Hadiah

“Oi! Kalian lihat Azia gak?”

“Eh, kamu Daniel! Gak tu” Fara melirik Daniel lalu kembali melihat handphone nya

“Kayaknya dia di perpus deh, emang kenapa?”

“Kalian berdua tahu gak Azia itu sukanya apa?”

“Emangnya kenapa?”

“Pasti mau kasih buat rayain sebulanan kalian, ya?”

“Tau aja kamu Mia! Jadi, antara bunga atau coklat dia lebih suka yang mana?”

“Beli aja keduanya, lagian anak itu belum pernah pacaran mana kami tahu dia sukanya di beri apa pas pacaran.”

“Jadi maksud kalian aku pacar pertamanya gitu?”

“Dasar dodol! Udah tahu pakai nanya lagi, eh beliin kami makan dong! Lapar nih!”

“Enak aja, beli aja sendiri, aku kasih duit deh!”

“Kami bukannya gak punya duit kali, cuma mager aja buat ke kantin, beliin dong!”

“Iya, tolonglah bro! Kitakan udah temanan, kalau gak mau… Em, nanti kami suruh Azia cari pacar baru!”

“Jangan dong! Yaudah, aku beliin tapi, kalian harus tetap dukung hubunganku sama dia, oke!”

“Siap bos!” Ucap Mia dan Fara serentak sambil tertawa setelah Daniel pergi.

“Dasar gila, dia pikir Azia bakalan sama dia terus, dia gak tahu aja kalau Azia udah suka sama orang lain, hahaha…”

“Betul itu, selama dia pacaran sama Azia kita manfaatin aja, kan lumayan punya budak gak bayar”

“Hahahaha…” Mereka tertawa bersama melihat kebodohan seorang pangeran SMA yang populer tapi begok.

“Hai!” aku datang menghampiri mereka setelah dari kantin.

“Dari mana aja kamu, Azia!”

“Itu tadi di panggil ke ruangan guru terus mampir ke kantin bentar buat beli minum. Eh, kalian gak beli apa-apa? Gak lapar?”

“Tenang, ada orang yang beliin.”

“Kalian punya pacaran lagi?”

“Gak lah, males punya pacar satu SMA, cemburuan banget, enakkan juga PHP-in anak-anak kelas kan bisa di beliin makanan pas mager ke kantin.”

“Betul juga, sepertinya aku juga mau ikutan kalian deh.”

“Maksud kamu, kamu mau putus sama si Daniel?”

“Kita lihat aja dulu, lagian gak guna juga punya pacar”

Lalu Daniel datang membawa makanan pesanan dari Mia dan Fara.

“Nih pesanan kalian! Eh sayang, kamu dari mana? Udah makan?”

“Gak lihat aku lagi ngemil makanan?”

“Eh iya, kamu mau minuman?” Dia tertawa seperti anak bodoh dan menyebalkan.

“Gak usah, aku udah beli tadi”

Lalu Daniel mulai menempel di dekatku, aku sedikit tidak nyaman dengan keberadaannya karena dia membuat aku merasa sesak.

“Bisa gak kalau ke sana sedikit lagi? Aku merasa sesak tahu!”

“Ehn, maaf” Lalu dia sedikit bergerak dan membuatku kembali duduk dengan nyaman.

Saat pulang sekolah entah apa yang membuat dia tiba-tiba membuat surat untukku dan isinya meminta aku untuk menunggunya di taman belakang sekolah setelah jam terakhir.

“Dasar gak jelas! Udahlah mending aku ke sana sebentar sebelum pulang atau dia akan ngembak lagi dan membuat aku kesulitan lagi.”

Pada akhirnya aku menemui dia setelah jam terakhir selesai, padahal kami sekelas dan sebangku tapi karena dia sering bolos jam terakhir membuat kadang kami jarang bertemu saat pulang sekolah. Aku merasa dia itu kadang terlalu menyebalkan untuk bisa aku hadapi, meski begitu dia juga punya sisi yang menyenangkan sebagian teman yang perhatian. Sejauh kami pacaran aku tidak mendapat banyak lagi masalah dari para penggemarnya dan juga surat-surat dari anak laki-laki yang biasanya memenuhi laci mejaku.

“Ada apa?”

“Kamu ingat ini hari apa?”

“Ingat lah, ini kan hari kamis, udah ah kalau cuma mau nanya itu mending tadi siang aja, aku mau pulang sekarang!”

“Bukan itu, apa kamu tidak ingat kalau hari ini adalah tanggal jadian kita!”

“Oh, aku pikir apa, ya terus aku harus apa?”

“Kita harus merayakannya setiap bulan sayang!”

“Emangnya semua orang yang pacaran itu melakukan hal yang sia-sia seperti ini?’

“Sia-sia? Apanya sia-sia?”

