Bab 4 (MCL)

"Siapa pun pemilik novel ini, aku izin untuk membacanya, ya?” desisnya pada angin di sekitarnya seolah pemiliknya memang ada di sisinya saat itu.

“Thanks, princess...” Stuart menerima perkamen yang diserahkan Hanna.

Biasanya Hanna akan menjawab, namun novel ditangan nya ternyata sudah menyita perhatiannya. Gadis itu bahkan memilih untuk segera menyingkir dari ruangan itu.

Buru-buru mengunci pintu setibanya di dalam kamar. “Baiklah, sebelum larut membaca novel lumayan tebal ini, sebaiknya aku ganti baju dulu,” putusnya segera menuju kamar mandi.

Kalau sudah bersemangat begitu, Hanna akan mengurung diri hingga besok, membaca hingga tuntas isi novel yang kini selalu ada dalam pikirannya itu.

Tidak butuh waktu lama, 15 menit berlalu menghilangkan daki dan bau keringat yang menempel di tubuhnya.

“Baik lah, aku datang...,” ucapnya bermonolog, merebahkan tubuhnya dan bersiap membaca bab pertama.

Harapannya terhempas, tidak semudah itu mendapatkan ketenangan di rumah itu pada jam segini.

“Siapa?” tanyanya kesal. Tidak bisa kah orang-orang di rumah itu membiarkannya tenang? Kadang Hanna berharap dirinya menghilang saja dari rumah itu, berada di tempat yang hanya kehendaknya yang jadi.

“Buka pintunya, Kak”

Itu suara adiknya. Satu-satunya pesaing kasih sayang ibu dalam keluarga itu.

“Kau mau apa? Aku ngantuk. Pergilah!”

“Buka dulu!” Cathy pastinya tidak akan menyerah. Hentakan kaki dilantai menjadi penanda kalau Hanna sangat kesal dengan pengganggu kecil itu.

Crek!

“Ada apa?” hardik Hanna setelah daun pintu penghalang keduanya terbuka. Tanpa mengatakan apapun, Cathy masuk dan dengan santai duduk di tepi tempat tidur Hanna.

“Ayolah, Cat. Aku ngantuk “ dusta nya agar adik kecilnya segera pergi.

“Benarkah kau memukul, Edo?”

Kening Hanna mengerut. Dari mana adiknya itu bisa mengenal Edo?

“Dari mana kau kenal dia?”

“Jawab saja!” seru Cathy memaksa.

“Iya, aku memukulnya. Kenapa?”

“Kenapa kau harus memukulnya? Apa kau tidak tahu, kalau aku sangat menyukainya?” Cathy sudah berdiri, berkacak pinggang di hadapan Hanna.

“Karena dia pantas mendapatkannya!”

“Dasar wanita bar-bar! Kau tahu, karena perbuatan mu, Edo menjauhiku, dia tidak ingin menjalin hubungan dengan adik dari gadis bar-bar. Aku sudah mengharapkannya sejak lama, Kak!” pekikan keras Cathy membuat Hanna sedikit terkejut.

Berbeda pada dirinya, Lusi berteman baik dengan Cathy. Lusi yang merupakan tetangganya itu bahkan sering mengajak Cathy untuk pergi bersama. Namun, tidak sekalipun mengajak Hanna. Bagi keduanya membawa Hanna bersama mereka hanya akan mempermalukan mereka.

“Baguslah kalau dia menjauhi mu. Dia pria brengsek,” sahut Hanna santai.

“Kau yang brengsek. Aku benci padamu, aku malu punya kakak sepertimu. Seandainya bisa diganti aku ingin Lusi yang menjadi kakakku. Tidak bisakah kau menghilang saja? Pergi jauh dari hidup kami?”

Hanna meremas baju tidurnya. Dadanya sakit mendengar perkataan Cathy. Seandainya itu bukan adiknya, Hanna pasti sudah menampar wajahnya, namun nyatanya dia tidak punya keberanian. Dia terlalu sayang pada adiknya itu.

