Saat memasuki kamar Ibu, ia melihat Geon, calon putra bungsunya masih meringkuk nyaman di atas ranjang yang sudah di beri batas guling dan bantal di sekelilingnya.
Lalu ia pun berniat untuk mandi terlebih dahulu. Awalnya ia sedikit terkejut dengan baju yang telah disiapkan Ibu. Tapi karena tidak ada pilihan lain, ia pun membawanya masuk ke dalam kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, Almira keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah segar serta aroma vanilla yang menguar dari tubuhnya. Ia pun melihat ke arah ranjang dan mendapati Geon sudah bangun dari tidurnya.
Hebat! Geon tidak menangis saat bangun tidur. Ia justru nampak ceria dengan tawa khas bayi nya.
"Mi... Mii..." Itulah kata yang terlontar dari bibir bayi tersebut.
Almira pun mendekati Geon dan membawanya ke dalam gendongan.
"Hiksss..... Geon bisa panggil Mami? Kok aku terharu ya? Hiks.... Coba ulangi sayang!" titah Almira saking terharunya.
"Bbbrrrrrrrr..... Mpppppsssttt!!" oceh Geon tidak sesuai dengan perintah Almira.
"Hufttt! Baiklah! Baiklah! Jadi Geon nggak mau manggil Mami, ya? Yasudah kalau begitu! Kita bangunkan kakak kamu saja! Mami yakin kalau kakakmu itu mau manggil Mami dengan sayang! Awas ya kamu, dek! Mami nggak temen sama kamu!" ancam Almira yang justru mendapat balasan tawa dari Geon.
Almira berjalan keluar dari kamar tersebut sambil membawa Geon dalam gendongannya. Anak itu sepertinya merasa sangat nyaman berada dalam dekapan maminya ini. Terbukti dengan ia yang semakin menenggelamkan kepalanya di lekukkan leher Almira. Membuat gadis itu merasa kegelian.
"Aduh, nak! Mami geli lho ini lehernya kamu sembur-sembur! Geon ini anaknya Papa Zafran atau mbah dukun sih?! Kok senang sekali nyembur-nyembur?!" protes Almira pada bayi yang belum genap dua tahun itu.
Sedangkan si bayi malah semakin tertawa melihat penderitaan Maminya.
Mereka sampai di kamar Zafran, tempat dimana Almira tidur semalam. "Ngomong-ngomong soal Zafran, kemana pria itu pergi?" tanya Almira dalam hati. Ia pun hanya mengedikkan bahunya tidak peduli karena semakin dipikir, ia semakin tidak tahu kemana perginya calon suaminya itu.
Lalu, Almira mendekati ranjang dan meletakkan Geon di samping kakaknya. Sementara ia mengguncang bahu Rendra pelan untuk membangunkannya. Namun tak kunjung mendapatkan hasil juga.
Geon yang merasa di abaikan oleh kakaknya, meski ia sudah berteriak hingga menyebabkan telinga Almira sakit pun mulai kesal. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Rendra dan menyemburkan air liur disana. Setelahnya, ia malah menjatuhkan bibirnya di pipi kiri Rendra. Dan menciumnya dengan ganas.
Tak disangka-sangka, ternyata dengan cara itu Rendra pun dapat terbangun dari tidurnya. Aih! Manis sekali kedua kakak beradik ini.
"Rendra bangun! Ayo sholat setelah itu kita sarapan. Oma sudah memasak nasi goreng favorit Rendra, loh!" kata Almira mencoba untuk mengiming-imingi Rendra.
"Iya, Mami," jawab Rendra parau. Khas seperti anak-anak yang baru bangun tidur.
Rendra pun beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi meski masih dalam keadaan menutup mata.
Pria kecil itu mengambil air wudhu sendiri dan menyelesaikan ibadahnya dengan khusyuk. Meskipun jam sudah menunjukkan pukul setengah enam, itu sudah baik untuk anak seusia Rendra yang tidak susah saat diperintahkan sholat.
Beberapa menit kemudian, Rendra sudah siap. Dia melipat sarung dan juga sajadah miliknya. Dia berjalan ke arah sang Mami yang sedang memangku adiknya di ranjang.
"Gendong!" ucapnya manja. Bahkan kedua tangannya sudah ia angkat ke arah Almira pertanda ia benar-benar ingin digendong.
"Nggak bisa, sayang! Mami gendong adek. Rendra jalan sendiri, ya? Yuk Mami gandeng tangannya," bujuk Almira. Ia pun dengan kekuatan super menggendong Geon di lengan kirinya. Dan menggandeng tangan mungil Rendra dengan tangan kanannya.
Lalu mereka beriringan untuk keluar dari kamar dan pergi ke bawah untuk menyelesaikan sarapan mereka pagi ini.
*
*
Zafran Abidzar POV
Aku sudah siap dengan setelan kemeja dan jas untuk pergi ke kantor pagi ini. Dan sekarang aku sedang duduk di kursi meja makan untuk menikmati sarapan yang sudah di masak oleh Ibuku.
Ibuku tercinta sudah memasak nasi goreng telur mata sapi favoritku. Beliau menggeser piring makan ke arahku dan memintaku untuk segera memakannya. Namun masih ada orang yang harus aku tunggu sekarang.
"Bu? Dimana anak-anak?" tanyaku pada Ibu.
