My Crazy Lady

My Crazy Lady

Bab 1 (MCL)

Hanna kembali menelan salivanya yang sudah menumpuk di mulutnya. Itu sudah kali ke sekian dia lakukan, setiap melihat Cathy mendorong masuk makanan yang tengah gadis itu kunyah melewati tenggorokannya.

Seandainya bisa sihir, Hana akan memilih mengubah dirinya menjadi tenggorokan adiknya agar bisa merasakan enaknya makanan itu.

Berbagai jenis menu terhidang di meja, dan itu semua dipersiapkan untuk siapa saja di rumah ini kecuali, Hanna!

“Ayolah, Kak. Aku tidak akan bisa menelannya lagi kalau setiap kunyahan di mulutku harus melalui tatapan mu yang sangat tidak bersahabat itu,” gerutu Cathy sembari memasukkan satu suap nasi dengan potongan beef yang begitu nikmat.

“Kau bahkan sudah menghabiskan sebagian besar isi piring itu!” Seru Hanna mendengus kesal. Terpaksa mengalihkan pandangannya pada piring berisi sayur dan lalapan.

Oh Tuhan, aku bukan kambing yang harus makan daun-daunan ini setiap hari!

Hanna selalu merasa hidup tidak adil baginya. Hidup tidak selalu sama seperti yang kita harapkan, itu benar. Namun, Keadaan dirinya yang memiliki berat tubuh yang sangat berlebih ini bukanlah salahnya, itu juga benar.

Kalau bisa, dia juga ingin cantik, langsing dan juga sesempurna Cathy, adiknya, yang selalu mendapat pujian, yang selalu disayang dan dipuja banyak orang. Sumpah demi apapun, Hanna ingin!

Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Bagi keluarganya, bukan, ralat, bagi ibunya, Hanna adalah aib. Memiliki tubuh berlapis lemak membuatnya selalu menjadi bahan bullyan.

Dengan tinggi 160, Hanna memiliki berat badan 80 kilo gram, yang membuat dirinya mendapat julukan Giant oleh sekitarnya.

Sebenarnya Hanna memiliki paras yang cantik. Tidak kalah dengan Cathy, bahkan Hanna memiliki bola mata yang indah dan lesung pipi yang tidak dimiliki adiknya.

Paras cantiknya begitu mirip dengan neneknya yang memang memiliki darah Skotlandia dan juga Inggris. Rahang yang tegas menjadi ciri khas para wanita dari keluarga Jhonson, yang merupakan keturunan bangsawan di Inggris.

Stuart, ayahnya Hanna yang berprofesi sebagai pengusaha barang antik dan segala jenis artefak dari berbagai negara, yang membawanya ke Indonesia, hingga berkenalan dengan Ema, gadis keturunan Indonesia dan juga Belanda.

Sama Halnya dengan Stuart, kakek Ema yang dulu adalah pengusaha yang membeli rempah-rempah di Indonesia. Kepincut dengan gadis Indonesia, menikah dan akhirnya menetap disini lalu lahir ayah Ema.

Seolah seperti tradisi, Ema juga memilih menikah dengan Stuart, pria asing yang awalnya hanya berbisnis ke Indonesia.

“Hanna, bergegaslah. Ini sudah waktunya kau berangkat ke kampus” suara nyaring ibunya terdengar dari dapur.

Ema sebenarnya adalah ibu yang baik, sangat menyayangi kedua putrinya. Namun, sikap tegasnya pada Hanna, membuat gadis itu berpikir kalau ibunya lebih menyayangi Cathy.

Ibu dua anak itu tidak berniat membeda-bedakan putrinya. Dia hanya berusaha untuk mendisiplinkan cara hidup Hanna, agar putri sulungnya itu mulai merawat dirinya.

Hanna sudah menginjak usia dewasa walau dia baru saja 19 tahun. Namun bagi Ema jika bukan mulai saat ini membentuk tubuhnya, maka Hanna akan jadi wanita menyedihkan yang hanya bisa menerima takdirnya dilecehkan dan dipandang hina oleh orang lain.

