Bagian 14

Penolakan Almira membuat keluarga Zafran merasa sedih. Pun dengan keluarganya sendiri yang menatap Almira dengan tanda tanya besar pada pancaran sinar matanya.

Namun, Almira justru terkekeh geli melihat respon orang-orang di hadapannya ini. Dia pun menatap semuanya satu per satu. Lalu berujar,

"Mira menolak karena Mira maunya jadi istri Mas Zafran, bukan Ayah. Kenapa yang melamar Mira Ayah, dan bukan Mas Zafran sendiri?" tanya Mira masih menyunggingkan senyumannya.

Semua yang ada disana pun menarik napasnya lega.

"Haduh, dek! Kamu bikin semuanya kaget aja!" tegur Abang Almira yang duduk di sofa single. Almira hanya tersenyum lebar menanggapinya.

Lalu setelah menetralkan degup jantung yang sempat bertalu begitu cepat karena prank dari calon istrinya, Zafran pun angkat bicara.

"Baiklah. Untuk mempersingkat acara, Papa Bagaskara, Mama Santika, mohon perkenankan saya untuk berbicara," ucap Zafran tegas tanpa gugup sedikitpun.

"Iya, Mas Zafran. Silakan!" jawab Papa penuh wibawa.

"Sekar Almira, saya tidak tahu bagaimana kriteria lamaran romantis menurut kamu. Tapi disini, saya bersama keluarga datang untuk pembuktian keseriusan saya melamarmu sebagai pendamping hidup dan pelabuhan terakhir saya...." Jeda Zafran dengan menarik napas dalam.

"...Almira, Saya tahu hubungan kita belum lama dimulai namun perasaan ini tak bisa ditahan lebih lama lagi. Mungkin kamu tidak sadar, namun cinta untukmu sudah lama terjalin. Aku mencintaimu, dulu, kini dan akan seperti itu selamanya..." aku Zafran mengejutkan Almira. Namun ia tak berani memotong ucapan pria itu.

"...Almira, mau kah kamu menggenggam tangan saya? Menjadi satu-satunya bidadari di hidup seorang Zafran Abidzar? Dengan segala kekurangan yang saya miliki, bersediakah kamu untuk melengkapi kekurangan itu? Agar nantinya kita bisa menjadi keluarga sakinah, mawadah, warrahmah. Saya dan anak-anak saya, bersama kamu dan anak-anak kita nanti," ucap Zafran panjang lebar.

Semua orang yang hadir pun terharu, tak terkecuali Ibu dan Mama yang sudah menangis sesenggukan. Juga si empunya acara, Sekar Almira yang belum berhenti mengeluarkan air mata harunya.

Lalu gadis yang sedang menghapus air mata di pipinya itu pun merasakan tangannya disentuh oleh pria paruh baya di sampingnya. Papa Almira membantu putrinya untuk menghapus air mata. Beliau pun merangkul pundak Almira sembari berucap.

"Jawablah, nak! Papa serahkan semua kepadamu. Papa tahu putri Papa sudah dewasa."

Almira menghembuskan napasnya dalam untuk mempersiapkan jawaban terbaik yang akan disampaikannya kali ini.

"Mas... Mira nggak tahu perasaan seperti apa yang ada di hatiku. Namun Mira ingin selalu menggenggam tanganmu, menjadikan kamu teladan dalam biduk rumahtangga kita nanti..."

"...Mira percaya sama Mas Zafran, sebesar kepercayaan diri Mas Zafran untuk melamar Mira di depan Papa malam ini. Mira bersedia memperbaiki diri bersamamu hingga akhir hidup Mira. Dan untuk anak-anak, tolong jangan klaim mereka sebagai anakmu saja! Karena detik dimana Mira bertemu dengan Rendra dan Geon, Mira sudah menganggap mereka anak-anak Mira. Ajarkan Mira untuk menjadi Mami yang baik untuk mereka ya, Mas..." jawabnya sembari menahan tangis haru. Ia tidak menyangka menerima lamaran seorang pria akan se-mendebar-kan ini.

"....Tapi Mira minta maaf, Mas! Untuk menjadi satu-satunya ratu dalam hidupmu, Mira nggak bisa. Mama Santika kesayangannya Mira ingin mempunyai cucu perempuan soalnya," jawab Mira disertai guyonan. Membuat Mama memelototkan mata dengan garang karena rahasianya di bongkar oleh Almira.

Celetukan Almira barusan mendapatkan respon positif dari semua anggota keluarga. Mama bangga karena Almira benar-benar membuktikan ucapannya. Terlihat dari kata-kata yang dilontarkan gadis itu tadi, Mama yakin jika Almira memang mengatakannya tulus dari hati.

"Pa, sebaiknya kita biarkan Mira dan Zafran untuk berbicara. Sementara itu kita selaku orangtua membahas pemantapan rencana pernikahan mereka. Bagaimana Pak Ibrahim? Jeng Anisa?" tanya Mama memotong tawa dan godaan yang datang untuk putrinya.

