Bab 9 (MCL)

"Ada apa sebenarnya yang terjadi pada putri mu? kenapa dia berubah seperti itu? apa mungkin dia kerasukan?" Matilda mencerca banyak pertanyaan pada Ema. Kakak tertuanya itu yang sudah menjanda kini tinggal dengan mereka.

Ema diam. Dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Di satu sisi, dia ikut gembira akan perubahan Hanna, tetapi Catherine yang sudah terbiasa dimanja, menunjukkan rasa tidak senangnya.

Itu semua beralasan. Selama ini Catherine menjadi kebanggaan, menjadi pusat perhatian dan kasih sayang. Gadis itu pasti takut, dengan perubahan Hanna, maka orang akan melirik pada kakaknya itu.

"Ema.."

"Aku harus jawab apa? aku sendiri tidak tahu kenapa tiba-tiba dia berubah"

"Jangan sampai dia menjadi liar, dan berambisi menjadi pusat perhatian!" seru Matilda yang dalam hatinya mengakui kalau keponakannya itu memang sangat cantik saat ini. Tapi Matilda yang dari kelahiran Hanna sudah tidak menyukai gadis itu, masih menimbun benci padanya.

"Ingat, jangan sampai dia mempermalukan keluarga ini!" lanjut wanita 50 tahun itu. Hidup dalam kesepian dan kesedihan membuat hatinya sempit dan diliputi perasaan benci.

***

Mengantongi izin dari papanya, Hanna memilih menghabiskan waktunya di istal. Dia ingin mendekatkan diri pada kuda putihnya.

"Kenapa Nona jadi suka bermain dengan kuda ini?" tanya Mery yang mengamati Hanna menyisir bulu kuda putih itu.

"Aku akan menamai mu Buckbeak, " ucapnya tidak menghiraukan pertanyaan Mery.

"Apa artinya?" Mery ikut larut dalam keseriusan Hanna.

"Kau tidak tahu Buckbeak? hewan yang ada di film Harry Potter?"

"Film? Harry Potter?" tanya Mery penuh kebingungan. Hanna akhirnya sadar pada siapa dia bicara dan ada di dunia mana.

"Eh, aku hanya mengarang. Sudah lupakan saja, Mer" lanjut Hanna meletakkan sisir di atas meja, tepat saat itu muncul penjaga istal yang tampak seumuran dengannya.

"My Lady" hormatnya membuka topi dan meletakkan di dada, memberi hormat pada Hanna.

Gawat, peran pria ini dalam novel sangat kecil, aku mana ingat siapa namanya..

"Kau pekerja di sini?"

"Benar, Nona. Saya Larry, siap melayani, Anda"

Hanna tersenyum gembira. Di sini dia begitu di hormati, banyak pria tampan, walau kelas mereka di bawahnya, tapi tetap mereka pria tampan yang membuat terpesona. Tubuh dan wajah rupawan mereka membaut Hanna menikmati perannya.

Kalau kau ada di duniaku, percaya kau tidak akan menatapku dengan tampang terpesona mu..

"Apa ada yang salah, Nona? kenapa anda menatapnya dengan senyuman?" bisik Mery hingga Hanna grogi dan memperbaiki tegak tubuhnya.

"Larry, apakah aku bisa menaiki Buckbeak?"

"Buckbeak..?"

"Kuda ini," sambar Hanna melihat kebingungan di wajah Larry.

"Oh.. jadi kuda ini akhirnya punya nama. Tentu saja, Nona. Saya akan siapkan pelana nya"

"Nona, apa Anda serius? Anda bahkan belum pernah menunggangi kuda sebelumnya" cegah Mery.

"Kau tenang saja, aku pasti bisa" Hanna mengerlingkan sebelah matanya.

