Bab 17 ( MCL)

Kalimat Alex jelas sangat dimengerti, namun kenapa kepala bahkan hatinya sangat susah mencerna maksud perkataan Alex. Mata mereka saat ini saling mengunci.

"Aku mau pulang!" seru gadis itu gugup. Jarak diantara mereka hanya sejengkal hingga nafas beraroma mint dari pria itu dapat terendus oleh Hanna.

Perkataan ingin pulang nyatanya hanya ada di bibir saja. Kaki Hanna sudah berurat ke tanah, tidak bisa bergerak. Cukup dengan sorot mata tajam pria itu sudah berhasil mengunci gerakan Hanna.

Perlahan, jarak diantara keduanya semakin terkikis. Tubuh Alex semakin mendekat hingga dada pria itu terasa menempel di dadanya. Hanna tidak bisa berpikir jernih lagi, kala bibir sensual pria itu sudah menempel di bibirnya. Perlahan tapi pasti bibir itu mulai menekan, mengisap dan membelai dengan begitu lembut dan menggoda.

Hanna menikmatinya, namun, bingung harus berkata dan bereaksi seperti apa. Rasa malunya tersingkir, berganti rasa ingin lagi. Ini ciuman pertamanya, hingga tidak memiliki bayangan harus bertindak apa.

Tubuhnya terbakar, terasa panas, terlebih kala tangan kekar itu menangkup leher jenjangnya, menekan lebih intens bibir mereka. Mengikuti instingnya, Hanna membuka mulutnya membiarkan godaan lidah Alex masuk menyapa langit-langit mulutnya.

Lutut Hanna bergetar lemas, tubuhnya seakan ingin roboh tidak bisa menahan berat tubuhnya. Wajah hanya berubah kesal kala Alex memutus kontak diantara mereka. Dia masih ingin merasakan ciuman itu.

Alex yang melihat reaksi wajah Hanna yang kehilangan kesenangannya tersenyum geli. Hal itu berhasil membuat gadis itu semakin kesal, melotot tajam ke arah Alex.

Tidak ingin mempermalukan gadis itu, Alex menyatukan kening mereka. Membiarkan nafas mereka menyatu. Merasa bersalah akan kelemahannya sendiri yang tidak bisa menahan gejolaknya.

"Maaf, aku harus menghentikan permainan mengasikkan itu, kalau tidak aku akan segera membaringkan mu di rumput ini, dan segera menguasai mu hingga senja menyapa," bisik Alex setulus hati.

Kejujuran yang diharapkan bisa dimengerti Hanna. Milik pria itu memang sudah membengkak dibalik resletingnya, meronta ingin dipuaskan. Alex pasti dengan sangat rela melakukannya jika gadis itu bukan Hanna, pasti pria itu sudah bergumul dengan keringat. Namun, Alex tidak ingin menyentuh gadis itu sebelum benar-benar menikahinya. Hanna begitu berharga dari wanita mana pun.

Alex tahu, butuh waktu untuk mendapatkan hati gadis yang sudah terlanjur membenci itu. Tapi dia juga tidak bisa berkompromi dengan kata penolakan, jadi pasti dia akan mendapatkan Hanna white Jhonson!

"Aku tahu kau pasti masih menginginkannya, tapi izinkan aku menenangkan jagoan ku dulu," bisiknya mengulum senyum. Pengalaman berciuman dengan Hanna, tidak pernah disangka akan seluar biasa itu sensasi yang di hadirkan oleh ciuman kecil mereka.

"Dasar mesum! siapa yang menginginkannya? menyingkir!" Hanna sudah mendorong dada Alex hingga memberikan ruang padanya.

"Tapi kau terlihat begitu menikmati," goda Alex masih mengulum senyum.

"Kau menjijikkan. Itu ciuman pertamaku, dan aku akan memberikan pada Will nantinya!"

Mendengar ucapan Hanna membuat Alex berang. Tidak ada yang boleh menyentuh gadis itu selain dirinya. "Jangan pernah memikirkan pria lain!"