Keduanya saling tatap. Kebencian dan amarah yang dilayangkan Cathy sungguh membuatnya terpukul. Sebegitu benci dan tidak diharapkan kah dirinya?

Cathy sudah pergi, menutup pintu dengan begitu keras tepat di hadapannya.

Tuhan, sakit sekali. Seandainya aku bisa pergi, menghilang dari keluarga ini, pasti akan membuat semuanya bahagia..

***

Hanna melirik novel yang tergeletak di lantai kamarnya. Kesal dengan perdebatannya bersama Cathy tadi, membuat Hanna menjadi tidak mood membaca novel itu dan segera melemparkan ke sembarang tempat. Namun, setelah puas menangis selama satu jam lebih, rasa penasaran gadis itu muncul lagi.

Bergerak malas, Hanna menjulurkan kakinya, menarik novel mendekat hingga bisa diraih tangannya.

Pukul 23.15, udara dingin kembali menyapa dan kini semakin dingin. Tampaknya hujan di luar sana semakin deras. Sesekali suara petir menyambar pohon kenari yang ada di samping rumah mereka.

Hanna mulai dengan mengusap sampul novel yang berwarna merah bata. Love of my Life , judul novel itu saja sudah di bisa menggambarkan isinya.

Semangat Hanna mulai muncul. Kalau pun dia tidak mendapatkan cinta tulus dalam kehidupan nyata, cukup mendapatkan kisah cinta sejati dalam novel sudah membuatnya gembira.

“Wah, namanya juga Hanna,” ucap Hanna bermonolog, menambah semangatnya untuk membaca novel itu. Kesamaan namanya dengan sang tokoh utama membuat Hanna merasa ini adalah kisahnya yang dituang seseorang dalam tulisan, namun dalam versi happy ending.

Lembar demi lembar mulai dia baca. Waktu terus berjalan, tidak ada rasa mengantuk yang melanda, padahal dia tadi sudah lelah menangis.

Sesekali dia akan tersenyum membaca bagian romantis namun tidak berapa lama Hanna juga menitikkan air matanya kala membaca nasib gadis yang menjadi tokoh utama dalam novel itu.

Dasar baj*ngan si Alex, enak benar jadi pria. Ish, kenapa sih ga William aja yang jadi tokoh utamanya. Kasihan Lady Hanna..

Sesekali Hanna akan menggerutu tidak terima atas apa yang terjadi pada gadis malang itu.

Lady Hanna digambarkan berparas sangat cantik, namun karena rasa tidak percaya dirinya, membuat Alex yang sudah lama dijodohkan dengannya, tidak tertarik pada gadis penakut dan suka mengurung diri itu. Alex juga lebih memilih untuk selingkuh di belakang Lady Hanna.

“Dasar keparat kau, Alex. Seandainya aku jadi Lady Hanna, maka aku akan balas dendam, membuat keadilan atas hidup Lady Hanna," gumamnya. Nasib Lady Hanna yang juga sama dengan nasib dirinya, tidak di hargai dan juga tidak diinginkan keluarganya membuat Hanna ingin sekali berada di dunia novel itu.

Tidak terasa, sudah pukul lim subuh. Hanna sudah sampai di ujung novel, dan matanya juga sudah mengantuk.

Terselip rasa kesal dalam hatinya, kenapa ceritanya begitu menyedihkan, tidak adil buat Lady Hanna. Hanna melirik beberapa lembar terakhir, sisa tiga lembar lagi di penghujung cerita.

Lady Hanna hanya bisa meratap melihat cinta sejatinya, Alex, justru menginginkan adiknya sebagai istrinya.

“Ini ga adil dong!” serunya memukul bantal. Penuh semangat Hanna membalik lembar berikutnya, namun tidak ada tulisan. Segera dibalik lagi lembar berikutnya, mungkin hanya kertas kosong yang terlewat.

Namun, hingga ke ujung sampul penutup, tidak ada lagi tulisan. Hanya kertas putih yang sudah mulai menguning yang kosong.

