Kesal

Entah kerasukan jin apa hingga beberapa hari terakhir Bobi sering mengantarku ke tempat les, aku sedikit curiga pada sikapnya yang terlalu baik dalam beberapa hari terakhir ini. Selain Bobi yang bersikap aneh, Alex setelah malam itupun bersikap aneh, dia banyak diam dan kadang-kadang terlalu lama menatap kearah ku dan saat di tanya dia pasti akan bilang sedang melihat ke barang yang ada di belakangku atau alasan yang masuk akal lainnya.

‘dring dring’ handphone ku berdering beberapa kali dan ternyata itu dari Bobi, aku segera mengangkatnya.

“Hallo Bobi! Iya, aku sebentar lagi selesai, kamu tunggu aja di dekat halte, aku akan segera ke sana!”

“Pacar?” Tanya Andra tiba-tiba.

“Bukan, cuma teman kecil aja”

“Masa sih?”

“Emang iya kok, lagian dia … Lupakan saja, anak kayak kamu gak akan ngerti persahabatan suci kami!”

“Persahabatan suci, lebay banget! Bilang aja lagi pdkt, gampang’kan?”

“Kamu ini di bilangin ngeyel, aku gak mungkin pacaran sama sahabatku meski dia orang terakhir yang ada dimuka bumi, tahu!”

“Kenapa emangnya?”

“Karena itu akan membuat hubungan kami jadi aneh dan akan canggung kalau kami putus, ya'kan?”

“Terserahlah”

Lalu aku segera bergegas menemui Bobi di halte, kamu langsung berangkat ke tempat les berikutnya setelah itu.

“Bob!”

“Em, ada apa?”

“Kenapa beberapa hari ini kamu antar jemput aku terus, emangnya kamu gak repot?”

“Gak lah! Oh iya nanti mampir bentar ke rumahku untuk makan, ya?”

“Boleh deh, aku juga udah lama gak ketemu sama bibi”

Saat kami sampai Bibi Ayu ternyata sudah selesai menyiapkan makanan untuk kami, aku sedikit masih penasaran dengan sikap Bobi beberapa hari ini yang mencurigakan.

“Bobi, tolong jujur sebenarnya kamu kenapa tiba-tiba jadi perhatian banget akhir-akhir ini?”

“Itu… Sebenarnya nenek menitipkan kamu ke aku, beliau memintaku mengawasi mu agar tidak berhubungan lagi dengan keluarga anak yang membuat kamu harus pindah sekolah itu.”

“Maksudmu Daniel?”

“Iya itu"

"Lalu kamu antar jemput aku itu kan gak mungkin tiap hari, pasti ada lagi, coba katakan!”

“Itu sebenarnya sahabat kamu yang rada aneh itu memberikan aku sejumlah uang untuk antar jemput kamu dari tempat les agar tetap aman dan tidak terlambat pulang.”

“Kenapa harus kamu?”

“Kamu kan nolak waktu di suruh pulang sama orang yang mereka kirim”

“Itu karena mereka mengirim supir dengan mobil mewah dan itu membuat aku merasa terbebani.”

“Nah, karena itu aku yang jadi penggantinya.”

“Kenapa mereka percaya sama kamu”

“Karena kitakan berempat kan udah kenal dari SD, meski aku gak terlalu dekat dengan dua anak orang kaya itu, sih”

“Lupakan itu, ayo bersiap untuk ke tempat les berikutnya!”

“Siap bos!”

Saat malam tiba, aku menunggu Bobi menjemput aku tapi, dia tidak kunjung datang lalu sebuah pesan masuk dan dia berkata tidak bisa menjemput karena ban motornya tiba-tiba kempes. Aku benar-benar kesal karena sudah menunggu sangat lama dan taksi online tidak bisa aku pesan karena kuota ku habis, lalu disaat aku sedang putus asa kak Alex tiba-tiba menghampiriku yang sedang duduk di halte dengan wajah kesal.

“Azia!”

“Apa?!” Bentak ku karena sedang kesal.

“Kenapa kamu marah? Aku anterin pulang, ya?”

“Eh kak Alex, kenapa kakak bisa ada di sini?”

“Kebetulan aja?”

“Kok bisa? Yasudah Lah, ayo!”

Entah kenapa rasanya ada yang mencurigakan tapi, aku tidak berani menerka apa yang sebenarnya terjadi, kadang aku berpikir dia telah mengatur segala. Seakan ini bukan lagi soal takdir tapi, soal cara, aku merasa takut saat memikirkan kemungkinan yang terjadi, takut tahu kalau pria yang sedang di sampingku bukan malaikat seperti apa yang aku pikirkan.