"Dasar gila. Apa hak mu? aku menyukai Will, dia jauh lebih baik dari pada pecundang seperti mu dan aku akan menikah dengannya!"

Amarah Alex tersulut. Pria paling arogan di Inggris itu memukul pohon tempat Hanna bersandar tadi, tepat di sisi telinga gadis itu.

"Kau hanya akan menikah dengan ku, itu seharusnya yang terjadi. Kau hanya milik ku, hanya milikku! Kau dengar?" ujar Alex menarik pinggang ramping Hanna mendekat kembali ke tubuhnya.

Riak air mata yang mulai muncul di bola mata gadis itu, membuat kekuatan Alex menurun. Dia kalah hanya melihat titik air mata. Dengan kasar melepas tubuh Hanna, melepas ikatan kuda yang tadi dia tunggangi dan dengan sekali lompatan, naik ke atasnya.

Tanpa mengeluarkan suara, Alex mengulurkan tangannya pada gadis itu. Hanna si keras kepala bergeming. Namun, seakan langit menertawakan pertengkaran mereka, tiba-tiba saja hujan turun. Langit yang tadi tampak cerah berubah mendung.

Memikirkan jalanan yang mungkin akan licin karena hujan turun, dan tidak punya pilihan lain, Hanna menerima uluran tangan pria itu. Naik dan duduk di belakang pria itu. Debar jantungnya kembali berdetak kala dadanya menyentuh punggung tegap itu.

Tanjakan yang mereka lalui semakin terjal, karena hujan semakin deras. Tubuh keduanya sudah basah terguyur oleh air hujan. Tanpa pikir panjang, Hanna menarik kemeja Alex, menjadikan pegangan kala pria itu menghentakkan kakinya di perut kuda, memacu kuda hitam itu berlari melesat cepat.

Suasana gaduh, kala mereka tiba di halaman rumah keluarga Malory. Will orang pertama yang mendekat, membantu Hanna untuk turun. Melihat tubuh gadis itu basah kuyup, Will segera memerintahkan pelayannya untuk mengambil selimut, menutupi tubuh molek Hanna yang terbentuk oleh baju basah yang di kenakannya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Will penuh khawatir.

"Aku baik"

"Kenapa kalian begitu lama? dari mana saja kalian berdua?" pertanyaan Andrew yang selalu berucap tanpa memikirkan lebih dulu, justru membuat orang-orang di sana berspekulasi sesuka mereka.

Tapi dari semua yang membuat hati Hanna merasa bersalah adalah tatapan kesal Catherine yang kini juga sudah memberikan handuk untuk mengeringkan rambut Alex.

Hanna kembali mereka adegan yang sudah mereka lakukan di bukit tadi. Kalau Catherine sampai tahu apa yang sudah mereka lakukan, adiknya itu pasti akan mencekiknya.

"Aku terjatuh, hingga ke lereng bukit, untung saja His Grace menolong ku," ucap Hanna lebih pada Catherine guna menebus rasa bersalahnya.

"Sudah lah, sebaiknya kami pulang. Toh, tidak mungkin lagi melanjutkan acara ini, hujan sudah turun. Lagi pula pakaian kami basah." Alex sudah melangkah, memberikan kembali handuk yang dipakainya tadi pada Will.

"Ayo, pulang," ucapnya tanpa menoleh. Catherine yang merasa ucapan itu untuk nya segera mengikuti langkah Alex. Merasakan Hanna tidak mengikuti langkahnya, Alex berbalik kembali. "Kau masih di sana? ikut lah pulang bersama kami. Tidak mungkin kau masih ingin bertahan dengan pakaian basah itu!"

Perkataan itu cukup menegaskan kekuasaan dari perkataan seorang Duke. Mau membantah, tapi apa yang dikatakan Alex benar. Dia tidak mungkin lebih lama mempertontonkan kemolekan tubuhnya.