“Hanna!” kembali terdengar jeritan Ema.

Huufffh..helaan nafas berat membawa Hanna untuk bangkit dari duduknya. Dia selalu bertanya, bagaimana mungkin ibunya bisa tahu dia belum beranjak tanpa melihat kearahnya?

Dulu, saat usia 10 tahun, dalam hati Hanna, dia meyakini ibunya adalah ibu tiri sekaligus penyihir jahat, yang selalu membentaknya, dan bersikap dingin padanya. Ema tidak pernah berkata lembut setiap berbicara padanya, seperti yang wanita itu lakukan pada adiknya.

“Ingat untuk segera pulang ke rumah!” sekali lagi suara nyaring itu mengiringi langkahnya.

“Ma, bolehkah aku minta uang mingguan ku?” tanya Hanna sebelum menghilang dibalik pintu. Sekali lagi diliriknya ayam rica-rica yang ada di meja makan sembari menelan ludah.

“Tentu saja tidak!”

“Tapi aku udah ga punya uang lagi, Ma. Aku mau beli novel yang aku inginkan,” ujar Hanna mendekati pintu dapur.

“Tidak! Lupakan tentang fantasi bodoh mu! Harusnya kau menggunakan jatah mingguan mu membeli skincare untuk wajah dan tubuh mu atau salad buah, bukan novel dan coklat! Jangan kira mama tidak tahu kalau kau sering makan coklat tengah malam”

Dengan menghentakkan kaki, Hanna pergi. Sopir sudah menunggunya di luar. Peraturan gila yang kadang membuat Hanna frustrasi adalah, ibunya menyediakan sopir untuk mengantarnya ke kampus, namun hanya setengah perjalanan. Hanna diharuskan berjalan hingga sampai ke kampus.

Begitu juga saat pulang, sopir sialan itu akan menunggunya di tempat dia biasa diturunkan di pagi hari.

Bayangkan saja dengan tubuh buntal nya, Hanna harus berjalan mengejar waktu agar tidak terlambat masuk.

Hanna yang mengambil jurusan Sastra memiliki seorang sahabat yang baik, yang mau tulus berteman dengannya, bukan karena isi otak Hanna yang encer.

Selain Ara, semua yang mendekat Hanna hanya ingin dibantu mengerjakan tugas, makalah atau pun persentase di kelas.

Bicara tentang teman, Hanna menyukai seorang pria di kelasnya. Pria yang menurutnya sangat tampan dan hanya bisa dinikmatinya dalam khayalannya.

Jangankan untuk mendekati pria itu, mengajaknya bicara saja, Hanna tidak akan berani. Namun, itu hanya awal masuk semester pertama. Beberapa bulan berikutnya, Nico tiba-tiba saja mengajaknya bicara.

“Aku sudah lama memperhatikan mu, dan aku pikir aku menyukai mu. Kau mau menjadi pacarku?”

Jantung Hanna seolah lompat dari tempatnya. Ajakan untuk bicara dari Nico sama sekali tidak pernah dia duga, terlebih isi pertemuan pertama dan rahasia ini malah untuk mengajaknya pacaran. Oh..my....!

“Kenapa diam? Kau tidak menyukaiku?” susul Nico melirik sekeliling. Taman bunga belakang tempat praktek jurusan tehnik ini sepi, menjadi tempat yang pas untuk mengatakan cintanya pada gadis itu.

“Bukan begitu, Co. Hanya saja ini seperti mimpi. Kau bahkan tidak pernah mengajak ku bicara. Tapi sekarang..”

“Selama ini aku diam, tapi aku mengamatimu. Aku suka padamu. Jadi katakan kau mau tidak jadi pacarku?” desak Nico semakin khawatir.

