PARIS IN LOVE

Di dalam kamarnya, Shafira tengah sibuk menyiapkan kopernya untuk pergi ke paris bersama Edzard. Mereka akan menghadiri pesta pernikahan ayah Edzard yaitu Gani dengan Eva yang tak lain adalah adik mendiang ibunya.

“Shafira, apa kau sudah selesai?” Tanya Edzard.

“Belum, sebentar lagi!” Sahutnya.

“Kenapa kau hanya membawa koper kecil?” Tanya Edzard bingung.

“Aku bawa baju sedikit, kan cuma sebentar saja disana.” Ucap Shafira.

“Terserah kau saja.” Ujar Edzard menahan kesalnya.

Sebenarnya Edzard berniat untuk membawa Shafira jalan-jalan disana setelah selesai acara pernikahan Gani dan Eva. Edzard berencana berlibur disana selama sebulan lamanya karena hal yang paling Edzard senangi adalah liburan. Edzard memiliki sebuah vila disana.

Hari keberangkatan pun tiba, Edzard dan Shafira terbang ke paris untuk menghadiri pesta pernikahan Gani dan Eva. Setibanya di sana, mereka langsung menuju ke vila yang dimiliki Edzard yang letaknya tak jauh dari menara Eiffel. Shafira tertegun melihat vila mewah yang menjadi tempatnya menginap disana. Ia tak mengetahui bahwa Edzard lah yang memilikinya.

“Wah, vilanya mewah banget! Apa kita akan menginap disini?” Seru Shafira pada Edzard saat menuju masuk ke dalam vila.

“Iya, apa kau tidak pernah melihat vila sebagus ini?” Tanya Edzard.

“Tentu saja tidak pernah! Apa kau lupa, aku hanya orang miskin!” Sahut Shafira.

“Hei, sekarang kau wanitaku, jadi kau adalah wanita kaya!” Ucap Edzard.

“Ini kamar kita!” Sambung Edzard lagi.

Shafira kembali ternganga melihat kamar yang begitu mewah dan luas. Kemudian ia melihat keluar jendela kamar yang tampak menara Eiffel disana.

“Wah, itu kan menara Eiffel!” Aku tak menyangka bisa melihatnya secara langsung.” Ucap Shafira dengan mata yang berbinar-binar.

“Apa kau suka disini?” Tanya Edzard yang langsung memeluknya dari belakang.

“Iya! Dulu aku hanya bisa melihatnya dari gambar saja, sekarang aku tak percaya bisa melihatnya langsung di sini.” Sahut Shafira.

“Kalau kau suka, kita akan disini selama sebulan.” Kata Edzard.

“Apa?” Tanya Shafira terkejut.

“Iya, aku sangat suka liburan!” Sahut Edzard.

“Tapi aku hanya membawa sedikit baju.” Ucap Shafira.

“Kau bisa membeli ratusan baju disini jika kau mau, aku yang bayar.” Kata Edzard yang lalu berbaring di ranjang.

“Heeemm, dasar orang kaya!” Kata Shafira.

“Kemarilah, istriku yang bawel!” Kata Edzard mengajak Shafira berbaring dengannya di ranjang.

“Tidak mau! Aku mau mandi.” Tolak Shafira yang berlalu ke kamar mandi. Melihat Shafira yang kesal, Edzard hanya menarik garis senyumnya sedikit.

Keesokan harinya, Shafira dan Edzard bersiap-siap untuk pergi menghadiri pesta pernikahan Gani dan Eva yang di adakan di salah satu hotel mewah di paris. Karena mereka tiba di paris sangat kelelahan, mereka tertidur hingga bangun kesiangan. Shafira bergegas memakai riasan di wajahnya namun ia masih menggunakan handuk kimononya. Sedangkan Edzard yang kocar kacir memakai kemeja dan dasinya yang masih menggantung belum di ikat di leher.

“Astaga, kita pasti terlambat!” Ucap Edzard yang tengah sibuk memakai kemejanya dengan panik.

“Tenanglah Edzard! Kita terlambat pun acara pernikahannya akan tetap berjalan lancar.” Kata Shafira yang juga sibuk memakai make up.

“Hei, apa kau tau bagaimana sifat Eva? Dia akan membunuh kita kalau dia tau kita terlambat!” Sahut Edzard.

“Apa kau takut padanya?” Tanya Shafira meremehkan si pria kejam itu.