“Loh, kok gini? Gantung banget?! Gimana nih endingnya? Ini kok malah banyak kertas kosong?”

Di penghujung kertas kosong, ada bekas sobekan kasar. Hanna yang baru memperhatikan mengerutkan keningnya.

“Ah, sudahlah. Aku tidur saja,” gumamnya pada angin malam. Dilemparkannya novel itu di bawah tempat tidur, dan tidak butuh waktu lama Hanna sudah jatuh dalam buaian mimpinya.

Mimpi panjang yang mengubah segalanya. Tidak hanya hidupnya, namun juga mengubah dimensi waktu, menentang kehendak alam yang sudah di tentukan sedari awal.

Mungkin, karena kerasnya keinginan hati seseorang, alam dan penciptanya akan mendengarkan. Tanpa disadari menolehkan kisah baru, sebagai pelengkap kisah yang sudah terpatri.

Bukankah apa yang terjadi dalam hidup kita adalah misteri Ilahi? Mungkin itu juga yang disiapkan sang Pencipta untuk seseorang yang merasa tidak mendapat kebahagiaannya..

Terpopuler

Comments

EuRo

EuRo

gak bosen bacanya

2022-04-28

0

Aminah Adam

Aminah Adam

lanjut

2022-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (MCL)
2 Bab 2 (MCL)
3 Bab 3 (MCL)
4 Bab 4 (MCL)
5 Bab 5 ( MCL)
6 Bab 6 (MCL)
7 Bab 7 (MCL)
8 Bab 8 ( MCL)
9 Bab 9 (MCL)
10 Bab 10 (MCL)
11 Bab 11 ( MCL)
12 Bab 12 (MCL)
13 Bab 13 (MCL)
14 Bab 14 (MCL)
15 Bab 15 (MCL)
16 Bab 16 ( MCL)
17 Bab 17 ( MCL)
18 Bab 18 (MCL)
19 Bab 19 (MCL)
20 Bab 20 (MCL)
21 Bab 21 (MCL)
22 Bab 22 (MCL)
23 Bab 23 (MCL)
24 Bab 24 (MCL)
25 Bab 25 (MCL)
26 Bab 26 (MCL)
27 Bab 27 (MCL)
28 Bab 28 (MCL)
29 Bab 29 (MCL)
30 Bab 30 (MCL)
31 Bab 31 (MCL)
32 Bab 32 (MCL)
33 Bab 33 (MCL)
34 Bab 34 ( MCL)
35 Bab 35 ( MCL)
36 Bab 36 (MCL)
37 Bab 37 (MCL)
38 Bab 38 (MCL)
39 Bab 39 (MCL)
40 Bab 40 (MCL)
41 Bab 41 (MCL)
42 Bab 42 (MCL)
43 Bab 43 (MCL)
44 Bab 44 (MCL)
45 Bab 45 (MCL)
46 Bab 46 (MCL)
47 Bab 47 ( MCL)
48 Bab 48 (MCL)
49 Bab 49 (MCL)
50 Bab 50 (MCL)
51 Bab 51 ( MCL)
52 Bab 52 (MCL)
53 Bab 53 (MCL)
54 Bab 54 (MCL)
55 Bab 55 (MCL)
56 Bab 56 (MCL)
57 Bab 57 (MCL)
58 Bab 58 (MCL)
59 Bab 59 (MCL)
60 Bab 60 (MCL)
61 Bab 61 (MCL)
62 Bab 62 (MCL)
63 Bab 63 (MCL)
64 Bab 64 ( MCL)
65 Bab 65 (MCL)
66 Bab 66 (MCL)
67 Bab 67 (MCL)