“Azia, apa kamu punya pacar?”

“Sekarang sih gak lagi”

“Eh kenapa? Kalian putus karena apa?”

“Karena kami tidak cocok saja, dia terlalu posesif, terlalu mengatur dan menjadi batu sandungan yang menghambat ku dari mimpiku.”

“Eumm” Dia terlihat seperti sedang berpikir keras hingga muncul beberapa gelombang di keningnya.

“Jadi kamu suka cowok yang kayak gimana?”

“Yang baik, pengertian, ramah dan baik kayak kakak Alex” Aku menutup mulutku karena tidak sadar menyebut namanya.

Dia tersenyum dan aku sangat malu karena mulutku yang tidak bisa di kendalikan saat membicarakan tentang perasaanku.

“Jadi kamu suka yang kayak aku?” Tanyanya.

“Itu.. Eum, kak Alex anggap aja nggak denger aja, ya!”

“Mana bisa, udah terlanjur kedengaran, tuh!”

“Ish! Kak Alex!”

“Kenapa? Kalau kamu suka juga gak papa kok, apa salahnya coba, ya'kan?”

“Maksud kak Alex apa?”

“Udah sampai!”

Tanpa sadar ternyata kami sudah sampai di tujuan, aku segera keluar dan masuk ke dalam rumah. Aku merasa telah membuat dosa dengan mengutarakan cinta secara tidak langsung ada kak Alex yang udah jelas-jelas pernah menolak ku secara halus di depan teman-temannya.

“Azia, kamu kenapa?”

“Aku udah GILA!!!” Teriakku histeris sambil membenamkan mukaku ke bantal.

“Kamu kenapa sih?”

“Aku… Aku tadi bilang kalau aku suka kak Alex, malu banget!!!”

“Terus dia bilang apa?”

Lalu aku menceritakan rincian kejadian pada Fara dan Mia yang juga menginap di tempat Fara.

“Lah, aku pikir beneran kamu nembak dia, cuma bilang tipe kamu kayak dia kan belum bisa di bilang kalau kamu menyatakan cinta”

“Eh, tunggu dulu Fara! Kalau menurut pendapat aku, si Alex sialan itu kayaknya ngerespon perasaan Azia deh, dia bilangkan ‘apa salahnya’ artinya Azia boleh menyukai dia dong?!”

“Orang kayak Alex itu biasanya tukang PHP tahu! Kamu tidak boleh langsung percaya aja kayak gitu dong! Azia, pokoknya, aku akan tetap mencarikan kamu pria lain dan kamu di larang dekat dengan pria tua itu, paham?!”

“Fara, gak boleh gitu dong! Azia berhak menentukan siapa yang harus dia cintai”

“Tapi Mia, Alex itu gak cocok sama gadis secantik dan sepintar Azia, lagian dia udah pernah menolak Azia secara halus di depan teman-temannya dan artinya dia emang gak pantas buat Azia”

“Kalau masalah itu sih… Emh, kayaknya kali ini aku setuju sama pendapat Fara! Beb, kamu harus cari cowok yang lebih keren dan lebih baik dari si Alex sialan itu, oke!”

“Oke!” Aku tiba-tiba terbawa suasana dan langsung mengiyakan ucapan Mia tanpa berpikir terlebih dahulu.

“Kalau gitu, sekarang ayo kita tidur dan berhenti memikirkan anak yang gak ada hubungannya dengan kita!”

Saat semuanya telah tertidur lelap, aku tidak bisa memejamkan mata karena pikiranku masih tertuju pada Alex, aku masih saja membayangkan senyumannya saat di mobil dan juga tatapan hangatnya yang mengarah padaku. Kadang aku berpikir dia mulai melihatku sebagai lawan jenisnya tapi, terkadang saat ingatan tentang hari dimana dia mengatakan tidak akan pernah suka sama anak kecil seperti aku, aku jadi kesal sendiri dan marah padanya.