“Bukan takut, aku hanya malas mendengar omelannya.” Sahut Edzard.

“Shafira, tolong aku pakai dasi ini.” Kata Edzard.

“Iya baiklah!” Kata Shafira yang kemudian membantu Edzard mengenakan dasinya.

Saat Shafira fokus dengan dasinya, Edzard malah terus memandangi Shafira yang sudah siap memakai make up. Lalu tebersitlah pikiran untuk menjahili Shafira.

“Shafira, riasanmu membuatku menjadi bergairah!” Bisik Edzard di telinga Shafira.

“Apa kau mencoba menggodaku Edzard?” Ujar Shafira yang seraya mengencangkan ikatan dasi di leher Edzard.

Edzard langsung susah bernafas, lehernya tercekik oleh dasi yang di ikatkan oleh Shafira.

“Shafira, leherku tercekik!” Ucap Edzard terbata-bata. Kemudian Shafira melepaskan tanganya dari dasi Edzard.

“Dasar wanita menyebalkan!” Umpat Edzard yang menarik nafasnya dengan lega.

Lalu Shafira menggunakan gaun pestanya yang memiliki resleting di belakang punggungnya. Shafira hanya bisa menaikkan resletingnya setengah saja, tanganya tak dapat meraih resleting lagi. Edzard melihat Shafira yang kesusahan menaikan reslestingnya. Lalu Edzard berjalan menuju belakang Shafira dan ia meraih resleting itu dan mencium pundak Shafira dengan lembut. Bulu kuduk Shafira merinding saat merasakan ciuman Edzard.

“Shafira kau sangat cantik!” Bisik Edzard yang terus menciumi punggung Shafira.

Niat Edzard awalnya untuk membantu Shafira menaikan resleting,  karena mencium tubuh Shafira, Edzard jadi berubah pikiran. Ia malah menuruni resleting pada gaun Shafira.

“Edzard, apa kau mau mendengar omelan Eva?” Kata Shafira yang membuat Edzard seketika menarik resleting gaun Shafira naik ke atas.

“Ayo cepatlah!” Teriak Edzard yang langsung bergegas pada Shafira.

“Dasar beruang kutub.” Gerutu Shafira kesal pada Edzard.

Mereka pun akhirnya tiba di peste pernikahan Eva dan Gani walaupun sedikit terlambat. Saat di ruang pesta mata Eva tertuju pada Edzard dan Shafira yang datang terlambat. Eva melirik mereka dengan tatapan yang tajam.

“Mampus lah, Eva akan siap meluncurkan makiannya padaku.” Gumam Edzard pada Shafira.

Kemudian Eva dan Gani menghampiri mereka berdua.

“Kenapa kalian terlambat, hah? Apa kalian lupa kalau aku menyuruh kalian untuk menjadi saksi pernikahan kami?” Teriak Eva pada Shafira dan Edzard.

“Eva, kami kemarin sedikit lelah dan bangun kesiangan.” Sahut Edzard.

“Apa kalian kerbau?” Teriak Eva yang sejatinya memang cerewet.

“Eva, aku dan Edzard semalam kelelahan karena aktifitas di ranjang! Kau tau kan maksudku?” Bisik Shafira mengelabui Eva agar Eva dapat meredakan kesalnya pada mereka.

Dan yang dilakukan Shafira berhasil, Eva seketika tersenyum menatap Edzard dan Shafira.

“Oh, kalian berdua memang pasangan yang romantis!” Ucap Eva. Edzard dan Gani bingung melihat Eva yang berubah drastis saat Shafira berbisik padanya.

“Baiklah, kalian nikmati saja hidangannya! Kami akan menghampiri tamu yang lain.” Kata Gani.

Tak lama kemudian, Edzard dan Shafira duduk menikmati hidangan di pesta pernikahan itu. Edzard yang penasaran dengan sikap Eva yang berubah langsung bertanya pada Shafira.

“Kau tadi membisikkan apa pada Eva?” Tanya Edzard kepo pada Shafira.

“Eeemmm, aku bilang kalau kita kelelahan karena adegan ranjang……uuupppsss….” Shafira langsung menghentikan ucapannya.

“Adegan ranjang? Apa maksudmu? Kenapa kau tidak  melanjutkan ucapanmu tadi.” Tanya Edzard semakin penasaran.

Shafira terus menyantap makanannya tanpa mau menjawab perkataan Edzard. Edzard berpikir keras dari ucapan Shafira yang terhenti tadi. Dia mengingat lagi kalau Shafira mengucapkan adegan ranjang. Kemudian Edzard mengerti maksud Shafira dan Edzard pun terkekeh licik.