“Kau sedang tidak bercanda, kan? Maksudku, lihat aku.. apa yang membuatmu berpikir untuk menjadikanku pacar? Aku gemuk, pendek, tidak cantik dan norak. Lipstik saja tidak ada melekat di bibirku,” ujar Hanna coba membuka mata Nico, jika dia baru saja terbentur di pintu hingga hilang akal sehat.

“Kau... pintar. Itu cukup untuk menjadikanmu pacarku” sambar Nico cepat. Dia tidak ingin buang waktu. Dia ingin segera mendapatkan jawaban ‘iya’ dari Hanna.

“Kau yakin?” Hanna masih coba menata hatinya yang sejak tadi deg-degan karena ditembak Nico, cowok populer tidak hanya di jurusan dan Fakultas tapi juga di kampus tercintanya.

Mmm..hanya gumaman yang keluar dari mulut Nico. “Aku bersedia” jawab Hanna membuat wajah Nico kembali cerah. Entah ini mimpi atau nyata, yang pasti Hanna sangat bahagia.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2022-12-03

1

Lady_MerMaD

Lady_MerMaD

ngakak aku

2022-09-22

1

SN.Padilah

SN.Padilah

huah

2022-09-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (MCL)
2 Bab 2 (MCL)
3 Bab 3 (MCL)
4 Bab 4 (MCL)
5 Bab 5 ( MCL)
6 Bab 6 (MCL)
7 Bab 7 (MCL)
8 Bab 8 ( MCL)
9 Bab 9 (MCL)
10 Bab 10 (MCL)
11 Bab 11 ( MCL)
12 Bab 12 (MCL)
13 Bab 13 (MCL)
14 Bab 14 (MCL)
15 Bab 15 (MCL)
16 Bab 16 ( MCL)
17 Bab 17 ( MCL)
18 Bab 18 (MCL)
19 Bab 19 (MCL)
20 Bab 20 (MCL)
21 Bab 21 (MCL)
22 Bab 22 (MCL)
23 Bab 23 (MCL)
24 Bab 24 (MCL)
25 Bab 25 (MCL)
26 Bab 26 (MCL)
27 Bab 27 (MCL)
28 Bab 28 (MCL)
29 Bab 29 (MCL)
30 Bab 30 (MCL)
31 Bab 31 (MCL)
32 Bab 32 (MCL)
33 Bab 33 (MCL)
34 Bab 34 ( MCL)
35 Bab 35 ( MCL)
36 Bab 36 (MCL)
37 Bab 37 (MCL)
38 Bab 38 (MCL)
39 Bab 39 (MCL)
40 Bab 40 (MCL)
41 Bab 41 (MCL)
42 Bab 42 (MCL)
43 Bab 43 (MCL)
44 Bab 44 (MCL)
45 Bab 45 (MCL)
46 Bab 46 (MCL)
47 Bab 47 ( MCL)
48 Bab 48 (MCL)
49 Bab 49 (MCL)
50 Bab 50 (MCL)
51 Bab 51 ( MCL)
52 Bab 52 (MCL)
53 Bab 53 (MCL)
54 Bab 54 (MCL)
55 Bab 55 (MCL)
56 Bab 56 (MCL)
57 Bab 57 (MCL)
58 Bab 58 (MCL)
59 Bab 59 (MCL)
60 Bab 60 (MCL)
61 Bab 61 (MCL)
62 Bab 62 (MCL)
63 Bab 63 (MCL)
64 Bab 64 ( MCL)
65 Bab 65 (MCL)
66 Bab 66 (MCL)
67 Bab 67 (MCL)
68 Bab 68 ( MCL)
