Detik, menit, jam, hingga minggu sudah berlalu dengan begitu cepatnya. Tepat di hari ini, ijab qobul pernikahan Almira dan Zafran pun selesai digelar. Acara yang diselenggarakan di kediaman keluarga Bagaskara berlangsung cukup khidmat.
Selepas ijab qobul tadi, mereka memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Almira untuk beristirahat. Jangan bayangkan sesuatu akan terjadi disini. Karena kenyataannya kedua anak mereka tengah tertidur di atas ranjang. Membuat Zafran menghela napasnya pasrah. Entahlah apa maksud helaan napas pria itu.
Mereka sudah berganti pakaian. Kedua sejoli yang baru saja mengikrarkan cintanya itu kini sedang duduk bersandar pada sofa di kamar Almira yang di hias dengan cantik.
Almira dan Zafran duduk saling berhadapan di atas sebuah sofa panjang. Meskipun hanya Almira saja yang menatap sang suami, lantaran Zafran yang malah sibuk dengan ponsel di tangannya. Almira berdeham cukup keras untuk mencari perhatian suaminya. Namun Zafran sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.
Gadis itu berdecak kesal. Dan Zafran justru sangat tidak peka dengan sindiran halus yang dilontarkan Almira.
"Mas Zafraaaannn!" panggilnya manja. Ia lelah terus di diamkan oleh pria yang resmi berstatus suaminya ini.
"Hmmmm?" gumamnya. Bahkan pria itu enggan menatap istrinya.
Kekesalan Almira pun sudah berada di ujung tanduk. Ia curiga suaminya justru tengah berselingkuh dengan wanita lain. Aih, terang saja Almira berpikiran seperti itu. Pasalnya, sedari mereka menidurkan Rendra dan Geon tadi, Zafran sudah asyik dengan ponselnya tanpa menghiraukan keberadaan istri yang katanya sangat dicintai ini.
Saking kesalnya, bahkan Almira menarik paksa ponsel di tangan Zafran dan menyembunyikannya di balik tubuh. Gadis itu juga merebahkan tubuhnya di sofa panjang yang ia duduki bersama suaminya.
Zafran terpaksa menelan ludahnya kasar saat melihat posisi tubuh istrinya yang seolah-olah pasrah itu. Dia menghembuskan napas untuk menetralisir rasa aneh yang tiba-tiba mengalir dalam darahnya.
"Miraaaa..." panggil Zafran.
"Hmmmm?" balas Almira dengan gumaman.
"Kembalikan ponsel saya, sayang," pinta Zafran sangat halus. Bahkan dia menambahkan panggilan sayang di akhir kalimatnya. Pria itu berharap istrinya ini akan luluh.
"Hmmmm?" balas Almira.
Gadis itu masih setia membungkam bibirnya. Dia tetap menyembunyikan ponsel sang suami tertindih tubuhnya. Gadis itu menatap suaminya nyalang.
"Mira, sayang..." ucap Zafran lagi. Panggilan sayang yang keluar dari mulut suaminya membuat Almira hampir terlena. Dia pun sekuat tenaga bertahan dengan pendiriannya agar tidak luluh dengan panggilan itu.
"Hmmmm?"
"Mira... Kalau dipanggil suaminya nggak boleh 'hm' saja menjawabnya," jawab Zafran sok menasihati.
Almira seketika bangkit dan membulatkan matanya mendengar jawaban Zafran. Karena kata-kata itu sangat tidak sesuai dengan apa yang Zafran lakukan kepadanya tadi. Dia pun berdecak kesal.
"Mas bilang apa? Dosa kalau jawab 'hm' sama suaminya? Helaaaaaw! Tadi Mas Zafran juga gitu ke Mira, loh! Pas Mira manggil-manggil, Mas Zafran cuma jawabnya 'hm' aja! Mas kira Mira nggak sakit hati di gituin sama suami Mira? Dosa loh bikin istrinya sedih! Hikss... Mama!" Protes Almira sambil menangis pada akhirnya.
Bahkan ia sempat-sempatnya memanggil nama Mama meskipun statusnya sudah berubah menjadi seorang istri. Ah, benar-benar ajaib seorang Almira ini.
Dan Zafran yang melihat sikap manja istrinya pun tersenyum lega. Hal itu di karenakan Almira yang selama beberapa minggu sebelum pernikahan mereka, sedikit berubah. Menjadi Almira yang lebih pendiam dan sering menangis pilu. Bukan lagi menangis manja seperti sekarang ini.