“Apa kau mengelabui Eva dengan mengatakan kita bangun kesiangan karena kita sedang adegan ranjang semalam?” Tanya Edzard sambil tersenyum licik kepada Shafira.

“Aaarrgghhh, dasar sial! Aku keceplosan tadi.” Ucap Shafira dalam hatinya.

“Setelah acara pesta ini, kita akan melakukannya Shafira! Hehehehe.” Bisik Edzard di telinga Shafira.

“Berhentilah berfikir mesum, Edzard!” Kata Shafira sewot.

“Hahahahaha!” Edzard tertawa puas melihat Shafira kesal padanya.

Setelah acara pesta pernikahan Gani dan Eva selesai, Edzard dan Shafira kembali ke vila untuk beristirahat sejenak. Karena Edzard berniat untuk mengajak Shafira berjalan-jalan di seputar menara Eiffel.

“Shafira, apa kau mau jalan-jalan melihat Eiffel dari dekat?” Tanya Edzard.

“Tentu saja aku mau! Tapi aku tidak harus membayarnya dengan tubuhku kan nanti?” Sahut Shafira pada Edzard.

“Huh, kau ini! Apa kau pikir aku akan meminta bayaran darimu, hah?” Tanya Edzard kesal.

“Kau kan selalu begitu padaku.” Gumam Shafira.

“Ayo cepat! Jangan lupa pakai baju hangatmu, disini cuacanya sedang dingin.” Kata Edzard.

“Baiklah.” Sahut Shafira kegirangan karena akan melihat menara Eiffel secara dekat.

Kemudian mereka pergi ke tempat tujuan mereka. Shafira sangat senang melihat pemandangan malam di lokasi menara Eiffel. Banyak pasangan yang sedang menikmati malam itu disana. Shafira sangat senang malam itu tanpa ia sadari ia menggandeng lengan Edzard saat melihat menara Eiffel. Edzard merasakan sensasi yang aneh saat Shafira menggandeng tangannya. Rona pipi Edzard memerah, jantungnya berdetak kencang. Edzard tersipu malu saat melihat Shafira yang tersenyum bahagia padanya. Setelah puas meliahat menara Eiffel, perut Shafira keroncongan hingga terdengar oleh Edzard.

“Aku lapar!” Ucap Shafira memegang perutnya.

“Kau baru saja makan banyak tadi di pesta, dan sekarang kau lapar lagi?” Tanya Edzard yang membuat Shafira malu.

“Udaranya dingin, jadi aku lapar lagi.” Gumam Shafira menahan malunya.

“Ayo kita cari restoran di sekitar sini.” Ajak Edzard padanya.

“Edzard, tapi aku ingin makan cemilan yang di jual di pinggir jalan itu.” Kata Shafira pada Edzard.

“Iya baiklah! Terserah kau saja.” Sahut Edzard.

“Asik!” Seru Shafira kegirangan.

Mereka pun membeli makanan yang di jual di pinggir jalan sambil menikmati pemandangan malam di seputaran menara Eiffel. Shafira sangat senang mencicipi banyak makanan yang asing di lidahnya tersebut. Sangking senangnya ia tidak memperhatikan langkahnya saat di pinggir jalan. Saat akan melangkah, ada sebuah mobil melaju sangat kencang dan akan menabraknya. Dengan cepat Edzard menarik tangan Shafira dan memeluk Shafira dengan kuat. Shafira tersentak kaget saat mengetahui dirinya akan tertabrak mobil. Di dalam dekapan Edzard dia hanya diam mendengarkan detakan jantung Edzard yang berdetak dengan kencang.

“Shafira, kau tidak apa-apa?” Tanya Edzard panik padanya. Shafira masih diam terpaku dalam pelukan Edzard.

“Shafira, kau dengar aku? Apa kau tidak apa-apa?” Tanya Edzard lagi yang membuyarkan pikiran kosongnya.

“Iya, aku tidak apa-apa.” Sahut Shafira.

“Oh, syukurlah!” Ucap Edzard bernafas lega. Lalu Shafira terus memandangi wajah Edzard yang terlihat khawatir padanya.

“Edzard khawatir padaku! Dia menyelamatkan aku.” Ucap Shafira dalam hatinya.