"Aku pulang dulu, Will. Julia, kau ikut dengan kami, atau kau masih ingin di sini?" tanya Hanna lemah. Seperti semua yang terjadi membuatnya shock.

"Pulang lah, Han. Biar Julia pulang bersamaku," ucap Sebastian. Setelah mengangguk, Hanna dengan berat hati menyusul langkah dua orang yang selalu membuatnya kesal itu.

Perjalan itu tampak seperti suasana di kuburan, menegangkan. Tatapan Catherine tidak henti-hentinya menguliti Hanna hingga ke lapisan terdalam kulitnya. Hanna membuang muka, tidak ingin ambil pusing dari tatapan tidak suka dari adiknya itu.

***

Mampir gais

Terpopuler

Comments

Aminah Adam

Aminah Adam

lanjuut

2022-04-19

1

Aminah Adam

Aminah Adam

aku padamu alex😁😍

2022-04-19

1

Susi Hendra

Susi Hendra

bagus thor.

2022-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (MCL)
2 Bab 2 (MCL)
3 Bab 3 (MCL)
4 Bab 4 (MCL)
5 Bab 5 ( MCL)
6 Bab 6 (MCL)
7 Bab 7 (MCL)
8 Bab 8 ( MCL)
9 Bab 9 (MCL)
10 Bab 10 (MCL)
11 Bab 11 ( MCL)
12 Bab 12 (MCL)
13 Bab 13 (MCL)
14 Bab 14 (MCL)
15 Bab 15 (MCL)
16 Bab 16 ( MCL)
17 Bab 17 ( MCL)
18 Bab 18 (MCL)
19 Bab 19 (MCL)
20 Bab 20 (MCL)
21 Bab 21 (MCL)
22 Bab 22 (MCL)
23 Bab 23 (MCL)
24 Bab 24 (MCL)
25 Bab 25 (MCL)
26 Bab 26 (MCL)
27 Bab 27 (MCL)
28 Bab 28 (MCL)
29 Bab 29 (MCL)
30 Bab 30 (MCL)
31 Bab 31 (MCL)
32 Bab 32 (MCL)
33 Bab 33 (MCL)
34 Bab 34 ( MCL)
35 Bab 35 ( MCL)
36 Bab 36 (MCL)
37 Bab 37 (MCL)
38 Bab 38 (MCL)
39 Bab 39 (MCL)
40 Bab 40 (MCL)
41 Bab 41 (MCL)
42 Bab 42 (MCL)
43 Bab 43 (MCL)
44 Bab 44 (MCL)
45 Bab 45 (MCL)
46 Bab 46 (MCL)
47 Bab 47 ( MCL)
48 Bab 48 (MCL)
49 Bab 49 (MCL)
50 Bab 50 (MCL)
51 Bab 51 ( MCL)
52 Bab 52 (MCL)
53 Bab 53 (MCL)
54 Bab 54 (MCL)
55 Bab 55 (MCL)
56 Bab 56 (MCL)
57 Bab 57 (MCL)
58 Bab 58 (MCL)
59 Bab 59 (MCL)
60 Bab 60 (MCL)
61 Bab 61 (MCL)
62 Bab 62 (MCL)
63 Bab 63 (MCL)
64 Bab 64 ( MCL)
65 Bab 65 (MCL)
66 Bab 66 (MCL)
67 Bab 67 (MCL)
68 Bab 68 ( MCL)
69 Bab 69
70 Bab 70 (MCL)
71 Bab 71(MCL)
72 Bab 72 (MCL)
73 Bab 73 ( MCL)
74 Bab 74 ( MCL)
75 Bab 75 ( MCL)
76 Yang baru
77 Bab 76 (MCL)