“Masa kita harus merayakannya hingga kita tua nanti, membosankan dan juga buang-buang waktu.”

“Nanti kita udah nikah, jadi kita gak akan melakukan hal ini lagi tapi nanti kita akan merayakan ulang tahun pernikahan kita”

“Kamu terlalu jauh nge-halunya, dah ayo pulang!”

“Tunggu dulu! Nih buat kamu!” Daniel memberikan bunga dan juga coklat untuk Azia.

“Ayo aku antar pulang”

“Aku gak pulang, aku mau mengajar di rumah Mia.”

“Gak papa, aku bisa antar kamu ke sana”

“Terserah kamu aja deh, sini bunganya!” Aku mengambil bunga dan coklat di tangannya lalu kami pergi ke rumah Mia.

Seharusnya dia langsung pergi setelah mengantar aku ke rumah Mia tapi Fara malah menariknya masuk ke dalam. Kami seakan sudah jadi teman akrab padahal aku masih tidak terbiasa dengan kehadiran Daniel diantara kami bertiga.

“Tunggu dulu, Azia aku juga sebenarnya membelikan boneka untuk kamu, nih ambil!” dia mengambil boneka yang berada di bangku belakang mobilnya, sebuah boneka panda yang besar itu terlihat menggemaskan tapi tetap saja aku tidak bisa tertarik.

“Makasih!”

“Wah.. Besar banget aku suka!” Ucap Mia yang merupakan penggemar panda.

“Kamu suka, nih buat kamu!” Aku langsung memberikan boneka itu pada Mia.

“Loh kok di kasih ke Mia, itukan untuk kamu”

“Aku tidak mungkin membawa dia pulang ke rumah, nenek akan bertanya itu dari siapa dan aku tidak bisa berbohong dan pada akhirnya aku harus menjauhi-mu, apa itu yang kamu mau?”

“Gak sih, yaudah deh!” Dia terlihat kecewa tapi mau di bilang apa, itu semua demi kebaikan kami berdua juga.

Lalu aku mulai memberikan materi untuk mereka bertiga, saat sedang menunggu mereka untuk menyelesaikan tugas yang aku beri aku memakan semua coklat yang di berikan Daniel tanpa sisi. Mia dan Fara sedikit kesal karena aku tidak membagi coklat pada mereka, dan aku malah membagi soal yang sulit untuk mereka bertiga.

“Gimana udah siap?”

“Belum, ni soal nomor 4 sulit, aku gak ngerti harus pakai rumus yang mana”

“Sini aku lihat! Loh ini kan gampang, kamu hanya harus memerhatikan bagian ini lalu gunakan rumus ini, nah seperti ini lalu hasilnya itu kamu bagi dua. Nah udah siap!”

Saat aku sedang mengajarinya pelajaran dia malah fokus pada wajahku dan itu membuat aku sedikit malu, mata kami saling bertatapan dalam jarang paling intim, wajahnya terlihat memerah dan senyumnya terlihat begitu indah dan saat itu aku baru menyadari kenapa dia di sebut pangeran. Itu mungkin karena dia punya wajah tampan dan senyum yang begitu indah.

“Eumm, em  em! Mau pacaran apa mau belajar sih kalian berdua!” Sindir Fara padaku yang masih saling bertatapan dengan Daniel.

“Ish! Gak asik banget! Azia, sini ajari aku juga!” Pinta Mia sambil menarik ku kearahnya.

Fara mendorong Daniel menjauh dari kami bertiga dan mereka terus saja menatap kesal kearah Daniel. Suasana di tempat itu jadi terasa aneh terlebih saat Daniel terus mencoba mengajakku bicara di saat Fara dan Mia menanyakan beberapa soal yang tidak mereka pahami, aku tidak mengerti alasan mereka marah tapi setelah Daniel pulang semua kembali normal.

“Besok tanggal merah, jadi kita libur tiga hari kedepannya, gimana kalau kita pergi liburan?”

“Aku sih oke, kalau kamu gimana Zia?”

“Aku…”

“Kalau masalah nenek, biar aku dan Mia yang urus jadi kamu gak usah khawatir”

“Kalau gitu oke deh!”

Akhirnya kami memutuskan untuk liburan ke pantai bersama keluarga Mia dan Fara.

Bersambung…

Jangan lupa Like dan Komen, tinggalkan jejak agar penulis tidak mengira kalau tulisannya di baca oleh hantu, hahahha… bercanda tapi, tetap jangan lupa like dan favoritkan ya, biar makin semangat nulisnya. Makasih sudah membaca novel ini😁 sampai jumpa di episode berikutnya.