“Belum pernah ada orang yang sekhawatir ini padaku.” Ucapnya lagi dalam hatinya.

Timbul lah perasaan yang besar dalam hati Shafira untuk Edzard yang sangat khawatir padanya. Shafira terus memandangi Edzard yang sedang ngomel-ngomel padanya.

“Kau harus perhatikan langkahmu, disini ramai! Kau bisa tertabrak nanti.” Omelan Edzard kesal pada Shafira.

Edzard melihat Shafira yang memandanginya dengan tatapan aneh.

“Hei, kau kenapa? Kenapa menatapku seperti itu? Hei, Shafira!” Kata Edzard yang bingung melihat Shafira yang terus memandanginya.

“Hei, Shafiraaaaaaaaaaaaaaaaaaa!” Teriak Edzard yang membuatnya tersadar seketika.

“Apa?” Tanya Shafira terkejut.

“Apa kau linglung? Aku terus saja berbicara dan kau malah diam saja!” Sahut Edzard.

“Ayo, kita pulang!” Ajak Edzard sembari menarik tangan Shafira.

Saat di dalam mobil, Shafira tiada hentinya menatap Edzard yang sedang menyetir.

“Aku pasti jatuh cinta padanya! Oh ya Tuhan, apa aku sudah gila jatuh cinta pada pria kaya yang hanya terobsesi dengan tubuhku saja? Aku bisa jadi gila jika dia tidak membalas cintaku! Ini cinta pertamaku!” Ucap Shafira dalam hatinya sambil terus menatap Edzard.

“Hei, kau kenapa? Kenapa kau terus saja menatapku?” Tanya Edzard yang fokus menyetir.

“Kau tampan!” Ucap Shafira yang keceplosan bicara.

“Apa? Kau bilang apa tadi?” Tanya Edzard yang berpura-pura tidak dengar.

“Eeemmm, itu maksudku, aku ingin mengucapkan terima kasih karena kau tadi menyelamatkan aku.” Ucap Shafira dusta.

“Oh, begitu! Baiklah kau harus segera membayarnya nanti.” Kata Edzard dengan senyuman liciknya.

“Kau mau apa?” Tanya Shafira yang seakan terhipnotis dengan ketampanan Edzard.

“Kau akan tau nanti saat kita sampai, hehehe.” Ucap Edzard yang melajukan mobilnya dengan kencang.

Malam itu Edzard melihat perubahan besar pada sikap Shafira terhadapnya. Ia masih belum mengetahui apa yang membuat Shafira bersikap lebih penurut.

 

*****

Keesokan harinya, Edzard dan Shafira pergi berbelanja di salah satu mall yang ada di kota itu. Edzard banyak menghabiskan uang untuk membelikan keperluan Shafira selama di paris. Setelah lelah membeli keperluan, mereka menuju restoran untuk makan siang. Shafira yang tak dapat menahan rasa laparnya memesan makan khas perancis yaitu pasta.

“Eemm, nyam nyam, enaknya!” Seru Shafira menyukai pasta daging itu.

“Apa kau suka tinggal disini?” Tanya Edzard.

“Aku suka disini, tapi aku rindu pada tanteku.” Sahut Shafira.

“Hah, kau terlau sayang padanya.” Kata Edzard.

“Tentu saja, dia pengganti ibuku.” Sahut Shafira sewot.

“Cepat habiskan makananmu! Setelah ini kita akan ke paris disneyland.” Kata Edzard.

“Eeemm, tempat apa itu?” Tanya Shafira yang memang tak tau dunia orang kaya.

“Seperti taman ria, apa kau suka?” Tanya Edzard.

“Iya, aku mau kesana!” Jawab Shafira antusias.

“Hehehe, aku juga suka kesana.” Ucap Edzard dalam hatinya yang mempunyai rencana untuk Shafira.

Setelah makan, pergilah mereka menuju paris dineyland yang terletak agak jauh dari kota paris yaitu di Marne-La-Valle. Sesampainya mereka disana, Shafira kembali ternganga melihat sebuat taman hiburan yang sangat besar dan menkajubkan baginya.

Edzard mengajak Shafira untuk naik ke beberapa wahana yang sangat menegangkan baginya. Namun saat menaikinya, Shafira tertawa bahagia. Edzard bengong melihat ekspresi Shafira yang tidak takut naik wahana yang menegangkan. Maksud hati si Edzard, jika Shafira takut naik wahana itu maka dirinya akan di peluk oleh Shafira. tapi tak sesuai harapan, Shafira malah asik sendiri menikmati wahana itu.

