Bab 6 (MCL)

Hanna turun saat jam sarapan sudah lewat. Sebenarnya pada kalangan bangsawan, jarang ada sarapan. Biasanya hanya untuk para buruh saja.

Namun, untuk sesekali waktu, para anggota keluarga akan berkumpul di pagi hari dengan ditemani secangkir kopi atau pun teh hangat.

Beberapa pelayan yang kebetulan lewat, melongo melihat kehadiran Hanna di sana.

Biasanya gadis itu hanya akan mengurung diri di kamarnya. Namun, tidak hanya kehadiran gadis itu yang membuat mereka heran, tapi juga penampilan gadis muda itu.

Kalau saja mereka tidak sedang ada di rumah keluarga Jhonson, maka para pelayan itu akan menganggap Hanna bukan lah majikan mereka.

Nona muda mereka terlalu cantik saat ini, begitu anggun, bahkan Hanna yang ini menggunakan riasan di wajah dan pemerah bibir.

“Benarkah itu, Lady Hanna?,” bisik Minpa pada Lusi, pelayan Catherine.

“Aku juga seperti tidak percaya. Nona muda begitu cantik, bahkan jauh lebih cantik dari Lady Catherine,” balas Lusi.

Mary dan Hanna mendengar semua bisik-bisik itu, tapi Hanna menanggapi dengan senyum.

Kalau aku memilih tubuh seindah ini, mengubah wajah dengan riasan bukan hal sulit.

Tidak ada seorang pun yang tampak di meja makan. Hanna terus berjalan menuju meja, dan melihat beberapa pelayan mulai menghidangkan kembali makanan di meja.

“Silakan, Nyonya” Mery menarik kursi dan mempersilahkan Hanna duduk. Telinga Hanna menangkap semua ucapan Mery, namun pikirannya sama sekali tidak memberi ruang untuk menanggapinya.

Pandangan dan konsentrasi saat ini tersita oleh berbagai jenis makanan yang terhidang. Semua tampak nikmat, dan Hanna semakin lapar melihat semua itu. Kalau di rumahnya pasti ini semua tidak boleh dia makan, di sini, dia bisa sepuasnya makan.

“Mary, apa ini boleh ku makan?” dia masih harus memastikan, takut kecewa setelah berharap.

“Tentu saja, Nona. Kenapa Anda bertanya seperti itu?” Mary mengerutkan kening. Semakin aneh saja tingkah nona mudanya.

“Eh, tidak. Aku hanya khawatir, kalau ini semua bukan untuk ku. Ya, sudah. Aku mau makan..,” ucapnya membalik piring dan mulai mengisi dengan satu potong roti.

Beruntungnya aku ada di sini. Dengan tubuh sekurus ini, aku tidak perlu lagi menahan selera..

Hanya butuh 15 menit, Hanna menghabiskan isi piringnya yang sudah berulang kali diisi ulang. Beberapa potong roti, sop, daging dan juga buah mendarat mulus di perutnya. Pelayan yang melayani nya makan sampai terheran.

Kalau biasanya nona pertama mereka tidak akan keluar kamar hanya untuk makan di siang hari, hari ini justru begitu bersemangat untuk hadir di meja makan.

Keheranan Mary tidak sampai di situ, biasanya nona mudanya hanya sanggup menghabiskan satu potong roti dan segelas susu Almond, tapi hari ini, semua hidangan dia santap tanpa susah menelan. Mary hanya bisa geleng-geleng kepala. Apa yang dia lihat hari ini seolah bukan wanita yang menangis dan berharap mati tadi malam, setelah mengetahui pengkhianatan adik dan juga keluarganya.

“Aku sudah kenyang,” ucapnya mendorong kursi, bangkit dan susah payah melangkah.

“Nona akan kembali ke kamar?” tanya Mary menghadang langkahnya. Pelayan itu pikir, mungkin nona mudanya lupa jalan ke kamarnya.