Episodes
1 Awal dari semua kesialan
2 Pria menyebalkan
3 Tugas kelompok
4 KENCAN PERTAMA
5 Hadiah
6 Liburan yang luar bisa
7 teman baru
8 Kesal
9 Rumah sakit
10 pindah
11 Kakak andra.
12 Orang aneh
13 Kebetulan yang mencurigakan
14 Cinta membuat gila
15 Pacarnya
16 Bicara
17 Rencana gila
18 Kado
19 Diam
20 Kesal
21 Jarak
22 Sensasi yang luar biasa
23 Bingung
24 pengumuman
25 Salah ucap
26 Menyadari
27 Takdir atau kebetulan
28 Keputusan
29 Keputusan
30 Menggebu
31 Kencan yang cukup menyebalkan.
32 Kisah baru
33 Seon si menyebalkan
34 Alergi membawa happy
35 Cemburu
36 LIBURAN
37 Salah paham
38 Hilang kendali
39 Menantu
40 Sibuk
41 Putus
42 Melepas stress bersama Andi
43 Selesai
44 Putri kesayangan
45 Tidak lemah
46 Tak terduga
47 Jalan-jalan
48 Racun penuh cinta
49 Masalah 1
50 Masalah 2
51 Persahabatan
52 Penyelesaian
53 Mangga Andi
54 Mangga membawa petaka
55 Terungkap
56 Bantuan
57 Salah paham
58 Bersikap dingin
59 Ancaman
60 Kembali seperti semula
61 Percaya
62 Tidak yakin
63 Ngambek
64 Belajar atau pacaran
65 Beda arah
66 Kencan bertiga
67 Suasana yang aneh
68 Pertandingan bola basket.
69 Permintaan
70 Mendadak tunangan
71 Berlebihan
72 Ngerjain Alex
73 Pesta
74 Menyerah
75 Perang dunia cinta
76 Ajakan kenca
77 Jalan bersama Andi
78 Kepergok lagi
79 Jalan-jalan malam
80 Pengacau
81 Menunggu
82 Menunggu 2
83 Khawatir
84 Valentine day
85 Wanita asing
86 Pergi untuk menenangkan diri
87 Jalan-jalan
88 Pulang
89 Kepergok
90 Rencana
91 Pilih Kasih
92 Guru pengganti
93 Buket bunga
94 Jalan-jalan di taman
95 Prioritas
96 Kakak kelas tukang gosip
97 Menghindar 1
98 Curhat
99 Bujukan maut
100 Penjelasana
101 Perubahan yang mengerikan
102 Bukan berkemah biasa
103 Fakta mengejutkan
104 Pertemuan Rahasia
105 Ketahuan
106 Kisah singkat sudut Alex
107 Rahasia
108 Pak Arya
109 Tempat Asing
110 Pergi
111 Ancaman yang nyata
112 Keputusan yang terbaik
113 *Bimbang
114 *Kaget
115 *Penyelesaian
116 *Putus atau terus
117 *Terpaksa pergi
118 *Hari buruk
119 *Menghilang
120 *Orang baru kisah baru
121 *Pulang
122 Kisah hari ini
123 *Kejalasan Hubungan
124 Bukan Pilihan
125 Dekat Namun Tidak Tergapai
126 *Rumah Bastian
127 Permintaan
128 *Maaf
129 *Perjalanan keluarga
130 Perjalanan keluarga 2
131 Tawaran
132 Di titipkan
133 Zuzu
134 Menginap
135 Makan siang
136 Es krim dan kesialannya
137 Tak terduga
138 Melepas rindu
139 Lamaran mendadak
140 Hadiah tak terduga
141 Tidak sekarang
142 Malam pesta
143 Kepanikan
144 Perbincangan Sore
145 Tak Terduga
146 Kerjasama
147 Gelisah
148 Penyesalan
149 Kesempatan
150 Diluar kendali
151 Batas kesabaran
152 Dilema
153 Siuman
154 Manipulasi ingatan
155 Berubah
156 Jalan-jalan ditaman 1
157 Jalan-jalan ditaman 2
158 Marah
159 Marah 2
160 Tidak terduga
161 Kebenaran yang tidak terduga
162 Siang bersama Andi
163 Jangan memaksa
164 Perasaan Azia
165 Mencurigakan
166 sumber debaran yang luar biasa
167 Rindu dan amarah yang menggebu-gebu
168 Biarkan aku mati
169 Tengah malam yang sedikit menengangkan
170 Kesepakatan
171 Kabar yang mengejutkan
172 Pertemuan Keluarga
173 Kabar pernikahan
174 Perjalan bertemu mertua
175 Rumah mertua
176 pengumuman
177 comeback
178 Makan siang bersama
179 Pergi kerumah Andi
180 Bicara
181 Makan malam bertiga
182 Berbicang?
183 Makan pagi tanpa Azia
184 Azia cemburu
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Awal dari semua kesialan