78 Bab 77 (MCL)
79 Bab 78 (MCL)
80 Bab 79 (MCL)
81 Bab 80 (MCL)
82 Bab 81 (MCL)
83 Bab 82 ( MCL)
84 Bab 83 ( MCL)
85 Bab 84 (MCL)
86 Bab 85 ( MCL)
87 Bab 86 (MCL)
88 Bab 87 (MCL)
89 Bab 88 ( MCL)
90 Bab 89 (MCL)
91 Bab 90 ( MCL)
92 Bab 91 (MCL)
93 Bab 92 (MCL)
94 Bab 93 (MCL)
95 Bab 94 (MCL)
96 Bab 95 ( MCL)
97 Bab 96 ( MCL)
98 Bab 97 (MCL)
99 Bab 98 (MCL)
100 Bab 99 (MCL)
101 Bab 100 ( MCL)
102 Bab 101 ( MCL)
103 Bab 102 ( MCL)
104 Bab 103 (MCL)
105 Bab 104 ( MCL)
106 Bab 105 (MCL)
107 Bab 106 (MCL)
108 Bab 107 (MCL)
109 Bab 108 (MCL)
110 Bab 109 (MCL)
111 Bab 110 (MCL)
112 Bab 111 (MCL)
113 Bab 112 (MCL)
114 Bab 113 ( MCL)
115 Bab 114 (MCL)
116 Bab 115 ( MCL)
117 Bab 116 (MCL)
118 Bab 117 ( MCL)
119 Bab 118 (MCL)
120 Bab 119 ( MCL)
121 Bab 120 (MCL)
122 Bab 121 (MCL)
123 Bab 122 (MCL)
124 Bab 123 (MCL)
125 Bab 124 (MCL)
126 Bab 125 (MCL)
127 Bab 126 (MCL)
128 Bab 127 (MCL)
129 Bab 128 (MCL)
130 Bab 129 (MCL)
131 Bab 130 (MCL)
132 Bab 131 (MCL)
133 Bab 132 (MCL)
134 Bab 133 (MCL)
135 Bab 134 (MCL)
136 Bab 135 ( MCL)
137 Bab 136 (MCL)
138 137 (MCL)
139 Bab 138 (MCL)
140 Bab 139 (MCL)
141 Bab 140 (MCL)
142 Bab 141 (MCL)
143 Bab 142 (MCL)
144 Bab 143 (MCL)
145 Bab 144 ( MCL)
146 Bab 145 (MCL)
147 Bab 146 (MCL)
148 Bab 147 (MCL)
149 Bab 148 (MCL)
150 Perkenalkan
151 Perkenalkan 2
152 Perkenalkan 3
153 Perkenalan 4
154 last
155 Please Datang
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 (MCL)
2
Bab 2 (MCL)
3
Bab 3 (MCL)
4
Bab 4 (MCL)
5
Bab 5 ( MCL)
6
Bab 6 (MCL)
7
Bab 7 (MCL)
8
Bab 8 ( MCL)
9
Bab 9 (MCL)
10
Bab 10 (MCL)
11
Bab 11 ( MCL)
12
Bab 12 (MCL)
13
Bab 13 (MCL)
14
Bab 14 (MCL)
15
Bab 15 (MCL)
16
Bab 16 ( MCL)
17
Bab 17 ( MCL)
18
Bab 18 (MCL)
19
Bab 19 (MCL)
20
Bab 20 (MCL)
21
Bab 21 (MCL)
22
Bab 22 (MCL)
23
Bab 23 (MCL)
24
Bab 24 (MCL)
25
Bab 25 (MCL)
26
Bab 26 (MCL)
27
Bab 27 (MCL)
28
Bab 28 (MCL)
29
Bab 29 (MCL)
30
Bab 30 (MCL)
31
Bab 31 (MCL)
32
Bab 32 (MCL)
33
Bab 33 (MCL)
34
Bab 34 ( MCL)
35
Bab 35 ( MCL)
36
Bab 36 (MCL)
37
Bab 37 (MCL)
38
Bab 38 (MCL)
39
Bab 39 (MCL)