“Kenapa aku harus kembali ke kamar? Aku mau jalan-jalan di taman dan berkeliling rumah ini”

“Hah? Anda serius, Nona?” Mary masih belum mempercayai apa yang baru saja dia dengar. Nona nya yang pendiam, penakut dan juga lemah, kini ingin berjalan-jalan?

“Iya, memang nya kenapa? Kok kaget, sih?” kini berganti Hanna yang dibuat kaget melihat reaksi Mary. Terlalu berlebih-lebihan menurutnya.

“Biasanya turun untuk makan saja nona enggan, apa lagi jalan-jalan keluar. Nona paling tidak suka kena matahari,” sahut Mary menjelaskan alasan keheranannya.

Lama Hanna berpikir. Jenis gadis seperti apa Hanna ini sebenarnya. Kalau dalam novel, dia digambarkan gadis pemurung, suka mengunci diri, penakut dan menutup diri dari lingkungannya. Dia tidak bergaul dengan gadis-gadis lain. Hanya ada dua sahabat yang selalu datang menjenguknya, tanpa pernah meninggalkan rumah.

Tapi kalau sampai tidak bisa kena matahari, menurut Hanna terlalu naif kan?

“Setiap manusia bisa berubah, Mery,” tegas Hanna mengedipkan mata.

Keduanya berjalan, mengelilingi rumah hingga ke peternakan. Hanna begitu takjub dengan banyaknya kuda peliharaan dalam kandang. Diulurkan tangannya membelai kuda berwarna putih, seolah berjodoh, kuda yang di katakan Mary kuda liar itu justru menurut padanya.

“Aku menyukainya, dan sepertinya dia juga menyukai aku, Mar”

“Dari kecil kuda ini nona yang mengurusnya. Ini memang kuda milik nona yang di beli dari keluarga Malory”

“Malory?” Hanna memicingkan mata, nama belakang yang sangat familier.

“Keluarga tuan muda William, sahabat Anda”

“Oh, i see. Will..,” desisnya

Dia tidak sabar bertemu dengan Will dan Julia. Dua orang yang diceritakan sebagai sahabat setia Hanna white Jhonson. Kadang Hanna tidak mengerti, kenapa gadis itu begitu menyedihkan, padahal memiliki rupa yang sangat cantik tapi tidak mau menunjukkan diri, bahkan membiarkan tunangannya di rebut.

Untuk Hanna sendiri, dari apa yang di gambarkan pada novel, dia justru tertarik dengan William. Baik, dan juga perhatian pada Lady Hanna. Pria itu juga di gambarkan kaya, walau masih bergelar Earl, tapi bagi Hanna tidak jadi masalah.

Sayangnya, di novel, Lady Hanna tidak punya perasaan pada Will, sekeras apa pun usaha pria itu. Lady Hanna seolah tidak peka pada kebaikan dan perhatian Will.

Ngomong-ngomong soal tunangan, Hanna pribadi lebih senang jika Lady Hanna tidak jadi dengan Duke sombong itu. Baginya pria semacam itu tidak pantas untuk di cintai apalagi jadi suami. Lady Hanna bisa makan hati kalau sampai menikah dengan pria itu.

Jelas digambarkan, Alexander Davlin Claymore, Duke of Claymore adalah pria buas yang tidak tahu malu. Baginya bertualang dengan banyak gadis-gadis adalah satu kenikmatan. Tidak sampai di sana, dia juga menjalin afair dengan wanita bersuami, sungguh karakter yang sangat menjijikkan.

Untuk apa punya wajah tampan, kaya tapi tidak bisa menjaga hasratnya setiap melihat wanita!

Dan kini, seperti kata Mary, keluarga Claymore memilih Catherine sebagai pengganti Lady Hanna, menjadi tunangan pria itu. Walau merasa kasihan pada adik Lady Hanna, tapi Hanna tidak bisa berbuat apa. Toh, Lady Catherine sendiri yang mau menerima perjodohan itu.

“Mery, katakan padaku, kenapa Catherine langsung menerima pertunangan itu? Bukankah Catherine tahu pria brengsek itu tunangan kakaknya?”