2
Pria menyebalkan
3
Tugas kelompok
4
KENCAN PERTAMA
5
Hadiah
6
Liburan yang luar bisa
7
teman baru
8
Kesal
9
Rumah sakit
10
pindah
11
Kakak andra.
12
Orang aneh
13
Kebetulan yang mencurigakan
14
Cinta membuat gila
15
Pacarnya
16
Bicara
17
Rencana gila
18
Kado
19
Diam
20
Kesal
21
Jarak
22
Sensasi yang luar biasa
23
Bingung
24
pengumuman
25
Salah ucap
26
Menyadari
27
Takdir atau kebetulan
28
Keputusan
29
Keputusan
30
Menggebu
31
Kencan yang cukup menyebalkan.
32
Kisah baru
33
Seon si menyebalkan
34
Alergi membawa happy
35
Cemburu
36
LIBURAN
37
Salah paham
38
Hilang kendali
39
Menantu
40
Sibuk
41
Putus
42
Melepas stress bersama Andi
43
Selesai
44
Putri kesayangan
45
Tidak lemah
46
Tak terduga
47
Jalan-jalan
48
Racun penuh cinta
49
Masalah 1
50
Masalah 2
51
Persahabatan
52
Penyelesaian
53
Mangga Andi
54
Mangga membawa petaka
55
Terungkap
56
Bantuan
57
Salah paham
58
Bersikap dingin
59
Ancaman
60
Kembali seperti semula
61
Percaya
62
Tidak yakin
63
Ngambek
64
Belajar atau pacaran
65
Beda arah
66
Kencan bertiga
67
Suasana yang aneh
68
Pertandingan bola basket.
69
Permintaan
70
Mendadak tunangan
71
Berlebihan
72
Ngerjain Alex
73
Pesta
74
Menyerah
75
Perang dunia cinta
76
Ajakan kenca
77
Jalan bersama Andi
78
Kepergok lagi
79
Jalan-jalan malam
80
Pengacau
81
Menunggu
82
Menunggu 2
83
Khawatir
84
Valentine day
85
Wanita asing
86
Pergi untuk menenangkan diri
87
Jalan-jalan
88
Pulang
89
Kepergok
90
Rencana
91
Pilih Kasih
92
Guru pengganti
93
Buket bunga
94
Jalan-jalan di taman
95
Prioritas
96
Kakak kelas tukang gosip
97
Menghindar 1
98
Curhat
99
Bujukan maut
100
Penjelasana
101
Perubahan yang mengerikan
102
Bukan berkemah biasa
103
Fakta mengejutkan
104
Pertemuan Rahasia
105
Ketahuan
106
Kisah singkat sudut Alex
107
Rahasia
108
Pak Arya
109
Tempat Asing
110
Pergi
111
Ancaman yang nyata
112
Keputusan yang terbaik
113
*Bimbang
114
*Kaget
115
*Penyelesaian
116
*Putus atau terus
117
*Terpaksa pergi
118
*Hari buruk
119
*Menghilang
120
*Orang baru kisah baru
121
*Pulang
122
Kisah hari ini
123
*Kejalasan Hubungan
124
Bukan Pilihan
125
Dekat Namun Tidak Tergapai
126
*Rumah Bastian
127
Permintaan
128
*Maaf
129
*Perjalanan keluarga
130
Perjalanan keluarga 2
131
Tawaran
132
Di titipkan
133
Zuzu
134
Menginap
135
Makan siang
136
Es krim dan kesialannya
137
Tak terduga
138
Melepas rindu
139
Lamaran mendadak
140
Hadiah tak terduga
141
Tidak sekarang
142
Malam pesta
143
Kepanikan
144
Perbincangan Sore
145
Tak Terduga
146
Kerjasama
147
Gelisah
148
Penyesalan
149
Kesempatan
150
Diluar kendali
151
Batas kesabaran
152
Dilema
153
Siuman
154
Manipulasi ingatan
155
Berubah
156
Jalan-jalan ditaman 1
157
Jalan-jalan ditaman 2
158
Marah
159
Marah 2
160
Tidak terduga
161
Kebenaran yang tidak terduga
162
Siang bersama Andi
163
Jangan memaksa
164
Perasaan Azia
165
Mencurigakan
166
sumber debaran yang luar biasa
167
Rindu dan amarah yang menggebu-gebu
168
Biarkan aku mati
169
Tengah malam yang sedikit menengangkan
170
Kesepakatan
171
Kabar yang mengejutkan
172
Pertemuan Keluarga
173
Kabar pernikahan
174
Perjalan bertemu mertua
175
Rumah mertua
176
pengumuman
177
comeback
178
Makan siang bersama
179
Pergi kerumah Andi
180
Bicara
181
Makan malam bertiga
182
Berbicang?
183
Makan pagi tanpa Azia
184
Azia cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!