Bersambung…

Episodes
1 Awal dari semua kesialan
2 Pria menyebalkan
3 Tugas kelompok
4 KENCAN PERTAMA
5 Hadiah
6 Liburan yang luar bisa
7 teman baru
8 Kesal
9 Rumah sakit
10 pindah
11 Kakak andra.
12 Orang aneh
13 Kebetulan yang mencurigakan
14 Cinta membuat gila
15 Pacarnya
16 Bicara
17 Rencana gila
18 Kado
19 Diam
20 Kesal
21 Jarak
22 Sensasi yang luar biasa
23 Bingung
24 pengumuman
25 Salah ucap
26 Menyadari
27 Takdir atau kebetulan
28 Keputusan
29 Keputusan
30 Menggebu
31 Kencan yang cukup menyebalkan.
32 Kisah baru
33 Seon si menyebalkan
34 Alergi membawa happy
35 Cemburu
36 LIBURAN
37 Salah paham
38 Hilang kendali
39 Menantu
40 Sibuk
41 Putus
42 Melepas stress bersama Andi
43 Selesai
44 Putri kesayangan
45 Tidak lemah
46 Tak terduga
47 Jalan-jalan
48 Racun penuh cinta
49 Masalah 1
50 Masalah 2
51 Persahabatan
52 Penyelesaian
53 Mangga Andi
54 Mangga membawa petaka
55 Terungkap
56 Bantuan
57 Salah paham
58 Bersikap dingin
59 Ancaman
60 Kembali seperti semula
61 Percaya
62 Tidak yakin
63 Ngambek
64 Belajar atau pacaran
65 Beda arah
66 Kencan bertiga
67 Suasana yang aneh
68 Pertandingan bola basket.
69 Permintaan
70 Mendadak tunangan
71 Berlebihan
72 Ngerjain Alex
73 Pesta
74 Menyerah
75 Perang dunia cinta
76 Ajakan kenca
77 Jalan bersama Andi
78 Kepergok lagi
79 Jalan-jalan malam
80 Pengacau
81 Menunggu
82 Menunggu 2
83 Khawatir
84 Valentine day
85 Wanita asing
86 Pergi untuk menenangkan diri
87 Jalan-jalan
88 Pulang
89 Kepergok
90 Rencana
91 Pilih Kasih
92 Guru pengganti
93 Buket bunga
94 Jalan-jalan di taman
95 Prioritas
96 Kakak kelas tukang gosip
97 Menghindar 1
98 Curhat
99 Bujukan maut
100 Penjelasana
101 Perubahan yang mengerikan
102 Bukan berkemah biasa
103 Fakta mengejutkan
104 Pertemuan Rahasia
105 Ketahuan
106 Kisah singkat sudut Alex
107 Rahasia
108 Pak Arya
109 Tempat Asing
110 Pergi
111 Ancaman yang nyata
112 Keputusan yang terbaik
113 *Bimbang
114 *Kaget
115 *Penyelesaian
116 *Putus atau terus
117 *Terpaksa pergi
118 *Hari buruk
119 *Menghilang
120 *Orang baru kisah baru
121 *Pulang
122 Kisah hari ini
123 *Kejalasan Hubungan
124 Bukan Pilihan
125 Dekat Namun Tidak Tergapai
126 *Rumah Bastian
127 Permintaan
128 *Maaf
129 *Perjalanan keluarga
130 Perjalanan keluarga 2
131 Tawaran
132 Di titipkan
133 Zuzu
134 Menginap
135 Makan siang
136 Es krim dan kesialannya
137 Tak terduga
138 Melepas rindu
139 Lamaran mendadak
140 Hadiah tak terduga
141 Tidak sekarang
142 Malam pesta
143 Kepanikan
144 Perbincangan Sore
145 Tak Terduga
146 Kerjasama
147 Gelisah
148 Penyesalan
149 Kesempatan
150 Diluar kendali
151 Batas kesabaran
152 Dilema
153 Siuman
154 Manipulasi ingatan
155 Berubah
156 Jalan-jalan ditaman 1
157 Jalan-jalan ditaman 2
158 Marah
159 Marah 2
160 Tidak terduga
161 Kebenaran yang tidak terduga
162 Siang bersama Andi
163 Jangan memaksa
164 Perasaan Azia
165 Mencurigakan
166 sumber debaran yang luar biasa
167 Rindu dan amarah yang menggebu-gebu
168 Biarkan aku mati
169 Tengah malam yang sedikit menengangkan
170 Kesepakatan
171 Kabar yang mengejutkan
172 Pertemuan Keluarga
173 Kabar pernikahan
174 Perjalan bertemu mertua
175 Rumah mertua
176 pengumuman
177 comeback
178 Makan siang bersama
179 Pergi kerumah Andi
180 Bicara
181 Makan malam bertiga
182 Berbicang?
183 Makan pagi tanpa Azia
184 Azia cemburu