Menunggangi kuda bukan hal asing baginya. Beberapa kali Stuart mengajak mereka sekeluarga ke Bandung, di perkebunan milik teman papanya itu, biasanya Hanna akan berkuda. Kadang bersama Stuart, atau dengan anak teman papanya. Jangan harap Cathy akan ikut dengannya, gadis itu tentu tidak akan mau berpanas-panasan membuat kulit nya terbakar di bawah matahari.

Larry mulai mengeluarkan kuda putih itu. Binatang itu menyambut kebebasannya dengan melompat kesana-kemari.

"Nona, Anda bahkan belum memakai pakaian berkuda," ujar Mery mengingatkan Hanna.

Tapi seolah sudah lupa bahwa majikannya itu bukan jenis wanita yang perduli akan aturan, Mery hanya bisa menelan salivanya kala melihat Hanna melompat ke atas kuda.

Hampir saja Mery menjerit kala melihat cara duduk Hanna di atas pelana. Kalau biasanya gadis bangsawan menunggang kuda dengan duduk menyamping, Hanna tanpa sungkan, tanpa berpikir dua kali, duduk mengangkang bak seolah pria.

Setiap wanita bangsawan Inggris memang kerap melakukan kegiatan berkuda, namun, biasanya mereka akan duduk di atas kuda dengan posisi menyamping. Hal ini menandai kehormatan dan keanggunan bagi perempuan si penunggang.

"Tenang saja, Mery, aku memaki lagging panjang di balik rok panjang ku ini, kan?" Hannya tersenyum geli melihat raut wajah Mery.

Angin menerpa kencang kala Hanna melajukan kudanya secepat yang dia mau. Tanah itu begitu luas hingga berhektar-hektar luasnya. Mery sudah menunjukkan batas tanah keluarga Jhonson, namun, Hanna pikir tidak masalah kalau dia melewati batas itu. Toh, tanah itu kosong, tidak ada orang yang punya saat ini yang bisa melarangnya.

Laju dan derap kaki Buckbeak membuat adrenalin Hanna melonjak. Semakin kencang berderu, angin meniup wajah dan rambut nya terlepas dari ikatan pita beledu berwarna biru dan rambut itu berkibar. Takut jatuh saat menuruni lembah, dengan menyesal Hanna menurunkan laju derap Buckbeak, berderap pelan menyisir pinggiran sungai kecil sebelum menyebarang sungai itu.

Kini mereka memasuki jalan setapak masuk ke dalam hutan yang terus menarik perhatian Hanna. Kelinci berkeliaran di balik semak-semak dan tupai seolah tidak ingin ketinggalan ikut melompat dari satu ranting pohon menuju yang lain.

Beberapa menit berlalu, Hanna berhasil tiba di puncak buki. Sungguh perjalanan yang tidak sia-sia. Hanna turun dari kuda dan tak lupa melilitkan tali kekang Buckbeak ke batang pohon yang kuat, lalu berjalan melintasi Padang yang penuh rumput hijau.

Pandangan Hanna kini dipuaskan oleh pemandangan indah yang baru kali ini dia lihat. Aroma bunga liar di akhir musim panas dapat dia rasakan menusuk hidungnya, pandangannya sudah terkunci oleh indahnya hamparan luas di depan mata. Tidak punya waktu lagi untuk mendongak atau menoleh kebelakang hingga tidak menyadari kehadiran seorang penunggang kuda yang duduk bergeming di atas kuda jantan coklat kemerahan.

Alex tersenyum lebar, kala Hanna melepas jaket biru yang tadi sempat disampirkan Mery di pundak Hanna. Gadis itu buru-buru masuk ke dalam rumah untuk mengambil pakaian berkuda Hanna, tapi gadis itu tentu saja menolak, dan hanya menerima jaket itu.

Kini Hanna sudah menyampirkan jaket itu dengan asal-asalan di pundaknya, jauh dari norma dan etika wanita bangsawan pada zaman itu.

Hanna melangkah ringan, membuat rambut panjangnya berayun saat berjalan menuju rerumputan permai yang di dekatnya terdapat telaga berair bening.