“Kenapa Anda masih bertanya? Tentu saja karena Lady Catherine menyukai tuan Claymore. Wanita mana sih yang tidak suka sama pria terkaya di daerah ini?”

“Aku tidak. Ingat Mary, aku tidak menyukai pria itu!” Hanna mempercepat langkahnya, pemandangan indah yang samar dia lihat di depan sana sangat menarik minatnya.

“Pelan-pelan, Nona. Nanti Anda jatuh,” mau tak mau Mery juga ikut mempercepat langkahnya, dia bertanggung jawab atas keselamatan majikannya itu.

Hanna berlari menuruni bukit di belakang kandang kuda mereka. Mary bilang, itu masih tanah mereka. Hanna takjub melihat keindahan pemandangan dari atas sana. Pemandangan yang tidak mungkin dia bisa lihat di Jakarta, kita sumpek yang bising hingga jam orang beristirahat. Dipejamkannya matanya, menikmati belaian angin siang itu.

“Siapa kau? Sedang apa kau di sini?”

Terpopuler

Comments

Naraa 🌻

Naraa 🌻

Adek Hana ga di real sama novel sama² dakjall keluarganya juga kecuali papa Hana yg baik

2022-07-31

1

Susi Hendra

Susi Hendra

ceritanya oke..

2022-04-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (MCL)
2 Bab 2 (MCL)
3 Bab 3 (MCL)
4 Bab 4 (MCL)
5 Bab 5 ( MCL)
6 Bab 6 (MCL)
7 Bab 7 (MCL)
8 Bab 8 ( MCL)
9 Bab 9 (MCL)
10 Bab 10 (MCL)
11 Bab 11 ( MCL)
12 Bab 12 (MCL)
13 Bab 13 (MCL)
14 Bab 14 (MCL)
15 Bab 15 (MCL)
16 Bab 16 ( MCL)
17 Bab 17 ( MCL)
18 Bab 18 (MCL)
19 Bab 19 (MCL)
20 Bab 20 (MCL)
21 Bab 21 (MCL)
22 Bab 22 (MCL)
23 Bab 23 (MCL)
24 Bab 24 (MCL)
25 Bab 25 (MCL)
26 Bab 26 (MCL)
27 Bab 27 (MCL)
28 Bab 28 (MCL)
29 Bab 29 (MCL)
30 Bab 30 (MCL)
31 Bab 31 (MCL)
32 Bab 32 (MCL)
33 Bab 33 (MCL)
34 Bab 34 ( MCL)
35 Bab 35 ( MCL)
36 Bab 36 (MCL)
37 Bab 37 (MCL)
38 Bab 38 (MCL)
39 Bab 39 (MCL)
40 Bab 40 (MCL)
41 Bab 41 (MCL)
42 Bab 42 (MCL)
43 Bab 43 (MCL)
44 Bab 44 (MCL)
45 Bab 45 (MCL)
46 Bab 46 (MCL)
47 Bab 47 ( MCL)
48 Bab 48 (MCL)
49 Bab 49 (MCL)
50 Bab 50 (MCL)
51 Bab 51 ( MCL)
52 Bab 52 (MCL)
53 Bab 53 (MCL)
54 Bab 54 (MCL)
55 Bab 55 (MCL)
56 Bab 56 (MCL)
57 Bab 57 (MCL)
58 Bab 58 (MCL)
59 Bab 59 (MCL)
60 Bab 60 (MCL)
61 Bab 61 (MCL)
62 Bab 62 (MCL)
63 Bab 63 (MCL)
64 Bab 64 ( MCL)
65 Bab 65 (MCL)