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Awal dari semua kesialan
2
Pria menyebalkan
3
Tugas kelompok
4
KENCAN PERTAMA
5
Hadiah
6
Liburan yang luar bisa
7
teman baru
8
Kesal
9
Rumah sakit
10
pindah
11
Kakak andra.
12
Orang aneh
13
Kebetulan yang mencurigakan
14
Cinta membuat gila
15
Pacarnya
16
Bicara
17
Rencana gila
18
Kado
19
Diam
20
Kesal
21
Jarak
22
Sensasi yang luar biasa
23
Bingung
24
pengumuman
25
Salah ucap
26
Menyadari
27
Takdir atau kebetulan
28
Keputusan
29
Keputusan
30
Menggebu
31
Kencan yang cukup menyebalkan.
32
Kisah baru
33
Seon si menyebalkan
34
Alergi membawa happy
35
Cemburu
36
LIBURAN
37
Salah paham
38
Hilang kendali
39
Menantu
40
Sibuk
41
Putus
42
Melepas stress bersama Andi
43
Selesai
44
Putri kesayangan
45
Tidak lemah
46
Tak terduga
47
Jalan-jalan
48
Racun penuh cinta
49
Masalah 1
50
Masalah 2
51
Persahabatan
52
Penyelesaian
53
Mangga Andi
54
Mangga membawa petaka
55
Terungkap
56
Bantuan
57
Salah paham
58
Bersikap dingin
59
Ancaman
60
Kembali seperti semula
61
Percaya
62
Tidak yakin
63
Ngambek
64
Belajar atau pacaran
65
Beda arah
66
Kencan bertiga
67
Suasana yang aneh
68
Pertandingan bola basket.
69
Permintaan
70
Mendadak tunangan
71
Berlebihan
72
Ngerjain Alex
73
Pesta
74
Menyerah
75
Perang dunia cinta
76
Ajakan kenca
77
Jalan bersama Andi
78
Kepergok lagi
79
Jalan-jalan malam
80
Pengacau
81
Menunggu
82
Menunggu 2
83
Khawatir
84
Valentine day
85
Wanita asing
86
Pergi untuk menenangkan diri
87
Jalan-jalan
88
Pulang
89
Kepergok
90
Rencana
91
Pilih Kasih
92
Guru pengganti
93
Buket bunga
94
Jalan-jalan di taman
95
Prioritas
96
Kakak kelas tukang gosip
97
Menghindar 1
98
Curhat
99
Bujukan maut
100
Penjelasana
101
Perubahan yang mengerikan
102
Bukan berkemah biasa
103
Fakta mengejutkan
104
Pertemuan Rahasia
105
Ketahuan
106
Kisah singkat sudut Alex
107
Rahasia
108
Pak Arya
109
Tempat Asing
110
Pergi
111
Ancaman yang nyata
112
Keputusan yang terbaik
113
*Bimbang
114
*Kaget
115
*Penyelesaian
116
*Putus atau terus
117
*Terpaksa pergi
118
*Hari buruk
119
*Menghilang
120
*Orang baru kisah baru
121
*Pulang
122
Kisah hari ini
123
*Kejalasan Hubungan
124
Bukan Pilihan
125
Dekat Namun Tidak Tergapai
126
*Rumah Bastian
127
Permintaan
128
*Maaf
129
*Perjalanan keluarga
130
Perjalanan keluarga 2
131
Tawaran
132
Di titipkan
133
Zuzu
134
Menginap
135
Makan siang
136
Es krim dan kesialannya
137
Tak terduga
138
Melepas rindu
139
Lamaran mendadak
140
Hadiah tak terduga
141
Tidak sekarang
142
Malam pesta
143
Kepanikan
144
Perbincangan Sore
145
Tak Terduga
146
Kerjasama
147
Gelisah
148
Penyesalan
149
Kesempatan
150
Diluar kendali
151
Batas kesabaran
152
Dilema
153
Siuman
154
Manipulasi ingatan
155
Berubah
156
Jalan-jalan ditaman 1
157
Jalan-jalan ditaman 2
158
Marah
159
Marah 2
160
Tidak terduga
161
Kebenaran yang tidak terduga
162
Siang bersama Andi
163
Jangan memaksa
164
Perasaan Azia
165
Mencurigakan
166
sumber debaran yang luar biasa
167
Rindu dan amarah yang menggebu-gebu
168
Biarkan aku mati
169
Tengah malam yang sedikit menengangkan
170
Kesepakatan
171
Kabar yang mengejutkan
172
Pertemuan Keluarga
173
Kabar pernikahan
174
Perjalan bertemu mertua
175
Rumah mertua
176
pengumuman
177
comeback
178
Makan siang bersama
179
Pergi kerumah Andi
180
Bicara
181
Makan malam bertiga
182
Berbicang?
183
Makan pagi tanpa Azia
184
Azia cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!