maria, kau mau menjadi seorang kriminal? Aku nggak mau punya istri mantan narapidana. Lagian kita sudah siapkan plan B kemarin. Ku rasa itu sudah cukup untuk mengatasi semuannya,” jawab Restu.

“Tapi, sayang…”

"Nanti kalau keadaan sudah tenang, kita susun rencana lagi untuk melenyapkan jejaknya," lanjut pria itu.

"Jadi maksudnya pernikahan kita ditunda lagi? Aku udah nunggu lama banget, lho. Masa harus nunggu lagi?” ucap Maria dengan nada yang semakin manja.

"Sabar dong, sayang. Kalau kita buru-buru menikah, nanti orang-orang akan curiga. Tunggulah sampai keadaan agak tenang," sahut restu.

"Menikah?" pikir Kyara. Jantungnya berdebar kencang mendengar kalimat itu. "Apa yang sudah mereka lakukan di belakangku?"

Tanpa disadari, bulir air mata jatuh ke pipi Kyara. Rasa penasarannya semakin memuncak. Ingin sekali ia melihat keadaan sekitarnya, terutama wajah bejat kedua penghianat itu. Tetapi kelopak matanya masih sangat berat untuk dibuka.

"Janji? Kau nggak akan berpaling ke wanita itu, kan?" desak Maria pada Restu.

"Iya. Aku janji, dong. Masa aku rela membuangmu demi wanita monster itu?" balas Restu.

"Wanita monster? Maksudnya aku?" batin Kyara yang mendengar jelas semua omongan tersebut. Hatinya menjerit, mendengar semua kalimat yang sangat tidak diduganya.

"Kamu beneran nggak punya rasa sama dia, kan? Abisnya kamu dekat banget sih sama dia. Sering kasih hadiah juga. Aku kan jadi khawatir kau beneran menyukainya," rajuk Maria.

"Duh, kau bilang apa? Aku selalu menahan mual saat berada di dekatnya. Susah sekali berakting menyukainya," gerutu Restu.

"Ah... Jadi semua itu cuma bohongan?" Maria kembali bicara manja.

"Tentu saja. Masa aku mesti melepas batu kerikil demi sebuah berlian? Dianya saja yang bodoh, mengira aku beneran menyukainya," jawab Restu sambil tertawa.

"Hahaha... Iya banget. Pede banget sih dia? Nggak sadar tuh badan kayak monster?" Maria tertawa kecil.

"Udah ah, pulang aja yuk. Kalau kelamaan di sini bakal bikin orang curiga," ajak Restu.

Air mata Kyara mengalir mendengar semua obrolan tersebut. Dadanya sesak. Nadinya berdenyut cepat.

"Ini hanya mimpi, kan? Iya. Ini pasti cuma mimpi. Kak Maria dan Restu tidak mungkin sejahat itu."

Kyara masih belum bisa mencerna semua yang ia dengar. Hatinya menolak untuk percaya.

Tetapi keajaiban terjadi. Perlahan Kyara membuka mata, dan melihat dua orang yang sangat ia sayangi bergandengan tangan, keluar dari ruangan.

"Astaga! Aku pasti belum terbangun dari mimpi," tangis Kyara. Hatinya tercabik-cabik melihat kenyataan di depan matanya. Kakak kembarnya dan pria yang ia cintai menghianati dirinya.

Detak jantung Kyara berdetak dua kali lebih cepat, membuat alat di ruangan tersebut mengirim sinyal ke ruangan perawat.

"Astaga! Dokter, Nona Kalisa pasien kamar 545 sudah siuman," ucap seorang perawat.

Tidak butuh waktu lama, seorang dokter pun memasuki kamar rawat nomor 545.

"Adik, bisa mendengar dan melihat saya?" tanya dokter itu.

Kyara menangguk lemah.

"Saya periksa dulu, ya." Sang dokter lalu memeriksa keadaan Kyara.

"Kondisi vitalnya cukup baik. Ia sudah memasuki masa pemulihan. Jangan lupa hubungi dokter ahli agar Dik Kalisa bisa segera pemulihan kondisi pasca operasi dan luka bakar.”

"Baik, dokter. Mbak Kalisa mau duduk atau tetap berbaring?" ucap perawat.

"Ma-af. Nama saya Kyara, bukan Kalisa," ucap Kyara sangat lemah. Seluruh wajahnya terasa nyeri dan kaku ketika ia berbicara.

"Maksudnya?" tanya dokter.

Sang perawat pun turut mengerutkan dahi.

"Nama saya Kyara," hanya itu yang bisa diucapkan oleh Kyara dengan terbata-bata.

Dokter dan perawat pun saling berpandangan.

"Hmmm... Begini. Mungkin kamu mengalami gegar otak ringan. Jadi ingatanmu sedikit terganggu. Nanti keluhan ini bisa saya sampaikan ke bagian syaraf," ucap dokter kemudian.

Kyara menggeleng beberapa kali dan meneteskan air mata. Ia sangat bingung dengan keadaannya saat ini.

"Saya ingin bertemu orang tua saya," bisik Kyara kemudian.

Lagi-lagi sang dokter dan perawat saling bertukar pandang.

"Ah, apa maksudnya orang tua angkat di panti asuhan? Polisi hanya memberikan ini ketika kecelakaan. Dan kami tidak menemukan informasi apa pun selain tempat kerja Mbak. Jadi kami belum bisa menghubungi panti asuhan.”

Kali ini perawat yang menjawab, sambil memberikan sebuah tas lusuh bernoda darah yang sebagian sudah terbakar. Di dalamnya ada sebuah dompet, HP, dan kunci rumah.

Kyara pun semakin bingung. Ia lalu meminta sebuah kertas dan pena, dan menuliskan nama berserta alamat lengkapnya.

"Kyara Andhakara? Putri dari Evander Andhakara?" gumam sang perawat dengan gemetar. "Mbak mau menipu kami, ya? Beliau kan sudah meninggal di hari kecelakaan," lanjutnya.

Cetarrr!!

Kyara seperti mendengar sambaran petir di telinganya. Apa yang sudah terjadi sejak ia tak sadarkan diri?

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

oooohhhhhh
sungguh membagongkan😑

2023-01-15

2

Idha Dharma LA

Idha Dharma LA

mampir kk...,🥰

2022-06-19

2

RiJE

RiJE

aku mampir, Kak..

2022-04-22

4

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 50 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!