“Wah, aku sangat senang naik wahana itu tadi!” Seru Shafira tampak bahagia.

“Hah, dia malah kegirangan! Apa dia tidak tau kalau aku yang frustasi karena rencanaku untuk membuatnya takut dan memelukku jadi gagal?” Gumam Edzard dalam hatinya.

“Edzard, aku mau es krim!” Pinta Shafira manja pada Edzard.

“Eehh, sikap manjanya beneran apa bohongan ya? Kayaknya beneran!” Ucap Edzard memperhatikan sikap Shafira yang berubah drastis padanya.

“Iya, baiklah!” Sahut Edzard yang kemudian pergi membeli es krim.

“Ini es krim untukmu!” Kata Edzard memberikan es krim dalam porsi yang besar.

Edzard seakan sudah mengerti Shafira yang suka makan banyak.

“Wah, terima kasih ya suamiku!” Ucap Shafira yang kemudian mencium pipi Edzard dengan mesra.

Edzard terkejut saat Shafira menciumnya tanpa ia minta. Seketika pipi mereka berdua merona merah karena malu saat bertatap mata. Mereka pun duduk menikmati es krim mereka sambil melihat-lihat wahan permainan yang akan mereka naiki. Tak lupa mereka pun berfoto dengan tokoh-tokoh kartun yang ada di Disneyland tersebut. Puas menjelajahi Disneyland, mereka pun pulang ke vila. Mereka mandi dan tidur dengan lelapnya.

Dua minggu telah mereka jalani liburan di paris. Edzard dan Shafira semakin dekat. Shafira yang telah jatuh cinta dengan Edzard sangat bahagia di dekat Edzard. Namun Edzard yang belum menyadari perasaannya terhadap Shafira masih bingung dengan sikap Shafira yang sangat manis kepadanya. Edzard ingin mengetahui apa penyebab perubahan sikap yang terjadi pada Shafira terhadapnya. Ia pun menghubungi Eva yang tengah asik menikmati masa indahnya pernikahan dengan Gani ayahnya Edzard.

“Eva, apa kau punya waktu di sela-sela harimu bersama playboy itu?” Tanya Edzard pada Eva yang kini menjadi ibu tirinya.

“Kau ini mengganggu saja! Ada apa memangnya?” Tanya Eva.

“Aku ingin menanyakan sesuatu tentang perasaan wanita, kau pasti mengerti.” Kata Edzard.

“Baiklah, kita bertemu dimana?” Tanya Eva.

“Kita bertemu di café dekat vila ku saja! Aku tidak mau berlama-lama meninggalkan Shafira di vila.”Kata Edzard.

“Iya, baiklah.” Sahut Eva setuju.

Kemudian, Shafira melihat Edzard yang sedang bersiap-siap untuk pergi keluar.

“Kau mau kemana?” Tanya Shafira.

“Aku ada urusan sebentar! Kau jangan kemana-mana, tunggu aku pulang.” Sahut Edzard.

“Kalau kau butuh apapun, bilang saja pada pelayan.” Sambung Edzard lagi.

“Iya.” Sahut Shafira tersenyum manis pada Edzard.

Edzard membalas senyuman Shafira dengan mengelus pipi Shafira sambil melangkah pergi. Tak lama menunggu, Eva pun datang dengan wajah sangat sumringah. Biasa namanya juga pengantin baru.

“Dimana Shafira? Kenapa kau tak mengajaknya?” Tanya Eva.

“Dia di vila! Aku tidak mengajaknya karena yang akan aku bicarakan adalah tentangnya.” Sahut Edzard.

“Ada apa dengannya?” Tanya Eva.

“Itu pertanyaan yang akan aku tanya padamu!” Kata Edzard.

Kemudian Edzard menceritakn semuanya tentang Shafira kepada Eva. Ia menceritakan semuannya dari awal alasan mengapa mereka bisa menikah. Eva kaget mendengar semua cerita Edzard. Edzard juga mengatakan apa yang ia rasakan terhadap Shafira kepada Eva.

“Kalau kau memiliki perasaan seperti itu, berarti kau jatuh cinta padanya.” Kata Eva pada Edzard.

Awalnya Edzard tak menyangka bahwa dirinya akan jatuh cinta pada wanita yang sudah membohonginya.