Duduk di bawah rumput hijau kering, Hanna membuka sepatu bot berkuda nya, menarik legging itu hingga setinggi betis, memamerkan betis putih itu dan tanpa ragu mencelupkan kakinya ke dalam air.

Melihat hal itu, Alex semakin bingung. Dilema melanda, apakah dia putar balik pergi atau malah mendekati mangsa empuk di hadapannya ini, dan kala Hanna mengangkat rok nya lebih tinggi menunjukkan semua betis hingga lutut mulusnya, Alex dengan yakin turun dari kudanya, dan mengikat di salah satu pohon besar yang ada di sana.

Terpopuler

Comments

Angga

Angga

kenapa yg muncul si alex... bukan william..???

2022-05-23

5

putri auradina

putri auradina

lanjoooottt thooorrr up y yg bnyak 🤣🤣

2022-04-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (MCL)
2 Bab 2 (MCL)
3 Bab 3 (MCL)
4 Bab 4 (MCL)
5 Bab 5 ( MCL)
6 Bab 6 (MCL)
7 Bab 7 (MCL)
8 Bab 8 ( MCL)
9 Bab 9 (MCL)
10 Bab 10 (MCL)
11 Bab 11 ( MCL)
12 Bab 12 (MCL)
13 Bab 13 (MCL)
14 Bab 14 (MCL)
15 Bab 15 (MCL)
16 Bab 16 ( MCL)
17 Bab 17 ( MCL)
18 Bab 18 (MCL)
19 Bab 19 (MCL)
20 Bab 20 (MCL)
21 Bab 21 (MCL)
22 Bab 22 (MCL)
23 Bab 23 (MCL)
24 Bab 24 (MCL)
25 Bab 25 (MCL)
26 Bab 26 (MCL)
27 Bab 27 (MCL)
28 Bab 28 (MCL)
29 Bab 29 (MCL)
30 Bab 30 (MCL)
31 Bab 31 (MCL)
32 Bab 32 (MCL)
33 Bab 33 (MCL)
34 Bab 34 ( MCL)
35 Bab 35 ( MCL)
36 Bab 36 (MCL)
37 Bab 37 (MCL)
38 Bab 38 (MCL)
39 Bab 39 (MCL)
40 Bab 40 (MCL)
41 Bab 41 (MCL)
42 Bab 42 (MCL)
43 Bab 43 (MCL)
44 Bab 44 (MCL)
45 Bab 45 (MCL)
46 Bab 46 (MCL)
47 Bab 47 ( MCL)
48 Bab 48 (MCL)
49 Bab 49 (MCL)
50 Bab 50 (MCL)
51 Bab 51 ( MCL)
52 Bab 52 (MCL)
53 Bab 53 (MCL)
54 Bab 54 (MCL)
55 Bab 55 (MCL)
56 Bab 56 (MCL)
57 Bab 57 (MCL)
58 Bab 58 (MCL)
59 Bab 59 (MCL)
60 Bab 60 (MCL)
61 Bab 61 (MCL)
62 Bab 62 (MCL)
63 Bab 63 (MCL)
64 Bab 64 ( MCL)
65 Bab 65 (MCL)
66 Bab 66 (MCL)
67 Bab 67 (MCL)
68 Bab 68 ( MCL)
69 Bab 69
70 Bab 70 (MCL)
71 Bab 71(MCL)
72 Bab 72 (MCL)
73 Bab 73 ( MCL)
74 Bab 74 ( MCL)
75 Bab 75 ( MCL)
76 Yang baru
77 Bab 76 (MCL)
78 Bab 77 (MCL)
79 Bab 78 (MCL)