40
Bab 40 (MCL)
41
Bab 41 (MCL)
42
Bab 42 (MCL)
43
Bab 43 (MCL)
44
Bab 44 (MCL)
45
Bab 45 (MCL)
46
Bab 46 (MCL)
47
Bab 47 ( MCL)
48
Bab 48 (MCL)
49
Bab 49 (MCL)
50
Bab 50 (MCL)
51
Bab 51 ( MCL)
52
Bab 52 (MCL)
53
Bab 53 (MCL)
54
Bab 54 (MCL)
55
Bab 55 (MCL)
56
Bab 56 (MCL)
57
Bab 57 (MCL)
58
Bab 58 (MCL)
59
Bab 59 (MCL)
60
Bab 60 (MCL)
61
Bab 61 (MCL)
62
Bab 62 (MCL)
63
Bab 63 (MCL)
64
Bab 64 ( MCL)
65
Bab 65 (MCL)
66
Bab 66 (MCL)
67
Bab 67 (MCL)
68
Bab 68 ( MCL)
69
Bab 69
70
Bab 70 (MCL)
71
Bab 71(MCL)
72
Bab 72 (MCL)
73
Bab 73 ( MCL)
74
Bab 74 ( MCL)
75
Bab 75 ( MCL)
76
Yang baru
77
Bab 76 (MCL)
78
Bab 77 (MCL)
79
Bab 78 (MCL)
80
Bab 79 (MCL)
81
Bab 80 (MCL)
82
Bab 81 (MCL)
83
Bab 82 ( MCL)
84
Bab 83 ( MCL)
85
Bab 84 (MCL)
86
Bab 85 ( MCL)
87
Bab 86 (MCL)
88
Bab 87 (MCL)
89
Bab 88 ( MCL)
90
Bab 89 (MCL)
91
Bab 90 ( MCL)
92
Bab 91 (MCL)
93
Bab 92 (MCL)
94
Bab 93 (MCL)
95
Bab 94 (MCL)
96
Bab 95 ( MCL)
97
Bab 96 ( MCL)
98
Bab 97 (MCL)
99
Bab 98 (MCL)
100
Bab 99 (MCL)
101
Bab 100 ( MCL)
102
Bab 101 ( MCL)
103
Bab 102 ( MCL)
104
Bab 103 (MCL)
105
Bab 104 ( MCL)
106
Bab 105 (MCL)
107
Bab 106 (MCL)
108
Bab 107 (MCL)
109
Bab 108 (MCL)
110
Bab 109 (MCL)
111
Bab 110 (MCL)
112
Bab 111 (MCL)
113
Bab 112 (MCL)
114
Bab 113 ( MCL)
115
Bab 114 (MCL)
116
Bab 115 ( MCL)
117
Bab 116 (MCL)
118
Bab 117 ( MCL)
119
Bab 118 (MCL)
120
Bab 119 ( MCL)
121
Bab 120 (MCL)
122
Bab 121 (MCL)
123
Bab 122 (MCL)
124
Bab 123 (MCL)
125
Bab 124 (MCL)
126
Bab 125 (MCL)
127
Bab 126 (MCL)
128
Bab 127 (MCL)
129
Bab 128 (MCL)
130
Bab 129 (MCL)
131
Bab 130 (MCL)
132
Bab 131 (MCL)
133
Bab 132 (MCL)
134
Bab 133 (MCL)
135
Bab 134 (MCL)
136
Bab 135 ( MCL)
137
Bab 136 (MCL)
138
137 (MCL)
139
Bab 138 (MCL)
140
Bab 139 (MCL)
141
Bab 140 (MCL)
142
Bab 141 (MCL)
143
Bab 142 (MCL)
144
Bab 143 (MCL)
145
Bab 144 ( MCL)
146
Bab 145 (MCL)
147
Bab 146 (MCL)
148
Bab 147 (MCL)
149
Bab 148 (MCL)
150
Perkenalkan
151
Perkenalkan 2
152
Perkenalkan 3
153
Perkenalan 4
154
last
155
Please Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!