69 Bab 69
70 Bab 70 (MCL)
71 Bab 71(MCL)
72 Bab 72 (MCL)
73 Bab 73 ( MCL)
74 Bab 74 ( MCL)
75 Bab 75 ( MCL)
76 Yang baru
77 Bab 76 (MCL)
78 Bab 77 (MCL)
79 Bab 78 (MCL)
80 Bab 79 (MCL)
81 Bab 80 (MCL)
82 Bab 81 (MCL)
83 Bab 82 ( MCL)
84 Bab 83 ( MCL)
85 Bab 84 (MCL)
86 Bab 85 ( MCL)
87 Bab 86 (MCL)
88 Bab 87 (MCL)
89 Bab 88 ( MCL)
90 Bab 89 (MCL)
91 Bab 90 ( MCL)
92 Bab 91 (MCL)
93 Bab 92 (MCL)
94 Bab 93 (MCL)
95 Bab 94 (MCL)
96 Bab 95 ( MCL)
97 Bab 96 ( MCL)
98 Bab 97 (MCL)
99 Bab 98 (MCL)
100 Bab 99 (MCL)
101 Bab 100 ( MCL)
102 Bab 101 ( MCL)
103 Bab 102 ( MCL)
104 Bab 103 (MCL)
105 Bab 104 ( MCL)
106 Bab 105 (MCL)
107 Bab 106 (MCL)
108 Bab 107 (MCL)
109 Bab 108 (MCL)
110 Bab 109 (MCL)
111 Bab 110 (MCL)
112 Bab 111 (MCL)
113 Bab 112 (MCL)
114 Bab 113 ( MCL)
115 Bab 114 (MCL)
116 Bab 115 ( MCL)
117 Bab 116 (MCL)
118 Bab 117 ( MCL)
119 Bab 118 (MCL)
120 Bab 119 ( MCL)
121 Bab 120 (MCL)
122 Bab 121 (MCL)
123 Bab 122 (MCL)
124 Bab 123 (MCL)
125 Bab 124 (MCL)
126 Bab 125 (MCL)
127 Bab 126 (MCL)
128 Bab 127 (MCL)
129 Bab 128 (MCL)
130 Bab 129 (MCL)
131 Bab 130 (MCL)
132 Bab 131 (MCL)
133 Bab 132 (MCL)
134 Bab 133 (MCL)
135 Bab 134 (MCL)
136 Bab 135 ( MCL)
137 Bab 136 (MCL)
138 137 (MCL)
139 Bab 138 (MCL)
140 Bab 139 (MCL)
141 Bab 140 (MCL)
142 Bab 141 (MCL)
143 Bab 142 (MCL)
144 Bab 143 (MCL)
145 Bab 144 ( MCL)
146 Bab 145 (MCL)
147 Bab 146 (MCL)
148 Bab 147 (MCL)
149 Bab 148 (MCL)
150 Perkenalkan
151 Perkenalkan 2
152 Perkenalkan 3
153 Perkenalan 4
154 last
155 Please Datang
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 (MCL)
2
Bab 2 (MCL)
3
Bab 3 (MCL)
4
Bab 4 (MCL)
5
Bab 5 ( MCL)
6
Bab 6 (MCL)
7
Bab 7 (MCL)
8
Bab 8 ( MCL)
9
Bab 9 (MCL)
10
Bab 10 (MCL)
11
Bab 11 ( MCL)
12
Bab 12 (MCL)
13
Bab 13 (MCL)
14
Bab 14 (MCL)
15
Bab 15 (MCL)
16
Bab 16 ( MCL)
17
Bab 17 ( MCL)
18
Bab 18 (MCL)
19
Bab 19 (MCL)
20
Bab 20 (MCL)
21
Bab 21 (MCL)
22
Bab 22 (MCL)
23
Bab 23 (MCL)
24
Bab 24 (MCL)
25
Bab 25 (MCL)
26
Bab 26 (MCL)
27
Bab 27 (MCL)
28
Bab 28 (MCL)
29
Bab 29 (MCL)
30
Bab 30 (MCL)
31
Bab 31 (MCL)
32
Bab 32 (MCL)
33
Bab 33 (MCL)
34
Bab 34 ( MCL)
35