80 Bab 79 (MCL)
81 Bab 80 (MCL)
82 Bab 81 (MCL)
83 Bab 82 ( MCL)
84 Bab 83 ( MCL)
85 Bab 84 (MCL)
86 Bab 85 ( MCL)
87 Bab 86 (MCL)
88 Bab 87 (MCL)
89 Bab 88 ( MCL)
90 Bab 89 (MCL)
91 Bab 90 ( MCL)
92 Bab 91 (MCL)
93 Bab 92 (MCL)
94 Bab 93 (MCL)
95 Bab 94 (MCL)
96 Bab 95 ( MCL)
97 Bab 96 ( MCL)
98 Bab 97 (MCL)
99 Bab 98 (MCL)
100 Bab 99 (MCL)
101 Bab 100 ( MCL)
102 Bab 101 ( MCL)
103 Bab 102 ( MCL)
104 Bab 103 (MCL)
105 Bab 104 ( MCL)
106 Bab 105 (MCL)
107 Bab 106 (MCL)
108 Bab 107 (MCL)
109 Bab 108 (MCL)
110 Bab 109 (MCL)
111 Bab 110 (MCL)
112 Bab 111 (MCL)
113 Bab 112 (MCL)
114 Bab 113 ( MCL)
115 Bab 114 (MCL)
116 Bab 115 ( MCL)
117 Bab 116 (MCL)
118 Bab 117 ( MCL)
119 Bab 118 (MCL)
120 Bab 119 ( MCL)
121 Bab 120 (MCL)
122 Bab 121 (MCL)
123 Bab 122 (MCL)
124 Bab 123 (MCL)
125 Bab 124 (MCL)
126 Bab 125 (MCL)
127 Bab 126 (MCL)
128 Bab 127 (MCL)
129 Bab 128 (MCL)
130 Bab 129 (MCL)
131 Bab 130 (MCL)
132 Bab 131 (MCL)
133 Bab 132 (MCL)
134 Bab 133 (MCL)
135 Bab 134 (MCL)
136 Bab 135 ( MCL)
137 Bab 136 (MCL)
138 137 (MCL)
139 Bab 138 (MCL)
140 Bab 139 (MCL)
141 Bab 140 (MCL)
142 Bab 141 (MCL)
143 Bab 142 (MCL)
144 Bab 143 (MCL)
145 Bab 144 ( MCL)
146 Bab 145 (MCL)
147 Bab 146 (MCL)
148 Bab 147 (MCL)
149 Bab 148 (MCL)
150 Perkenalkan
151 Perkenalkan 2
152 Perkenalkan 3
153 Perkenalan 4
154 last
155 Please Datang
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 (MCL)
2
Bab 2 (MCL)
3
Bab 3 (MCL)
4
Bab 4 (MCL)
5
Bab 5 ( MCL)
6
Bab 6 (MCL)
7
Bab 7 (MCL)
8
Bab 8 ( MCL)
9
Bab 9 (MCL)
10
Bab 10 (MCL)
11
Bab 11 ( MCL)
12
Bab 12 (MCL)
13
Bab 13 (MCL)
14
Bab 14 (MCL)
15
Bab 15 (MCL)
16
Bab 16 ( MCL)
17
Bab 17 ( MCL)
18
Bab 18 (MCL)
19
Bab 19 (MCL)
20
Bab 20 (MCL)
21
Bab 21 (MCL)
22
Bab 22 (MCL)
23
Bab 23 (MCL)
24
Bab 24 (MCL)
25
Bab 25 (MCL)
26
Bab 26 (MCL)
27
Bab 27 (MCL)
28
Bab 28 (MCL)
29
Bab 29 (MCL)
30
Bab 30 (MCL)
31
Bab 31 (MCL)
32
Bab 32 (MCL)
33
Bab 33 (MCL)
34
Bab 34 ( MCL)
35
Bab 35 ( MCL)
36
Bab 36 (MCL)
37
Bab 37 (MCL)
38
Bab 38 (MCL)
39
Bab 39 (MCL)
40
Bab 40 (MCL)