68 Bab 68 ( MCL)
69 Bab 69
70 Bab 70 (MCL)
71 Bab 71(MCL)
72 Bab 72 (MCL)
73 Bab 73 ( MCL)
74 Bab 74 ( MCL)
75 Bab 75 ( MCL)
76 Yang baru
77 Bab 76 (MCL)
78 Bab 77 (MCL)
79 Bab 78 (MCL)
80 Bab 79 (MCL)
81 Bab 80 (MCL)
82 Bab 81 (MCL)
83 Bab 82 ( MCL)
84 Bab 83 ( MCL)
85 Bab 84 (MCL)
86 Bab 85 ( MCL)
87 Bab 86 (MCL)
88 Bab 87 (MCL)
89 Bab 88 ( MCL)
90 Bab 89 (MCL)
91 Bab 90 ( MCL)
92 Bab 91 (MCL)
93 Bab 92 (MCL)
94 Bab 93 (MCL)
95 Bab 94 (MCL)
96 Bab 95 ( MCL)
97 Bab 96 ( MCL)
98 Bab 97 (MCL)
99 Bab 98 (MCL)
100 Bab 99 (MCL)
101 Bab 100 ( MCL)
102 Bab 101 ( MCL)
103 Bab 102 ( MCL)
104 Bab 103 (MCL)
105 Bab 104 ( MCL)
106 Bab 105 (MCL)
107 Bab 106 (MCL)
108 Bab 107 (MCL)
109 Bab 108 (MCL)
110 Bab 109 (MCL)
111 Bab 110 (MCL)
112 Bab 111 (MCL)
113 Bab 112 (MCL)
114 Bab 113 ( MCL)
115 Bab 114 (MCL)
116 Bab 115 ( MCL)
117 Bab 116 (MCL)
118 Bab 117 ( MCL)
119 Bab 118 (MCL)
120 Bab 119 ( MCL)
121 Bab 120 (MCL)
122 Bab 121 (MCL)
123 Bab 122 (MCL)
124 Bab 123 (MCL)
125 Bab 124 (MCL)
126 Bab 125 (MCL)
127 Bab 126 (MCL)
128 Bab 127 (MCL)
129 Bab 128 (MCL)
130 Bab 129 (MCL)
131 Bab 130 (MCL)
132 Bab 131 (MCL)
133 Bab 132 (MCL)
134 Bab 133 (MCL)
135 Bab 134 (MCL)
136 Bab 135 ( MCL)
137 Bab 136 (MCL)
138 137 (MCL)
139 Bab 138 (MCL)
140 Bab 139 (MCL)
141 Bab 140 (MCL)
142 Bab 141 (MCL)
143 Bab 142 (MCL)
144 Bab 143 (MCL)
145 Bab 144 ( MCL)
146 Bab 145 (MCL)
147 Bab 146 (MCL)
148 Bab 147 (MCL)
149 Bab 148 (MCL)
150 Perkenalkan
151 Perkenalkan 2
152 Perkenalkan 3
153 Perkenalan 4
154 last
155 Please Datang
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 (MCL)
2
Bab 2 (MCL)
3
Bab 3 (MCL)
4
Bab 4 (MCL)
5
Bab 5 ( MCL)
6
Bab 6 (MCL)
7
Bab 7 (MCL)
8
Bab 8 ( MCL)
9
Bab 9 (MCL)
10
Bab 10 (MCL)
11
Bab 11 ( MCL)
12
Bab 12 (MCL)
13
Bab 13 (MCL)
14
Bab 14 (MCL)
15
Bab 15 (MCL)
16
Bab 16 ( MCL)
17
Bab 17 ( MCL)
18
Bab 18 (MCL)
19
Bab 19 (MCL)
20
Bab 20 (MCL)
21
Bab 21 (MCL)
22
Bab 22 (MCL)
23
Bab 23 (MCL)
24
Bab 24 (MCL)
25
Bab 25 (MCL)
26
Bab 26 (MCL)
27
Bab 27 (MCL)
28
Bab 28 (MCL)
29
Bab 29 (MCL)
30
Bab 30 (MCL)
31
Bab 31 (MCL)
32
Bab 32 (MCL)
33
Bab 33 (MCL)
34
Bab 34 ( MCL)