66 Bab 66 (MCL)
67 Bab 67 (MCL)
68 Bab 68 ( MCL)
69 Bab 69
70 Bab 70 (MCL)
71 Bab 71(MCL)
72 Bab 72 (MCL)
73 Bab 73 ( MCL)
74 Bab 74 ( MCL)
75 Bab 75 ( MCL)
76 Yang baru
77 Bab 76 (MCL)
78 Bab 77 (MCL)
79 Bab 78 (MCL)
80 Bab 79 (MCL)
81 Bab 80 (MCL)
82 Bab 81 (MCL)
83 Bab 82 ( MCL)
84 Bab 83 ( MCL)
85 Bab 84 (MCL)
86 Bab 85 ( MCL)
87 Bab 86 (MCL)
88 Bab 87 (MCL)
89 Bab 88 ( MCL)
90 Bab 89 (MCL)
91 Bab 90 ( MCL)
92 Bab 91 (MCL)
93 Bab 92 (MCL)
94 Bab 93 (MCL)
95 Bab 94 (MCL)
96 Bab 95 ( MCL)
97 Bab 96 ( MCL)
98 Bab 97 (MCL)
99 Bab 98 (MCL)
100 Bab 99 (MCL)
101 Bab 100 ( MCL)
102 Bab 101 ( MCL)
103 Bab 102 ( MCL)
104 Bab 103 (MCL)
105 Bab 104 ( MCL)
106 Bab 105 (MCL)
107 Bab 106 (MCL)
108 Bab 107 (MCL)
109 Bab 108 (MCL)
110 Bab 109 (MCL)
111 Bab 110 (MCL)
112 Bab 111 (MCL)
113 Bab 112 (MCL)
114 Bab 113 ( MCL)
115 Bab 114 (MCL)
116 Bab 115 ( MCL)
117 Bab 116 (MCL)
118 Bab 117 ( MCL)
119 Bab 118 (MCL)
120 Bab 119 ( MCL)
121 Bab 120 (MCL)
122 Bab 121 (MCL)
123 Bab 122 (MCL)
124 Bab 123 (MCL)
125 Bab 124 (MCL)
126 Bab 125 (MCL)
127 Bab 126 (MCL)
128 Bab 127 (MCL)
129 Bab 128 (MCL)
130 Bab 129 (MCL)
131 Bab 130 (MCL)
132 Bab 131 (MCL)
133 Bab 132 (MCL)
134 Bab 133 (MCL)
135 Bab 134 (MCL)
136 Bab 135 ( MCL)
137 Bab 136 (MCL)
138 137 (MCL)
139 Bab 138 (MCL)
140 Bab 139 (MCL)
141 Bab 140 (MCL)
142 Bab 141 (MCL)
143 Bab 142 (MCL)
144 Bab 143 (MCL)
145 Bab 144 ( MCL)
146 Bab 145 (MCL)
147 Bab 146 (MCL)
148 Bab 147 (MCL)
149 Bab 148 (MCL)
150 Perkenalkan
151 Perkenalkan 2
152 Perkenalkan 3
153 Perkenalan 4
154 last
155 Please Datang
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Bab 1 (MCL)
2
Bab 2 (MCL)
3
Bab 3 (MCL)
4
Bab 4 (MCL)
5
Bab 5 ( MCL)
6
Bab 6 (MCL)
7
Bab 7 (MCL)
8
Bab 8 ( MCL)
9
Bab 9 (MCL)
10
Bab 10 (MCL)
11
Bab 11 ( MCL)
12
Bab 12 (MCL)
13
Bab 13 (MCL)
14
Bab 14 (MCL)
15
Bab 15 (MCL)
16
Bab 16 ( MCL)
17
Bab 17 ( MCL)
18
Bab 18 (MCL)
19
Bab 19 (MCL)
20
Bab 20 (MCL)
21
Bab 21 (MCL)
22
Bab 22 (MCL)
23
Bab 23 (MCL)
24
Bab 24 (MCL)
25
Bab 25 (MCL)
26
Bab 26 (MCL)
27
Bab 27 (MCL)
28
Bab 28 (MCL)
29
Bab 29 (MCL)
30
Bab 30 (MCL)
31
Bab 31 (MCL)
32
Bab 32 (MCL)
33
Bab 33 (MCL)
34