"Benar sekali! Saya setuju, jeng!" ucap Ibu.

"Baiklah! Mira sayang! Ajak calon suamimu ke gazebo belakang. Kami yakin kalian butuh waktu untuk bicara," titah Papa penuh wibawa.

"Iya, Pa." Almira pun bangkit dari duduknya dan mengisyaratkan Zafran untuk mengikutinya.

*

*

Almira memimpin langkah untuk menuju gazebo belakang, tempat dimana Ia dan calon suaminya akan berbicara malam ini. Karena ada beberapa hal yang harus Almira tanyakan pada Zafran saking penasarannya.

Sesampainya mereka di gazebo, Almira mempersilakan Zafran untuk duduk, sementara ia lebih memilih untuk duduk di atas ayunan di samping gazebo. Cukup jauh memang, namun rasanya masih terlalu canggung jika harus berinteraksi lebih dengan calon suaminya ini.

Almira terdiam karena bingung harus memulainya darimana. Ia hanya membuka bibirnya dan menutupnya lagi. Hal itu Ia lakukan berkali-kali.

"Almira... Kalau ada yang ingin kamu tanyakan, tanyakan saja! Jangan seperti ikan koi di rumah saya gitu! Buka tutup mulut tidak jelas!" tegur Zafran dengan pedas.

Almira yang mendengar ucapan pedas Zafran pun mendengus kesal. Tapi bagaimana pun juga, Ia memang sedang penasaran oleh sesuatu.

"Mas? Mira mau tanya. Tapi takut menyinggung Mas Zafran."

"Tanyakan saja!" jawab Zafran ringan.

"Eh itu- ehmmm... Mamanya Rendra dan Geon kemana?" tanya Almira hati-hati. Zafran terdiam cukup lama dengan wajah terkejut.

"Ka-kalau Mas Zafran nggak mau jawab nggak apa-apa kok! Mira cuma penasaran aja." lanjutnya lagi saat melihat Zafran seperti enggan menjawab.

"Ah? Maafkan saya! Saya akan menjawab pertanyaan kamu. Bagaimanapun juga kamu akan menjadi istri saya. Kamu berhak tahu masa lalu saya..." Jawab Zafran disertai senyuman.

"...Namanya Eva, ia meninggalkan saya dan Rendra beserta Geon yang baru saja lahir," ceritanya dengan mata seperti menerawang kejadian itu.

"Ohh.. Ma-maaf! Mira nggak tahu."

"Sudahlah! Saya sudah bilang kan, kalau kamu berhak tahu semua tentang saya," katanya. "Lalu? Ada lagi yang ingin kamu tanyakan?" lanjut pria itu bertanya pada Almira yang masih merasa tidak enak.

"Mmm! Kalau Mas Zafran nggak keberatan, boleh Mira tahu seperti apa Mbak Eva? Siapa tahu Mira bisa belajar darinya bagaimana menjadi istri dan ibu yang baik," tanya Mira lagi hati-hati.

"Kamu tidak perlu belajar untuk menjadi diri siapapun, Mira. Cukup menjadi dirimu sendiri saja! Dan belajarlah mencintai saya! Dengan begitu kamu sudah lebih dari cukup untuk menjadi istri dan ibu yang baik..." jawab Zafran berbeda jauh dari pertanyaan yang Almira lontarkan.

"...Tapi baiklah! Saya akan menjawab pertanyaanmu. Eva itu adalah-"

Dreett!

Ucapan Zafran terhenti karena mendengar nada panggilan telepon dari ponsel Mira. Gadis itu melihat ke layar besar ponselnya, namun hanya menemukan sebuah nomor asing sebagai sang pemanggil.

Almira meminta pendapat kepada Zafran, apakah ia harus mengangkat panggilan itu atau tidak. Dan Zafran pun menyarankan Almira untuk mengangkatnya.

"Halo?" sapa Almira.

"Sayang, ini aku! Aku kembali untukmu! Besok, aku akan datang dan melamarmu di depan kedua orangtuamu. Maafkan kesalahanku lima tahun lalu, Sekar! Aku bersumpah aku masih sangat mencintaimu. Aku-"

Sambungan pun terputus karena Almira yang lebih dulu memutusnya. Gadis itu pun membuang ponselnya ke sembarang arah. Wajahnya berubah menjadi sangat pucat. Kemudian pandangannya pun meluruh, dan tak lama ia jatuh pingsan di pelukan Zafran yang sudah siaga di sampingnya sesaat setelah Almira mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

"Almira!" Teriaknya panik.

*

*

*

To be continued

Terpopuler

Comments

Hesti Pramuni

Hesti Pramuni

jiwa penasaranku meronta...

2021-06-06

0

bucin_nya lee donghae

bucin_nya lee donghae

makin penasaran thor

2021-03-26

3

Wina Ningsih

Wina Ningsih

apa mira pernah hampir dilecehkan y sama mantannya?

2021-03-23

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!