“Dan anehnya lagi, biasanya sikap Shafira selalu takut dan ingin menghindariku! Ya bisa di bilang, dia terkesan kaku bila bersamaku. Tapi semenjak aku menyelamatkannya saat ia hampir tertabrak mobil, sikapnya langsung berubah drastis padaku, dia sangat manis padaku, Eva! Aku tak tahan dengan sikap manisnya itu.” Kata Edzard menjelaskan panjang lebar.

“Dasar bodoh! Bukankah kau dulu pernah jatuh cinta pada wanita? Ini bukan untuk yang pertama kan? Kau dulu pernah tergila-gila dengan Tina, jadi mengapa kau bisa sebodoh ini menanggapi sikap manis Shafira padamu?” Ujar Eva.

“Ayolah Eva, jangan ungkit masa lalu ku yang kelam bersama Tina. Aku sangat ingin membunuhnya.” Sahut Edzard dingin.

“Oke, baiklah!” Kata Eva.

“Hei, Shafira itu jatuh cinta padamu!” Kata Eva lagi.

“Apa? Apa maksudmu?” Tanya Edzard terkejut seolah tak percaya.

“Dia jatuh cinta padamu, Edzard! Wanita bersikap manis kepada pria yang dia cintai.” Sahut Eva.

“Itu tidak mungkin, dia sering kesal padaku karena aku selalu memaksanya.” Ujar Edzard yang menyadari sikapnya yang pemaksa.

“Sekarang tanpa kau paksa, ia melakukannya sendiri kan terhadapmu? Itu namanya dia sedang jatuh cinta padamu, Edzard bodoh!” Sambung Eva sembari mentoyor jidad Edzard.

“Bagaimana aku bisa membuktikannya jika yang kau katakan itu benar?” Tanya Edzard.

“Jebak dia, untuk mengutarakan cintanya padamu.” Jawab Eva memberikan ide.

“Caranya bagaimana Eva? Haaaaiiihhh, kau membuatku bertanbah pusing.” Teriak Edzard kesal.

“Buat dia cemburu dengan wanita lain, hehehehehe.” Kata Eva.

“Ide bagus!” Sahut Edzard.

 

*****

Tak lama kemudian, Shafira melihat mobil Edzard tiba di vila. Shafira dengan senang hati menyambut kedatangan Edzard kala itu. Saat sudah sampai di depan pintu vila, langkahnya terhenti karena melihat Edzard bergandeng mesra dengan wanita bule yang sangat sexy.

“Siapa wanita itu?” Tanya Shafira dalam hatinya kesal bercampur cemburu.

Edzard masuk ke dalam vila menggandeng pinggang wanita itu melewati Shafira yang menatapnya kesal. Edzard tak memperdulikan Shafira, ia terus berjalan masuk ke dalam salah satu kamar di vila itu.

“Edzard bahkan tak melirikku!” Ucap Shafira sedih dalam hatinya.

Lalu Shafira masuk ke dalam kamarnya dan menangis sejadi-jadinya disana.

“Aku yang bodoh! Mana mungkin Edzard akan membalas cintaku! Aku hanya wanita biasa yang masuk kedalam hidupnya.” Ucap Shafira sambil menangis terduduk di lantai.

Di sisi kamar lain, Edzard menunggu Shafira yang akan cemburu dan marah-marah pada wanita bule yang di bawanya itu. Namun sekian lamanya ia menunggu Shafira tak kunjung datang.

“Hei, tuan! Aku bosan di kamar ini! Apa wanitamu sudah cemburu?” Tanya wanita bule itu dalam bahasa perancis.

“Kau, diamlah! Aku juga heran kenapa dia tak datang menghampiri kita disini.” Sahut Edzard dengan bahasa perancis.

“Sialan, Shafira! Kau bahkan tak peduli aku membawa wanita lain ke sini.” Umpat Edzard kesal padanya.

“Hei tuan, kau seharusnya menggunakan trik yang lain jika kau ingin tau wanita itu cinta atau tidak padamu.” Kata wanita bule itu.

“Bagaimana caranya?” Tanya Edzard.

Kemudian wnaita bule itu menyusun rencana besar untuk membuat Shafira menyatakan perasaannya pada Edzard.

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

wkwkwkwk . .

2023-04-17

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

dasar edzard🤦🤦🤦🤦🤦

2021-06-22

0

Lysa Herlambang

Lysa Herlambang

hmm... bodoh...
GK semua wanita cemburu dg cara marah2. bro...

2020-10-26

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!