Bab 34 ( MCL)
35
Bab 35 ( MCL)
36
Bab 36 (MCL)
37
Bab 37 (MCL)
38
Bab 38 (MCL)
39
Bab 39 (MCL)
40
Bab 40 (MCL)
41
Bab 41 (MCL)
42
Bab 42 (MCL)
43
Bab 43 (MCL)
44
Bab 44 (MCL)
45
Bab 45 (MCL)
46
Bab 46 (MCL)
47
Bab 47 ( MCL)
48
Bab 48 (MCL)
49
Bab 49 (MCL)
50
Bab 50 (MCL)
51
Bab 51 ( MCL)
52
Bab 52 (MCL)
53
Bab 53 (MCL)
54
Bab 54 (MCL)
55
Bab 55 (MCL)
56
Bab 56 (MCL)
57
Bab 57 (MCL)
58
Bab 58 (MCL)
59
Bab 59 (MCL)
60
Bab 60 (MCL)
61
Bab 61 (MCL)
62
Bab 62 (MCL)
63
Bab 63 (MCL)
64
Bab 64 ( MCL)
65
Bab 65 (MCL)
66
Bab 66 (MCL)
67
Bab 67 (MCL)
68
Bab 68 ( MCL)
69
Bab 69
70
Bab 70 (MCL)
71
Bab 71(MCL)
72
Bab 72 (MCL)
73
Bab 73 ( MCL)
74
Bab 74 ( MCL)
75
Bab 75 ( MCL)
76
Yang baru
77
Bab 76 (MCL)
78
Bab 77 (MCL)
79
Bab 78 (MCL)
80
Bab 79 (MCL)
81
Bab 80 (MCL)
82
Bab 81 (MCL)
83
Bab 82 ( MCL)
84
Bab 83 ( MCL)
85
Bab 84 (MCL)
86
Bab 85 ( MCL)
87
Bab 86 (MCL)
88
Bab 87 (MCL)
89
Bab 88 ( MCL)
90
Bab 89 (MCL)
91
Bab 90 ( MCL)
92
Bab 91 (MCL)
93
Bab 92 (MCL)
94
Bab 93 (MCL)
95
Bab 94 (MCL)
96
Bab 95 ( MCL)
97
Bab 96 ( MCL)
98
Bab 97 (MCL)
99
Bab 98 (MCL)
100
Bab 99 (MCL)
101
Bab 100 ( MCL)
102
Bab 101 ( MCL)
103
Bab 102 ( MCL)
104
Bab 103 (MCL)
105
Bab 104 ( MCL)
106
Bab 105 (MCL)
107
Bab 106 (MCL)
108
Bab 107 (MCL)
109
Bab 108 (MCL)
110
Bab 109 (MCL)
111
Bab 110 (MCL)
112
Bab 111 (MCL)
113
Bab 112 (MCL)
114
Bab 113 ( MCL)
115
Bab 114 (MCL)
116
Bab 115 ( MCL)
117
Bab 116 (MCL)
118
Bab 117 ( MCL)
119
Bab 118 (MCL)
120
Bab 119 ( MCL)
121
Bab 120 (MCL)
122
Bab 121 (MCL)
123
Bab 122 (MCL)
124
Bab 123 (MCL)
125
Bab 124 (MCL)
126
Bab 125 (MCL)
127
Bab 126 (MCL)
128
Bab 127 (MCL)
129
Bab 128 (MCL)
130
Bab 129 (MCL)
131
Bab 130 (MCL)
132
Bab 131 (MCL)
133
Bab 132 (MCL)
134
Bab 133 (MCL)
135
Bab 134 (MCL)
136
Bab 135 ( MCL)
137
Bab 136 (MCL)
138
137 (MCL)
139
Bab 138 (MCL)
140
Bab 139 (MCL)
141
Bab 140 (MCL)
142
Bab 141 (MCL)
143
Bab 142 (MCL)
144
Bab 143 (MCL)
145
Bab 144 ( MCL)
146
Bab 145 (MCL)
147
Bab 146 (MCL)
148
Bab 147 (MCL)
149
Bab 148 (MCL)
150
Perkenalkan
151
Perkenalkan 2
152
Perkenalkan 3
153
Perkenalan 4
154
last
155
Please Datang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!