Kini Almira-nya telah kembali. Dunia nya yang berwarna juga kembali melingkupi hari-hari bahagia Zafran.
Benar sekali!
Mereka sepakat untuk melupakan apa yang terjadi kepada Almira saat prosesi lamaran waktu itu. Zafran tahu jika wanitanya ini belum mau untuk berbagi dengannya. Dan Ia juga tidak bertanya pada Almira mengenai pria yang sempat dilihatnya waktu itu. "Biarlah Almira sendiri yang bercerita saat Ia sudah siap". Begitulah pikir Zafran.
Almira pun begitu, Ia tahu jika ada yang ingin ditanyakan oleh suaminya. Hal yang Mira sendiri belum siap untuk menjawab dan melihat reaksi pria itu.
Kembali ke kenyataan, Almira terus menangis lebay membuat Zafran geli melihatnya. Pria itu pun menarik istrinya dalam dekapan. Memberikan kenyamanan tersendiri untuk Almira.
Pria itu mendekap tubuh mungil sang istri erat. Membuat tubuh Almira menempel di tubuh sang suami. Gadis itu merasakan jantung nya memompa dengan cepat.
"Hahahaa... Istrinya Mas Zafran kenapa cengeng sekali, sih? Mas nggak selingkuh, sayang! Mas lagi chatting-an sama Zaidan," ucapnya sembari membubuhkan kecupan di rambut sang istri.
"Dia minta maaf karena nggak bisa datang tadi pagi. Harus ketemu dosen. Tapi dia janji sudah sampai di rumah nanti sore sebelum resepsi," jelas Zafran panjang lebar. Pria itu memberikan elusan pada surai rambut Almira dan sesekali mengecupnya.
"Beneran?" tanya Almira masih curiga.
"Iya, sayang! Cek aja coba!" gemas Zafran pada istrinya ini.
Zafran mengizinkan sang istri untuk memeriksa ponselnya.
"Kalau Mas bohong, nanti minta hukuman apa?" tantang Almira pada suaminya.
"Hmmm apa ya? Mira boleh deh peluk dan cium Mas Zafran sepuasnya, deh!" Ucap Zafran menggodanya.
"Ih, hukuman apa itu?!! Nggak! Nggak! Nggak ada peluk cium sepuasnya! Enak aja!" protes Almira yang sudah menegakkan tubuhnya.
"Tapi, kan, saya maunya dikasih hukuman itu, sayang!" ucap Zafran menggoda Almira. Wanita itu bergidik ngeri melihat tatapan lapar sang suami.
Almira memundurkan tubuhnya hingga punggungnya sampai di ujung sofa. Gadis itu meneguk ludahnya kasar. Dia masih belum siap jika sang suami melakukan hal yang 'iya-iya' dengannya.
Dan Zafran justru malah ikut memajukan tubuhnya. Hingga dadanya dan dada sang istri saling bertubrukan. Almira bukannya berontak, ia justru memejamkan matanya sembari menikmati pelukan hangat sang suami. Tangannya yang tadi berada di depan untuk melindungi asetnya. Kini sudah berada di leher sang suami tanpa ia sadari.
"Ta-tapi, kan, Mira nggak mau, kok!" elaknya.
"Loh yakin? Terus ini tadi kenapa nyaman banget peluk saya? Tangannya juga nakal meremas rambut saya," ucap Zafran semakin menggoda Almira.
"Eng-enggak kok!" jawab Almira gugup.
"Dih, pembohong," sahut Zafran sembari mencolek hidung istrinya.
"Mira nggak bohong!" elaknya. Dengan sekuat tenaga gadis itu mendorong tubuh sang suami dari atas tubuhnya.
"Sebel sama Mas Zafran! Bye!" ucapnya di puncak rasa malu. Almira pun lari terbirit-birit keluar dari kamar.
Zafran tertawa terbahak-bahak karena berhasil membuat istrinya seperti itu. Ia tak ingat jika di dalam kamar ada anak-anaknya yang sedang tidur.
"Papa berisik!!!" Protes putra pertamanya, Rendra.
O-ow!
*
*
*
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Hesti Pramuni
aiiiishh....anaknya terbangun tuh...!
2021-06-06
0
Mayang
syukur deh...kirain zaidan mantan almira.
2021-05-31
2
Dewii
Papa berisik!!😂🤣
2021-05-06
4