"Kamu tanya anak-anak atau calon Maminya anak-anak?" tanya Ibu balik. Beliau sedang menggodaku rupanya.
"Baiklah... Maksud Zafran, dimana Almira dan anak-anak?" tanyaku ulang.
"Almira tadi Ibu suruh mandi dulu, lalu membangunkan anak- Nah itu mereka!" sorak Ibu kegirangan. Aku pun reflek memutar tubuhku guna melihat ke arah yang di tunjuk Ibu.
O-ow? Apa ini mimpi? Mengapa aku melihat sesosok bidadari sedang menuruni tangga?
Arrgghhh! Hentikan kehaluan-mu, Zafran! Jelas saja itu Almira dan anak-anakmu!
A-apa? Almira?! Memakai pakaian seperti itu? Mengapa malah terlihat dewasa dan menggemaskan di waktu bersamaan? Apalagi ia berjalan sembari menggendong Geon dan menggandeng Rendra. Wow! Wonder woman sekali calon istriku ini! Hahahaa...
"Selamat pagi, Papa! Selamat pagi Oma!" Sapa anak sulungku ceria.
"Pagi sayang!" jawabku lalu memberikan kecupan sayang di pipinya.
"Pagi juga cucu Oma. Gimana tidurnya? Nyenyak?" tanya Ibuku.
"Banget!! Rendra seneng akhirnya Rendra bisa tidur di peluk Mami." jawab anakku masih ceria. Duh, nak! Papa tidak tega mendengarnya.
Aku pun melihat gadis yang akan menjadi istriku itu mengusap air matanya. Meski ia sudah mencoba untuk menutupinya namun aku tetap dapat memergokinya. Tanpa berkomentar, aku pun kembali menyantap sarapanku.
"Baiklah! Sekarang cucu Oma makan ya! Kamu juga, Mira. Berikan Geon pada Ibu. Agar kamu nyaman makannya."
"Baik, Bu," ucapnya menurut. Ah? Ada yang aneh dengannya pagi ini. Mengapa ia jadi se pendiam ini?
Aku pun menghabiskan sarapanku tanpa memikirkan mengenai hal ini lebih lanjut lagi. Kemudian setelah selesai, Almira tanpa disuruh pun membereskan bekas makan kami dan mencucinya. Hmmm ternyata calon istriku rajin juga, ya?
"Mas kamu mau berangkat ke kantor sekarang?" tanya Ibu padaku.
"Iya, Bu," jawabku, meski jarum jam masih menunjukkan 30 menit sebelum jam biasanya aku berangkat.
"Jangan lupa antarkan Mira pulang lebih dulu!" titah Ibu. Pasti! Hal inilah yang membuatku rela berangkat kerja lebih cepat. Untuk mengantar calon istriku pulang dengan selamat tentu saja!
Mira kembali dari kegiatan mencuci piringnya. Tak disangka, ia pun memohon izin kepada Ibu untuk pulang ke rumahnya.
"Mira pulang dulu ya, Bu."
"Iya sayang! Zafran akan mengantarmu."
"Tidak perlu, bu. Mira naik ojek aja," tolaknya halus. Apa-apaan dia!
"Dengan pakaian seperti itu, Almira?! Jangan gila kamu! Kamu itu calon istri saya! Tidak sepantasnya kamu mempertontonkan bagian tubuh kamu di khalayak," kataku dengan nada yang sedikit keras. Hingga terdengar seperti aku tengah membentaknya.
"Ikuti kata calon suamimu, Mira. Dia hanya ingin yang terbaik untukmu," Ucap Ibu lembut.
"Ba-baik, Bu... Mira ambil tas dulu," tuturnya bergetar. Mira nangis?! Sungguh, aneh sekali! Aku tahu Mira memang cengeng. Tapi nada suaranya kali ini berbeda ketika aku mendengar nada suara tangisan Mira biasanya.
Ah, tapi aku tidak akan mempedulikannya untuk sekarang! Salah siapa ia berniat untuk mempertontonkan kaki mungilnya. Ya! Pakaian yang dikenakan Almira sekarang adalah pakaian khas ibu-ibu. Aku tahu karena Ibu sering memakainya.
Tidak salah memang pakaian itu, walaupun pakaian Ibu-ibu namun masih terlihat modis. Dengan corak Bali dan potongan bajunya yang terlihat muda. Apalagi baju itu masih sangat baru, karena aku yang mengantarkan Ibu untuk membelinya ketika kami berkunjung ke Bali. Beberapa minggu lalu.
Tapi tetap saja! Baju itu adalah DASTER! Yang dengan mudahnya tersingkap jika terkena angin.
Ya Tuhaaaaaann!! Calon istriku benar-benar menguji kesabaranku rupanya!
*
*
*
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Hesti Pramuni
baru kali ini dlm novel mengangkat derajat "daster" bikin porak-porandakan hati pria dewasa melihatnya...
2021-06-06
0
Faizha Alyha Handhayani
ehh Mas duda
Daster itu pakain dinas kebesaran ibu2
jgn rendahin daster donk
2021-05-09
2
ᶜʙ♂️T𝔢R⃟𝖊𖽑𝆧Ṉᵎ𝖊š🌱🐛ᵇᵖ☄
beuhhhbb daster baju kebesaran emak2 dirumah 🤣🤣🤣
2021-05-06
2