Bab 35 ( MCL)
36
Bab 36 (MCL)
37
Bab 37 (MCL)
38
Bab 38 (MCL)
39
Bab 39 (MCL)
40
Bab 40 (MCL)
41
Bab 41 (MCL)
42
Bab 42 (MCL)
43
Bab 43 (MCL)
44
Bab 44 (MCL)
45
Bab 45 (MCL)
46
Bab 46 (MCL)
47
Bab 47 ( MCL)
48
Bab 48 (MCL)
49
Bab 49 (MCL)
50
Bab 50 (MCL)
51
Bab 51 ( MCL)
52
Bab 52 (MCL)
53
Bab 53 (MCL)
54
Bab 54 (MCL)
55
Bab 55 (MCL)
56
Bab 56 (MCL)
57
Bab 57 (MCL)
58
Bab 58 (MCL)
59
Bab 59 (MCL)
60
Bab 60 (MCL)
61
Bab 61 (MCL)
62
Bab 62 (MCL)
63
Bab 63 (MCL)
64
Bab 64 ( MCL)
65
Bab 65 (MCL)
66
Bab 66 (MCL)
67
Bab 67 (MCL)
68
Bab 68 ( MCL)
69
Bab 69
70
Bab 70 (MCL)
71
Bab 71(MCL)
72
Bab 72 (MCL)
73
Bab 73 ( MCL)
74
Bab 74 ( MCL)
75
Bab 75 ( MCL)
76
Yang baru
77
Bab 76 (MCL)
78
Bab 77 (MCL)
79
Bab 78 (MCL)
80
Bab 79 (MCL)
81
Bab 80 (MCL)
82
Bab 81 (MCL)
83
Bab 82 ( MCL)
84
Bab 83 ( MCL)
85
Bab 84 (MCL)
86
Bab 85 ( MCL)
87
Bab 86 (MCL)
88
Bab 87 (MCL)
89
Bab 88 ( MCL)
90
Bab 89 (MCL)
91
Bab 90 ( MCL)
92
Bab 91 (MCL)
93
Bab 92 (MCL)
94
Bab 93 (MCL)
95
Bab 94 (MCL)
96
Bab 95 ( MCL)
97
Bab 96 ( MCL)
98
Bab 97 (MCL)
99
Bab 98 (MCL)
100
Bab 99 (MCL)
101
Bab 100 ( MCL)
102
Bab 101 ( MCL)
103
Bab 102 ( MCL)
104
Bab 103 (MCL)
105
Bab 104 ( MCL)
106
Bab 105 (MCL)
107
Bab 106 (MCL)
108
Bab 107 (MCL)
109
Bab 108 (MCL)
110
Bab 109 (MCL)
111
Bab 110 (MCL)
112
Bab 111 (MCL)
113
Bab 112 (MCL)
114
Bab 113 ( MCL)
115
Bab 114 (MCL)
116
Bab 115 ( MCL)
117
Bab 116 (MCL)
118
Bab 117 ( MCL)
119
Bab 118 (MCL)
120
Bab 119 ( MCL)
121
Bab 120 (MCL)
122
Bab 121 (MCL)
123
Bab 122 (MCL)
124
Bab 123 (MCL)
125
Bab 124 (MCL)
126
Bab 125 (MCL)
127
Bab 126 (MCL)
128
Bab 127 (MCL)
129
Bab 128 (MCL)
130
Bab 129 (MCL)
131
Bab 130 (MCL)
132
Bab 131 (MCL)
133
Bab 132 (MCL)
134
Bab 133 (MCL)
135
Bab 134 (MCL)
136
Bab 135 ( MCL)
137
Bab 136 (MCL)
138
137 (MCL)
139
Bab 138 (MCL)
140
Bab 139 (MCL)
141
Bab 140 (MCL)
142
Bab 141 (MCL)
143
Bab 142 (MCL)
144
Bab 143 (MCL)
145
Bab 144 ( MCL)
146
Bab 145 (MCL)
147
Bab 146 (MCL)
148
Bab 147 (MCL)
149
Bab 148 (MCL)
150
Perkenalkan
151
Perkenalkan 2
152
Perkenalkan 3
153
Perkenalan 4
154
last
155
Please Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!