35
Bab 35 ( MCL)
36
Bab 36 (MCL)
37
Bab 37 (MCL)
38
Bab 38 (MCL)
39
Bab 39 (MCL)
40
Bab 40 (MCL)
41
Bab 41 (MCL)
42
Bab 42 (MCL)
43
Bab 43 (MCL)
44
Bab 44 (MCL)
45
Bab 45 (MCL)
46
Bab 46 (MCL)
47
Bab 47 ( MCL)
48
Bab 48 (MCL)
49
Bab 49 (MCL)
50
Bab 50 (MCL)
51
Bab 51 ( MCL)
52
Bab 52 (MCL)
53
Bab 53 (MCL)
54
Bab 54 (MCL)
55
Bab 55 (MCL)
56
Bab 56 (MCL)
57
Bab 57 (MCL)
58
Bab 58 (MCL)
59
Bab 59 (MCL)
60
Bab 60 (MCL)
61
Bab 61 (MCL)
62
Bab 62 (MCL)
63
Bab 63 (MCL)
64
Bab 64 ( MCL)
65
Bab 65 (MCL)
66
Bab 66 (MCL)
67
Bab 67 (MCL)
68
Bab 68 ( MCL)
69
Bab 69
70
Bab 70 (MCL)
71
Bab 71(MCL)
72
Bab 72 (MCL)
73
Bab 73 ( MCL)
74
Bab 74 ( MCL)
75
Bab 75 ( MCL)
76
Yang baru
77
Bab 76 (MCL)
78
Bab 77 (MCL)
79
Bab 78 (MCL)
80
Bab 79 (MCL)
81
Bab 80 (MCL)
82
Bab 81 (MCL)
83
Bab 82 ( MCL)
84
Bab 83 ( MCL)
85
Bab 84 (MCL)
86
Bab 85 ( MCL)
87
Bab 86 (MCL)
88
Bab 87 (MCL)
89
Bab 88 ( MCL)
90
Bab 89 (MCL)
91
Bab 90 ( MCL)
92
Bab 91 (MCL)
93
Bab 92 (MCL)
94
Bab 93 (MCL)
95
Bab 94 (MCL)
96
Bab 95 ( MCL)
97
Bab 96 ( MCL)
98
Bab 97 (MCL)
99
Bab 98 (MCL)
100
Bab 99 (MCL)
101
Bab 100 ( MCL)
102
Bab 101 ( MCL)
103
Bab 102 ( MCL)
104
Bab 103 (MCL)
105
Bab 104 ( MCL)
106
Bab 105 (MCL)
107
Bab 106 (MCL)
108
Bab 107 (MCL)
109
Bab 108 (MCL)
110
Bab 109 (MCL)
111
Bab 110 (MCL)
112
Bab 111 (MCL)
113
Bab 112 (MCL)
114
Bab 113 ( MCL)
115
Bab 114 (MCL)
116
Bab 115 ( MCL)
117
Bab 116 (MCL)
118
Bab 117 ( MCL)
119
Bab 118 (MCL)
120
Bab 119 ( MCL)
121
Bab 120 (MCL)
122
Bab 121 (MCL)
123
Bab 122 (MCL)
124
Bab 123 (MCL)
125
Bab 124 (MCL)
126
Bab 125 (MCL)
127
Bab 126 (MCL)
128
Bab 127 (MCL)
129
Bab 128 (MCL)
130
Bab 129 (MCL)
131
Bab 130 (MCL)
132
Bab 131 (MCL)
133
Bab 132 (MCL)
134
Bab 133 (MCL)
135
Bab 134 (MCL)
136
Bab 135 ( MCL)
137
Bab 136 (MCL)
138
137 (MCL)
139
Bab 138 (MCL)
140
Bab 139 (MCL)
141
Bab 140 (MCL)
142
Bab 141 (MCL)
143
Bab 142 (MCL)
144
Bab 143 (MCL)
145
Bab 144 ( MCL)
146
Bab 145 (MCL)
147
Bab 146 (MCL)
148
Bab 147 (MCL)
149
Bab 148 (MCL)
150
Perkenalkan
151
Perkenalkan 2
152
Perkenalkan 3
153
Perkenalan 4
154
last
155
Please Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!