41
Bab 41 (MCL)
42
Bab 42 (MCL)
43
Bab 43 (MCL)
44
Bab 44 (MCL)
45
Bab 45 (MCL)
46
Bab 46 (MCL)
47
Bab 47 ( MCL)
48
Bab 48 (MCL)
49
Bab 49 (MCL)
50
Bab 50 (MCL)
51
Bab 51 ( MCL)
52
Bab 52 (MCL)
53
Bab 53 (MCL)
54
Bab 54 (MCL)
55
Bab 55 (MCL)
56
Bab 56 (MCL)
57
Bab 57 (MCL)
58
Bab 58 (MCL)
59
Bab 59 (MCL)
60
Bab 60 (MCL)
61
Bab 61 (MCL)
62
Bab 62 (MCL)
63
Bab 63 (MCL)
64
Bab 64 ( MCL)
65
Bab 65 (MCL)
66
Bab 66 (MCL)
67
Bab 67 (MCL)
68
Bab 68 ( MCL)
69
Bab 69
70
Bab 70 (MCL)
71
Bab 71(MCL)
72
Bab 72 (MCL)
73
Bab 73 ( MCL)
74
Bab 74 ( MCL)
75
Bab 75 ( MCL)
76
Yang baru
77
Bab 76 (MCL)
78
Bab 77 (MCL)
79
Bab 78 (MCL)
80
Bab 79 (MCL)
81
Bab 80 (MCL)
82
Bab 81 (MCL)
83
Bab 82 ( MCL)
84
Bab 83 ( MCL)
85
Bab 84 (MCL)
86
Bab 85 ( MCL)
87
Bab 86 (MCL)
88
Bab 87 (MCL)
89
Bab 88 ( MCL)
90
Bab 89 (MCL)
91
Bab 90 ( MCL)
92
Bab 91 (MCL)
93
Bab 92 (MCL)
94
Bab 93 (MCL)
95
Bab 94 (MCL)
96
Bab 95 ( MCL)
97
Bab 96 ( MCL)
98
Bab 97 (MCL)
99
Bab 98 (MCL)
100
Bab 99 (MCL)
101
Bab 100 ( MCL)
102
Bab 101 ( MCL)
103
Bab 102 ( MCL)
104
Bab 103 (MCL)
105
Bab 104 ( MCL)
106
Bab 105 (MCL)
107
Bab 106 (MCL)
108
Bab 107 (MCL)
109
Bab 108 (MCL)
110
Bab 109 (MCL)
111
Bab 110 (MCL)
112
Bab 111 (MCL)
113
Bab 112 (MCL)
114
Bab 113 ( MCL)
115
Bab 114 (MCL)
116
Bab 115 ( MCL)
117
Bab 116 (MCL)
118
Bab 117 ( MCL)
119
Bab 118 (MCL)
120
Bab 119 ( MCL)
121
Bab 120 (MCL)
122
Bab 121 (MCL)
123
Bab 122 (MCL)
124
Bab 123 (MCL)
125
Bab 124 (MCL)
126
Bab 125 (MCL)
127
Bab 126 (MCL)
128
Bab 127 (MCL)
129
Bab 128 (MCL)
130
Bab 129 (MCL)
131
Bab 130 (MCL)
132
Bab 131 (MCL)
133
Bab 132 (MCL)
134
Bab 133 (MCL)
135
Bab 134 (MCL)
136
Bab 135 ( MCL)
137
Bab 136 (MCL)
138
137 (MCL)
139
Bab 138 (MCL)
140
Bab 139 (MCL)
141
Bab 140 (MCL)
142
Bab 141 (MCL)
143
Bab 142 (MCL)
144
Bab 143 (MCL)
145
Bab 144 ( MCL)
146
Bab 145 (MCL)
147
Bab 146 (MCL)
148
Bab 147 (MCL)
149
Bab 148 (MCL)
150
Perkenalkan
151
Perkenalkan 2
152
Perkenalkan 3
153
Perkenalan 4
154
last
155
Please Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!